1 Jun 2025
7 Tips Aman Ibadah di Tanah Suci ala PPIH
Makkah (PHU)--Menjelang puncak haji, Masjidil Haram dan sekitarnya makin dipadati oleh jemaah dari berbagai penjuru dunia. Dalam situasi seperti ini, keamanan dan kenyamanan menjadi kunci agar ibadah tetap khusyuk. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jemaah Indonesia untuk selalu menjaga kewaspadaan. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) Harun Arrasyid di Makkah, Minggu (25/5/2025). Berikut tujuh tips penting dari PPIH agar ibadah jemaah tetap aman selama di Tanah Suci: 1. Selalu Bersama Rombongan Hindari beraktivitas sendirian, apalagi saat keluar hotel. Usahakan selalu bersama rombongan atau teman sekamar. Ini untuk menghindari risiko tersesat dan agar jemaah bisa saling menjaga. 2. Ajak Teman Saat Beraktivitas di Hotel Terutama bagi jemaah perempuan, sebaiknya tidak naik lift atau menjemur pakaian sendirian. Minta pendampingan satu atau dua orang untuk memastikan keamanan. 3. Jangan Sembarangan Membuka Pintu Kamar Jika ada yang mengetuk pintu, pastikan orang tersebut dikenal. Jangan pernah membuka pintu untuk orang asing, sekalipun mengaku sesama jemaah. *4. Naik Taksi Harus Hati-hati* Bagi jemaah yang hendak menggunakan taksi, usahakan tidak bepergian sendiri. Untuk jemaah perempuan, harus didampingi mahram atau teman laki-laki. Naik taksi, sebaiknya laki-laki masuk lebih dulu dan perempuan keluar lebih dulu. Tanyakan tarif di awal dan, bila memungkinkan, bayar di awal perjalanan. 5. Tersesat di Masjidil Haram? Datangi Pos Sektor Khusus Jika terpisah dari rombongan, jangan panik. PPIH menempatkan petugas Sektor Khusus (Seksus) di sembilan titik strategis Masjidil Haram: • Pos 1: Syib Amir • Pos 2: Pintu keluar Marwah • Pos 3: Area Sai • Pos 4: Area Thawaf • Pos 5: Pintu Babussalam • Pos 6: WC 3 • Pos 7: Depan ATM Darut Tauhid • Pos 8: Arah Hotel Anjum • Pos 9: Terminal Jabal Kakbah Petugas siap membantu mengarahkan jemaah kembali ke terminal dan naik bus menuju hotel. 6. Hafalkan Rute Bus Shalawat Jemaah diimbau untuk mengenali dan mencatat nomor rute bus shalawat dan terminal tujuan. Simpan catatannya di tas dokumen agar mudah diakses jika diperlukan. 7. Wajib Bawa Kartu Nusuk Kemanapun bepergian, selalu bawa kartu nusuk. Petugas Arab Saudi kerap memeriksa kartu ini di sekitar Masjidil Haram dan area publik lainnya di Makkah. PPIH menegaskan komitmennya untuk terus memberikan perlindungan dan layanan terbaik bagi jemaah. “Kami hadir untuk memastikan jemaah bisa beribadah dengan aman, nyaman, dan lancar,” ujar Kabid Perlindungan Jemaah Harun Arrasyid. Semoga dengan mengikuti panduan ini, jemaah Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan tenang dan penuh keberkahan.
24 Mei 2025
Sketsa Ka’bah Mulai Tahun 1889 - 2024 Terpajang di Bandara Jeddah
Jeddah (PHU)— Sketsa foto Ka’bah dari masa ke masa tampak menghiasi pelataran terminal kedatangan di Bandara King Abdulazis International Jeddah, Arab Saudi. Ka'bah, lengkapnya al-Kaʿbah al-Musyarrafah, adalah sebuah bangunan di tengah-tengah masjid paling suci dalam agama Islam, Masjidilharam, di Makkah, Arab Saudi. Tempat ini adalah tempat yang paling disucikan dalam agama Islam. Pada musim haji 1446H/2025M, otoritas Bandara Jeddah menyuguhkan 20 frame foto Ka’bah yang dipajang berjejer dengan bingkai istimewa tepatnya di Terminal D Bandara Jeddah. Dimulai dengan foto yang mengambarkan suasana Ka’bah di Komplek Masjidil Haram pada tahun 1889. Pada masa itu di depan Ka’bah tampak gerbang dengan bangunan batu bertingkat di sisi kiri dan sebuah mimbar di bagian kanan. Dilanjutkan dengan foto Ka’bah pada tahun 1900 dengan pesan jemaah tengah melakukan Thawaf dengan latar bangunan Masjidil Haram. Pada tahun 1910 dan 1916 bangunan Komplek Masjidil Haram yang mengelilingi Ka’bah mulai bersolek. Pada tahun 1940 terlihat Ka’bah dengan kain kiswah sedikit tersingkap dan bangunan komplek Masjidil Haram masih telihat sama hingga tahun 1967. Sementara pada tahun 1979 dan 1980 mulai terlihat perubahan pada bangunan komplek Masjidil Haram. Pada tahun 2010 disuguhkan foto Ka’bah dan Komplek Masjidil Haram dari atas ketinggian dengan menjulangnya zamzam tower. Kepala Daerah Kerja Bandara, PP Arab Saudi Abdul Basir, mengatakan sketsa foto Ka’bah dari masa ke masa itu mulai disuguhkan otoritas Bandara Jeddah pada tahun 2024. “Pada musim haji 1446H/2025 M, sketsa foto Ka’bah yang dimulai pada tahun 1889 hingga 2024 masih dipajang di Terminal D Bandara Jeddah. Foto-foto ini mulai dipajang pada tahun 2024,” kata Basir di Bandara Jeddah. Sabtu (24/5/2025). “Ka'bah merupakan bangunan rumah peribadatan yang pertama kali ada di muka bumi,” tutupnya.
24 Mei 2025
Motivasi Semangat Petugas Haji, Dirjen PHU : Pekerjaan Baru 1/3 Perjalanan
Jeddah (PHU)—Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief memotivasi petugas haji untuk terus semangat dalam memberikan pelayanan kepada para jemaah haji. Dia berpesan, semangat petugas agar terus terjaga. "Ini masih panjang. Perjuangan atau peperangan baru 1/3 perjalanan. Saya minta moral petugas jangan turun, tetap kerja keras, jangan termakan isu," ujar Hilman, sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional King AbdulAziz, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (23/5/2025). Hilman tiba di Bandara Jeddah sekitar pukul 18.30 waktu Arab Saudi. Hilman tiba bersama pejabat Kemenag, antara lain Direktur Bina Haji Mustain Ahmad, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain, dan Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Ahmad Fauzin. Kedatangannya disambut Direktur Layanan Haji Luar Negeri Muchlis M Hanafi, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Abdul Basir, dan lainnya. Setiba di bandara, Hilman berbincang dengan pimpinan Daerah Kerja (Daker) Bandara di food court yang berada di Gate B. Setelah itu, dia bersama para Direktur di PHU berjalan menuju Kantor Daker Bandara yang berada di Gate E. Jarak food court dan kantor Daker Bandara sekitar 600 meter. Hilman dan para pejabat lainnya memilih berjalan kaki. Meskipun tersedia golf car. Jalannya pasti, cenderung cepat. Lengan bajunya disisihkan sambil membawa tas kecil yang disangkutkan pada pundak kirinya.  Dia sempat berhenti sejenak saat melihat dua petugas di depan bus. Namun, karena belum ada jemaah, Hilman dan rombongan melanjutkan perjalanannya. Sesampainyan di depan Kantor Daker Bandara, Hilman langsung memberikan kesempatan wawancara bagi Media Center Haji (MCH) yang sudah menunggunya sejak sore hari.  Hilman juga meminta PPIH Arab Saudi cepat mencari solusi ketika ditemukan sebuah masalah dalam bekerja. "Ada masalah selesaikan, ada sesuatu yang salah, kita klarifikasi, mentalnya harus terbangun," katanya. Dia mengingatkan, saat ini pekerjaan PPIH Arab Saudi baru berjalan. Waktu kerja melayani jemaah haji masih panjang. "Ini baru 1/3 pekerjaan. Puncaknya masih dua minggu lagi. Ini pesan kepada seluruh petugas. Mudah-mudahan kita konsisten dan diberikan kemudahan," kata dia. Hilman menjelaskan, Pemerintah saat ini sedang bekerja keras dengan perusahaan penyedia layanan untuk menata ulang jemaah yang ada di hotel. Siapa yang jemaah yang berpindah ke hotel yang lain atau mungkin bergabung dengan keluarganya, bergabung dengan suami/istrinya ataupun lansia dengan pendampingnya. "Itu sedang kita data ulang. Sebagian ada yang melaporkan diri, sebagian ada yang belum," jelasnya. Dia meminta kepada jemaah untuk tidak berinisiatif pindah hotel sendiri tanpa ada arahan dari petugas. "Kepada jemaah yang berinisiatif sendiri berpindah, itu tidak dianjurkan," wanti-wantinya. Selain itu, kata Hilman, pelaporan jemaah yang pindah diperlukan untuk pengaturan ulang data. Sehingga PPIH Arab Saudi dapat memastikan pada puncak haji tidak ada jemaah yang tercecer.  "Tidak boleh ada yang tertinggal. Semua yang sudah sampai ke Tanah Suci tidak boleh ada yang tertinggal pada saat kita bergeser ke Arafah," pungkas Hilman. Usai memberikan keterangan kepada Tim MCH, Hilman melihat kondisi Kantor Daker Bandara. Setelah itu, Hilman rombongan meninggalkan area Bandara Jeddah.
24 Mei 2025
Dirjen PHU: Progres Penerbitan Nusuk Jemaah Haji Indonesia Capai di Atas 90 Persen
Jeddah (PHU) --- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief, menyampaikan kabar baik terkait perkembangan penerbitan kartu Nusuk bagi jemaah haji Indonesia. Dalam tiga hari terakhir, progres penerbitan Nusuk mengalami lonjakan signifikan dan kini telah mencapai lebih dari 90 persen. “Beberapa hari lalu, angka penerbitan Nusuk masih berada di kisaran 70 hingga 82 persen. Alhamdulillah, hari ini sudah di atas 90 persen, bahkan ada yang sudah 95 hingga 97 persen,” ujar Hilman saat ditemui di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Kamis (23/5/2025). Hilman menjelaskan bahwa lonjakan progres ini merupakan hasil dari strategi komunikasi intensif antara petugas haji Indonesia, perusahaan penyedia layanan, serta Kementerian Haji Arab Saudi. Komunikasi tersebut mencakup pendataan kedatangan jemaah, distribusi mereka ke hotel, serta identifikasi jemaah yang belum menerima kartu Nusuk. “Sudah ada mekanisme yang kami terapkan sejak sepekan lalu agar proses ini lebih cepat dan terkoordinasi. Harapannya, ritme ini bisa terus terjaga agar jemaah mendapatkan kemudahan beribadah di Masjidil Haram,” jelasnya. **Kartu Nusuk Digital** Hilman juga menyebut bahwa Kartu Nusuk kini juga dapat diakses secara digital melalui aplikasi Tawakkalna. Ini memudahkan jemaah yang telah tiba di Arab Saudi. “Sebagian jemaah sudah mencobanya dan mereka menyampaikan informasi ini ke jemaah lain. Bahkan kartu digital ini bisa diunduh ke handphone dan digunakan setiap saat,” tambah Hilman. Terkait dinamika data jemaah, Hilman menyebut bahwa perbedaan data yang sempat terjadi di minggu awal keberangkatan—akibat perubahan di embarkasi, pembatalan, atau perpindahan jemaah—telah diselesaikan. “Kami sudah kunci data jemaah 17 jam sebelum keberangkatan. Data ini menjadi rujukan bersama antara Kemenag, penyedia layanan (Wukala), dan pusat layanan di Arab Saudi,” tegasnya. Dirjen PHU juga mengingatkan jemaah agar tidak berpindah hotel secara mandiri tanpa koordinasi dengan petugas. “Kami sedang menata ulang data akomodasi, termasuk jemaah lansia yang harus bergabung dengan pendampingnya. Jangan ada yang tercecer, terutama saat fase puncak haji di Arafah,” pesannya. Hilman menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh jemaah untuk mengikuti prosedur resmi dan selalu berkoordinasi dengan petugas haji agar penyelenggaraan haji berjalan lancar, tertib, dan lancar.
24 Mei 2025
Pesan Dirjen PHU ke PPIH, Tetap Kerja Keras Layani Jemaah, Jangan Termakan Isu
Jeddah (PHU)— Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief meminta kepada segenap petugas PPiH Arab Saudi untuk tetap fokus melayani jemaah dan tidak termakan isu-isu yang beredar di media sosial. Imbauan ini disampaikan Dirjen PhU kepqda Media Center Haji (MCH) saat tiba dari Tanah Air di Bandara King Abdulazis International Jeddah, Arab Saudi pada Jumat (23/5/2025) petang. “Saya minta moral petugas jangan turun, tetap kerja keras dan jangan termakan isu,” pesan Hilman Latief. “Ada masalah selesaikan, ada sesuatu yang salah, kita klarifikasi, mentalnya harus terbangun. Ini baru sepertiga pekerjaan. Puncaknya masih dua minggu lagi. Mudah-mudahan kita konsisten dan diberikan kemudahan,” sambung Hilman. **Persiapan Armuzna** Terkait Armuzna (Arafah, Musdalifah dan Mina) Hilman mengatakan masih terus dilakukan persiapan dengan maksimal. Diantaranya memastikan data awal yang saat ini di lapangan banyak bergeser dan harus bisa tercapture kembali. Misalnya di hotel lanjut Hilman ada sekian orang, berapa jumlahnya, maktabnya apa saja, lokasi Arafahnya di mana dan layanan syarikahnya. “Kita akan pantau ulang, kita akan cek kembali dan kita akan bicarakan bersama dengan perusahaan layanan,“ tandas Hilman. Hilman mengatakan Menteri Agama sudah menyampaikan meskipun ada delapan perusahaan layanan yang dikontrak untuk melayani jemaah haji Indonesia, niatnya adalah untuk mendapatkan kepastian dan layanan yang lebih baik. “Insyallah bisa kita tuntaskan. Setelah data fix, maka kita masuk ke mekanisme pergerakan. 221.000 orang jemaah dan idi hari yang sama akan kita buat ritme dan penjadwalan yang sangat detail selama 24 jam.,” ujar Hilman. “Sehingga jemaah bisa diterima di Arafah dan ditempatkan sesuai dengan tempat yang memang sudah dialokasikan,” tutup Hilman.
23 Mei 2025
Tiba di Arab Saudi, Tim Monev Haji 2025 Kawal Sembilan Titik Layanan Jemaah
Jeddah (PHU) --- Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Haji 2025 Kementerian Agama telah tiba di Arab Saudi pada Rabu sore waktu setempat. Kehadiran tim ini bertujuan untuk mengawal secara langsung pelaksanaan layanan jemaah haji Indonesia di berbagai titik krusial penyelenggaraan ibadah haji. Ketua Tim Monev Haji 2025, Saiful Mujab, menyampaikan bahwa tim terdiri dari unsur pimpinan Kantor Wilayah Kemenag, para rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan elemen lainnya di lingkungan Kementerian Agama. “Jumlah tim hari ini sekitar 21 orang, terdiri dari kurang lebih 12 orang dari Kanwil, enam rektor, dan sisanya dari unsur lain,” jelas Saiful Mujab di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Kamis (22/5/2025). Tim ini akan disebar ke tiga Daerah Kerja (Daker) yang menjadi pusat operasional penyelenggaraan haji, yaitu Daker Makkah, Daker Madinah, dan Daker Bandara. Mereka akan fokus pada pengawasan dan pendampingan di sembilan titik layanan yang telah disusun dalam bentuk Standard Operating Procedure (SOP). “Tim ini akan mengawal langsung proses pelayanan dari titik satu ke titik lain, baik itu layanan transportasi, katering, maupun akomodasi. Kami akan all out membantu jemaah, bekerja sama dengan PPIH di sektor, kloter, dan semua lini pelayanan,” tegasnya. Adapun sembilan titik layanan yang menjadi fokus monev antara lain mencakup sektor, daker, kloter, serta titik-titik penting pergerakan jemaah seperti di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna), dan layanan perpindahan jemaah dari Makkah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, hingga Mina. Layanan murur dan tanazul juga menjadi bagian dari pengawasan tim Monev. Tim Monev dijadwalkan berada di Arab Saudi selama 25 hingga 30 hari. Selain memberikan masukan dan pendampingan teknis, mereka juga akan menyusun laporan dan rekomendasi terkait peningkatan kualitas layanan haji. “Kami hadir atas penugasan langsung dari Bapak Menteri Agama, Sekretaris Jenderal, dan Direktur Jenderal. Kami akan bekerja sepenuh hati demi memastikan jemaah mendapatkan layanan terbaik,” pungkas Saiful Mujab.
23 Mei 2025
Operasional Bus Shalawat Dibatasi, Jemaah Haji Diimbau Salat Jumat di Hotel
Makkah (PHU) --- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menginformasikan ada pembatasan operasional bus Shalawat pada hari Jumat. Bus paling lambat masuk terminal sekitar Masjidil Haram jam 09.00 waktu Arab Saudi (WAS). Sehingga, jemaah yang akan ke Masjidil Haram diminta berangkat lebih awal. "Kami imbau jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Makkah untuk berangkat salat Jumat lebih pagi dari biasanya. Maksimal pukul 07.00 WAS, jemaah sudah harus berangkat dari Hotel," kata Kepala Seksi Transportasi PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Syarif Rahman, di Makkah, Kamis (22/5/2025) malam. Syarif mengatakan, bus terakhir akan masuk terminal pada pukul 09.00 WAS. Baik di terminal Syib Amir, Ajyad dan Jabal Kakbah. "Kami sudah mendapatkan pemberitahuan dari pihak Masjidilharam, bahwa bus terakhir masuk terminal pada pukul 09.00 WAS. Karena itu, jemaah kami imbau berangkat lebih pagi untuk mengurangi kepadatan dan antrian di terminal," kata Syarif. Selesai Salat Jumat, bus shalawat akan beroperasi kembali mulai pukul 14.00 WAS. Syarif meminta jemaah memperhatikan jam operasional bus Shalawat, dan tidak langsung pulang ke hotel usai Salat Jumat. "Untuk mengurangi kepadatan dan supaya tidak antri lama, jemaah haji Indonesia agar pulang secara berangsur-angsur. Kalau bisa satu jam setelahnya, atau ba'da ashar," pesannya. Namun begitu, mengingat Masjidil Haram sudah sangat pada, Syarif mengimbau jemaah untuk salat Jumat di hotel atau masjid sekitar hotel. Hal ini disarankan pula untuk jemaah lansia, uzur dan berkebutuhan khusus. "Untuk menjaga kesehatan jemaah dan sebagai persiapan menunaikan ibadah haji yang akan berlangsung sekitar dua minggu lagi, kami sarankan jemaah salat di hotel atau masjid sekitar hotel," pungkasnya.
22 Mei 2025
Ini Langkah PPIH Arab Saudi Akselerasi Distribusi Nusuk Jemaah Haji
Jeddah (PHU) --- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mencatat masih ada jemaah haji Indonesia yang belum mendapat kartu Nusuk. Sejalan dengan itu. PPIH terus berupaya melakukan akselerasi dalam distribusi kartu Nusuk bagi jemaah haji. Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah. Pertama, membuat operation room akselerasi distribusi kartu Nusuk. “Sesuai arahan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, kami sudah membuat operation room untuk akselerasi distribusi Nusuk,” terang Muchlis M Hanafi di Jeddah, Kamis (22/5/2025). Kedua, menunjuk penanggung jawab proses akselerasi distribusi kartu Nusuk pada level sektor dan daker. “Kita juga sudah menunjuk PIC dari masing-masing sektor dan daker,” sebutnya. Ketiga, menyiapkan pelaporan digital berbasis kloter. Setiap hari, ketua kloter akan mengupdate jumlah dan nama jemaah yang belum mendapatkan nusuk. Petugas juga akan menginput perkembangan distribusi Nusuk melalui aplikasi agar bisa dipantau melalui Siskohat. “Meski sebenarnya distribusi Nusuk ini adalah kewenangan Syarikah, kita mencoba menjembatani agar Syarikah bisa menjangkau jemaah haji secara lebih luas. Sebab, kartu Nusuk harus disampaikan langsung oleh Syarikah ke jemaah,” sebut Muchlis M Hanafi. “Persoalan ini tidak sepenuhnya di bawah kendali kita. Kementerian Haji Saudi sangat concern sehingga setiap hari dilakukan rapat evaluasi. Kementerian Haji juga sering mengingatkan Syarikah agar segera mengakselerasi distribusi Nusuk. Hari ini diharapkan distribusi Nusuk untuk semua Syarikah bisa di atas 90%,” tandasnya. **Lapor Ketua Kloter** Hal senada disampaikan Kepala Daerah Kerja Makkah Ali Machzumi. Dia meminta jemaah Indonesia yang belum menerima kartu Nusuk agar melapor ke Ketua Kloter (Kelompok Terbang). Tujuannya, agar bisa didata dan disampaikan ke Daker Makkah, lalu dikoordinasikan ke Syarikah. "Bagi jemaah yang belum mendapatkan kartu Nusuk untuk melaporkan kepada ketua rombongan dan/atau ketua kloter, untuk kemudian disampaikan ke PPIH Arab Saudi Daker Makkah," terang Ali Machzumi. "PPIH Daker Makkah telah melakukan koordinasi dan komunikasi kepada Syarikah untuk segera membagikan kartu Nusuk kepada jemaah haji," sambungnya. Ali Machzumi menilai, distribusi kartu Nusuk kepada jemaah haji Indonesia dalam beberapa hari terakhir sudah berjalan normal. Ini tidak lepas dari proses koordinasi dan komunikasi PPIH Arab Saudi bersama pihak Syarikah. "Distibusi Nusuk sudah berjalan normal. Jika ada yang belum dapat langsung kita komunikasikan lewat surat maupun telepon," tutupnya
22 Mei 2025
Melihat Dedikasi Petugas Kelola Ribuan Koper Jemaah di Bandara Jeddah
Jeddah (PHU)—Di balik hiruk-pikuk kedatangan jemaah haji Indonesia di Bandara Internasional King Abdulaziz, ada kerja sunyi yang berlangsung sepanjang hari. Di bawah terik matahari atau larut malam, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sektor Bandara terus bergerak—menghitung, mencocokkan, dan memastikan ribuan koper jemaah sampai ke Makkah tanpa kekeliruan. Imam Solihin adalah salah satu petugas yang bertanggung jawab dalam pelayanan bagasi jemaah. Bersama tiga petugas musiman—mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Jeddah—mereka menjadi garda depan pengelolaan logistik penting ini. “Keselarasan antara koper dan manifes jadi prioritas. Jangan sampai ada koper yang tertinggal atau salah kirim. Kami tahu betul, isinya adalah hal-hal pribadi yang sangat penting bagi jemaah,” ujar Imam, Kamis (22/5/2025). Setiap hari, sekitar 19 truk diberangkatkan dari bandara untuk membawa koper besar dan kecil, kursi roda, kursi lipat, dan tongkat ke hotel-hotel di Makkah. Semua mengikuti alur sistematis yang ditetapkan oleh Kementerian Haji Arab Saudi. Petugas lain, Asep Sodiqin menjelaskan tantangan bekerja di Bandara Jeddah yang berbeda dengan Madinah. “Di sini, kami menunggu di luar area bagasi. Kadang-kadang koper baru keluar satu jam setelah jemaah tiba, jadi kami standby di pintu keluar,” ujarnya sambil terus menghitung koper dengan alat digital. Selain menghitung secara digital, data juga dicatat manual. Petugas pencatat seperti Arfan Rasul menyandingkan data dua kali—digital dan tulis tangan. “Setelah dicocokkan, datanya harus sesuai dengan manifes. Itu yang menjamin jumlah koper sama persis dengan jumlah jemaah yang datang,” ujar Arhan. Kepala Daerah Kerja Bandara, Abdul Basir, menyebut sistem kerja layanan bagasi dibagi ke dalam tiga sektor dan tiga shift: pukul 08.00–16.00, 16.00–00.00, dan 00.00–08.00 waktu setempat. “Koordinasi adalah kunci. Semua pergerakan bagasi harus dilaporkan ke Daerah Kerja Makkah. Tujuannya jelas: koper sampai, jemaah tenang,” tegas Basir.
22 Mei 2025
Imbau Jemaah Kemas Barang Secara Wajar, Kemenag: Jangan Sampai Koper Dibongkar di Bandara
Jeddah (PHU) ---- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau para jemaah haji Indonesia untuk lebih cermat dalam mengemas barang bawaan, khususnya makanan, agar tidak menimbulkan kecurigaan petugas bandara Arab Saudi. Hal ini disampaikan Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir, menyusul kejadian pemeriksaan koper salah satu jemaah di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, yang dibongkar otoritas setempat karena dianggap mencurigakan. “Hari ini ada satu koper kabin jemaah yang harus dibongkar karena dibungkus sangat rapat dengan lakban. Setelah dicek, isinya hanya makanan kering. Tapi karena kemasan terlalu tertutup, petugas mencurigainya,” ujar Abdul Basir di Jeddah, Rabu (21/5/2025). Ia menekankan pentingnya mengemas makanan atau barang bawaan lainnya secara wajar dan tidak berlebihan. Pengemasan yang tidak sesuai justru bisa memperlambat proses pelayanan di bandara dan membuat jemaah tertahan lebih lama. “Bandara identik dengan pemeriksaan. Kalau kemasan tidak sesuai standar, bisa menimbulkan kendala. Jemaah yang seharusnya cepat sampai Makkah bisa tertunda,” tambahnya. Dukung Layanan Cepat dengan Kepatuhan Menurut Abdul Basir, saat ini layanan jemaah haji di bandara sudah jauh lebih efisien, baik melalui program fast track maupun jalur reguler. Proses keimigrasian, pemeriksaan, dan perpindahan ke bus menuju Makkah kini lebih cepat berkat koordinasi antara PPIH dan otoritas Saudi. “Untuk jemaah fast track, proses layanan hanya sekitar 20 menit. Sementara untuk non-fast track, waktu tunggu pun tidak lebih dari satu jam. Ini kemajuan luar biasa,” katanya. Namun, ia mengingatkan, kemajuan layanan ini hanya bisa dirasakan optimal jika jemaah juga disiplin mengikuti aturan. Selain soal pengemasan, jemaah juga diimbau mengenakan pakaian ihram sebelum tiba di bandara Arab Saudi. “Kalau belum berihram, akan ada waktu tambahan lagi untuk berganti pakaian. Ini bisa memperlambat proses,” jelasnya. Perubahan Sistem Harus Diikuti Abdul Basir juga menyampaikan bahwa Arab Saudi terus melakukan perbaikan dalam layanan jemaah, termasuk penggunaan bus ramah lansia dengan lift hidrolik dan kelonggaran dalam pengaturan bus antarhotel. “Semua perubahan ini demi kenyamanan jemaah. Maka dari itu, kami harap jemaah juga beradaptasi dengan sistem layanan cepat yang sekarang berlaku, baik saat kedatangan maupun nanti saat kepulangan,” pungkasnya.