21 Jun 2025
Soal Nota Diplomatik Dubes Saudi, Kemenag: Dinamika yang sudah Diselesaikan bersama Kementerian Haji
Madinah (PHU)--Beredar di media, nota diplomatik dari Duta Besar Arab Saudi di Jakarta terkait catatan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan bahwa itu terkait dinamika penyelenggaraan ibadah haji yang sudah terselesaikan dan disampaikan penjelasannya kepada Kemenhaj.
Nota Diplomatik itu terbit pada 16 Juni 2025. Nota Diplomatik itu sejatinya menjadi catatan tertutup yang hanya ditujukan pada tiga pihak, yaitu: Menteri Agama dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta Direktur Timur Tengah pada Kementerian Luar Negeri.
“Ada beberapa isu yang menjadi catatan dan tantangan saat masa operasional. Alhamdulillah sebagian besar sudah bisa kita atasi di lapangan dan kita sampaikan penjelasannya kepada otoritas setempat. Surat tersebut berbicara tentang apa yang kita lakukan sejak dua sampai empat minggu lalu, yang tetap dimasukkan sebagai catatan untuk perbaikan oleh penyelenggara haji,” sebut Hilman Latief di Madinah, Jumat (20/6/2025).
“Kami ucapkan terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi, khususnya Kementerian Haji dan Umrah yang bahu-membahu bersama kami, misi Haj Indonesia , untuk menyelesaikan berbagai masalah yang muncul di lapangan,” sambungnya.
Hilman Latief menjelaskan lima hal pokok terkait dinamika haji yang sudah diselesaikan dan tercakup dalam nota diplomatik Dubes Saudi di Jakarta. Pertama, masalah koherensi data jamaah, baik yang masuk dalam E-Haj, Siskohat Kementerian Agama, dan manivest penerbangan. Dalam data tersebut, ditemukan ada beberapa nama jamaah yang berbeda-beda antara manifest dan jamaah yang ikut terbang dalam pesawat.
“Alhamdulillah bisa kita tangani pada awal Mei di mana dalam satu pesawat ternyata ada beberapa jemaah yang berbeda Syarikah,” sebut Hilman.
Menurut Hilman, problem ini muncul dan tidak bisa dilepaskan dari kondisi di lapangan, termasuk di embarkasi. Pada proses pemvisaan, ada beberapa nama yang batal berangkat karena beberapa sebab sehingga harus diganti. Tidak jarang proses pembatalan ini juga berlangsung secara tiba-tiba, baik karena batal karena sakit, meninggal atau sebab lainnya.
“Ini sempat ramai, lalu kami jelaskan. Kami tentu tidak bisa juga membiarkan pesawat itu kosong karena ada orang yang sakit atau meninggal. Ketika temen-temen di lapangan masih memungkinkan untuk bisa mengganti, maka mereka akan menggantikan dengan penumpang berikutnya,” papar Hilman.
“Akan hal ini, rekonsiliasi data setiap hari dan setiap malam dilakukan oleh tim Penyelenggara Haji dan Umrah atau misi haji Indonesia melalui Kantor Urusan Haji, dengan Kementerian Haji dan Syarikah. Kita bahu-membahu setiap hari untuk melakukan konsolidasi. Itu sudah selesai dan alhamdulillah lancar sebagaimana saat ini jemaah juga sudah bisa kembali ke Tanah Air,” sambungnya.
Kedua, terkait pergerakan jemaah yang berangkat pada gelombang I dari Madinah ke Makkah. Di Madinah, jamaah haji dati sayu penerbangan ditempatkan pada satu hotel. Namun, ketika akan diberangkatkan ke Makkah, konfigurasinya harus berbasis Syarikah. Sementara ada kondisi konfigurasi sebagian kelompok kecil jemaah yang berbeda-beda Syarikah. Mereka ini sementara tinggal dulu di Madinah.
“Ditjen PHU atau Misi Haji Indonesia menyediakan transportasi sendiri. Ada yang memakai mobil lebih kecil atau mini-bus atau mobil yang lain. Inilah yang disebut dalam surat tersebut sebagai memberangkatkan tidak sesuai dengan prosedur,” jelas Hilman.
“Kita sudah komunikasikan itu ke Kementerian Haji. Kita sudah sampaikan ke Syarikahnya. Jadi itu sudah disepakati. Tidak mungkin kita membawa orang dari Madinah ke Makkah tanpa ada kesepakatan dari lembaga terkait, Kemenhaj maupun Syarikah,” lanjutnya.
Ketiga, terkait penempatan jemaah pada hotel di Makkah. Dijelaskan Hilman Latief, mayoritas jemaah haji Indonesia tinggal di hotel masing-masing sesuai syarikahnya. Tujuannya, untuk mengamankan jemaah saat pergerakan ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Namun, ada sejumlah jemaah yang terpisah dan berharap bisa bergabung dengan kloter besarnya, meski syarikahnya berbeda. Ada di antara jamaah yang memberi tahu keoindahan hotel mereka, tapi ada juga yang tidak memberitahu, baik kepada Kasektor maupun Ketua Kloternya.
“Ini yang disebut sebagai penempatan yang tidak sesuai. Tapi kami sampaikan dan itu menjadi bahan diskusi kami setiap hari dengan Kementerian haji dan Syarikah penyedia layanan. Termasuk penggabungan suami istri, lansia dan pendamlingnya. Jadi kalau mayoritas jemaahnya menempat hotelnya dengan benar sesuai dengan Syarikahnya,” tegas Hilman. Kepindahan hotel untik penggabunhan jamaah (khususnya yg memiliki imatan keluarga tersebut juga dibolehkan.
“Tugas dan fungsi kita sebagai penyelenggara haji adalah menyelesaikan masalah-masalah yang muncul di lapangan. Alhamdulillah dengan koordinasi dan dukungan pemerintah Saudi yang solid dan baik, semua bisa teratasi, termasuk pada saat puncak haji,” ucapnya lagi.
Keempat, terkait kesehatan jemaah. Hal ini menurut Hilman, sudah dibahas sejak awal, bahwa jumlah jemaah haji Indonesia yang lansia dan risiko tinggi cukup tinggi. Ini didiskusikan sejak awal karena ada kekhawatiran dari Pemerintah Saudi, jumlah jemaah yang wafat di 2025 melebihi tahun lalu. Sehingga, jemaah lansia dan risti harus dijaga dengan baik oleh group dan pendampingnya.
“Ini juga menjadi catatan peringatan bagi mitra kita di KBIHU dan para pembimbing untuk jangan terlalu memaksakan ibadah sunah terlalu sering, terlalu banyak, kepada jemaah dengan kondisi khusus (lansia/risti) semacam itu. Ini kan masih terjadi, jadi masih masuk catatannya dalam nodip,” kata Hilman.
“Harapan dari Kemenhaj melalui Nota Diplomatik itu adalah proses seleksi jemaah lebih ketat. Kalau berat dengan penyakit tertentu tidak berangkat, termasuk yang harus cuci darah. Pesan ini luas, termasuk untuk keluarga jamaah agar jangan merelakan anggota keluarga dengan kondisi yang berat harus pergi ke sini, sementara medan pelaksanaan haji begitu berat yang harus dijalani,” sambungnya.
Kelima, penyembelihan hewan dam. Dijelaskan Hilman, mayoritas jemaah Indonesia melaksanakan haji Tamattu’, sehingga harus membayar dam. Untuk penyembelihan dam, Kemenag sudah menyampaikan kepada Kementerian Haji bahwa di Indonesia ada dua skema. Pertama, melalui Adahi, perusahaan penyembelihan dan pengelolaan hewan yang diserahi mandat oleh Kerajaan untuk mengelola kurban dan hadyu.
"Kita sudah berdiskusi banyak tentang itu. Kami juga sampaikan kebijakan kita sejak sebulan yang lalu kepada Kerajaan, bahwa di Indonesia masih ada yang memungkinkan untuk menyembelih dam di Tanah Air melalui Baznas," sebut Hilman.
"Kita sudah menyampaikan pesan ini kepada seluruh jemaah untuk bisa menggunakan platform hadyu dari Adahi. Tapi ini tidak mudah karena kewajiban itu muncul belakangan, sementara banyak masyarakat Indonesia melalui para pembimbing KBIH dan lain lain sudah terlanjur berkomitmen dengan RPH (Rukah Potong Hewan), ada juga yang belanja ke pasar sendiri beli kambingnya, atau mitra dati mukimin. Sementara tahun ini Saudi begitu keras melarang hal tersebut," ucap Hilman.
"Mungkin di situ ada masalah lain, misalnya harga terlalu tinggi melalui Adahi. Kita sampaikan pada Kerajaan," sambungnya.
Terkait kontrak dengan Adahi, Hilman menjelaslan bahwa rancangan kontrak sudah ditandatangani pihak KUH. Namun, pihak Adahi belum menandatangani karena masih meminta kepastian jumlah kambing yang akan disembelih.
"Kita sudah tahu fakta dan situasinya di KBIHU dan para pembimbing ibadah haji yang sudah terlanjur menbuat kesepakatan denhan pihak
lain non Adahi, sehingga kita tidak bisa dipastikan berapa orang yang akan menyembelih melalui Adahi," paparnya.
"Catatannya, ke depan masalah hadyu itu sudah harus menjadi bagian dari kebijakan pembiayaan, sehingga kalau voluntary tetap kita tidak bisa melakukan kontrak. Ini ke depan yang harus diperbaiki dalam kebijakan," tandasnya.
Hilman berharap penjelasan ini bisa menyelesaikan kehebohan atas Nodip yang sebetulnya telah diselesaikan bersama dengan Kementerian Haji sejak sebelum puncak haji.
20 Jun 2025
PPIH Arab Saudi Aktifkan Pos Sektor Masjid Nabawi di Lima Titik Strategis
Makkah (PHU)--Seiring kedatangan jemaah di Madinah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus meningkatkan layanan, khususnya di kawasan Masjid Nabawi. Layanan tersebut yaitu pengaktifan Pos Sektor Khusus Nabawi di lima titik strategis sekeliling masjid.
Kasi Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Dodo Murtado mengatakan, Pos Sektor Khusus ini memiliki fungsi penting.
"Di sinilah para petugas disiagakan untuk memberikan layanan langsung kepada jemaah yang membutuhkan bantuan, mulai dari informasi arah dan pintu masuk masjid, evakuasi darurat, pertolongan pertama jika ada yang kelelahan atau jatuh sakit, hingga mengarahkan jemaah yang terpisah dari rombongan," kata Dodo dalam siaran pers, Jumat (20/6/2025) di Kantor Urusan Haji Makkah.
Dodo menambahkan, pos ini juga menjadi tempat laporan jika ada jemaah yang kehilangan barang atau memerlukan bantuan. Misalkan bantuan mobil dorong bagi jemaah lansia dan disabilitas.
Adapun lima titik Pos Sektor Khusus Nabawi berada di:
1. Pintu utama Masjid Nabawi nomor 332 sampai 336
2. Pintu nomor 326 sampai 328
3. Samping Masjid Ghomamah, dari sudut pintu Air Zamzam hingga pintu nomor 315
4. Samping pintu nomor 301 sampai 305
5. Area Raudhah, mulai dari jalur antrian hingga di dalam Raudhah, pintu nomor 360 sampai 365
Pihaknya mengimbau kepada seluruh jemaah untuk mencatat dan mengingat lokasi-lokasi pos ini. "Bila sewaktu-waktu memerlukan bantuan, silakan mendatangi petugas di sana," katanya.
Tips Beribadah di Masjid Nabawi
Untuk memberikan kenyamanan jemaah haji beribadah di masjid Nabawi, pihaknya memberikan tips-tips sebagai berikut:
1. Menggunakan alat pelindung diri seperti alas kaki, payung, topi, dan kacamata hitam untuk melindungi diri dari panas dan menjaga kenyamanan kaki saat berjalan di pelataran;
2. Selalu membawa kartu atau catatan nomor hotel, ini akan sangat membantu bila tersesat atau membutuhkan arah pulang;
3. Mengatur waktu ibadah dan hindari kelelahan berlebih. Jika memungkinkan, manfaatkan waktu-waktu shalat subuh, maghrib, dan isya ketika suhu sudah mulai turun;
4. Mematuhi alur masuk Raudhah dan tidak memaksakan diri bila belum mendapat jadwal atau izin. Petugas akan membantu mengarahkan dan memastikan proses ziarah berlangsung tertib dan nyaman;
5. Mematuhi tata tertib di sekitar Masjid Nabawi, termasuk untuk tidak merokok di sekitar area masjid;
6. Tidak ragu meminta bantuan.
"Bila merasa tidak enak badan, pusing, atau mengalami gangguan kesehatan, segera lapor ke Pos Sektor Khusus atau hubungi petugas terdekat," pesan Dodo.
Dodo mengatakan, PPIH Arab Saudi memiliki tanggung jawab kami untuk memastikan ibadah berjalan dengan aman, nyaman, dan tertib.
"Kami berharap seluruh jemaah dapat menjaga kesehatan, mengatur tenaga, dan menyelesaikan rangkaian ibadah dengan penuh kekhusyukan," imbaunya.
"Mari kita jaga semangat ibadah ini hingga tiba kembali di Tanah Air dengan selamat, sehat, dan menjadi haji yang mabrur," pungkasnya.
19 Jun 2025
Kemenag Kulon Progo Ingatkan Jemaah Jaga Kesehatan Jelang Pemberangkatan ke Madinah
Makkah (PHU) — Jelang fase pemberangkatan ke Madinah, jemaah haji Indonesia dari Kloter SOC 68 (Kulon Progo) diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi fisik mereka. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo, H. Wahib Jamil, mengingatkan pentingnya menjaga stamina di tengah suhu ekstrem yang melanda wilayah Arab Saudi.
“Cuaca di Makkah sangat panas. Kami terus mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, agar tidak kelelahan saat perjalanan dari Makkah ke Madinah. Ikuti arahan petugas dan pembimbing, agar semuanya berjalan lancar,” tegas Wahib Jamil dalam keterangannya, Kamis (19/6/2025).
Rombongan Kloter SOC68 dijadwalkan bertolak menuju Madinah pada Minggu, 22 Juni 2025. Ketua kloter, Hj. Noer Faidah Maharini, menyebutkan bahwa sejumlah persiapan telah dilakukan secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan kesehatan rutin terhadap seluruh jemaah.
“Jarak tempuh perjalanan dari Makkah ke Madinah sekitar 7 sampai 8 jam, sehingga kondisi fisik jemaah harus betul-betul dipastikan dalam keadaan prima. Kami juga sudah memastikan semua paspor, baik jemaah maupun petugas, lengkap sebanyak 360 dokumen,” jelas Noer Faidah.
Selain persiapan administratif dan medis, para jemaah tetap mengikuti berbagai kegiatan positif menjelang keberangkatan, seperti pengajian rutin, senam kebugaran, mujahadah, ibadah di Masjidil Haram, dan city tour. Adapun pelaksanaan thawaf wada’ dijadwalkan pada Jumat dan Sabtu, 20–21 Juni 2025.
“Kami terus menjaga semangat jemaah agar tetap stabil secara spiritual maupun fisik. Mohon doanya agar proses keberangkatan nanti berjalan lancar dan semua jemaah dalam keadaan sehat,” pungkas Faidah.
19 Jun 2025
PPIH Daker Madinah Siap Sambut Kedatangan Jemaah Haji Gelombang Kedua
Madinah (PHU)--Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Madinah menyatakan kesiapan penuh dalam menyambut kedatangan jemaah haji gelombang kedua dari Makkah ke Madinah.
Kepala Daker Madinah, Muhammad Luthfi Makki, menyampaikan bahwa hari ini terdapat 18 kloter yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah. “Pemberangkatan dimulai pukul 06.00 hingga 16.00 WAS. Perjalanan diperkirakan berlangsung sekitar enam jam,” jelasnya dalam keterangan pers di Kantor Daker Madinah, Rabu (18/06/2025).
**Akomodasi dan Konsumsi Siap Layani Jemaah**
Selama di Madinah, jemaah akan ditempatkan di 100 hotel yang tersebar di tiga kawasan utama: Markaziyah Syamaliah (34 hotel), Markaziyah Gharbiyah (52 hotel), dan Markaziyah Janubiyah (14 hotel), yang terbagi ke dalam lima sektor layanan.
Untuk konsumsi, sebanyak 21 dapur mitra katering telah diverifikasi kesiapannya dan siap menyediakan layanan makanan bagi seluruh jemaah selama berada di Madinah.
**Dukungan Layanan Kesehatan dan Ibadah**
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah juga telah bersiaga dengan 130 tenaga medis, lengkap dengan obat-obatan, peralatan kesehatan, serta izin operasional yang berlaku.
“Untuk layanan ibadah, tasreh (izin masuk) ke Raudhah telah diterbitkan untuk 18.936 jemaah yang tiba pada 18 dan 19 Juni. Tasreh untuk kloter selanjutnya akan diajukan secara berkala,” jelas pria yang akrab disapa Makki ini menambahkan.
**Layanan Perlindungan, Lansia, dan Disabilitas**
Layanan perlindungan jemaah (linjam) telah disiapkan untuk memastikan keamanan jemaah dan barang bawaannya. Layanan bagi lansia dan disabilitas juga telah mengalokasikan kursi roda di setiap sektor, lengkap dengan pendampingan selama aktivitas di hotel maupun saat beribadah ke Raudhah.
Sebanyak 20 petugas haji juga ditempatkan di Terminal Hijrah, titik awal kedatangan bus dari Makkah. Di terminal ini dilakukan pemeriksaan dokumen dan penyerahan paspor ke syarikah tanpa jemaah turun dari bus. Proses ini memakan waktu sekitar 15 menit, sebelum jemaah melanjutkan perjalanan ke hotel dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Petugas juga bertugas menginformasikan kedatangan ke sektor hotel masing-masing.
**Imbauan PPIH: Waspadai Cuaca Panas dan Jaga Kesehatan**
PPIH mengimbau jemaah untuk mematuhi seluruh aturan yang berlaku di Madinah, termasuk larangan merokok di sekitar Masjid Nabawi yang dapat dikenai denda oleh otoritas setempat.
Madinah saat ini sedang mengalami puncak musim panas, dengan suhu mencapai 47°C disertai kelembapan rendah. Oleh karena itu, jemaah diimbau untuk cukup beristirahat di hotel dan tidak memaksakan diri untuk selalu berada di Masjid Nabawi, terutama pada pukul 10.00–16.00 WAS.
“Jika harus beraktivitas di luar, gunakan payung, semprotan wajah, air minum yang cukup, dan masker untuk mencegah paparan debu serta penularan penyakit,” ujar Makki.
Khusus bagi jemaah dengan komorbid, disarankan untuk tetap beribadah di hotel dengan aktivitas ringan seperti tadarus, zikir, atau sedekah. Jemaah lansia juga diminta rutin memeriksakan kesehatan di kloter, minimal seminggu sekali.
“Menjelang fase pemulangan, jaga kesehatan sebaik mungkin. Kami berharap seluruh jemaah dapat kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat, selamat, dan menjadi haji yang mabrur serta inspiratif bagi keluarga dan masyarakat,” pungkas Luthfi Makki.
18 Jun 2025
PPIH Debarkasi Balikpapan Sambut Kepulangan Jemaah Haji asal Samarinda
Balikpapan (PHU) —- Jemaah haji asal Debarkasi Balikpapan kelompok terbang (kloter) 2 atau BPN-02 tiba di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Rabu (18/6/2025) pukul 09.07 WITA.
Kloter BPN-02 berjumlah 360 orang yang terdiri dari 356 jemaah dan 4 petugas kloter. Mereka merupakan jemaah asal Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Setibanya di bandara, jemaah dibantu para petugas langsung diberangkatkan menuju Asrama Haji Balikpapan menggunakan bus. Rombongan tiba di asrama pada pukul 10.53 WITA.

Sesampainya di asrama, jemaah disambut Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Balikpapan, Abdul Khaliq, yang juga menjabat sebagai Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Timur, beserta jajaran. Diiringi lantunan hadrah, jemaah haji memasuki aula asrama satu per satu.
Dalam sambutannya, Abdul Khaliq mengungkapkan bahwa Embarkasi Balikpapan tahun ini telah memberangkatkan total 5.648 jemaah dan 64 petugas dari empat provinsi, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara.
“Kami mendoakan seluruh jemaah menjadi haji yang mabrur. Terima kasih kepada seluruh petugas, pimpinan instansi, serta TNI-POLRI atas kerja kerasnya dalam proses pemberangkatan dan pemulangan jemaah,” ujarnya.
Ketua UPT Asrama Haji Balikpapan, Mukhtar, menyampaikan bahwa seluruh fasilitas penyambutan telah dipersiapkan jauh hari demi memberikan layanan terbaik, sebagaimana yang dilakukan saat pemberangkatan.
“Berbagai fasilitas di asrama haji telah kami siapkan semaksimal mungkin, dengan harapan kepuasan jemaah tetap terjaga,” ujar Mukhtar.
Ia menambahkan bahwa beberapa jemaah, terutama yang berasal dari luar Provinsi Kalimantan Timur, dapat menempuh perjalanan hingga tiga hari dari rumah menuju embarkasi.
“Meski demikian, PPIH Debarkasi Balikpapan telah berupaya mengantisipasi berbagai kendala demi kelancaran kegiatan,” tutur Mukhtar.

Turut hadir, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena jemaah dapat pulang kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat walafiat.
“Bapak Ibu yang berbahagia, kami melihat wajah-wajah yang letih namun penuh syukur. Tidak semua orang bisa berangkat haji—banyak yang mampu secara materi, tapi belum mendapat panggilan Allah SWT. Semoga seluruh jemaah pulang dalam keadaan sehat walafiat,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Seno Aji bersama Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kalimantan Timur, Meiliana, secara simbolis menyematkan pin IPHI kepada salah satu perwakilan jemaah. Penyematan ini menjadi simbol kebanggaan serta jalinan ukhuwah Islamiyah di antara para jemaah yang telah menunaikan ibadah haji.
Kontributor: Muhammad Arif Maulana/Fathurrahman
18 Jun 2025
Ancaman Bom Pesawat Haji, Dirjen: Kemenag dan Saudia Jaga Ritme Penerbangan Jemaah
Jeddah (PHU)--Ancaman bom di Pesawat Saudia Airines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta menjadi perhatian Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Pesawat yang membawa jemaah haji itu mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief bersyukur membaca keterangan Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto bahwa bardasarkan hasil pemeriksaan, dinyatakan pesawat itu steril dari benda bermuatan bom.
PPIH Arab Saudi, kata Hilman, terus melakukan koordinasi dengan pihak Saudia Airlines terkait dengan rencana penerbangan jemaah haji Indonesia. Terkait prosedur pengamanan pesawat di Bandara Kualanamu, kata Hilman, hal itu sepenuhnya diserahkan kepada otoritas bandara.
“Prosedur pengamanan diserahkan pada otoritas terkait di Bandara Kualanamu, baik pihak kepolisian, maskapai dan otoritas bandara,” tegas Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Makkah, Selasa (17/6/2025).
“Pengecekan kondisi jemaah dan barang bawaannya dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku,” sambungnya.
Dijelaskan Hilman, saat ini jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang 12 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 12) diistirahatkan di hotel setempat. Jemaah asal Kota Depok itu juga sudah mendapatkan fasilitas konsumsi.
“Kemenag terus berkoordinasi dengan pihak Saudia Airlines untuk tetap menjaga ritme penerbangan pemulangan jemaah di kelompok terbang berikutnya,” paparnya.
“Kami harap jemaah tetap tenang, tidak panik, dan mempercayakan penanganan masalah kepada pihak berwenang. Kami harap jemaah juga bisa segera kembali ke pangkuan keluarganya dengan sehat dan rasa bahagia,” tandasnya.
18 Jun 2025
Pergeseran Jemaah Haji Gelombang 2 dari Makkah ke Madinah Dimulai 18 Juni, Dirjen PHU: Sudah Disiapkan Berbasis Kloter
Jeddah (PHU) — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memulai tahap persiapan pergeseran jemaah haji gelombang kedua dari Makkah ke Madinah yang akan dimulai pada Rabu, 18 Juni 2025. Pergeseran dilakukan berbasis kloter, sebagai bagian dari skema pemulangan jemaah melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, mengatakan bahwa seluruh prosedur dan alur pergerakan jemaah telah dipersiapkan secara matang. Hal ini disampaikannya usai melepas kepulangan rombongan Amirul Hajj ke Tanah Air di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Selasa (17/6/2025).
“Insya Allah pergeseran jemaah dari Makkah ke Madinah bagi jemaah kelompok dua akan dilakukan pada tanggal 18 (Juni) esok hari. Kami sudah mempersiapkan proses dan prosedur yang harus ditempuh oleh seluruh jemaah,” ujar Hilman.
Menurutnya, seluruh jemaah akan ditempatkan di hotel berdasarkan kelompok terbang (kloter) masing-masing. Pola ini diyakini akan mempermudah proses mobilisasi, pelayanan, dan pemulangan jemaah dari Madinah.
“Jadi mereka akan ditempatkan di satu hotel dengan basis kloter masing-masing,” tambahnya.
Hilman menegaskan bahwa skema penempatan dan layanan di Madinah ini telah mendapatkan persetujuan resmi dari Kementerian Haji dan Umrah serta otoritas wilayah Madinah, Arab Saudi. Dengan begitu, aktivitas ibadah seperti ziarah dan salat di Masjid Nabawi dapat berjalan tertib dan nyaman sebelum jemaah kembali ke Tanah Air.
“Ketika di hotel, mereka akan menjalankan aktivitas seperti ziarah, salat di Masjid Nabawi, dan setelah itu ketika akan berangkat ke bandara, insya Allah sudah satu hotel dalam satu kelompok,” jelasnya.
Ia berharap seluruh tahapan pergeseran hingga kepulangan jemaah berjalan lancar tanpa hambatan. “Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar,” tutupnya.
18 Jun 2025
Naib Amirul Hajj Apresiasi Petugas Haji: Mereka Bekerja Melampaui Ekspektasi
Jeddah (PHU) — Wakil Menteri Agama yang juga Naib Amirul Hajj, Romo Syafii, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh petugas haji Indonesia yang telah menjalankan tugas dengan maksimal selama fase operasional haji 1446 H/2025 M.
Dalam keterangannya di Bandara King Abduaziz, Jeddah, Selasa (17/6/2025), Romo Syafii menilai para petugas, termasuk media, telah bekerja melebihi batas tanggung jawab yang dibebankan.
“Kalau saya mengapresiasi para petugas haji, ya, Alhamdulillah, yang saya pahami karena saya selalu keliling, mereka bekerja sangat maksimal. Bahkan sudah melewati ekspektasi yang dibebankan kepada mereka, tapi mereka tetap semangat, tetap tulus,” ujarnya.
Menurutnya, dedikasi dan ketulusan tersebut juga dirasakan dari para jurnalis yang turut mendukung kelancaran pelayanan dan penyebaran informasi haji.
Romo Syafii juga menyampaikan ucapan selamat kepada para jemaah haji Indonesia (Duyufur Rahman) yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Ia berharap para jemaah dapat kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat dan selamat serta menjadi haji yang mabrur dan mabruroh.
“Mudah-mudahan bisa kembali ke Indonesia dengan selamat, sehat, bertemu dengan keluarga, dan menjadi haji yang mabrur dan mabroh,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa kemabruran para jemaah haji Indonesia bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga memberi dampak positif bagi bangsa. Hal ini, menurutnya, selaras dengan visi besar Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Karena kemabruran haji mereka itu pasti menambah keberkahan untuk Indonesia dan bisa berkontribusi nyata dengan program Presiden Prabowo menunjukkan Indonesia emas tahun 2045,” kata Romo Syafii.
Ia menutup dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, seraya berharap segala upaya ini menjadi amal kebaikan bersama. “Mudah-mudahan ini menjadi amal kita semua,” pungkasnya.
17 Jun 2025
Cuaca Masih Ekstrim, Menag Ingatkan Jemaah Tidak Paksakan Diri Umrah Sunnah
Jeddah (PHU)—Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj, Nasaruddin Umar, memberikan peringatan kepada jemaah yang ingin melaksanakan umrah sunnah agar tidak memaksakan diri dalam kondisi cuaca yang ekstrem.
Menurutnya, pada hari-hari terakhir ini suhu di Tanah Suci mencapai 52 derajat Celsius, yang membuat banyak jemaah mengalami penurunan kondisi kesehatan.
"Nah, yang sampai masa dua hari ini memaksakan diri untuk umrah, Kami sudah mengimbau bahwa sekali saja dua kali umrah. Ada yang umrahnya sampai 20 atau bahkan 25 kali," ujar Menag di Jeddah. Selasa (17/6/2025)
Ia juga meminta kepada para Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) untuk tidak terlalu banyak mengajak apalagi jemaah usia lanjut agar tidak memaksakan diri dalam melaksanakan umrah.
Menag menegaskan bahwa umrah adalah ibadah sunnah dan jemaah tidak perlu berlebihan. "Jangan sampai nanti ada gangguan disepanjang perjalanan mereka, semuanya kembali pada diri mereka sendiri." kata Menag.
"Terkait akomodasi, kami sudah mengecek hotel-hotel di Madinah, termasuk dalam wilayah Markaziyah yang memudahkan jemaah untuk berjalan kaki ke Masjid Nabawi dan tempat ibadah lainnya," tambahnya.
Ia juga mengimbau, terutama bagi jemaah lansia, untuk tidak memaksakan diri mengikuti aktivitas seperti Arba’in atau jalan-jalan jika kondisi kesehatan mulai terganggu. Tenaga dan stamina harus dihemat karena perjalanan pulang ke Indonesia juga memakan waktu yang panjang.
**Merawat Kemabruran Haji**
Menag mengakhiri pernyataannya dengan mengajak semua jemaah untuk terus merawat kemabruran haji dan umrah. "Mari kita bertekad mempertahankan kemabruran yang sudah dicapai. Apa yang kita capai dengan pengorbanan dan usaha ini harus dijaga agar haji kita tetap bermakna, khususnya dalam perubahan karakter setelah pulang ke tanah air," ujarnya.
Populer
22 Mei 2025
Ini Langkah PPIH Arab Saudi Akselerasi Distribusi Nusuk Jemaah Haji
Berita
31 Mei 2025
Mulai 1 Juni 2025, Operasional Bus Shalawat Dihentikan Sementara, Makanan Siap Saji Didistribusikan
Berita
1 Jun 2025
Seluruh Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Suci dan Siap Menuju Fase Armuzna
Berita
5 Jun 2025
Menag Turun Tangan Urai Jemaah Belum Masuk Tenda Wukuf
Berita
4 Jun 2025
Menag Cek Pemberangkatan Jemaah Haji ke Arafah
Berita
30 Mei 2025
Bawa Pesan Presiden, Amirul Hajj: Pelayanan Haji Harus Lebih Baik
Berita
7 Jun 2025
Safariwukuf 477 Jemaah Haji Lansia, Risti, dan Disabilitas Berjalan Lancar
Berita