ICIEB 2024, Dirjen PHU Bahas Ekosistem Ekonomi Haji dan Umrah Indonesia

1 Agu 2024 oleh Amnia Salma | dilihat 4551 kali

Sleman (PHU) — Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) RI Hilman Latief didapuk menjadi pembicara pada The 3rd International Conference on Islamic Economic and Business (ICIEB 2024).

Konferensi ekonomi dan bisnis Islam ini diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga di Sahid Raya Hotel, Sleman, Yogyakarta, Rabu (31/7/2024).

Dalam paparannya, Hilman Latief menyampaikan penguatan ekosistem ekonomi haji dan umroh di Indonesia dan sejauh mana lembaga-lembaga keuangan syariah dan industri halal bisa kompatibel serta mensupport proses bisnis haji dan umroh yang semakin meningkat. Hilman berharap industri halal bisa memperkuat model layanan yang bisa kita sediakan untuk jemaah haji Indonesia.

"Bagaimanapun yang kita butuhkan ekosistem domestik, sebelum kita bicara kemampuan memberikan pelayanan yang ada di tanah suci bagi jemaah Indonesia" papar Hilman. Menurutnya, perlu dimulai dari komoditas yang diperlukan, meningkatkan TKDN, kemampuan UMKM, serta networking dengan investor ataupun importir disana.

"Jadi infrastruktur tanah air perlu diperkuat juga, Servis excellent haji harus bisa dikaitkan dengan iklim bisnis yang ada di tanah air" imbuhnya. Selain itu Hilman menginginkan adanya pengembangan terbaru tentang keberlanjutan pengelolaan keuangan haji atau pembiayaan haji.

"Kita tahu bahwa subsidi atau penggunaan nilai manfaat dan pengelolaan dana haji digunakan cukup besar dan tentu harus ada proyeksi kedepan," lanjut Hilman.

Terakhir melalui forum diskusi ini Hilman berharap akan ada rumusan yang komprehensif, berkeadilan dan menjaga keberlanjutan dalam pengelolaan nilai manfaat dana haji.

"Melalui forum diskusi ini kita melihat seperti apa yang seharusnya bisa dirumuskan dari para akademisi di Fakultas Ekonomi Islam dan Bisnis termasuk di UIN dan juga kampus yang lain agar kedepan kita punya rumusan yang lebih komprehensif dan berkeadilan termasuk terjaga keberlanjutanya" pungkas Hilman.

Penulis : Kontributor (Aji Dwi Raharjo)