24 Mar 2025
Hari Pertama Pelunasan Tahap II, 8.486 Jemaah Lunasi Biaya Haji Reguler
Jakarta (PHU) --- Tahap II pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 H/2025 M dibuka mulai hari ini. Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain mencatat ada lebih dari 8.400 jemaah yang melunasi Bipih reguler. Pelunasan Tahap I ditutup pada 14 Maret 2025. Saat itu, ada 163.154 jemaah reguler yang melunasi biaya haji. Sementara pelunasan tahap I Petugas Haji Daerah (PHD) ditutup pada 20 Maret dengan total 1.378 kuota yang terisi. Sehingga, pada pelunasan tahap I telah terisi 164.532 kuota. Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Untuk kuota haji reguler, terbagi atas: 190.897 jemaah haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi; 10.166 jemaah haji reguler prioritas lanjut usia; 685 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU); dan 1.572 petugas haji daerah (PHD). Karena masih ada sisa kuota, dibuka pelunasan Tahap II dari 24 Maret sampai 17 April 2025. "Hari pertama tahap II pelunasan, ada 8.486 jemaah yang melunasi biaya reguler. Sehingga sampai sore ini, kuota yang terisi berjumlah 173.018," terang Muhammad Zain di Jakarta, Senin (24/3/2025). Jemaah yang melunasi pada hari pertama ini terdiri atas 3.676 jemaah berhak lunas Tahap II dan 4.810 jemaah cadangan. Sesuai Keputusan Menteri Agama No 142 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pengisian Kuota Haji Reguler dan Pelaksanaan Pembayaran Pelunasan Bipih Reguler 1446 H/2025 M, kriteria jemaah berhak lunas tahap II (pengisian sisa kuota) sebagai berikut: 1) Jemaah Haji Reguler yang saat pelunasan tahap sebelumnya mengalami kegagalan sistem. 2) Jemaah Haji Reguler pendamping Jemaah Haji Reguler lanjut usia. 3) Jemaah Haji Reguler terpisah dengan mahram atau keluarga. 4) Jemaah Haji Reguler pendamping penyandang disabilitas. 5) Jemaah Haji Reguler cadangan. Muhammad Zain menambahkan, ada delapan provinsi dengan tingkat serapan kuota antara 70 - 80 %. Delapan provinsi tersebut adalah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Gorontalo. Sisanya, tingkat serapan sudah di atas 80%. "Bahkan, ada lima provinsi yang sudah terserap di atas 90% kuota, yaitu: Bengkulu, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Bangka Belitung," sebut Muhammad Zain. "Untuk kuota provinsi Jawa Barat sudah terserap 81%, sedang untuk Jawa Tengah 88%," tandasnya. Muhammad Zain mengimbau jemaah yang memenuhi kriteria pelunasan tahap II dan sudah memenuhi persyaratan istitha'ah kesehatan untuk segera melakukan pelunasan.
23 Mar 2025
Kemenag - BPS Bahas Strategi Penyiapan Indikator Survei Kepuasan Jemaah Haji
Jakarta (PHU)—Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah bersama Badan Pusat Statistik (BPS) kini tengah menggodok penyiapan indikator kepuasan jemaah haji. Strategi ini rencananya akan dilakukan saat jemaah haji masih berada di Tanah Air maupun saat berada di Tanah Suci. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) yang dikeluarkan BPS tahun 2024 lalu meningkat signifikan yakni 88,20 dengan predikat sangat memuaskan. Hal tersebut bagi Kemenag dapat menjadi benchmark atau menjadi evaluasi pengambilan kebijakan dari semua aspek. “Instrumen yang akan menjadi indikator tahun 2025 ini perlu direviu karena ada inovasi, seperti murur, sehingga perlu mengetahui respon masyarakat. Termasuk penyedia transportasi udara jemaah haji yang baru, yaitu maskapai Lion Air,” kata Hilman di Jakarta. Minggu (23/3/2025). Hilman menyebut, di Kemenag sendiri dalam Rencana Strategis (Renstra) tahun 2025 ini sejumlah layanan dalam negeri akan dijadikan indikator survei antara lain IKJHI, KUA, Penyuluh dan Halal. “Layanan apa saja di dalam negeri yang akan dijadikan indikator survey? Dalam renstra Kemenag terdapat empat indeks layanan keagamaan: IKJHI, KUA, Penyuluh & Halal,” terangnya. Dalam strategi ini, kedua belah pihak akan membahas langkah konseptual, instrumen, metodologi dan lainnya, sehingga Ditjen PHU dapat memberikan masukan terhadap survei yang akan dilakukan, sebab setiap tahun selalu ada perubahan kebijakan dan inovasi. “Selain dilakukan di Tanah Suci, survey IKJHI dalam negeri akan juga dilakukan, sehingga perlu mengetahui instrumen/indikator apa saja yang ditanyakan,” ujarnya. “Perlu ditambahkan beberapa pelayanan di asrama haji yang ditanyakan dalam survey,” tambahnya. Ia menilai, sejumlah pertanyaan terkait wawasan petugas juga perlu direviu kembali dan perlu ada konsistensi karena petugas ada empat, ketua kolter, petugas, pembimbing ibadah serta petugas kesehatan. “Sebaiknya pertanyaan lebih spesifik menggunakan bahasa yang menyangkut operasional haji,” tuturnya. Perwakilan dari BPS Diah Wulandari menyampaikan BPS sendiri akan menjaga beban responden agar tidak terlalu berat sehingga pertanyaan yang disebar, kuesioner sudah dihitung targetnya berapa sehingga sudah cukup dan dapat dilakukan analisis. “Untuk menjaga beban responden, kuesioner yang dihitung sudah ada targetnya, sehingga sudah dapat langsung dilakukan analisisnya,” jelasnya. Selain itu, kata Diah, jenis layanan dalam negeri yang akan dinilai mencakup kemampuan ketua kloter dalam memimpin dan mengelola kloter, kemampuan ketua kloter dalam memimpin dan mengarahkan jemaah, kemampuan dan wawasan pembimbing ibadah. “Untuk survei dalam negeri, sejumlah poin yang dinilai antara lain kemampuan ketua kloter dalam memimpin dan mengelola kloter, kemampuan ketua kloter dalam memimpin dan mengarahkan jemaah, kemampuan dan wawasan pembimbing ibadah,” kata Diah. Turut hadir Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, Sekretaris Ditjen PHU M.Arfi Hatim, Direktur Bina Haji Musta'in Ahmad, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Muchlis M. Hanafi.
22 Mar 2025
Update KJRI Jeddah terkait Penanganan Korban Kecelakaan Bus Jemaah Umrah Indonesia
Jeddah (PHU) --- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah terus melakukan pemantauan dan pendampingan terhadap jemaah umrah asal Indonesia yang menjadi korban kecelakaan bus di Arab Saudi pada 21 Maret 2025. Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron Ambari menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan dari Kepolisian Lalu Lintas Provinsi Mekkah dengan nomor 6003847369. Dijelaskan, kecelakaan terjadi ketika sebuah Jeep Land Cruiser _double cabin_ yang melaju dari arah berlawanan melewati median jalan dan bertabrakan dengan bus yang mengangkut jemaah umrah asal Indonesia. Benturan tersebut menyebabkan bus terguling, dan kedua kendaraan terbakar. Jeep dengan plat nomor Qatar tersebut dikemudikan oleh seorang warga negara Pakistan dengan seorang penumpang warga negara Bangladesh. Keduanya meninggal dunia di lokasi kejadian. "Dengan demikian, terdapat koreksi dari informasi sebelumnya, yang semula menyebutkan bahwa bus menabrak jeep yang menyalip, serta bahwa korban tewas di dalam jeep adalah dua warga negara Bangladesh," sebut Yusron dalam keterangan persnya, Sabtu (22/3/2025). Terkait korban wafat, Yusron menjelaskan bahwa seluruhnya ada enam jemaah asal Indonesia yang meninggal. Dari jumlah itu, empat korban meninggal merupakan satu keluarga, yaitu: Dawam Mahmud (ayah), Sumarsih Djarudin (ibu), serta dua putrinya Areline Nawallya Adam dan Audrya Malika Adam. "Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah berkomunikasi dengan keponakan almarhum Dawam Mahmud, dan pihak keluarga telah meminta agar seluruh jenazah dimakamkan di Arab Saudi," sebut Yusron. Dua korban meninggal yang lain adalah Eny Soedarwati dan Dian Novita. Almarhumah Eny Soedarwati juga telah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga untuk dimakamkan di Arab Saudi. Adapun almarhumah Dian Novita, keputusan mengenai lokasi pemakamannya masih dalam pembahasan pihak keluarga. "KJRI Jeddah telah mendapatkan jaminan dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi bahwa proses pemulasaran jenazah akan dipercepat," tegas Yusron. **Korban Dirawat** Ada tiga korban luka yang masih menjalani perawatan, yaitu: Fabian, Ahsantudhonni Ghozali, dan Muhammad Alawi. Menurut Yusron, Fabian mengalami 60% luka bakar. Namun, dokter memastikan bahwa tidak ada cedera pada organ internalnya. Fabian sudah dapat merespons saat diajak berkomunikasi oleh petugas KJRI Jeddah pada siang sebelumnya. Rencananya, ia akan dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar dengan fasilitas lebih lengkap. "Orang tua Fabian dijadwalkan tiba malam ini dan akan mengunjungi rumah sakit keesokan harinya. Fabian sendiri berangkat umrah bersama budenya, Almh. Eny Soedarwati, yang turut menjadi korban meninggal dalam kecelakaan tersebut," papar Yusron. Selain Fabian, korban lain yang masih dirawat adalah Ahsantudhonni Ghozali. Dia juga rencananya akan dipindahkan ke rumah sakit di Mekkah. Sementara itu, Muhammad Alawi mengalami retak pada tulang lengan dan dijadwalkan menjalani operasi dalam waktu dekat. "Sebanyak sebelas korban lainnya yang sebelumnya sempat menjalani perawatan medis telah dinyatakan pulih dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Setelah mendapatkan izin medis, mereka telah tiba di Mekkah dan kembali melanjutkan rangkaian ibadah umrah sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan," ulas Yusron. Yusron memastikan, KJRI Jeddah terus memantau kondisi jemaah yang masih menjalani perawatan, termasuk memfasilitasi kunjungan orang tua Fabian ke rumah sakit. KJRI Jeddah juga telah menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk keperluan pemulasaraan jenazah enam WNI yang wafat dalam kecelakaan tersebut. Pada 23 Maret 2025, kata Yusron, KJRI Jeddah dijadwalkan bertemu dengan 11 jemaah yang selamat guna menerbitkan dokumen pengganti bagi mereka yang kehilangan atau mengalami kerusakan dokumen perjalanan akibat insiden ini. "KJRI juga terus berkoordinasi dengan otoritas terkait di Arab Saudi serta melalui Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri untuk menjalin komunikasi dengan keluarga korban di Indonesia dan memastikan seluruh prosedur berjalan dengan lancar," tandasnya.
21 Mar 2025
Ini Upaya KJRI Jeddah Bantu Korban Kecelakaan Bus Jemaah Umrah
Jeddah (PHU) --- Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah Yusron Ambari membenarkan terjadinya kecelakaan bus yang membawa jemaah umrah asal Bojonegoro, Indonesia di Arab Saudi. Dalam konferensi pers, Jumat (21/3/2025), Yusron menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada 20 Maret 2025 pukul 13.30 waktu Arab Saudi atau 17.30 WIB. "KJRI Jeddah telah menerima informasi tentang adanya kecelakaan bus di Wadi Qudeid (Madinah-Mecca Road) atau sekitar 150 km dari Kota Jeddah. KJRI Jeddah langsung menugaskan Satgas Pelindungan WNI ke lokasi kejadian," terang Yusron Ambari dari Jeddah. "Dari lokasi kejadian, Tim KJRI Jeddah menyebar lke beberapa rumah sakit yang menjadi tempat rujukan korban," sambungnya. Yusron mencatat ada 20 jemaah umrah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Dari jumkah itu, ada enam jemaah WNI yang meninggal dunia dan selebihnya luka-luka. "Ada tiga korban luka yang saat ini masih dalam perawatan di RS Arab Saudi. Sementara 11 orang lainnya termasuk tour guide telah menuju hotel mereka di Mekkah untuk melanjutkan program," paparnya. Terkait kronologi terjadinya kecelakaan, Yusron menjelaskan bahwa b erdasarkan info awal yang diterima KJRI, bus menabrak jeep lalu terguling dan terbakar. "Namun demikian, kronologis kecelakaan masih didalami oleh otoritas terkait di Arab Saudi," sebutnya. Berikut daftar enam korban meninggal dunia: 1. Sumarsih Djarudin (44) 2. Audrya Malika Adam (16) 3. Eny Soedarwati (49) 4. Dian Novita (38) 5. Areline Nawallya Adam (22) 6. Dawam Mahmud (48) Berikut daftar tiga korban luka dan dirawat: 1. Fabian R Respati (14) dirawat di RS King abdul Aziz Mahjar karena mengalami luka bakar serius 2. Ahsantudhonni Ghozali (55) dirawat di RS Khulais, retak tulang 3. Muhammad alawi (22) dirawat di RS Obhur Jeddah, retak tulang Dijelaskan Yusron, Satgas Pelindungan KJRI telah mengunjungi seluruh RS tempat korban berada. Proses identifikasi korban meninggal akan dilakukan oleh otoritas Arab Saudi. "Satgas juga telah menyampaikan kabar ini kepada keluarga korban di Tanah Air," ujarnya. Selain WNI, ada tiga korban meninggal warga negara asing, yaitu: satu warga negara Pakistan (kenek bus) dan dua warga negara Bangladesh pengendara jeep yang juga terbakar. "Kementerian Luar Negeri dan KJRI Jeddah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya almarhum dan almarhumah," sambungnya. **Tindak Lanjut** Sebagai tindak lanjut, kata Yusron, KJRI akan terus memantau dan membantu penanganan korban luka. Selain itu, KJRI juga akan memberikan penggantiaan dokumen perjaalanan jamemaah umrah yang kabarnya hangus terbakar. "KJRI juga berkoordinasi dengan otoritas terkait guna identifikasi jenazah yang meninggal karena luka bakar," papar Yusron. "KJRI juga berkomunikasi dengan keluarga terkait proses pemakaman jenazah, serta berkoordinasi dengan Travel dan Muassasah lokal untuk memantau rombongan yang melanjutkan program umroh mereka," tandasnya.
17 Mar 2025
Kemenag - Saudia Airlines Teken Kerjasama Angkutan Udara Jemaah Haji Tahun 1446H/2025M
Jeddah (PHU)—Kementerian Agama dan Saudi Arabian Airlines menandatangani Perjanjian Transportasi Pengangkutan Udara Haji Tahun 1446H/2025M. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief dan General Manager Saudi Arabian Airlines Mr. Amer G Alghamdy di Kantor Urusan Haji Jeddah. Minggu (16/3/2025). Menurut Hilman Latief, penandatanganan kontrak perjanjian transportasi udara ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan haji yang dilakukan oleh Kementerian Agama. Hadir dalam kesempatan ini, Staf Khusus Menteri Agama, Tenaga Ahli Menteri Agama, Sekretaris Utama Badan Penyelenggara Haji Teguh Dwi Nugroho, Konsul Jenderal RI Jeddah Yusron Ambary, Sekretaris Ditjen PHU M Arfi Hatim, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain, Direktur Dukungan Akomodasi, Konsumsi, dan Transportasi BP Haji Abdul Haris, Deputi Bidang Koordinasi Pelayanan Haji Dalam Negeri BP Haji, Kepala Biro Keuangan dan Umum BP Haji Slamet, Tenaga Ahli Wakil Kepala BP Haji Rachmat Tri Fahmi serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. Sedangkan dari pihak Saudia turut dihadiri GM, Hajj and Umrah Revenue Management & Sales Coordination Saudia Airlines Mr. AMER ALGHAMDI, GM Packaged Travel Development and Delivery Mr. OSAMAH ALALSHIEKH, GM Hajj & Umrah Product & Operations Mr. Dr. Abdulrahman F Abdulbagi, Manager Hajj & Umrah Product Coordination Mr. Mohammad A Alwafi, Manager Hajj & Umrah Asia Pacific, Indian Sub, Far East Mr. Morad A Badahdah, serta Manager Seasonal Traffic Jeddah Mr. Ali N Moharak. ![DSC00059.JPEG](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/DSC_00059_836bb4f37a.JPEG) Kepada Amer G Alghamdy, Hilman Latief Mengucapkan terima kasih bahwa Kementerian Agama dengan Saudia Airlines dapat melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dalam rangka mendukung suksesnya penyelenggaraan ibadah haji 1446H/2025M, berupa penyediaan transportasi udara dalam memberangkatkan dan memulangkan jemaah haji reguler Indonesia dari Indonesia ke Arab Saudi pergi pulang. Menurut Hilman, Saudia Airlines adalah mitra kerjasama Kementerian Agama RI dalam pengangkutan jemaah haji Indonesia yang pelaksanaannya sudah bertahun-tahun “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepadamanajemen Saudia Airlines yang telah bersedia kembali melakukan pengangkutan jemaah haji tahun ini,” kata Hilman. Ia menuturkan, serangkaian tahapan penyediaan telah dilaksanakan mulai dari seleksi penyediaan, negosiasi harga, pembahasan draft, hingga penandatangan perjanjian kerjasama. Untuk mencapai penandatanganan kerjasama ini cukup berliku dan tidak mudah. “Kedua pihak membutuhkan banyak kesabaran, kejelian, dan keuletan dalam bernegosiasi untuk bisa bersepakat untuk saling memahami dan bekerjasama antara Pemerintah Indonesia selaku pengirim jemaah dengan Saudia Airlines selaku penyedia transportasi udara,” terangnya. Perjanjian kerjasama ini, lanjut Hilman, berisi tentang hak dan kewajiban dari masing-masing pihak dalam rangka memenuhi standar layanan dalam transportasi udara, baik pada masa operasional, saat operasional, dan pasca operasional haji. Informasi terkait dengan persiapan pengangkutan telah disampaikan oleh Saudia Airlines antara lain berupa kesiapan pesawat yang akan membawa jemaah haji Indonesia yang sudah memiliki jadwal penerbangan resmi yang disetujui GACA untuk mengangkut keberangkatan dan kepulangan jemaah haji. Berdasarkan data jemaah yang akan berangkat tahun ini, masih akan diisi oleh jemaah haji yang sudah berusia diatas 65 tahun, berisiko tinggi, dan disablitas. Jemaah haji yang berangkat telah dinyatakan memenuhi syarat kesehatan (istitha’ah) untuk melaksanakan ibadah haji oleh Kementerian Kesehatan RI. Guna memberikan keamanan dan kenyamanan penerbangan, khususnya bagi lanjut usia, risiko tinggi, dan disabilitas, diperlukan kerjasama kedua belah pihak untuk memberikan prioritas layanan kepada jemaah haji tesebut. “Layanan saat akan naik pesawat, saat berada di pesawat, saat turun dari pesawat, hingga keluar dari bandara. Kami mengharapkan petugas darat dan udara dari Saudia Airlines dapat lebih ramah dan responsifdalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia. Melayani mereka seolah melayani orang tua kita sendiri,” ujarnya. Ia berharap, pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini lebih baik, lancar, dan terkendali sehingga jemaah dapat beribadah tetap dalam kondisi sehat, aman, dan nyaman. “Kami sangat berharap semoga tahun ini layanan transportasi udara lebih berkualitas dari tahun lalu. Semoga Allah SWT senantiasa meridloi langkah kita semua dalam melayani tamu-tamu Allah,” harapnya. ![DSC00094.JPEG](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/DSC_00094_90bde5f9e6.JPEG) Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, direncanakan Saudia Airlines akan memberangkatkan dan memulangkanjemaah ke Arab Saudi sebanyak 102.182 jemaah (termasuk petugas) yang berasal dari 5 embarkasi yang didalamnya terdapat 11 provinsi, yaitu: 1. Embarkasi Batam, jemaah dari Provinsi Jambi, Riau, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat; 2. Embarkasi Palembang, jemaah dari Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung; 3. Embarkasi Jakarta, jemaah dari sebagian Provinsi Jakartadan sebagian Provinsi Jawa Barat; 4. Embarkasi Kertajati, jemaah dari sebagian Provinsi Jawa Barat; 5. Embarkasi Surabaya, jemaah dari Provinsi Jawa Timur, Bali, dan NTT. Sebelumnya, Kementerian Agama juga telah menandatangani perjanjian pengangkutan udara haji Tahun 1446H/2025M dengan PT Garuda Indonesia serta PT Lion Mentari pada bulan yang lalu.
17 Mar 2025
Diikuti 8 Provinsi, Kemenag Gelar Bimtek PPIH Kloter Terintegrasi Di Asrama Haji Makassar
Makassar (PHU)—Kementerian Agama melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menggelar Bimbingan Teknis Terintegrasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter Embarkasi Makassar Tahun 1446 H/2025 M Bimtek terintegrasi ini diikuti oleh para Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Kloter, Tenaga Kesehatan, Petugas Haji Daerah dan Pembimbing KBIHU. Kegiatan dilaksanakan selama 7 hari mulai 13 - 19 Maret 2025 di Asrama Haji Embarkasi Makassar. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid mengatakan kegiatan ini terbagi dalam 2 sesi yaitu bimbingan teknis tugas dan fungsi bagi ketua dan pembimbing ibadah kloter serta bimbingan teknis terintegrasi bagi Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Kloter, Tenaga Kesehatan, Petugas Haji Daerah, Pembimbing KBIHU. Bimbingan teknis tugas dan fungsi bagi ketua dan pembimbing ibadah kloter sudah dimulai pada 13 Maret 2025. “Sedangkan Bimbingan Teknis terintegrasi dengan Petugas Haji Daerah dan Pembimbing KBIHU digelar pada 15 Maret 2025 dan bagi Tenaga Kesehatan Haji bergabung pada hari ini 17 Maret 2025, “ kata Ali Yafid, Senin (17/03/2025). Ia menambahkan peserta yang mengikuti bimbingan teknis PPIH Kloter (ketua kloter dan pembimbing ibadah) sebanyak 81 orang yang akan mendampingi jemaah haji dari 8 provinsi yang tergabung dalam Embarkasi UPG/Makassar yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Jumlah kloter yang akan diberangkatkan lanjutnya sebanyak 41 kloter dengan rincian, Ketua kloter 40 orang, Pembimbing ibadah haji 41 orang, Tenaga Kesehatan Haji 41 orang, Petugas Haji Daerah 123 orang dan Pembimbing Ibadah KBIHU 30 orang. “Para peserta dibekali dengan Penguatan Leadership, Komitmen Pelayanan, tugas dan fungsi petugas, Pengantar Manasik Haji hingga ditutup dengan Penandatanganan Pakta Integritas, “ ujar Ali Yafid. Ali Yafid menegaskan tugas petugas hajii bukan sekadar melakukan pendampingan teknis, tetapi juga pengabdian yang sarat dengan nilai ibadah dan tanggung jawab moral yang besar.  “Petugas dituntut untuk memiliki komitmen yang kuat, dedikasi yang tinggi, dan loyalitas kepada negara untuk mengantar jemaah meraih predikat haji mabrur,” tegasnya. Ali Yafid pun menekankan, suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tidak hanya bergantung pada sistem dan regulasi, tetapi juga pada kompetensi dan kesiapan petugas haji dalam menangani berbagai dinamika di lapangan.  "Saya berharap melalui bimtek ini seluruh petugas dapat memahami peran dan tugasnya dengan baik," ujatnya. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ikbal Ismail selaku Ketua Panitia kegiatan, dalam laporannya mengungkapkan bahwa bimtek ini disusun secara komprehensif agar setiap petugas memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang tugas dan tanggung jawab mereka.  “Adapun jumlah petugas haji yang mengikuti bimtek ini terdiri dari Ketua Kloter 40 orang, Pembimbing Ibadah Kloter 41 orang, Tenaga Kesehatan Haji 41 orang, Petugas Haji Daerah 123 orang dan Pembimbing KBIHU 30 orang. Mereka berasal dari 8 provinsi, “ tutup Ikbal.
17 Mar 2025
Siapkan Petugas Haji Handal, Kemenag Gelar Bimtek Terintegrasi Serentak di Indonesia
Jakarta (PHU) -- Kementerian Agama melalui jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) terus mematangkan berbagai persiapan dan pelayanan jemaah haji 1446H/2025M. Salah satu persiapan itu yakni Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Kloter terintegrasi, yang akan bertugas menemani jemaah sejak keberangkatan di embarkasi. Direktur Bina Haji Musta'in Ahmad menyampaikan Bimtek PPIH Kloter dilaksanakan secara terintegrasi dan serentak diseluruh wilayah di Indonesia pada 15 - 19 Maret 2025. Pada penyelenggaraan tahun ini, Bimtek dilaksanakan secara offline di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dan juga di Gedung Sebaguna Asrama Haji Provinsi Embarkasi seluruh Indonesia dengan narasumber utama yang hadir secara online. "PPIH Kloter terdiri dari TPHI (ketua kloter), TPIHI ( Pembimbing Ibadah), Nakes (Dokter / Perawat) tersebar di 525 kloter, terintegrasi di 13 Embarkasi,” kata Musta’in Ahmad di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Senin (17/03/2025). “Demi menciptakan petugas yang handal dan tahan banting, kita juga hadirkan para narasumber yang berasal dari bidang manajemen haji, akademisi dari berbagai perguruan tinggi Islam negeri/swasta, praktisi haji, kesehatan, teknologi, dan pelayanan publik," sambungnya. Ia menambahkan terdapat 22 materi kegiatan yang akan dipelajari para petugas haji, diantaranya Building Learning Commitment (BLC), Leadership and Building Service Commitment (BSC), Manajemen Penyelenggaraan Ibadah Haji, Jati Diri Petugas Haji serta Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1446H/2025M. Ada juga materi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Haji, Pengawasan Kinerja Petugas Haji, Tugas, Fungsi, dan Tanggung Jawab PPIH, Perencanaan dan Pelaporan Kinerja Petugas hingga Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi. “Para petugas juga mendapat pembekalan Penguatan Komitmen Petugas Haji, Pelindungan WNI di Luar Negeri, Moderasi Beragama hingga Layanan Jemaah Haji Lansia, Disabilitas dan PKPPJH,“ tandas Musta'in. Dengan digelarnya bimtek ini, Musta'in pun berpesan kepada para PPIH Kloter untuk dapat memahami tugas, fungsi, disiplin dan tanggung jawab mereka dengan baik, serta mampu memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji, sehingga penyelenggaraan ibadah haji dapat berjalan lancar. Hadir dalam acara Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes, dan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen PHU. Tampak juga Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soetta, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Banten, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dan Kepala Biro Pendidikan Mental, Pembimbing ibadah KBIHU, dan Spiritual Setda Provinsi DKI Jakarta. Fotografer : Winda GD | Editor : Benny A
16 Mar 2025
Kemenag Minta Syarikat Bersinergi dan Utamakan Kepentingan Jemaah Haji Indonesia
Jeddah (PHU) --- Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief meminta seluruh syarikat penyedia layanan untuk selalu mengutamakan kepentingan jemaah haji Indonesia. Bukan hanya bersaing untuk memberikan layanan terbaik, para syarikat juga dituntut untuk bersinergi dan mengesampingkan persaingan yang tidak sehat di antara mereka. Pesan ini ditegaskan Hilman Latief saat menggelar rapat koordinasi dan buka puasa bersama dengan delapan syarikat yang telah menandatangani kontrak kerja sama untuk melayani jemaah haji Indonesia 1446 H/2025 M di Kantor Urusan Haji, Jeddah, Sabtu (15/3/2025). Hadir, Sekretaris Ditjen PHU, M. Arfi Hatim, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain, dan Konsul Haji KJRI Jedaah Nasrullah Jasam. Turut hadir juga, Staff Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu dan Tenaga Ahli Menag RI Bunyamin, serta tim dari Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) di bawah pimpinan Sekretaris Utama Teguh Dwi Nugroho. ![KUH dan Syarikah.jpg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/KUH_dan_Syarikah_fad9745eda.jpg) Hilman Latief mengingatkan sebagai Langkah antisipasi dan mitigasi agar tidak terjadi persaingan kurang sehat di antara Syarikat penyedia layanan. “Saya meminta KUH untuk menguatkan koordinasi dengan syarikah akan terjalin sinergi yang baik dalam melayani Jemaah,” pesan Hilman Latief. Secara khusus, Hilman Latief juga telah menugaskan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Mukhlis M Hanafi untuk mengunjungi delapan Syarikat penyedia layanan, untuk menyampaikan rencana program haji Indonesia sekaligus mempererat koordinasi. “Ini penting karena tahun ini merupakan pertama kalinya Indonesia menggunakan jasa lebih dari satu syarikat penyedia layanan jemaah haji,” tegasnya. Selama ini, jemaah haji selalu dilayani oleh satu syarikat atau satu muassasah (Muassasah Asia Tenggara) yang secara tradisional telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Namun, sejak 2024, Pemerintah Saudi telah membuka peluang bagi negara pengirim jemaah haji untuk memilih syarikat sesuai dengan kebutuhannya, tanpa memandang lagi letak geografisnya. Negara pengirim jemaah diberi kewenangan untuk bekerja sama dengan lebih dari satu Syarikat. “Langkah ini diambil oleh pemerintah Indonesia tahun ini, dengan memilih delapan syarikat untuk melayani jemaah haji Indonesia. Delapan Syarikat itu adalah Dhuyuful Bait (Al Bait Guests), Rakeen, Sana Mashariq, Rihlat Manafea, Rifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad,” tandas Nasrullah.
14 Mar 2025
163.523 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji, Kemenag Buka Pelunasan Tahap II untuk Sisa Kuota
Jakarta (PHU) --- Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 H/2025 M berakhir hari ini. Dibuka dari 14 Februari - 14 Maret 2025, ada lebih 163 ribu jemaah reguler yang melunasi biaya haji. "Hari ini bertambah 2.387 jemaah reguler yang melunasi biaya haji. Sehingga total pelunasan sampai terakhir sebanyak 163.523 jemaah haji reguler," sebut Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain di Jakarta, Jumat (14/3/2025). "Mereka yang melunasi terdiri atas, 158.451 jemaah berhak lunas sesuai nomor urut porsi dan 4.703 jemaah Lanjut Usia Prioritas," sambung Muhammad Zain. Selain itu, ada 369 Petugas Haji Daerah atau PHD yang melunasi Bipih Reguler. Khusus PHD, pelunasan Bipih masih dibuka hingga 20 Maret 2025. Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Untuk kuota haji reguler, terbagi atas: 190.897 jemaah haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi; 10.166 jemaah haji reguler prioritas lanjut usia; 685 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU); dan 1.572 petugas haji daerah (PHD). "Artinya, sampai penutupan hari ini, 80,43% kuota jemaah haji reguler sudah terisi," sebut Muhammad Zain. "Karena masih ada sisa kuota, maka akan dibuka pelunasan tahap II Bipih Reguler, pada 24 Maret - 17 April 2025," lanjutnya. **Jemaah Berhak Lunas Tahap II** Dijelaskan M Zain, Kemenag telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama No 142 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pengisian Kuota Haji Reguler dan Pelaksanaan Pembayaran Pelunasan Bipih Reguler 1446 H/2025 M. Pada BAB III diatur bahwa pengisian kuota haji reguler tahap kedua dilakukan apabila pengisian kuota haji reguler tahap kesatu tidak terpenuhi pada hari terakhir pelunasan. Pengisian kuota haji reguler tahap II dikembalikan kepada masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota. Pengisian sisa kuota ini berdasarkan urutan: 1. Jemaah Haji Reguler yang saat pelunasan tahap sebelumnya mengalami kegagalan sistem. 2. Jemaah Haji Reguler pendamping Jemaah Haji Reguler lanjut usia. 3. Jemaah Haji Reguler terpisah dengan mahram atau keluarga. 4. Jemaah Haji Reguler pendamping penyandang disabilitas. 5. Jemaah Haji Reguler cadangan. "Kita nanti akan umumkan daftar nama jemaah berhak lunas tahap II," tandas Muhammad Zain.
14 Mar 2025
Rilis e-Book Manasik, Menag: Tak Hanya Bermuatan Fikih, Tapi Hikmah Haji dan Umrah
Jakarta (PHU) --- Kementerian Agama merilis buku elektronik (e-book) Bimbingan Manasik Haji dan Umrah. Buku ini bisa diakses secara digital melalui gadget atau ponsel pintar sehingga diharapkan memudahkan jemaah Indonesia dalam mengakses panduan pelaksanakan ibadah haji. "Kita sengaja hadirkan versi e-book untuk memudahkan akses jemaah melalui ponsel mereka," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat (14/3/2015). Menag menggarisbawahi bahwa buku digital ini tidak hanya bermuatan aspek fikih semata, baik rukun, wajib, sunah atau hal teknis lainnya. Lebih dari itu, dijelaskan juga hikmah di balik simbol-simbol haji yang sarat makna berlapis-lapis itu. Ada empat bagian dari e-book ini, yaitu: 1) doa dan dzikir haji dan umrah; 2) penjelasan makna spiritual ibadah haji; 3) infografis manasik haji; dan 4) tuntunan manasik haji. "Pemahaman yang menyeluruh ini diharapkan dapat mengantarkan jemaah kepada pesan spiritual kesakralan ibadah haji," pesan Menag di Jakarta, Jumat (14/3/2025). Sebagai contoh, e-book manasik ini menjelaskan pesan spiritual berpakaian ihram saat wukuf di Arafah. Ini membawa pesan tentang persamaan dan kejujuran. Semua atribut, baik pangkat, jabatan, kebangsawanan, kesarjanaan dan kekayaan, berguguran. Tinggallah seorang diri sebagai manusia lemah tanpa daya di hadapan Allah Yang Maha Kuasa. "Setiap jamaah haji perlu memahami makna simbolik sekaligus memaknai secara sufistik di balik simbol-simbol haji. Dengan cara itu, akan terjadi perubahan mendasar di dalam diri jemaah," pesan Menag. "Inilah yang mampu menghadirkan haji mabrur, sebuah kualitas haji yang menjadi idaman bagi para hujjaj, yang akan berdampak kebaikan yang besar sepulang menunaikan ibadah haji," sambungnya. Menag berharap, buku elektronik tentang Bimbingan Manasik Haji dan Umrah ini dapat membantu setiap jemaah haji meningkatkan pemahamannya tentang ibadah haji dari aspek fiqhiyah sekaligus memahami simbol filosofis manasik, serta menghayatinya secara sufistik. Sehingga, setiap detik perjalanan haji akan didapati makna spiritualitas yang akan memberi bobot haji mabrur. Hal senada disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief. Menurutnya, e-book ini dihadirkan sebagai panduan manasik bagi jemaah. Harapannya, mereka dapat memahami dan membekali dirinya serta memiliki kemandirian dalam pelaksanaan ibadah haji. Pasal 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah mengatur bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan ibadah haji adalah mewujudkan kemandirian dan ketahanan dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. "Tim Penyusun telah melakukan beberapa upaya perbaikan, penyempurnaan naskah dan referensi, pembahasan fikih dan manasik haji serta solusi permasalahan dengan berdasarkan pada pengalaman dalam penyelenggaraan haji pada tahun-tahun sebelumnya, termasuk menghadirkannya dalam format buku digital," ucapnya. "Tim juga melakukan pembaharuan terkait berbagai kebijakan yang diberlakukan khususnya di Arafah, Muzdalifah dan Mina berdasarkan pada permasalahan yang muncul pada operasional haji periode-periode sebelumnya," sambungnya. Dijelaskan Hilman, buku digital Manasik Haji dan Umrah 2025 memberikan pilihan-pilihan hukum serta argumentasi yang melatarbelakanginya. Dalam beberapa kasus, jemaah diarahkan untuk menempuh solusi hukum/fikih yang memberikan kemudahan/keringanan bagi jemaah lansia, sakit, resiko kesehatan tinggi (risti), serta penyandang disabilitas. "e-Book ini dilengkapi juga dengan pembahasan filosofi haji sehingga jemaah dapat menangkap pesan dari setiap rangkaian ibadah haji. Harapannya, jemaah dapat memaknai setiap langkah ibadah serta membawa perubahan mendasar pada akhlak dan perilakunya sepulang dari pelaksanaan ibadah haji," tandasnya.