Sesditjen : Asrama Haji Jadi Representasi Wajah Kemenag

Mataram (PHU)—Secretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementeriam Agama (Kemenag) Ahmad Abdullah menilai bahwa Asrama Haji yang tersebar diseluruh Indonesia merupakan representasi dari wajah Kemenag. Abdullah menjelaskan saat ini asrama haji sudah menjadi ikon masyarakat karena setiap musim haji menjadi tempat pelayanan keberangkatan dań kepulangan jemaah haji.
“Asrama haji menjadi kebanggaan karena haji ini menjadi wajah dari Kementerian Agama,“ jelas Abdullah saat menghadiri kegiatan Pembinan Dan Rapat Evaluasi Operasional Haji UPT Asrama Haji Se Indonesia sekaligus Milad ke 8 UPT Asrama Haji dan berlangsung di Auditorium Bir Ali UPT Asrama Haji Lombok. Rabu (23/8/2023).
Ia juga menyampaikan agar asrama haji dapat memberikan layanan semaksimal untuk masyarakat yang mempergunakannya khususnya jemaah haji, karena ini sudah menjadi bagian dari layanan dalam berbagai aspek. “Jadi harus memberikan layanan semaksimal mungkin kepada masyarakat khususnya kepada masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji,” ujarnya.
Seperti diketahui, saat ini asrama haji merupakan titik tolak pemberangkatan dari tanah air menuju tanah suci dan ini menjadi gerbang utama juga kesuksesanan persiapan penyelenggaraan haji, dimana sebelum diberangkatkan jemaah seluruh pelayanan harus selesai di asrama haji. Abdullah menjelaskan, kini survei kepuasaan jemaah yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tidak hanya dilakukan saat jemaah di Tanah Suci saja, tetapi survey kepuasaan jemaah juga dilakukan mulai dari tanah air dan salah satu penilaiannya di Asrama Haji.
Dimusim haji tahun 2024 mandatang, rencana pemeriksaan kesehatan akan dilaksanakan terlebih dulu sebelum jemaah melakukan pelunasan, menurutnya ini adalah tantangan asrama haji selagi Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama sedang mengkaji dalil aspek regulasi dan mempersiapkan sosialisasi kebijakan baru ini agar tidak menimbulkan masalah di masyarakat karena ada kebijakan baru.
“Ini emang tantangan kita dan tidak mudah,” terangnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa penataan, reformulasi petugas haji. perekrutmen petugas haji baik petugas kloter atau PPIH Kloter termasuk PPIH Arab Saudi akan di reformulasi bagaimana supaya energi yang diberikan untuk memberikan pelayanan kepada jemaah bisa berkesinambungan dan konstan.
“Selama ini hasil evaluasi yang sudah dilakukan ada dimana para petugas ini mengalami kejenuhan. Agar ritme layanan itu berjalan konstan dan stabil dari mulai pelayanan sampai kepulangan jemaah,” ujar mantan Kasubdit Katering Haji ini.
Asrama haji kedepan, lanjut Abdullah, selain tata letak kemudian pelaksanaan program yang dibantu dengan SBSN diharapkan sudah memulai sistem manajemen mutu dimana sudah uji coba ke enam embarkasi untuk dilakukan pengembangan manajemen pemasaran administrasi dan pemeliharaan gedung dan tahun ini sudah bisa selesai semua.