20 Mar 2025
Dirjen PHU: Tata Kelola DAM Kini Menjadi Perhatian Serius Arab Saudi
Yogyakarta (PHU)—Dirjen Penyelengaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi saat ini tengah menanti progres fatwa tentang tata kelola DAM haji di Indonesia dalam penyelenggaran haji 1446H/2025M. Hal ini disampaikan Hilman Latief saat menjadi pembicara pada gelaran Seminar/Halaqah Nasional tentang Pengelolaan Dam Haji dalam Perspektif Maqasid al-Syariah di Yogyakarta, Rabu (19/3/2025). “Baru-baru ini saya ke Saudi dalam rangka persiapan haji 2025 dan bertemu dengan Deputi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Hasan Munakiroh. Beliau menanyakan progres fatwa DAM Haji di Indonesia. Beliau juga mengatakan tata kelola DAM kini menjadi perhatian serius pemerintah Kerajaan Arab Saudi,“ kata Hilman Latief. ![IMG_5052.jpg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_5052_95864ff1fa.jpg) Seminar/Halaqah ini diselenggarakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntunan, bekerjasama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia. Sebelum itu lanjut Hilman Latief, pada Maret 2024 Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi berkunjung ke Indonesia dan secara mengejutkan beliau menyampaikan bahwa selama ini Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kesulitan dalam tata kelola DAM. “Di balik fatwa - fatwa yang akan dibahas sebagai Dirjen Haji saya menaruh harapan ada pandangan yang komprehensif di Indonesia serta edukasi lain yang ditekankan bahwa keabsahan itu bukan di uangnya melainkan di penyembelihan hewan DAM,“ kata Hilman Latief. “Tugas dan amanah kami sesuai UU adalah memberi perlindungan kepada jemaah,” sambungnya. Hilman menambahkan berbagai upaya sudah dilakukan Kementerian Agama terkait tata kelola hewan DAM dan manfaatnya. Pada penyelenggaraan haji 2022, 2023 dan 2024 upaya membawa daging hewan DAM ke Indonesia sudah dilakukan.dengan berbagai skema mulai dari daging mentah hingga matang atau siap saji. “Meski demikian kita masih terbenrtur dengan ketentuan dan kebijakan dari salah satu kementerian dengan alasan melindungi masyarakat Indonesia dan peternak dari penyakit yang dapat ditularkan melalui hewan khususnya yang berasal dari luar Indonesia. Soplusi yang bisa dipertimbangkan adalah penyembelihan dilakukan di Indonesia, “ tandas Hilman Latief. ![IMG_5053.jpg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_5053_b095bc0a14.jpg) Sementara itu Kepala Badan Penyelenggara Haji Mochamad Irfan Yusuf berharap ormas - ormas Islam di Indonesia dapat melahirkan fatwa yang revolusioner bagi kemaslahatan jemaah haji Indonesia. “Saya berharap lahir fatwa yang revolusioner dari Seminar/Halaqah Nasional tentang Pengelolaan Dam Haji dalam Perspektif Maqasid al-Syariah ini. Tentunya untuk kemaslahatan umat,“ kata Gus Irfan panggilan akrabnya. “Hasil diskusi kami dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dan juga ada Dirjen PHU saat itu, Pemerintah Arab Saudi sangat antusias bila DAM dilaksanakan di tanah air, “ sambung Gus Irfan. Seminar/Halaqah Nasional tentang Pengelolaan Dam Haji dalam Perspektif Maqasid al-Syariah dibuka oleh Kepala BPKH Fadlul Imansyah, danmenghadirkan sejumlah nara sumber. Diantaranya, Perspektif Usul Fikih, oleh Prof. Dr. H. Syamsul Anwar (Kerua PP Muhammadiyah), Pespektif Al-Qur’an dan Hadis oleh Dr. Homaidi Hamid (MTT PP Muhammadiyah) dan Perspektif Fikih oleh Dr. Endang Mintarja (MTT PP Muhammadiyah).
17 Mar 2025
Menag Optimis 2.100 Petugas Berikan Layanan Lebih Baik ke Jemaah Haji
Boyolali (PHU) – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar optimis 2.100 petugas haji akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik ke jemaah haji. Hal itu diungkapkan Menag saat Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter Embarkasi Solo. Senin (17/3/2025) bertempat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. "Kita akan buktikan 2100 petugas tahun ini akan memberikan layanan yang lebih baik," ujar Menag. Diakui Menag, bahwa kuota petugas haji tahun ini mengalami pengurangan sebesar 50% dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga hanya tersedia 2.100 petugas. Selain itu, Ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan dalam menjalankan tugas serta memiliki jadwal kerja yang ketat bagi petugas. Oleh karena itu, dengan manajemen yang profesional, berkurangnya kuota petugas tidak akan menjadi kendala. Ia juga menyoroti pentingnya pengendalian diri dalam bekerja. Petugas diharapkan dapat membiasakan diri untuk bekerja sama dalam menjalankan tugasnya. "Petugas harus mampu menekan ego dan mengutamakan kerja sama," ujarnya. "Petugas juga diharapkan dapat membiasakan diri untuk bekerja secara kolektif dan kolaboratif, serta meninggalkan kebiasaan mengandalkan diri sendiri," tambahnya. Efisiensi waktu juga menjadi faktor yang tidak boleh diabaikan. Menag mengingatkan agar tidak ada lagi petugas yang terlambat dalam menjalankan tugasnya. Menutup arahannya, Menag mengingatkan pentingnya kekompakan dan sikap proaktif dalam bekerja. "Saya minta kalian kompak dan bersatu. Karena bersatu saja belum tentu kompak. Menjadi proaktif adalah bagian dari kekompakan," ujarnya. Selain itu, ia juga mengimbau agar para petugas tetap menjaga sikap positif dalam melayani jemaah. "Tersenyumlah dalam melayani mereka. Jangan cemberut, karena itu akan membawa energi negatif," tutupnya. Bimtek PPIH Kloter Terintegrasi ini diselenggarakan serentak di seluruh Embarkasi Asrama Haji mulai tanggal 15 - 19 Maret 2025 termasuk peserta PPIH Kloter asal Embarkasi Solo (SOC) yang diikuti peserta dari Kemenag berjumlah 94 orang, petugas dari Kemenkes berjumlah 94 orang, petugas dari Jateng berjumlah 85 orang, serta petugas dari D.I Yogyakarta berjumlah 9 orang.
16 Mar 2025
Bimtek PPIH Kloter Terintegrasi Tahun 1446H/2025M, Kakanwil Minta Luruskan Niat dan Berikan Pelayanan Terbaik
Boyolali (PHU) - Dalam upaya mewujudkan petugas penyelenggara ibadah haji yang profesional dan kompeten, Kanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah dalam hal ini Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis PPIH Kloter Terintegrasi Tahun 1446 H/ 2025 M Embarkasi Solo. Bertempat di Asrama Haji Donohudan Boyolali, kegiatan ini dilaksanakan selama 5 Hari mulai tanggal 15 s.d. 19 Maret 2025. Didampingi Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Fitriyanto, Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah Saiful Mujab hadir untuk memberikan sambutan dan arahan dihadapan 188 peserta. Disampaikannya kepada para peserta agar meluruskan niat sucinya, yaitu memberikan pelayanan kepada jemaah haji mulai pelaksanaan, tugas pembinaan, pelayanan dan perlindungan. “Di sinilah perlunya merubah mindset, pola pikir dan budaya kerja semata-mata untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji. Petugas PPIH sebagai top manager agar memastikan jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan tertib, aman, nyaman dan lancar,” ucap Saiful Mujab. Ditambahkan Kakanwil jika Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang Islam yang mampu, baik secara fisik, mental, spiritual, sosial, maupun finansial dan sekali dalam seumur hidup. Sedangkan dalam laporannya, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyampaikan tujuan dari kegiatan Bimtek PPIH Kloter Teritergrasi ini adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia yang profesional dan kompeten dalam pembinaan, pelayanan, dan pelindungan serta pengendalian penyelenggaraan ibadah haji Dalam Negeri dan Arab Saudi. “Agar terwujud Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) yang professional dan kompeten baik aspek manajerial maupun teknis serta komitmen dalam Melaksanakan tugas Pembinaan, pelayanan, dan pelindungan serta pengendalian penyelenggaraan ibdah haji Dalam Negeri dan Arab Saudi,” ucap Fitriyanto. Selanjutnya, kegiatan Rekrutmen PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Tahun 1446 H/ 2025 M dibuka secara resmi Oleh Kakanwil Saiful Mujab.(Adi/S)
16 Mar 2025
Direktur Bina Haji: Petugas Haji Diminta Jadi Super Tim Bukan Superman
Medan (PHU) - Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Musta'in Ahmad meminta dan mewajibkan para petugas haji bekerja secara Tim, karena petugas bukanlah seorang Superman dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji. "Tidak ada Superman, yang ada SuperTim untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga lahirlah inovasi yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan," kata Musta'in saat menjadi narasumber Bimtek Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan Petugas Haji Daerah di Asrama Haji Medan. Minggu (16/3/2025) Selain itu, kata Musta'in, kedisiplinan dan ketaatan terhadap prosedur merupakan hal mutlak untuk dipatuhi seluruh calon petugas haji. Mengikuti aturan yang berlaku sehingga berorientasi pada jemaah dan mengutamakan kepentingan jemaah. Untuk mewujudkan prinsip-prinsip tersebut, maka dalam Bimtek ini para calon petugas haji daerah dibekali dengan berbagai keterampilan antara lain peningkatan keterampilan khusus, dalam berkomunikasi, mengolah manajemen konflik, dan penggunaan teknologi. Ia menekankan bahwa petugas haji, yang disebut sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), memiliki peran krusial. Mereka adalah garda terdepan dalam memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah haji, baik di Tanah Air maupun di Arab Saudi. "Kita siapkan semuanya dengan baik, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019, bahwa jemaah haji harus mendapatkan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan," jelasnya. Oleh karena itu, kita harus memahami, menghayati, dan menjalankan fungsi serta peran kita sebagai petugas," tambahnya. Lebih lanjut, Musta'in menjelaskan bahwa petugas haji juga harus mampu melakukan pengendalian, yang esensinya sama dengan manajemen. Hal ini berarti mereka harus mampu mengendalikan situasi dan kondisi, serta memastikan kelancaran seluruh proses penyelenggaraan ibadah haji. Didampingi Kepala Bidang Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Zulkifli Sitorus. Mantan Ka.Kanwil Prov. Jawa Tengah Musta'in Ahmad kembali mengingatkan para calon petugas haji mengenai prinsip-prinsip PPIH yang wajib dipegang teguh, yaitu: Keikhlasan melayani jemaah dengan hati yang tulus, profesionalisme melaksanakan tugas dengan standar yang tinggi, bertanggung jawab menjalankan amanah dengan penuh dedikasi, bemmpati dan peduli sehingga dapat memahami dan merasakan kebutuhan jemaah. Nilai kesabaran dan keteladanan harus menjadi contoh yang baik bagi jemaah terang Musta'in, maka dengan komunikasi efektif menyampaikan informasi dengan jelas dan mudah dipahami. Mustain juga meminta kepada para Kabid Haji dan para instruktur bimtek dikenalkan simulasi dan studi kasus untuk memberikan pengalaman praktis dalam menghadapi berbagai situasi serta penguatan koordinasi dan kerja sama antarpetugas dari berbagai tingkatan dan bidang. Para calon petugas haji daerah juga diberikan pemahaman mengenai tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi, seperti keragaman tingkat pemahaman agama dan pendidikan jemaah, kondisi fisik jemaah yang tidak seragam, dinamika dan situasi lapangan, serta cuaca ekstrem atau kepadatan di lokasi ibadah. Mereka juga dibekali dengan strategi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Dengan digelarnya bimtek ini, diharapkan para calon petugas haji daerah dapat memahami tugas, fungsi, dan tanggung jawab mereka dengan baik, serta mampu memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji, sehingga penyelenggaraan ibadah haji dapat berjalan lancar dan sukses. Kementerian Agama RI menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi calon petugas haji daerah untuk penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan pemahaman calon petugas haji daerah terkait tugas, fungsi, dan tanggung jawab mereka dalam melayani jemaah haji.(RD)
16 Mar 2025
Haji 2025, Kemenag Siapkan Layanan Maksimal di Tengah Keterbatasan Kuota Petugas
Medan (PHU)-- Kementerian Agama (Kemenag) terus mematangkan persiapan petugas haji 1446 H/2025 M di tengah tantangan keterbatasan kuota dan dinamika regulasi dari Pemerintah Arab Saudi. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, menegaskan bahwa kualitas layanan jemaah haji menjadi prioritas utama, meski dengan sumber daya yang terbatas. "Insya Allah, kita akan selenggarakan ibadah haji ini bersama-sama, bahu-membahu dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Penyelenggaraan haji ini melibatkan stakeholders yang sangat luas, dan kita harus solid," ujar Hilman secara daring dalam pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Haji Kloter yang digelar serentak di seluruh embarkasi, Sabtu (15/3/2024), Pembukaan bimtek secara daring malam dipandu Direktur Bina Haji Mustain Ahmad. Hilman juga menyampaikan apresiasi kepada para petugas haji yang telah terpilih, dan menekankan pentingnya mempersiapkan diri sebaik mungkin. "Meskipun sempat tertunda, Bimtek ini adalah wujud komitmen kita untuk memberikan yang terbaik bagi jemaah haji Indonesia," katanya. Menjelang keberangkatan jemaah haji yang dijadwalkan mulai 2 Mei 2025, Kemenag terus memantau situasi di Arab Saudi, termasuk kesiapan slot penerbangan dan layanan di Tanah Suci. Hilman mengaku sudah berada di Arab Saudi untuk bertemu dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan penyedia layanan haji dan penerbangan. "Kami ingin memastikan bahwa jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan terbaik, mulai dari transportasi, akomodasi, hingga konsumsi. Tahun ini, kita membuka diri untuk bekerja sama dengan delapan perusahaan penyedia layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, dengan seleksi yang ketat," ungkap Hilman. ![WhatsApp Image 2025-03-16 at 12.04.44.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/Whats_App_Image_2025_03_16_at_12_04_44_2a1ecb4aa2.jpeg) Salah satu tantangan utama yang dihadapi Kemenag lanjutnya adalah keterbatasan kuota petugas haji. Pemerintah Arab Saudi baru memberikan 50% dari kuota normal, yaitu 2.221 petugas dari seharusnya 4.200 petugas. "Ini tantangan besar bagi kami. Kita harus menyiasati dengan formasi petugas yang lebih efisien, tanpa mengurangi kualitas layanan," jelas Hilman. Hilman mencontohkan, dengan kuota terbatas, satu kloter yang idealnya didampingi lima petugas, kemungkinan hanya akan didampingi dua atau tiga petugas. "Ini artinya, setiap petugas harus memiliki kompetensi ganda dan siap bekerja ekstra. Kami membutuhkan petugas yang tangguh, berdedikasi, dan mampu beradaptasi dengan cepat," tegasnya. Kemenag juga menyiapkan berbagai inovasi untuk meningkatkan kenyamanan jemaah, seperti skema murur dan tanazul di Mina. "Kita harus fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan jemaah, terutama lansia dan jemaah dengan kebutuhan khusus," kata Hilman. Pesan utama yang disampaikan Hilman terhadap calon petugas meningkatkan komitmen kuat untuk memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji, meski di tengah keterbatasan. Pentingnya petugas haji yang tangguh, berdedikasi, dan mampu bekerja ekstra. "Kami menyadari bahwa keberhasilan penyelenggaraan haji tidak hanya ditentukan oleh petugas di Tanah Suci, tetapi oleh seluruh stakeholders, termasuk para pembimbing haji di Tanah Air. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan, berkomitmen, dan ikhlas dalam melayani jemaah haji. Mari kita sukseskan penyelenggaraan haji tahun ini, dan antarkan jemaah meraih haji mabrur," pungkas Hilman. (Rd)
16 Mar 2025
Buka Bimtek PPIH Kloter, Kasubdit Bina Patugas : Pahami Tugas dan Tanggunjawabnya
Balikpapan (PHU) - Dalam rangka meningkatkan kesiapan dan profesionalisme Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Kloter Terintegrasi Embarkasi Balikpapan Tahun 1446H/2025M. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kasubdit Bina Petugas Kemenag Tawwabuddin sekaligus penyematan Tanda Peserta Bimtek PPIH Kloter Embarkasi Balikpapan, di Upt Asrama Haji Balikpapan, Sabtu (15/03/2025). Dalam sambutannya, Tawwabuddin menegaskan pentingnya peran PPIH Kloter dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji. "Sebagai petugas yang akan mendampingi jemaah di seluruh tahapan perjalanan haji, baik di tanah air maupun di Arab Saudi, kesiapan dan kompetensi menjadi hal utama yang harus dimiliki. Oleh karena itu, bimtek ini menjadi bagian penting dalam memastikan petugas memahami tugas dan tanggung jawabnya," ujarnya. Bimtek ini diikuti oleh para petugas haji yang terdiri dari Tim Pembimbing Haji Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Peugas Haji Daerah (PHD) dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Mereka mendapatkan berbagai materi, termasuk manajemen kloter, pelayanan kesehatan jemaah, prosedur perjalanan haji, hingga mitigasi risiko selama pelaksanaan ibadah haji. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, dalam hal ini diwakili Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Mohlis, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya kegiatan ini. "Embarkasi Balikpapan siap memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji kita. Dengan adanya bimtek ini, diharapkan para petugas memiliki wawasan yang lebih luas serta kemampuan teknis yang memadai," katanya. Kegiatan ini berlangsung selama 5 Hari dari tanggal 15 s.d 19 Maret 2025 dan diharapkan mampu membekali seluruh peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendampingi jemaah haji dengan lebih profesional, aman, dan nyaman. Dengan terselenggaranya Bimtek PPIH Kloter Terintegrasi ini, diharapkan seluruh petugas haji Embarkasi Balikpapan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab demi kelancaran ibadah haji tahun 1446H/2025M.(kha)
15 Mar 2025
Kepala Kanwil Kemenag Jatim Ingatkan Petugas agar Mandirikan Jemaah Haji
Surabaya (PHU)– Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Province Jawa Timur Akhmad Sruji Bahtiar mengingatkan bahwa tugas seorang petugas haji adalah untuk memandirikan jemaah, hal ini dilakukan agar mereka bisa melaksanakan ibadah haji dengan sempurna. Ia juga mengajak semua petugas untuk membangun integritas, dedikasi, komitmen, dan kebersamaan dalam tim. "Bimbingan teknis ini adalah upaya untuk membangun keselarasan antara apa yang disepakati dan apa yang akan kita lakukan," ujarnya saat membuka Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter Terintegrasi Tahun 1446 H / 2025 M Embarkasi Surabaya resmi dibuka pada Sabtu (15/3/2025), di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Acara ini diikuti 195 orang yang terdiri dari para ketua kloter dan pembimbing ibadah haji. Petugas yang berasal dari Jawa Timur sejumlah 187 orang dengan rincian ketua kloter sejumlah 93 orang dan pembimbing ibadah sejumlah 94 orang. Sedangkan petugas dari Bali sejumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari ketua kloter dan pembimbing masing-masing sejumlah 2 (dua) orang. Adapun petugas dari Nusa Tenggara Timur sejumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari ketua dan pembimbing masing-masing 2 (orang). Tenaga Kesehatan sejumlah 97 orang akan ikut bergabung mengikuti bimtek pada Minggu (16/3/2025) malam. Sehingga total keseluruhan peserta bimtek adalah 292 orang. Hadir pada pembukaan bimtek, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Surabaya, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Surabaya dan para fasilitator. Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Akhmad Sruji Bahtiar juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah tugas nasional yang tidak hanya berdampak pada setiap individu, tetapi juga pada negara. "Apa yang dilakukan oleh petugas haji akan memberikan dampak yang besar, baik itu kebaikan maupun keburukan, tidak hanya pada jemaah, tetapi juga bagi Indonesia di mata dunia. Kita harus menjaga dan mempertahankan reputasi baik yang telah diakui oleh negara lain, bahwa Indonesia adalah negara yang paling baik dalam mengelola perhajian," tegas Akhmad Sruji Bahtiar. Akhmad Sruji juga menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga dan koordinasi yang baik dalam menjalankan tugas. "Tunjukkan kerja kolaborasi, kerja sinergi, dan tunjukkan bahwa kita bisa bekerja sama dengan baik, karena kita adalah representasi dari Kemenag dan bangsa Indonesia," imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut, Sruji juga mengingatkan para petugas haji tentang tanggung jawab besar yang mereka emban, yakni memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah haji. Ia mengajak seluruh petugas untuk memberikan yang terbaik, baik itu dalam pelayanan selama di tanah air, perjalanan, maupun di Tanah Suci. "Bimbinglah jemaah haji dengan pengetahuan yang baik, agar ibadah mereka bisa berjalan lancar dan mabrur," ujarnya. Selain itu, Ia juga mengingatkan para petugas untuk menjaga sikap profesionalisme dalam melayani jemaah haji yang memiliki berbagai karakteristik. "Layani jemaah haji dengan sungguh-sungguh tanpa membeda-bedakan. Para jemaah memiliki latar budaya, suku, dan Pendidikan yang berbeda. Sinergikan layanan dengan petugas lain, dan jangan sampai ada keluhan dari jemaah yang merasa tidak mendapatkan layanan yang sebaik-baiknya," tambahnya. Pentingnya perlindungan terhadap jemaah haji juga menjadi perhatian utamanya. "Petugas haji harus melindungi jemaah haji dari segala bentuk bahaya. Jangan pernah merasa itu bukan tugas saya, karena tugas kita adalah melindungi setiap jemaah yang membutuhkan," ujar Kakanwil. Kakanwil menegaskan bahwa setiap petugas haji adalah pilihan yang telah ditentukan oleh Allah SWT, dan karena itu, mereka harus merasa bersyukur dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. "Tugas ini adalah amanah yang besar, dan tanggung jawabnya bukan hanya kepada negara, tetapi juga kepada Allah SWT," ujarnya. Sebagai penutup, Sruji mengingatkan para petugas untuk selalu menjaga kebersamaan dalam bekerja. "Jangan bekerja sendirian. Tim harus saling menguatkan, mengisi, dan melengkapi. Tinggalkan jabatan dan status sosial, mari fokus untuk kenyamanan, keamanan, dan kelancaran ibadah jemaah," pesan Kakanwil. Dengan pembukaan Bimbingan Teknis ini, diharapkan para petugas haji akan siap untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh jemaah haji Indonesia pada penyelenggaraan haji 1446 H / 2025 M. Bimbingan Teknis akan berlangsung hingga Rabu (19/3) pekan depan.(al/td)
15 Mar 2025
44 Peserta Ikuti Bimtek Petugas Haji Kloter Embarkasi Palembang
Palembang (PHU) -- Kepala Kanwil Kemenag Sumsel H. Syafitri Irwan mengatakan, kegiatan Bimtek memang menjadi sebuah keharusan agar petugas haji dapat menjalankan tugas secara profesional dan bertanggung jawab. Amanah yang ada di pundak petugas kloter tidaklah ringan karena harus mendampingi jemaah selama menjalani prosesi perjalanan ibadah haji. “Ikuti kegiatan ini dengan penuh kesungguhan dan disiplin. Insya Allah akan menjadi modal yang penting dalam bertugas nantinya,“ pesan Syafitri saat membuka Bimbingan Teknis Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kelompok Terbang (Kloter) Embarkasi Haji Palembang di di Asrama Haji Palembang. Sabtu (15/3/2025). Bimtek ini digelar selama lima hari di Asrama Haji Sumsel dari tanggal 15 Maret sampai 19 Maret 2025. Syafitri menambahkan, tahun ini Embarkasi Palembang akan memberangkatkan 22 kelompok terbang dengan rincian 19 kloter dari Sumsel dan tiga kloter dari Bangka Belitung. Jemaah kloter 1 akan masuk asrama haji pada 2 Mei 2025 dan berangkat menuju Arab Saudi dengan menggunakan pesawat Saudi Airlines dengan kapasitas 370 seat pada 3 Mei 2025. “Saat ini persiapan jemaah haji masih dalam proses pelunasan. Pelunasan tahap pertama telah berakhir pada 14 Maret kemarin. Insya Allah nanti akan dilanjutkan pelunasan tahap kedua pada 24 Maret sampai 17 April. Untuk Sumsel sendiri, tahun ini kita mendapatkan kuota sebanyak 7.012 jemaah haji,“ jelas Syafitri. PLT. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumsel H. Badrut Tamam menjelaskan, kegiatan ini bertujuan menyiapkan petugas kloter yang memiliki kemampuan dalam memberikan bimbingan ibadah, administrasi dan pelayanan umum serta mempunyai kemampuan dalam mengatasi masalah di kloter dan dapat memberikan perlindungan kepada jamaah haji indonesia. ”Melalui Bimtek ini, kita berharap memiliki petugas kloter yang profesional, bertanggung jawab dan amanah dalam menjalankan tugas. Sehingga dapat melayani jamaah mulai dari embarkasi, di pesawat, di Arab Saudi, sampai kembali ke tanah air sesuai dengan jenis tugas masing-masing,” jelas Badrut Tamam. Dia menjelaskan, Bimtek hari ini diikuti 44 peserta yang terdiri dari 22 Ketua Kloter dan 22 Pembimbing Ibadah. Untuk tenaga Kesehatan atau TKHI, akan ikut bergabung Bimtek pada 17 Maret hingga 19 Maret. Bimtek Terintegrasi antara Kemenag dan Kemenkes ini rencananya akan dibuka Menteri Agama KH. Nasaruddin Umar pada 17 Maret. “Peserta Bimtek akan dibekali sejumlah materi seperti Manajemen Penyelenggaraan Ibadah Haji, Jati Diri Petugas Haji, Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab PPIH dan berbagai disiplin ilmu dalam penyelenggaraan pelayananan kepada jemaah haji Indonesia. Bimtek menggunakan sistem klasikal dan gabungan dengan harapan peserta dapat saling kenal sehingga menjadi tim work yang tangguh serta dapat memberikan pelayanan prima kepada jemaah. Untuk narasumber, kita mengundang dari Kemenag, Kemenkes, Praktisi Haji, dan TNI,“ tuntasnya. (Humas Kanwil Kemenag Sumsel)
15 Mar 2025
Buka Bimtek, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Ingatkan Komitemen PPIH Kloter dan Petugas Haji Daerah
Banjarbaru (PHU) – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel Dr. H. Muhammad Tambrin, mengingatkan kepada para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan Petugas Haji Daerah (PHD) Embarkasi Banjarmasin tahun 1446 H / 2025 M tentang komitmen utama menjadi petugas haji. Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 8 Tahun 2019 bahwa tugas Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji adalah melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan serta pengendalian dan koordinasi terkait pelaksanaan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji. “Sehingga selain memberikan layanan petugas juga harus siap dalam melakukan pembinaan dan perlindungan terhadap jemaah haji dan ini adalah komitmen utama menjadi petugas haji,” katanya saat menyampaikan sambutan dan membuka kegiatan Bimtek PPIH Kloter dan PHD di UPT Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru. Jumat (14/3/2025). Menurut Tambrin petugas haji harus mampu menjadi problem solver atas beragam persoalan yang dihadapi Jemaah, karenanya, para petugas haji untuk menjaga sikap dan tidak berulah sehingga menimbulkan masalah. “Menjadi petugas haji harus sabar dalam bertugas sebab sabar adalah kunci kesuksesan dan keberhasilan dalam melayani jemaah haji,” katanya. Tambrin juga meminta kepada para petugas haji agar dapat bekerja dalam tim untuk mewujudkan cita bersama, memberikan layanan terbaik kepada para jemaah haji. Para petugas haji juga juga perlu terus berkolaborasi untuk memberikan layanan kepada jemaah lansia serta membangun kepedulian antar sesama jemaah haji sehingga jemaah yang masih kuat tenaga dan fisiknya memiliki kepedulian untuk membantu jemaah lansia di sekitarnya. “Petugas haji tahun ini menjadi salah satu kunci sukses penyelenggaraan ibadah haji, maka dari itu mereka harus benar-benar sabar dan tulus dalam bertugas, khususnya melayani lansia yang menjadi tamu Allah. Melayani Jamaah haji sepenuh hati, sama dengan melayani tamu Allah SWT, siapa yang melayani mereka berarti telah memuliakan Allah. Maka dari itu, para petugas haji harus benar-benar bisa melayani jamaah haji dengan penuh ketulusan lahir dan bathin,” ujarnya. Terakhir Tambrin mengungkapkan, Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1446 H / 2025 M memiliki tantangan yang sangat berat karena terjadi pengurangan petugas yang berdampak pada tenaga kesehatan yang hanya satu dalam satu kloter dan ini menjadikan PHD dari Tenaga Kesehatan sangat diperlukan. “Saya ingin sampaikan pesan kepada peserta untuk selalu menjaga kesehatan dan mengikuti kegiatan ini dengan sungguh untuk menghasilkan petugas yang berkualitas, berdedikasi, berintegritas, komitmen serta memahami tugas dan fungsi dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji,” pesan Tambrin di akhir sambutannya. Sebelumnya, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalssel Dr. H. Edy Khairani Z, M.Pd.I dalam laporannya menyebutkan kegiatan Bimtek tersebut dilaksanakan di UPT Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin pada tanggal 14 sd 19 Maret 2025 yang diikuti oleh 74 Peserta dengan rincian peserta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter yang terdiri dari Ketua Kloter 13 peserta, Pembimbing Ibadah Kloter 13 peserta dan dan Petugas Haji Daerah (PHD) sebanyak 48 peserta dan untuk Tenaga Kesehatan dari Kemenkes akan bergabung pada tanggal 17 Maret sd 19 Maret sebanyak 13 orang hal ini disebabkan nama nama Calon Petugas dari Kemenkes masih proses seleksi. "Bimtek tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena lebih singkat dilaksanakan 6 hari yang biasa dilaksnakan selama 10 hari hal ini dikarenakan efesiensi anggaran untuk pelaksanaan Bimtek," katanya. (raju)
15 Mar 2025
Ali Yafid Sebut Jadi Petugas Haji Sarat dengan Moral dan Nilai Ibadah
Makassar (PHU) – Sebanyak 81 petugas kloter embarkasi Makassar mengikuti acara pembukaan bimbingan teknis (Bimtek) terintegrasi yang digelar di Wisma Safa Asrama Haji Sudiang Makassar. Kamis (13/3/2025). Bimtek yang diagendakan berlangsung hingga Rabu 19 Maret 2025 ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid. Dalam sambutannya, Ali Yafid mengatakan bahwa tugas petugas hajii bukan sekadar melakukan pendampingan teknis, tetapi juga pengabdian yang sarat dengan nilai ibadah dan tanggung jawab moral yang besar. “Olehnya itu petugas dituntut untuk memiliki komitmen yang kuat, dedikasi yang tinggi, dan loyalitas kepada negara untuk mengantar jemaah meraih predikat haji mabrur,” tegasnya. Menjadi petugas haji itu berat, sambung Ali Yafid, sehingga tugas mulia ini harus dilandasi dengan ketulusan, kesabaran dan dedikasi sebagaimana harapan pemerintah agar pekasanaan ibadah haji dapat terselenggara dengan baik. “Apapun hambatan yang dihadapi harus punya prinsip itu. Tugas ini panjang dan melelahkan. Ketika ditanya siapa kita?, katakan saya petugas haji. Tugas saya membimbing, melayani dan melindungi. Inilah komitmen kita,” imbuhnya. Suksesnya penyelenggaraan ibadah haji, lanjut Ali Yafid, tidak hanya bergantung pada sistem dan regulasi, tetapi juga pada kompetensi dan kesiapan petugas haji dalam menangani berbagai dinamika di lapangan. "Setiap jemaah memiliki latar belakang dan kondisi yang berbeda, oleh karena itu dibutuhkan petugas yang sabar, sigap, dan memiliki empati tinggi. Saya berharap melalui bimtek ini seluruh petugas dapat memahami peran dan tugasnya dengan baik," pungkasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ikbal Ismail selaku Ketua Panitia kegiatan, dalam laporannya mengungkapkan bahwa bimtek ini disusun secara komprehensif agar setiap petugas memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang tugas dan tanggung jawab mereka. “Bimtek ini dilaksanakan dalam beberapa sesi, yakni 13 Maret untuk para Ketua Kloter dan Pembimbing Ibadah Kloter, 15 Maret Bimtek terintegrasi dengan Petugas Haji Daerah dan Pembimbing KBIHU, 17 Maret untuk Tenaga Kesehatan Haji bergabung dalam bimtek terintegrasi,” terang Ikbal Ismail menambahkan. Adapun jumlah petugas haji yang mengikuti bimtek ini terdiri dari Ketua Kloter 40 orang, Pembimbing Ibadah Kloter 41 orang, Tenaga Kesehatan Haji 41 orang, Petugas Haji Daerah 123 orang dan Pembimbing KBIHU 30 orang. Seluruh petugas tersebut berasal dari 8 provinsi di wilayah Embarkasi Makassar, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. (Diah/AB)