5 Jul 2025
Tiga Terobosan Perdana Haji 2025: Lebih Terbuka, Terjangkau, dan Kompetitif
Jakarta (PHU)--Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 mencatat sejarah baru dengan hadirnya tiga kebijakan perdana yang menjadi tonggak pembaruan layanan jemaah Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Agama mengambil langkah-langkah strategis: mulai dari keterbukaan informasi jemaah haji khusus, efisiensi pemanfaatan dana haji, hingga peningkatan layanan yang lebih kompetitif melalui skema multi syarikah.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengklaim, ketiga langkah ini bukan sekadar inovasi administratif, melainkan pergeseran paradigma dalam tata kelola haji. "Ini langkah progresif dalam tata kelola haji, dari yang semula cenderung tertutup dan sentralistik, menjadi lebih terbuka, adil, dan partisipatif," tutur Hilman Latief di Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
Lebih lanjut, pria yang sudah empat kali menahkodai penyelenggaraan ibadah haji Indonesia ini menguraikan tiga hal perdana tersebut.
*1. Daftar Nama Jemaah Haji Khusus Kini Dipublikasikan*
Untuk pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan haji, pemerintah secara resmi mengumumkan daftar nama jemaah haji khusus yang berhak melunasi biaya haji tahun 1446 H/2025 M. Daftar ini diumumkan pada 23 Januari 2025.
“Pendekatan ini sama dengan yang dilakukan jemaah haji reguler. Mereka yang berhak melunasi diumumkan secara terbuka,” terang Dirjen PHU Hilman Latief.
Langkah transparansi ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) DPR RI yang menyoroti minimnya pengawasan publik terhadap distribusi kuota haji khusus. Selama ini, kata Hilman, daftar nama jemaah haji khusus tidak diumumkan, melainkan dipanggil melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Mulai tahun ini, daftar nama jemaah haji khusus diumumkan secara terbuka.
“Sehingga, semua jemaah bisa mengakses daftar nama yang berhak melunasi biaya haji tahun ini. Ini komitmen kami terhadap keterbukaan informasi,” jelas Hilman.
Tahun ini, pelunasan biaya dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung 24 Januari – 7 Februari 2025, dan tahap kedua 14 – 21 Februari 2025. Sebanyak 14.467 jemaah melunasi pada tahap pertama, disusul 1.838 jemaah pada tahap kedua hingga seluruh kuota 16.305 jemaah terpenuhi.
“Sebagai bentuk transparansi, di akhir masa pelunasan, kami juga merilis nama-nama jemaah yang sudah melunasi. Ini adalah bagian dari akuntabilitas kami kepada publik,” ujar Hilman Latief.
*2. Efisiensi Dana Haji: Nilai Manfaat Turun, Layanan Tetap Optimal*
Dari sisi pendanaan, tahun ini Pemerintah dan DPR telah menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025 M dengan rata-rata sebesar Rp89.410.258,79 dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp16.000 dan 1 SAR sebesar Rp4.266,67. Rerata BPIH tahun ini turun sebesar Rp4.000.027,21 dibanding rerata BPIH 2024 yang mencapai Rp93.410.286,00.
Penggunaan Nilai Manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jemaah juga turun. Rata-rata penggunaan nilai manfaat per jemaah pada 2024 sebesar Rp37.364.114,40. Tahun ini, penggunaan nilai manfaat turun rata-rata per jemaah sebesar Rp33.978.508,01.
Meski demikian, kualitas layanan tidak mengalami penurunan. Dirjen PHU Hilman Latief mengungkapkan misalnya, bahwa jemaah tetap mendapatkan tiga kali makan per hari selama di Makkah, termasuk layanan makanan siap saji (ready to eat atau RTE) serta menu bercita rasa nusantara yang disesuaikan dengan selera jemaah Indonesia.
"Tahun ini, jemaah haji Indonesia mendapatkan total 127 kali layanan makan. Ini terdiri atas 84 kali makan di Makkah, 27 kali di Madinah, dan 15 kali makan serta satu kali snack berat selama masa puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” ungkap Hilman.
Layanan akomodasi dan transportasi juga tetap pada standar tinggi.“Efisiensi dilakukan tanpa mengorbankan kenyamanan. Beberapa layanan bahkan mengalami peningkatan,” imbuh Hilman.
Presiden Terpilih Prabowo Subianto diketahui memberikan perhatian khusus terhadap efisiensi ini. Ia menekankan pentingnya menjaga agar biaya haji terjangkau, namun tetap mengedepankan mutu layanan bagi seluruh jemaah.
*3. Skema Multi Syarikah: Diversifikasi Layanan yang Apresiatif*
Langkah besar lainnya adalah diterapkannya skema multi syarikah untuk layanan jemaah di Arab Saudi. Indonesia menggandeng delapan syarikah tahun ini: Al Bait Al Guest, Rakeen Mashariq, Rehlat & Manafea, Rifad, Rawaf Mina, Sana Mahsaariq, MCDC, dan Al Rifadah.
Tujuannya adalah mengakhiri ketergantungan terhadap satu penyedia layanan, yang selama ini menimbulkan risiko monopoli dan keterbatasan pilihan. Dengan adanya multi syarikah, sistem menjadi lebih kompetitif dan memungkinkan peningkatan kualitas layanan.
Skema ini sempat memunculkan dinamika teknis di lapangan, khususnya dalam pengelolaan kloter yang terdiri dari berbagai syarikah. Namun tantangan tersebut berhasil dimitigasi secara efektif melalui sistem koordinasi terpadu antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.
Apresiasi terhadap keberhasilan ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat, saat berkunjung ke kantor PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah.
“Saya menyampaikan tahni’ah kepada jemaah haji Indonesia yang telah menyelesaikan ibadah dengan aman dan nyaman. Haji 1446 H ini sukses, dan kami memahami adanya catatan teknis mengingat besarnya jumlah jemaah Indonesia. Tapi semua dapat diantisipasi, tanpa menimbulkan krisis,” ujar Wamenhaj Mashat. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman atas arahannya dalam peningkatan mutu layanan haji.
Apresiasi senada juga disampaikan Dr. Eyad Rahbini, Asisten Deputi Operasional Haji Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, dalam kunjungannya ke Daker Makkah. Menurutnya, sistem koordinasi terpadu antara PPIH Arab Saudi, delapan syarikah, dan Kementerian Haji menjadi kunci suksesnya pengelolaan multi syarikah tahun ini.
“Komposisi kloter yang kompleks berhasil diatasi dengan sistem operation room (koordinasi terpadu) yang solid. Ini menunjukkan kemitraan yang sangat efektif antara Indonesia dan Arab Saudi,” ujar Eyad.
*Masa Depan Haji Indonesia*
Ketiga terobosan ini mencerminkan arah baru penyelenggaraan haji Indonesia—yang lebih transparan, efisien, dan berbasis prinsip keadilan pelayanan. Pemerintah berkomitmen agar ibadah haji menjadi hak semua umat Islam, bukan hanya bagi yang memiliki akses dan kemampuan ekonomi lebih.
"Dengan keterbukaan informasi, tata kelola yang sehat, dan kerja sama erat lintas negara, Haji Indonesia 2025 diharapkan menjadi fondasi kuat menuju pelayanan haji yang semakin modern dan bermartabat," tandas Hilman Latief.
Hingga hari ini, sebanyak 168.007 jemaah haji telah kembali ke Indonesia. Mereka terbagi dalam 432 kelompok terbang. Sementara itu, 93 kloter jemaah saat ini masih berada di Kota Madinah. Sebanyak 18 kloter di antaranya, dijadwalkan pulang dari Bandara AMAA Madinah menuju Tanah Air pada 5 Juli 2025. Proses pemulangan jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Tanah Air akan berlangsung hingga 10 Juli 2025.
4 Jul 2025
PPIH Daker Makkah Tiba di Tanah Air, Dirjen PHU: Terima Kasih atas Pengabdian
Tangerang (PHU) – Sebanyak 341 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1446 H/2025 M Daerah Kerja (Daker) Makkah tiba di Tanah Air pada Jumat (4/7/2025) pukul 13.00 WIB, setelah diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA) Jeddah pada pukul 19.40 Waktu Arab Saudi (WAS).
Kepulangan mereka disambut langsung oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten. Turut mendampingi, Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain, Direktur Pengelolaan Biaya Operasional Haji Ramadhan Harisman, dan Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nugraha Stiawan.
“Alhamdulillah, pada hari ini, Jumat, 4 Juli 2025, kami dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah bersama Badan Penyelenggara Haji menyambut kepulangan para petugas haji ke Tanah Air,” ujar Hilman usai prosesi penyambutan petugas di Bandara Soetta.

Hilman menambahkan, ini merupakan gelombang pertama kepulangan PPIH Arab Saudi dari Daker Makkah, setelah mereka menjalankan tugas selama kurang lebih 62 hari.
Selanjutnya, sebanyak 204 petugas haji dari Daker Makkah dijadwalkan akan kembali ke Indonesia pada Senin (5/7/2025) malam dan diperkirakan tiba di Jakarta keesokan harinya.
“Saya sebagai penanggung jawab PPIH mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para petugas yang sudah berkontribusi dan mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membantu jemaah haji Indonesia,” tutur Hilman.
“Mudah-mudahan apa yang mereka lakukan selama bertugasmendapatkan rida Allah SWT dan menjadi amal jariyah,” tambahnya.
Setelah berakhirnya operasional haji 1446 H/2025 M di Kota Suci Makkah, para petugas akan dipulangkan secara bertahap. Selanjutnya, PPIH Arab Saudi dari Daker Madinah dijadwalkan berangkat dari Bandara Madinah pada 13 Juli 2025, dan tiba di Jakarta pada 14 Juli 2025.
“Insya Allah, penutupan operasional penyelenggaraan ibadah haji Indonesia akan dilaksanakan di Tanah Suci pada 12 Juli 2025,” tandas Hilman.
Berakhirnya operasional penyelenggaraan haji di Makkah ditandai dengan pelepasan jemaah haji asal Embarkasi Kertajati kelompok terbang (kloter) 28, atau KJT 28, ke Kota Madinah pada Rabu, 2 Juli 2025, pukul 16.00 WAS. Selanjutnya, layanan haji terkonsentrasi di Kota Madinah hingga pemulangan terakhir jemaah haji ke Tanah Air pada 10 Juli 2025.
Kontributor: Fathurrahman/MBV
3 Jul 2025
Kafe Coaster: Oase di Tengah Lelah Para Petugas Haji
Madinah (PHU)—Di antara deru pesawat yang datang dan pergi, di bawah langit Madinah yang membentangkan terik matahari di siang hari dan dinginnya malam, ada sebuah pemandangan yang tak pernah absen.
Sebuah coaster sederhana berwarna putih selalu terparkir setia di kawasan transit paviliun Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA).
Bagi orang biasa, ia hanyalah kendaraan. Namun bagi ratusan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Bandara, ia adalah sebuah oase. Mereka memberinya julukan mesra: Kafe Coaster.
Ini bukanlah kafe sungguhan. Tak ada etalase kaca berisi kue atau mesin espreso yang mendesis. "Kafe" ini adalah ruang rehat dan pengisi perut bagi para ksatria di garda depan pelayanan, yang setiap harinya berjibaku melayani hingga 7.000 jemaah haji gelombang kedua yang akan pulang ke Tanah Air.
Ritual harian mereka di tengah kepenatan tugas pelayanan, sering kali terhibur dengan sebuah notifikasi yang dinanti-nanti di grup WhatsApp: “Assalamualaikum Wr. Wb. Yth. Bapak/Ibu Petugas Bandara, makan siang, kopi pahit, teh manis, dan air dingin sudah siap di Pavillion 5. Terima kasih... 🙏”
Pesan singkat itu bagaikan panggilan istirahat. Para petugas yang sedang menunggu jadwal pemberangkatan jemaah, segera beranjak menuju dua mobil yang terparkir berdekatan. Satu mini van, yang bagasi belakangnya terbuka laksana dapur darurat, berisi kotak-kotak makanan, buah-buahan, dan aneka minuman. Tepat di depannya, sang "Kafe Coaster" menunggu dengan pintu terbuka dan pendingin udara yang menyala.

Di sinilah denyut kebersamaan terasa paling nyata. Kotak-kotak makanan itu dibawa masuk ke dalam coaster yang berkapasitas sekitar 20 orang. Di dalam ruang yang terbatas itulah, mereka duduk berhimpitan, berbagi lelah dan cerita.
Di balik operasional "kafe" ini, ada empat nama yang menjadi motornya: Misbah, Heri, Munakip, dan Narullah. Mereka bukan sekadar sopir atau penyedia logistik, mereka adalah jantung dari denyut pelayanan ini. Saat para petugas lain jeda dan rehat menyantap makan, Misbah dengan sigap mengambil alih tugas melayani jemaah.
Sementara Munakip, dengan senyum ramahnya yang tak pernah luntur, berkeliling menawarkan, "Kopinya, Pak? Teh manis, Bu?" Ia menuangkan air panas dari termos ke dalam cangkir-cangkir kertas, menyuguhkan kehangatan di tengah kesibukan.
Keberadaan Kafe Coaster di Bandara Madinah ini amat membantu keberlangsungan operasional layanan. Pasalnya, di bandara ini ada kebijakan bahwa para petugas dilarang untuk makan dan minum di areal layanan. Karenanya, untuk sekedar mengisi perut, para petugas harus menuju Kafe Coaster yang berada di areal parkir.
Sering kali, para petugas haji harus bergantian menyambangi "Kafe Coaster". Jika rombongan jemaah tiba-tiba datang, dengan sigap mereka membagi diri. Sebagian melompat keluar untuk melayani, sebagian lagi menuntaskan makan dengan cepat. Solidaritas yang tak perlu diperintah.
Keberadaan Kafe Coaster ini bukan tanpa tantangan. Ia harus siap dihalau oleh petugas keamanan bandara jika parkir terlalu lama. Risiko tilang selalu mengintai. Namun Heri, sang pengemudi, dengan sabar akan memutar sejenak lalu kembali lagi, memastikan semua rekannya selesai makan. Pilihan ini adalah sebuah kebijakan yang bijak. Harga makanan di dalam bandara yang selangit dan aturan ketat yang melarang makan di sembarang tempat, menjadikan Kafe Coaster satu-satunya penyelamat.
Di dalam perut coaster itulah, dinding formalitas runtuh. Lelah yang menggantung di wajah berganti dengan gelak tawa. Mereka saling melempar canda, berbagi cerita tentang tugas masing-masing, hingga mengisahkan polah lucu jemaah dari berbagai kloter. Kebersamaan dan kekompakan itu terasa semakin erat, apalagi ketika masa tugas mereka tinggal menghitung hari.

Kepala Daker Bandara, Abdul Basir, melihat "Kafe Coaster" lebih dari sekadar tempat makan.
“Mobil ini multifungsi. Selain mengantar dan menjemput petugas, ia menjadi kafe dan ruang makan darurat yang sangat efektif menjaga orkestrasi kinerja tim,” ujar Basir di Madinah, Kamis (3/7/2025)
Baginya, efisiensi waktu adalah kunci. Para petugas harus tetap bertenaga untuk memberikan pelayanan prima kepada jemaah. "Di tengah kesibukan itu, mereka harus tetap makan," tegasnya.
Pada akhirnya, saat tugas usai dan semua kembali ke Tanah Air, mungkin yang paling membekas bukanlah gedung paviliun yang megah atau landasan pacu yang sibuk.
“Kafe Coaster ini akan menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan oleh segenap petugas bandara,” pungkas Basir.
Lebih dari sekadar kendaraan, "Kafe Coaster" telah menjadi monumen kecil dari sebuah pengabdian, sebuah kenangan manis yang akan selalu terparkir di hati setiap petugas.
3 Jul 2025
Dampingi Presiden Prabowo Bahas Kampung Haji, Menag: Pangeran MBS Dukung Penuh
Jeddah (PHU)--Pemerintah Indonesia terus memperkuat hubungan bilateral dengan Arab Saudi, khususnya dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan pengelolaan haji. Upaya tersebut tercetus dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) di Arab Saudi.
Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut serta mendampingi Presiden Prabowo mengungkapkan salah satu poin penting yang dibahas dalam pertemuan di Istana Kerajaan Arab Saudi tersebut adalah rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi.
"Alhamdulillah Bapak Presiden Prabowo Subianto telah bertemu dengan pihak Kerajan Arab Saudi, langsung diterima oleh putra mahkota Mohammed bin Salman," tutur Menag Nasaruddin Umar di Makkah, Kamis (3/7/2025).
Menurut Menag, dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai upaya untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara. "Termasuk pendidikan dan kampung haji. Alhamdulillah Pangeran MBS mendukung penuh Kampung Haji Indonesia terealisasi sesegera mungkin," jelas Menag.

Lebih lanjut, Nasaruddin mengungkapkan dirinya pun sempat mendampingi Presiden Prabowo untuk mulai menjajaki pembicaraan teknis dengan beberapa pihak di Arab Saudi.
"Kemarin juga saya, bersama dengan Pak Menko Zulkifli Hasan serta Pak Menteri Investasi Rosan Roslani juga mendampingi Presiden Prabowo untuk bertemu dengan mitra di Arab Saudi guna membicarakan terkait teknis realisasi Kampung Haji Indonesia," kata Menag.
"Selanjutnya, kami menunggu arahan Presiden Prabowo untuk merealisasikan rencana Kampung Haji Indonesia tersebut," imbuhnya.
Pertemuan tersebut, lanjut Menag, berlangsung selama kurang lebih satu jam dan menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji. Ini sekaligus sebagai bentuk pelayanan optimal bagi jemaah Indonesia.
"Pemerintah serius dalam mewujudkan Kampung Haji Indonesia, dan insyaAllah dalam waktu dekat kita bisa mulai merealisasikannya," tutup Nasaruddin.
3 Jul 2025
Komisi VIII DPR RI Kunjungi Asrama Haji Balikpapan, Kawal Kualitas Layanan Jemaah
Balikpapan (PHU) – Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Asrama Haji Balikpapan pada Kamis (3/7/2025), dalam rangka pengawasan penyelenggaraan ibadah haji, khususnya pada fase pemulangan. Kunjungan ini menjadi sarana evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan layanan jemaah di Embarkasi Balikpapan.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Timur, Abdul Khaliq, mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh anggota Komisi VIII dan menyebut kunjungan ini membawa semangat serta keberkahan tersendiri bagi seluruh jajaran penyelenggara.
“Kami menyambut baik kehadiran Komisi VIII, dan atas nama jemaah serta petugas, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujarnya.
Dalam laporannya, Abdul Khaliq memaparkan bahwa kloter pertama diberangkatkan pada 22 April 2025.
Total 16 kloter diberangkatkan dari Embarkasi Balikpapan, dengan gelombang pertama berlangsung pada 6–14 Mei dan gelombang kedua pada 17–30 Mei.
Sebanyak 5.648 jemaah telah dilayani melalui embarkasi ini, yang berasal dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. Petugas yang menyertai jemaah dari unsur PPIH, TPHI, dan TKHI berjumlah 64 orang. Tercatat hingga saat ini, 9 jemaah wafat selama masa penyelenggaraan ibadah haji.
“Kloter pertama tiba kembali pada 15 Juni lalu, sedangkan gelombang kedua dijadwalkan pulang pada 26 Juni hingga 8 Juli. Tadi malam, kami menyambut kedatangan kloter 11 asal Sulawesi Tengah,” jelasnya.
Ia juga menyoroti masa tunggu jemaah haji Kalimantan Timur yang kini mencapai rata-rata 30 tahun, bahkan ada yang menembus 44 tahun.

Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI, Sigit Sosiantomo, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan amanat konstitusi sebagaimana tertuang dalam Pasal 20A ayat (1) UUD 1945.
“Fungsi pengawasan adalah bagian dari tugas kami untuk memastikan bahwa kualitas pelayanan kepada jemaah terus terjaga, khususnya di asrama haji embarkasi Balikpapan,” ujarnya.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
"Terima kasih atas sinergi dan dedikasi semua pihak dalam melayani para tamu Allah," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Muhammad Zain, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji tahun 2025, termasuk kepada seluruh tim dan jajaran petugas di Embarkasi Balikpapan.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para anggota Komisi VIII DPR RI yang selama ini telah bersama-sama mendukung dan mengawal suksesnya penyelenggaraan ibadah haji,” ujarnya.
Ia menambahkan, ke depan, perluasan titik fast track atau Mecca Route menjadi perhatian penting, khususnya untuk memudahkan pelayanan bagi jemaah lanjut usia.
“Kualanamu, Balikpapan, dan Makassar bisa menjadi opsi pengembangan layanan fast track agar proses keberangkatan jemaah semakin efisien dan ramah lansia,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kunjungan ini antara lain Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim, Direktur Dukungan Akomodasi, Konsumsi, dan Transportasi BP Haji Abdul Haris, Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Balikpapan Mukhtar, pejabat daerah Kalimantan Timur dan Balikpapan, serta anggota Komisi VIII DPR RI lainnya.
Kontributor: Muhammad Hikam
3 Jul 2025
54 Hari Layanan Daker Makkah, dari Jutaan Boks Katering hingga Ribuan Bus Pengantar Jemaah Haji
Makkah (PHU) --- Operasional penyelenggaraan haji di Makkah berakhir, ditandai pelepasan jemaah asal Jawa Barat yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 28 Embarkasi Kertajati (KJT 28). Mereka diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah dan dilepas oleh Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M Hanafi.
Jemaah akan berada di Kota Nabawi selama lebih kurang sembilan hari, lalu pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
"KJT 28 terdiri dari 402 jamaah yang berasal dari Majalengka, Bandung dan sekitarnya. Ini adalah kloter yang terakhir bergerak dari Makkah. Pelepasan jemaah kloter KJT 28 menandai akhir operasional haji Daerah Kerja Makkah," ucap Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M. Hanafi di Makkah, Rabu (2/7/2025).
Dikatakan Muchlis, aktivitas jemaah saat ini terkonsentrasi di Madinah. Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat ada kurang lebih 25% dari total jemaah haji Indonesia yang masih ada di Arab Saudi. Mereka bertahap akan diberangkatkan ke Tanah Air melalui Bandara AMAA Madinah hingga 11 Juli 2025.
"Semoga jemaah kita dapat menyelesaikan prosesi ibadah haji mereka dengan berziarah di Makam Nabi dengan baik dan selanjutnya kembali ke Tanah Air dengan selamat dengan membawa predikat haji mabrur," harap Muchlis.
Muchlis menjelaskan, operasional layanan Daerah Kerja (Daker) Makkah berlangsung lebih kurang selama 54 hari. Hal itu terhitung dari 10 Mei 2025, saat kedatangan perdana jemaah haji Indonesia di kota kelahiran Nabi Muhammad Saw. Sejak itu, PPIH Arab Saudi memberikan beragam layanan, antara lain transportasi, akomodasi, konsumsi, dan bimbingan ibadah.
**Ribuan Bus Layani Jemaah**
PPIH Arab Saudi menyiapkan ribuan bus untuk melayani jemaah haji Indonesia sejak dari pergerakan pertama mereka menuju Makkah Al-Mukarramah. Ada tiga jenis layanan transportasi yang disiapkan, yaitu: bus antar kota perhajian, bus shalawat, dan bus Masyair.
"Hingga 2 Juli 2025, tercatat 5.250 bus antar kota perhajian digunakan untuk melayani mobilisasi jemaah dari Madinah ke Makkah (sebaliknya) dan Jeddah – Makkah (sebaliknya)," kata Muchlis M Hanafi.
"Selain itu, 12.193 bus shalawat setia mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram (pergi pulang) selama di Makkah disiapkan untuk melayani 143.365 jemaah dengan pergerakan reguler dari Makkah – Arafah – Muzdalifah (turun) – Mina – Makkah, dan 59.241 jemaah dengan pergerakan murur dari Makkah – Arafah – Muzdalifah (tidak turun) – Mina – Makkah. Ada 20 bus yang melayani jemaah safari wukuf," jelasnya.
**Ratusan Hotel untuk Jemaah di Makkah**
Selain transportasi, PPIH Arab Saudi di Daerah Kerja Makkah juga menyiapkan layanan akomodasi bagi jemaah. Total ada 206 hotel yang disiapkan dan itu tersebar pada empat wilayah, yaitu:
1. Syisyah (80 hotel kapasitas 69.405 jemaah).
2. Raudhah (40 hotel, 37,636 jemaah).
3. Jarwal (32 hotel, 37,650 jemaah).
4. Misfalah (54 hotel, 63.512 jemaah)
"Jarak akomodasi atau hotel paling jauh 4.500 meter dari Masjidil Haram dengan masa tinggal jemaah haji di Makkah selama 32 hari," tutur Muchlis.
**Layanan Ibadah**
Terkait layanan ibadah, Muchlis menjelaskan bahwa sebanyak 99,29% jemaah haji regular asal Indonesia melaksanakan haji tamattu’, 0,66% haji ifrad, dan 0,04% melaksanakan haji qiran. Ada 10.141 (4,99%) jemaah haji yang melaksanakan Tarwiyah dalam rangkaian puncak haji.
Sebanyak 34 jemaah mengikuti safari wukuf yang dilaksanakan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 495 jemaah mengikuti safari wukuf khusus lansia dan disabilitas. Selain itu, sebanyak 77,7% jemaah mengambil nafar awal (pulang dari Mina untuk ke Makkah pada 12 Zulhijjah) dan 22,3% nafar tsani (pulang ke Makkah pada 13 Zulhijjah)
“Ada 334 jemaah yang dibadalhajikan, terdiri atas 159 jemaah badal wafat, 175 badal sakit di RS Arab Saudi,” ujar Muchlis M Hanafi.
“Sebanyak 8.393 jemaah dan petugas haji membayar dam/hadyu melalui Baznas. Sisanya membayar dam melalui Adahi, KBIHU, mukimin, dan melakukan pembayaran dam secara mandiri," terangnya.
**Jutaan Boks Layanan Konsumsi**
Dari 10 Mei - 2 Juli 2025, kata Muchlis M Hanafi, total ada 14.366.234 boks layanan katering di Makkah yang didistribusikan kepada jemaah dan petugas haji Indonesia yang terbagi dalam 525 kelompok terbang (kloter).
Jumlah ini di luar layanan konsumsi yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia pada 7, 8, 13, 14, dan 15 Zulhijjah, baik dalam bentuk makanan ready to eat (RTE) maupun freshmeal.
3 Jul 2025
Umrah Bersama Presiden RI, Menag Doakan Keberkahan Bagi Bangsa Indonesia
Makkah (PHU)--Menteri Agama Nasaruddin Umar berkesempatan mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menjalankan ibadah umrah. Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin Umar juga mendoakan keberkahan bagi bangsa Indonesia.
"Alhamdulillah kita bersama dengan Presiden Republik Indonesia mendapatkan kesempatan yang mulia dari Allah SWT. Semoga kita berkah pada hari ini, bangsa kita di Tanah Air menjadi bangsa yang diridhoi oleh Allah SWT," ucap Menag Nasaruddin Umar usai menyelesaikan rangkaian umrah di Masjidil Haram, Makkah, Kamis (3/7/2025).
Turut menyertai rombongan Presiden RI, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi Indonesia dan Kepala BKPM Rosan Roslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Badan Penyelenggara Haji Muchamad Irfan Yusuf.
Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin Umar juga mendoakan Indonesia agar menjadi bangsa yang makmur sejahtera.
"Semoga insyaallah Indonesia pada masa yang akan datang menjadi bangsa yang makmur, sejahtera, dan dapat tercapai cita-cita bangsa kami," ucap Menag.
"Ya Allah berkahilah bangsa kami semuanya, berkahilah Presiden kami, dan InsyaAllah kita akan kembali ke sini dalam keadaan sehat wal afiat," sambungnya.
Presiden Prabowo Subianto saat ini berada di Tanah Suci sebagai bagian kunjungan kerjanya di Arab Saudi. Sebelumnya Presiden Prabowo diketahui telah bertemu Putra Mahkota kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman. Keduanya membincangkan sejumlah rencana kerja sama, salah satunya terkait dengan rencana pembangunan kampung haji Indonesia.
3 Jul 2025
Berkat Tekad, Do'a dan Dukungan Masyarakat, Nelayan Asal Batu Bara Berangkat Haji Tahun ini
Batu Bara (PHU) --- Tahun 2025 merupakan tahun penuh kebahagiaan bagi Khairul Sholeh, jemaah haji asal Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, yang tergabung dalam Embarkasi/Debarkasi Kualanamu kelompok terbang (kloter) 12, atau KNO-12.
Dalam hitungan matematika manusia, nelayan yang sehari-hari melaut ikut kapal atau perahu milik orang lain ini tentu akan sulit berangkat haji. Namun, berhaji bukan hanya soal materi. Ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang mendapat panggilan berhaji ke Tanah Suci.
Salah satu yang mendapat kesempatan luar biasa tersebut adalah Khairul Sholeh. Selain bekerja sebagai nelayan, Khairul juga menjadi pendakwah di daerah tersebut. Kesehariannya jika sedang tidak melaut adalah mengisi pengajian majelis taklim di banyak masjid sekitar tempat tinggalnya.
"Saya ingat betul, Ramadhan tahun 2012 ketika berbuka puasa saya melihat tayangan televisi yang menyiarkan visual kondisi orang-orang mengelilingi Ka'bah yang diiringi suara lantunan ayat suci. Dalam hati pun saya bergumam, Ya Allah kapan saya bisa sampai kesana," ujar Khairul saat ditemui di kediamannya di Desa Masjid Lama, Kecamatan Tanjung Tiram, Batu Bara, Senin (30/6/2025).
Tak berselang lama setelah berdo'a dalam hati, Khairul mendapat panggilan telepon dari salah satu teman yang menawarkan ibadah haji. "Ustadz mau berangkat haji? Saya jawab saya ngga punya uang. Saya ngga tanya soal uang, saya tanya mau berangkat atau tidak? Saya jawab ya mau lah, ya sudah kita daftar akhir tahun ini," sambung Khairul sambil mengenang proses yang ia lalui saat mendaftar haji.
Dalam kesehariannya ketika tidak sedang melaut, pria berusia 52 tahun ini kerap mengisi pengajian-pengajian majelis taklim di beberapa desa, diantaranya Majelis Taklim Desa Mesjid Lama dan Majelis Taklim Desa Pahlawan. Dari kegiatan tersebutlah pertolongan datang mengalir dari berbagai sumber untuk membantu keberangkatan Khairul ke Tanah Suci.
"Kami masyarakat melihat Ustad Khairul ini, sedih. Karena kebaikan Ustad Khairul, kami juga mengumpulkan uang untuk ongkos beliau berangkat," ujar salah satu jemaah Majelis Taklim Desa Mesjid Lama, Fauziyah.
Salah satu jemaah Majelis Taklim Desa Pahlawan Desi Ariyani Tanjung juga mengungkapkan hal yang senada.
"Saya mengenal Ustad Khairul sudah lama sejak masih gadis, dulu membuka pengajian namanya Armi, teman-temannya banyak yang mendukung. Ustad Khairul itu baik, bermasyarakat dan pergaulannya luas, bapak-bapak yang sudah berhaji disini banyak yang men-support beliau. Karena rasa ikhlas Ustad Khairul, ketika ibu-ibu meminta beliau untuk mengisi majelis taklim dimanapun, Ustad Khairul selalu bersedia datang. Kami pun bersyukur pak, terkejut beliau naik haji, nggak sangka kami pak,” ujar Desi.
Sahabat Khairul sekaligus tokoh masyarakat di Tanjung Tiram, Abdul Rahman menjadi salah satu saksi kebaikan yang dilakukan Khairul kepada masyarakat sekitar.
"Ustad Khairul ini, menjadi imam Masjid Raya disini untuk para nelayan, jemaahnya juga ada dari kota-kota sekitar, dalam suatu kesempatan kami berdiskusi dengan para jemaah yang kebanyakan menjadi donatur untuk membantu keberangkatan haji Ustad Khairul. Ya memang karena kebaikan beliau para jemaah ini akhirnya banyak yang menjadi donatur," ungkap Abdul.
**Berlayar Tiga Bulan Sebelum Pelunasan**
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kabupaten Batu Bara, Refiyenti, memiliki cerita tersendiri terkait bagaimana proses keberangkatan haji Khairul Sholeh.
"Jadi satu bulan sebelum pengumuman resmi, kami sudah informasikan prediksi siapa saja yang akan berangkat. Alhamdulillah seluruh jemaah yang kami prediksikan masuk semua, bahkan bertambah dengan jemaah cadangan. Salah satu yang masuk prediksi jemaah yang berangkat tersebut adalah Pak Khairul,” terang Refiyenti.

“Namun sampai pengumuman resmi keluar hingga mendekati hari akhir masa pelunasan tahap pertama Pak Khairul ini belum juga hadir dikarenakan belum ditemukan informasi keberadaannya. Ternyata yang bersangkutan saat itu sedang berlayar (melaut) selama lebih kurang 3 bulan," sambung Refiyenti.
Sepulangnya melaut, Khairul mendatangi Kankemenag Kab. Batu Bara pada hari terakhir pelunasan Bipih. Refiyenti menceritakan bahwa Khairul datang ke Kankemenag Kab. Batu Bara dengan hanya membawa uang untuk pelunasan tanpa dokumen pendukung yang dibutuhkan. Namun setelah melewati berbagai tahapan syarat dan kelengkapan dokumen, dipastikan bahwa Khairul dapat berangkat bersama jemaah haji lainnya asal Kabupaten Batu Bara.
Refiyenti menjelaskan seluruh jemaah haji yang berasal dari Kabupaten Batu Bara berjumlah 274 jemaah dan petugas. Mereka berada dalam satu kelompok terbang, yaitu KNO-12. Seluruh jemaah pun tiba di Tanah Air melalui Bandara Internasional Kualanamu pada 25 Juni 2025.
Haji adalah panggilan bagi yang mampu, maka siapapun yang mendapat panggilan-Nya akan Allah mampukan dengan berbagai cara yang tak terduga. Meskipun takdir adalah sesuatu yang sudah ditetapkan, melalui do'a segala hal masih bisa berubah dengan ketulusan dan kepasrahan hati. Do'a juga bukan sekedar permintaan, tapi bukti keyakinan iman bahwa harapan masih bisa mengetuk pintu langit.
Kontributor: Muhammad Arif Maulana
2 Jul 2025
Keberangkatan KJT 28 Tutup Layanan Makkah, Jemaah Haji Terkonsentrasi di Madinah
Makkah (PHU)--Operasional penyelenggaraan haji di Makkah hari ini berakhir ditandai pelepasan jemaah kloter KJT 28, Jawa Barat ke Kota Madinah. Selanjutnya, layanan haji terkonsentrasi di Kota Madinah.
"Alhamdulillah, hari ini tanggal 2 Juli pukul 16.00 waktu Arab Saudi kami melepas kloter terakhir dari Makkah menuju Madinah, yaitu kloter KJT 28, terdiri dari 402 jamaah yang berasal dari Majalengka, Bandung dan sekitarnya. Jadi ini adalah kloter yang terakhir bergerak dari Makkah," terang Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M. Hanafi saat pelepasan jemaah di Hotel Burj Alwahda Almutamayiz, Makkah.
"Pelepasan jemaah kloter KJT 28 menandai akhir operasional haji Daerah Kerja Makkah," ucapnya
Dikatakan Muchlis, saat ini masih ada kurang lebih 25% dari jemaah kita yang masih ada di Arab Saudi. Ia berharap,
dalam 8-9 hari ke depan, jemaah yang saat ini berada di Madinah, selanjutnya kembali ke Tanah Air pada tanggal 11 Juli.
"Ini menandai berakhirnya operasional haji di Arab Saudi," ucap Muchlis.
"Semoga jemaah kita dapat menyelesaikan prosesi ibadah haji mereka dengan berziarah di Makam Nabi dengan baik dan selanjutnya kembali ke Tanah Air dengan selamat dengan membawa predikat haji mabrur," harap Muchlis.
Ia menjelaskan, setelah seluruh jemaah didorong ke Madinah, layanan haji di Makkah juga berakhir, seperti layanan bus shalawat, layanan konsumsi, layanan kesehatan, baik di sektor maupun di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Kurang lebih 32 hari jemaah haji Indonesia berada di Kota Makkah untuk menjalani rangkaian ibadah haji ibadah haji. Selama di Makkah, PPIH Arab Saudi menyiapkan sejumlah layanan.
**Layanan Transportasi**
Layanan Transportasi di Daker Makkah berlangsung dari 10 Mei 2025, tepatnya sejak awal kedatangan jemaah haji gelombang I dari Madinah. Ada tiga jenis layanan transportasi, yaitu bus antar kota perhajian, bus shalawat, dan bus Masyair.
"Hingga 2 Juli 2025, tercatat 5.250 bus antar kota perhajian digunakan untuk melayani mobilisasi jemaah dari Madinah ke Makkah (sebaliknya) dan Jeddah – Makkah (sebaliknya)," kata Muchlis.
"Selain itu, 12.193 bus shalawat setia mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram (pergi pulang) selama di Makkah disiapkan untuk melayani 143.365 jemaah dengan pergerakan reguler dari Makkah – Arafah – Muzdalifah (turun) – Mina – Makkah, dan 59.241 jemaah dengan pergerakan murur dari Makkah – Arafah – Muzdalifah (tidak turun) – Mina – Makkah. Ada 20 bus yang melayani jemaah safari wukuf," jelasnya.
**Layanan Akomodasi**
Muchlis melanjutkan, PPIH Arab Saudi menyiapkan akomodasi bagi jemaah sebanyak 206 hotel yang tersebar di 4 wilayah:
1. Syisyah (80 hotel kapasitas 69.405 jemaah).
2. Raudhah (40 hotel, 37,636 jemaah).
3. Jarwal (32 hotel, 37,650 jemaah).
4. Misfalah (54 hotel, 63.512 jemaah)
"Jarak akomodasi atau hotel paling jauh 4.500 meter dari Masjidil Haram dengan masa tinggal jemaah haji berada di Makkah 32 hari," tutur Muchlis.
**Layanan Ibadah**
Terkait layanan ibadah, Muchlis menjelaskan:
1. Sebanyak 99,29% jemaah haji regular asal Indonesia melaksanakan haji tamattu’, 0,66% haji ifrad, dan 0,04% melaksanakan haji qiran.
2. Sebanyak 10.141 (4,99%) jemaah haji melaksanakan Tarwiyah.
3. Sebanyak 34 jemaah mengikuti safari wukuf yang dilaksanakan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 495 jemaah mengikuti safari wukuf khusus lansia dan disabilitas.
4. Sebanyak 77,7% jemaah mengambil nafar awal (pulang dari Mina untuk ke Makkah pada 12 Zulhijjah) dan 22,3% nafar tsani (pulang ke Makkah pada 13 Zulhijjah)
5. Sebanyak 334 jemaah dibadalhajikan, terdiri atas 159 jemaah badal wafat, 175 badal sakit di RS Arab Saudi.
6. Sebanyak 8.393 jemaah dan petugas haji membayar dam/hadyu melalui Baznas.
"Sisanya membayar dam melalui Adahi, KBIHU, mukimin, dan melakukan pembayaran dam secara mandiri," terangnya.
**Layanan Konsumsi**
Dari 10 Mei - 2 Juli 2025, kata Muchlis, total ada 14.366.234 boks layanan katering yang didistribusikan kepada jemaah dan petugas haji Indonesia yang terbagi dalam 525 kelompok terbang (kloter).
Jumlah ini di luar layanan konsumsi yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia pada 7, 8, 13, 14, dan 15 Zulhijjah, baik dalam bentuk makanan ready to eat (RTE) maupun freshmeal.
2 Jul 2025
PPIH Kembali Ingatkan Jemaah Patuhi Aturan Barang Bawaan Tas Kabin dan Bagasi Pesawat
Madinah (PHU) ---- Fase pemulangan jemaah haji Indonesia kini terpusat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengingatkan jemaah agar mematuhi aturan barang bawaan baik di tas kabin maupun bagasi peswat.
Hal ini ditegaskan Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, M Luthfi Makki usai meninjau proses pemeriksaan koper bagasi jemaah di Madinah.
“Ya…tadi kita habis melihat bagaimana proses pemeriksaan barang bagasi Jemaah haji yang telah ditimbang, lalu barang (red:koper bagasi) dimasukkan dalam gudang untuk di chek kembali terkait isi barang bawaan Jemaah yang akan kembali ke tanah air,” kata M Luthfi Makki di Madinah, Selasa (1/7/2025).
“Sampai saat ini, alhamdulillah kondisinya sudah mulai tertib, namun masih ada beberapa ditemukan air zamzam didalam koper. Dan juga masih ada ditemukan power bank,” lanjut M Luthfi Makki.
M Luthfi Makki mengimbau sekaligus mengingatkan kembali agar seluruh jemaah haji Indonesia jangan memasukkan air zamzam atau barang-barang yang dilarang seperti power bank, senjata tajam, dan barang lain yang membahayaakan penerbangan. Dia juga berharap, agar hal ini menjadi perhatian khusus bagi jemaah, karena nantinya koper bagasi akan diperiksa dan dibongkar.
“Untuk screening (pemeriksaan) dilakukan dua tahap, pertama, pemeriksaan didalam gudang ini (airgate). Setelah ini dibawa ke Bandara untuk diperiksa kembali. Pemeriksaan kali ini, kita ada tim Linjam (mengawasi) dan Yanpul yang terus memantau perkembangan semua proses pemeriksaan ini berlangsung,” kata M Luthfi Makki.
Kasie Layanan Perlindungan Jemaah (Linjam) Daker Madinah, M Slamet juga menyampaikan bahwa sampai saat ini di setiap pemeriksaan koper bagasi jemaah, pihaknya masih menemukan beberapa air zamzam yang dikemas dengan berbagai cara.
“Ada saja yang dilakukan jemaah agar bisa membawa aira Zamzam ke tanah air. Seperti, air zam-zam dibungkus dengan rapi bersama kursi roda dibalut dengan kardus. Ada juga memasukkan air Zamzam didalam termos. Padahal, bagaimanapun caranya, air Zamzam akan terlihat setelah lewat X-ray,” kata M Slamet.
Untuk itu, M Slamet terus mengingatkan agar jemaah mematuhi aturan penerbangan demi keselamatan perjalanan hingga kembali ke tanah air. Selain itu, jemaah juga jangan memasukkan dalam koper bagasi seperti mainan/barang elektronik, batrey, korek api, dan atau senjata tajam.
“Jadi, mohon dengan sangat agar Jemaah mematuhi aturan penerbangan, demi keselamatan penerbangan Jemaah.
Populer
7 Jun 2025
Safariwukuf 477 Jemaah Haji Lansia, Risti, dan Disabilitas Berjalan Lancar
18 Jun 2025
Pergeseran Jemaah Haji Gelombang 2 dari Makkah ke Madinah Dimulai 18 Juni, Dirjen PHU: Sudah Disiapkan Berbasis Kloter
16 Jun 2025
Pimpin Rapat Amirul Hajj, Menag : Evaluasi Fokus pada Kepulangan Jemaah dan Pembenahan Data Layanan Haji
24 Jun 2025
Dua Kloter Tertunda Terbang Imbas Eskalasi Timur Tengah, Dirjen PHU: Jemaah Aman di Jeddah
25 Jun 2025
Dirjen PHU Minta Petugas Tetap Semangat Tuntaskan Pelayanan kepada Jemaah Haji
17 Jun 2025
Cuaca Masih Ekstrim, Menag Ingatkan Jemaah Tidak Paksakan Diri Umrah Sunnah
24 Jun 2025
Jelang Pemulangan Gelombang II, Jemaah Haji Diminta Patuhi Aturan Barang Bawaan