4 Sep 2025
Persiapan Visa Haji 2026, Jemaah Kulon Progo Jalani Rekam Biometrik
Kulon Progo (PHU) – Jemaah haji asal Kulon Progo dengan estimasi keberangkatan tahun 1447 H/2026 M mulai menjalani proses rekam biometrik sebagai salah satu syarat penerbitan visa haji. Proses ini digelar secara kolektif di Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo untuk memudahkan jemaah, terutama yang tergolong kelompok rentan. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, menjelaskan bahwa rekam biometrik merupakan bagian penting dari tahapan administrasi perjalanan ibadah haji. “Rekam biometrik ini diperlukan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi identitas jemaah sebagai syarat penerbitan visa haji. Layanan ini kami lakukan secara kolektif agar lebih mudah dan efisien, terutama karena sebagian besar jemaah masuk kategori kelompok rentan,” ujar Wahib Jamil saat memantau proses perekaman di kantor setempat, Rabu (3/9/2025). Wahib menambahkan, layanan kolektif ini juga menjadi implementasi program Layanan Efektif untuk Kelompok Rentan Kankemenag Kulon Progo (Lenteraku), yang bertujuan memastikan semua jemaah mendapatkan akses layanan inklusif tanpa diskriminasi. **Proses Rekam Biometrik Melalui Bio Visa** Sementara itu, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kankemenag Kulon Progo, H. Mulyono, menjelaskan bahwa seluruh jemaah telah menyelesaikan proses pembuatan paspor beberapa pekan lalu dan kini memasuki tahap rekam biometrik menggunakan aplikasi Bio Visa Haji. “Bio Visa Haji adalah aplikasi resmi untuk merekam data biometrik, meliputi foto paspor, foto wajah, dan sidik jari 10 jari. Aplikasi ini memungkinkan data biometrik dikirimkan secara aman dan terintegrasi dengan sistem Pemerintah Arab Saudi,” jelas Mulyono. Menurutnya, meski perekaman dapat dilakukan mandiri melalui perangkat pribadi, banyak jemaah kesulitan karena keterbatasan spesifikasi ponsel. Oleh sebab itu, Kankemenag memfasilitasi layanan rekam biometrik kolektif agar prosesnya lebih mudah dan seragam. “Dulu rekam biometrik dilakukan di Arab Saudi. Sekarang, untuk mempercepat proses dan memberi kenyamanan, perekaman dilakukan langsung di kantor Kemenag kabupaten/kota,” tambahnya. **Layanan Administrasi Kian Efisien** Dengan layanan kolektif ini, Kankemenag Kulon Progo berharap seluruh jemaah haji dapat menyelesaikan dokumen perjalanan lebih cepat dan siap menghadapi tahapan berikutnya. “Kami ingin memastikan bahwa setiap jemaah haji mendapatkan pelayanan terbaik, mudah, dan aman. Semoga proses ini berjalan lancar hingga keberangkatan nanti,” pungkas Wahib Jamil.
4 Sep 2025
Kemenag dan Garuda, Santunan Ekstra Cover Diserahkan ke Ahli Waris Jemaah
Semarang (PHU) – Kementerian Agama dan Garuda Indonesia menunjukkan komitmen perlindungan kepada jemaah haji melalui penyerahan santunan ekstra cover kepada ahli waris Daimah Suwaryo, jemaah haji reguler kloter SOC 04 asal Kabupaten Banjarnegara yang wafat saat berada di dalam penerbangan menuju Tanah Suci. Penyerahan santunan dilaksanakan di Ruang Rapat Pimpinan Lantai II Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Rabu (3/9/2025), dengan dihadiri Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, M. Arfi Hatim, Kakanwil Kemenag Jateng Saiful Mujab, Kabid PHU Kanwil Jateng Fitriyanto, perwakilan Garuda Indonesia, serta pejabat Kemenag Kabupaten Banjarnegara. **Perlindungan Negara untuk Jemaah** Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim menegaskan bahwa negara berkewajiban memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan bagi seluruh jemaah haji sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. “Santunan ekstra cover ini adalah bentuk empati sekaligus perlindungan tambahan bagi jemaah. Tidak ada yang menginginkan musibah, tetapi negara hadir memastikan hak-hak jemaah tetap terpenuhi,” ujarnya. Hajj Operation & Services Division Head PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Sampiriyanto, menyerahkan langsung santunan senilai Rp135 juta kepada ahli waris almarhumah. Ia menegaskan, nominal santunan tahun ini merupakan yang terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kami berharap santunan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk keberlangsungan keluarga almarhumah,” pesannya. **Apresiasi dari Kemenag Jawa Tengah** Sementara itu, Kakanwil Kemenag Jateng Saiful Mujab mengapresiasi peran Garuda Indonesia yang konsisten memberikan perlindungan dan layanan terbaik bagi jemaah haji. “Santunan ini adalah bukti nyata kepedulian negara melalui sinergi Kemenag dan Garuda Indonesia untuk memberikan perlindungan maksimal bagi jemaah,” tegasnya. Saiful juga mendoakan almarhumah Daimah Suwaryo agar memperoleh husnul khotimah dan amal ibadah hajinya diterima oleh Allah SWT.
29 Agu 2025
Kanwil Kemenag DIY dan UIN Sunan Kalijaga Gelar Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan XVI
Yogyakarta (PHU)--Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama DIY bekerja sama dengan UIN Sunan Kalijaga (UIN Suka) menggelar Sertifikasi Pembimbing Pembimbing Manasik Haji Angkatan XVI. Kegiatan yang diikuti perwakilan KBIHU, PIHK, PPIU dan para pembimbing ibadah haji dan umrah ini berlangsung selama 7 hari (23-29 Agustus 2025) di University Hotel UIN Suka Yogyakarta. Noor Hamid yang didapuk menjadi pemateri dalam gelaran Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan XVI dengan tema Manajemen Pembimbing Haji dan Umrah mengatakan Manajemen Bimbingan Haji dan Umrah (MBU) secara umum adalah kegiatan perencanan, pengorganisasian, penggerakan/pelaksanaan, serta pengawasan dalam sebuah P/L/O untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Menurutnya MBU meliputi usaha mengatur atau mengelola dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dalam proses memberikan bantuan ilmu pengetahuan, pemahaman serta keterampilan kepada individu atau kelompok (jemaah) haji/umrah secara teori dan praktek tentang manasik atau tata cara ibadah haji dan umrah. "Begitu juga dengan perjalanan dan pelayanan, kesehatan, serta hak dan kewajiban jemaah, agar mereka mampu memahaminya sehingga dapat menunaikan serangkaian ibadah haji/umrah sesuai ketentuan syari’at Agama Islam," ujar Noor Hamid di Yogyakarta. Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menambahkan setidaknya ada empat tujuan dari Bimbingan Haji dan Umrah. Pertama membekali jemaah haji/umrah dengan pengetahuan dan praktik tata cara ibadah haji/umrah sesuai ketentuan syariat Islam. Kedua, membekali jemaah haji dan umrah untuk dapat melaksanakan ibadah sesuai standar dalam buku Bimbingan manasik haji Kementerian Agama dan hajinya sah. "Ketiga, meningkatkan kemandirian jemaah haji dan umrah, baik dalam melaksanakan ibadah maupun perjalanan haji di Arab Saudi dan keempat melakukan standarisasi pelaksanaan manasik oleh pemerintah dengan prinsip sahnya ibadah bukan afdhaliyat," ujarnya. Sementara itu Kakanwil Kemenag DIY, Ahmad Bahiej dalam kesempatan tersebut mengatakan permasalahan haji di daerah sangat kompleks dan memerlukan perhatian khusus. Hal yang penting lanjutnya adalah memperketat Istitoah bagi jemaah haji. Hal ini disebabkan oleh tingginya angka kematian jemaah haji dari Indonesia di Arab Saudi, yang mencapai 50 persen dari total kematian jemaah haji seluruh dunia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan jemaah haji. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pembaharuan struktur dalam rangka peralihan dari Badan ke Kementerian. Proses peralihan ini memerlukan penyesuaian dan pengaturan ulang struktur organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan jemaah haji. "Kami masih menunggu regulasi untuk proses peralihan kewenangan, aset, dan SDM," tandasnya. (Abdul Basir)
28 Agu 2025
Kemenag DIY Rutin Verifikasi Izin Baru dan Bina PPIU-PIHK
Yogyakarta (PHU)--Perizinan PPIU baru saat ini dilakukan secara online melalui SISKOPATUH. Namun salah satu syaratnya perlu adanya rekomendasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Rekomendasi ini dapat dikeluarkan setelah melalui tahapan verifikasi lapangan. Verifikasi dilakukan untuk menilai kesesuaian dokumen dan kondisi fisik di lapangan. Proses ini memerlukan persiapan dokumen seperti akta pendirian badan hukum, izin usaha, dokumen kantor, daftar pengurus, serta proposal bisnis. Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil Kemenag DIY) secara rutin menggelar proses verifikasi perizinan setiap ada pengajuan perizinan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) baru. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa, mengatakan bahwa tim verifikasi melakukan pemeriksaan langsung terhadap kelengkapan dokumen, seperti akta pendirian perusahaan, NPWP, izin usaha, dan dokumen lainnya. “Selain kelengkapan administrasi, kami juga menilai kesiapan operasional, mulai dari kantor layanan, tenaga profesional, hingga sistem pelaporan digital melalui aplikasi Siskopatuh. Semua aspek ini wajib terpenuhi agar PPIU benar-benar layak memberangkatkan jemaah umrah,” jelasnya (28/8/2026). “Kami selalu melaksanakan verifikasi lapangan setiap pengajuan izin baru PPIU sebagai dasar penilaian kami dalam mengeluarkan rekomendasi,” kata Jauhar setelah melakukan verifikasi di salah satu Biro Perjalanan Wisata baru-baru ini. Menurutnya, verifikasi ini juga bertujuan memberikan kepastian dan perlindungan bagi calon jemaah. “Kami ingin memastikan jemaah umrah di Yogyakarta mendapatkan layanan yang aman, nyaman, dan sesuai aturan. Masyarakat diimbau hanya memilih travel yang sudah berizin resmi dari Kemenag,” tambahnya. Jauhar juga menyatakan bahwa Kanwil Kemenag Provinsi DIY rutin melakukan pembinaan kepada PPIU di wilayahnya. “Kami lakukan pembinaan PPIU PIHK, melakukan pemanggilan dan permintaan keterangan kepada PPIU-PIHK yang diduga bermasalah agar tidak muncul masalah yang merugikan Masyarakat,” tandasnya. (Abdul Basir)
14 Agu 2025
Kemenag dan BP Haji Tinjau Kesiapan Embarkasi Haji DIY
Kulon Progo (PHU) – Kementerian Agama bersama Badan Penyelenggara Haji (BPH) melakukan peninjauan langsung ke Yogyakarta International Airport (YIA), Rabu (13/8/2025), untuk memastikan kesiapan bandara tersebut dalam mendukung operasional Embarkasi Haji Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kepala Kantor Kementerian Agama Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, yang turut hadir dalam peninjauan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis menjelang musim haji 2026. “Hari ini kita bersama Badan Penyelenggara Haji melakukan peninjauan ke YIA untuk memastikan kesiapan bandara sebagai pendukung Embarkasi Haji DIY,” ujar Wahib Jamil. Ia menambahkan, kunjungan ini terintegrasi dengan agenda Diseminasi Kebijakan Embarkasi Haji DIY yang dilaksanakan di Asrama Haji Transit Yogyakarta. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mematangkan persiapan penyelenggaraan ibadah haji mulai tahun 2026 dan seterusnya. “Harapannya, keberangkatan jemaah haji mulai 2026 dapat melalui Embarkasi DIY via YIA di Kulon Progo. Ini merupakan bagian dari upaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya jemaah haji dari DIY dan Jawa Tengah,” imbuhnya. Dalam peninjauan ini, tim memeriksa berbagai fasilitas dan alur keberangkatan, mulai dari rute kedatangan jemaah dari hotel menuju bandara, jalur naik pesawat, hingga lokasi penempatan koper besar jemaah. Kegiatan ini dihadiri oleh tim dari Kementerian Agama RI, Badan Penyelenggara Haji, Kakanwil dan Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag DIY, Kepala Kantor serta Kasi PHU Kankemenag Kulon Progo, dan pihak terkait lainnya.
12 Agu 2025
Jemaah Haji Kulon Progo Estimasi 2026 Siap Jalani Pembuatan Paspor Kolektif
Kulon Progo (PHU) – Jemaah haji asal Kulon Progo dengan estimasi keberangkatan tahun 1447 H/2026 M mulai bersiap menjalani proses pembuatan paspor. Pengumpulan berkas persyaratan telah rampung pekan lalu, dan kini Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo mematangkan persiapan untuk layanan pembuatan paspor secara kolektif. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, menjelaskan bahwa layanan ini dijadwalkan berlangsung selama sepekan, mulai 19–26 Agustus 2025 di Kantor Imigrasi UKK Kulon Progo. “Setiap hari kita akan melayani 40 jemaah haji sesuai jadwal yang sudah diatur oleh Kantor Imigrasi. Proses ini dilakukan secara kolektif untuk memudahkan jemaah, khususnya yang termasuk kelompok rentan,” ujar Wahib Jamil, Selasa (12/8/2025). Ia menambahkan, pelaksanaan pembuatan paspor kolektif ini merupakan hasil kerja sama dengan Kantor Imigrasi Yogyakarta, sekaligus mendukung program Layanan Efektif untuk Kelompok Rentan Kankemenag Kulon Progo (Lenteraku). “Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk jemaah haji. Mayoritas calon jemaah kita berada dalam kategori rentan, sehingga pendekatan kolektif ini diharapkan memberi kemudahan dan kenyamanan,” tambahnya. Berdasarkan data Kankemenag Kulon Progo, jemaah haji estimasi keberangkatan 2026 terdiri dari 241 orang reguler (urut nomor porsi), 15 orang prioritas lansia, dan 93 orang cadangan. Dari jumlah tersebut, 60 jemaah reguler, 1 prioritas lansia, dan 6 cadangan telah memiliki paspor. Adapun peserta pembuatan paspor kolektif meliputi jemaah reguler, calon penggabungan mahram, dan jemaah cadangan. “Kami berharap seluruh proses dapat berjalan lancar sehingga jemaah lebih siap dari sisi administrasi, dan tahun depan bisa berangkat menunaikan ibadah haji dengan tenang,” pungkas Wahib Jamil.
24 Jul 2025
Evaluasi Skema One Stop Service, Kunci Sukses Layanan Jemaah di Asrama Haji
Badung (PHU) — Pelaksanaan layanan jemaah haji tahun ini mendapat sorotan positif, terutama terkait implementasi skema One Stop Service (OSS) di asrama haji yang dinilai berhasil menciptakan pengalaman awal yang baik bagi para jemaah. Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU), M. Arfi Hatim, menegaskan pentingnya fungsi asrama haji sebagai pintu gerbang awal layanan haji di Indonesia. "Jika haji sukses, maka itu juga berarti layanan di asrama sukses. Karena kita adalah etalase pertama sebelum para jemaah diberangkatkan ke Tanah Suci," ujar Arfi Hatim dalam kegiatan Evaluasi Implementasi Skema One Stop Service dan Layanan Jemaah Haji di Asrama Haji di Badung, Bali, Kamis (24/7/2025). Menurutnya, kesan pertama yang baik selama proses embarkasi sangat menentukan kelancaran layanan haji secara keseluruhan, termasuk proses pemulangan (debarkasi) nanti. Hal ini menunjukkan bahwa asrama haji memegang peran vital dalam memberikan pengalaman awal yang nyaman, terorganisir, dan ramah bagi jemaah. Skema One Stop Service (OSS) yang diterapkan di asrama mencakup pelayanan terintegrasi dari berbagai instansi, mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengecekan dokumen, pembagian gelang identitas, penyerahan living cost, hingga proses masuk kamar. Model ini dinilai berhasil mempermudah alur layanan dan mengurangi kebingungan di kalangan jemaah. "Seperti yang kita tahu, penyelenggaraan haji adalah layanan pekerjaan satu kesatuan dari berbagai stakeholder. Maka koordinasi yang baik menjadi kunci," tegas Arfi. Dalam kesempatan itu, Arfi Hatim juga menyoroti pentingnya sistem Munakosah (Manajemen Unit Layanan Akomodasi di Asrama Haji) serta evaluasi berjenjang yang dilakukan secara berkelanjutan guna memperbaiki dan menyempurnakan penyelenggaraan haji tahun ke tahun. "Teruslah berkreasi dan berinovasi. Inovasi adalah nafas layanan jemaah haji ke depan," pesan Arfi kepada seluruh jajaran pelaksana layanan haji di tingkat pusat hingga daerah. Evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan OSS dan layanan di asrama haji menjadi bagian penting dalam refleksi pelayanan jemaah. Upaya ini tidak hanya demi mempertahankan keberhasilan, tetapi juga menjadi modal perbaikan sistemik dalam menghadapi penyelenggaraan haji tahun-tahun berikutnya. Editor : Husni Anggoro | Fotografer : Mustarini Bella Vitiara
15 Jul 2025
Jadi Jemaah Haji Muda dari Boyolali, Dian Mamora Tunaikan Janji Sang Ayah
Boyolali (PHU) —- Di usia 18 tahun, banyak remaja sibuk merancang masa depan, melanjutkan pendidikan, atau meniti karier. Namun bagi Dian Mamora Miftakhul Firdaus, pemuda asal Boyolali, Jawa Tengah, takdir justru membawanya menuju Tanah Suci, menunaikan ibadah haji, menggenapi cita-cita sang ayah yang telah tiada. Cita-cita berhaji sejatinya telah menjadi tekad almarhum Parjo bahkan sebelum menikahi Upik Dwi Ernawati, yang kemudian ia wujudkan dengan mendaftar haji bersama sang istri pada 2012 silam, sebuah janji yang kini dikenang dan terwujud lewat keberangkatan anak mereka ke Tanah Suci. Parjo wafat pada 2023, sebelum sempat berangkat. Proses pelimpahan porsi hajinya dilakukan pada Agustus 2024, tanpa kendala administrasi. Mamo, sapaan akrabnya, akhirnya berangkat bersama Kloter 79 Embarkasi Solo (SOC) pada 25 Mei 2025, mendampingi ibunya sebagai wakil sang ayah. Pemuda yang baru saja lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini dikenal sederhana dan senang membenahi sepeda motor. Ia sempat ragu ketika ditunjuk sebagai pengganti ayahnya. “_Iso ora yo aku engko nglakoni kui kabeh?_” (bisa tidak ya saya menjalani itu semua nanti?), batinnya kala itu. Namun dengan restu keluarga, terutama sang ibu, Mamo mantap melangkah. Tak hanya menunaikan rukun Islam kelima, Mamo juga melaksanakan badal umrah untuk ayahnya, sebuah bentuk bakti dan cinta seorang anak. “_Engko badalke umrah nggo Simbah karo Bapak yo, Le_,” (nanti badalkan umrah untuk Simbah dan Bapak ya, Nak) pesan sang ibu yang ia jalani dengan penuh keikhlasan. Bagi Mamo, perjalanan ini bukan sekadar menggantikan ayah. Ini adalah perjalanan menunaikan amanah, memenuhi janji keluarga, dan menjadi pelajaran berharga di usia yang begitu muda. Karena sesungguhnya, di hadapan Allah, tak ada batasan usia untuk menjadi tamu-Nya di Baitullah. **Daftar Haji Sedari Dini** Dian Mamora terpilih untuk berangkat haji menggantikan ayahnya yang wafat. Humas PPIH Embarkasi Solo Gentur, proses pelimpahan dilaksanakan di bulan Agustus 2024 dan tidak ada kendala administrasi “Pada tahun 2025 Dian Mamora bisa berangkat bersama ibunya menggantikan porsi ayahnya,” ujar Gentur saat ditemui di Asrama Haji Donohudan, Sabtu (12/7/2025). Pada kesempatan yang sama ia turut menyampaikan pesan penting kepada generasi muda untuk mendaftar haji sejak usia dini. Mengingat masa tunggu haji di Jawa Tengah yang kini mencapai 32 tahun, mendaftar sejak muda diharapkan membuat calon jemaah masih dalam kondisi sehat dan memiliki kemampuan fisik (istitha’ah) saat waktunya berangkat. Kontributor: M.A.Maulana/Nia Azzuni A.
12 Jul 2025
Kloter SUB-97 Tiba di Tanah Air, Operasional Haji Debarkasi Surabaya Resmi Berakhir
Surabaya (PHU) – Jemaah haji asal Debarkasi Surabaya kelompok terbang (kloter) 97, atau SUB-97, tiba di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, pada Jumat (11/07/2025) pukul 14.08 WIB. Kedatangan kloter SUB-97 ini menandai berakhirnya fase pemulangan jemaah haji tahun tahun 1446 H/2025 M melalui Debarkasi Surabaya Kloter SUB-97 ini berjumlah 322 orang, terdiri dari 311 jemaah, 4 petugas kloter, 6 Petugas Haji Daerah (PHD), dan 1 Pembimbing Ibadah Haji (PIH) KBIHU. Setelah mendarat, seluruh jemaah dan petugas diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya untuk menjalani prosesi penyambutan dan pemulangan secara resmi. Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Sugiyo, menyampaikan bahwa pada musim haji 2025, Jawa Timur menempatkan 97 kloter dalam proses pemulangan. Seluruh jemaah pada kloter terakhir ini berasal dari 16 kabupaten/kota di Jawa Timur. ![IMG_8151.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_8151_4baacb09b2.jpeg) “Alhamdulillah, kami ikut bangga dan mendoakan semoga seluruh jemaah haji Indonesia, khususnya dari Jawa Timur, menjadi haji yang mabrur,” ujar Sugiyo saat menyambut jemaah di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Sukolilo, Jum’at (11/7/2025). Menurut data Sekretariat PPIH, Debarkasi Surabaya memberangkatkan total 36.815 orang, terdiri atas 36.078 jemaah asal Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur, 349 PHD dan PIH KBIHU, serta 388 petugas kloter. Hingga kloter terakhir, jumlah jemaah dan petugas yang kembali ke Tanah Air tercatat sebanyak 36.701 orang, terdiri dari 35.967 jemaah, 346 PHD dan PIH KBIHU, serta 388 petugas kloter. Terdapat selisih 114 orang dengan rincian 93 jemaah dan 1 PIH KBIHU wafat di Tanah Suci, 12 orang pulang secara mandiri, dan 8 jemaah masih berada di Arab Saudi. “5 jemaah sakit masih dirawat di Tanah Suci, 1 jemaah melahirkan dan 1 pendamping masih di Saudi, serta 1 jemaah dalam proses pencarian”, pungkas Sugiyo. Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum, Akhmad Jazuli turut menyambut kepulangan jemaah di Asrama Haji Sukolilo. ![IMG_8170.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_8170_6906a6d148.jpeg) “Hari ini kami bersyukur dan bahagia karena mayoritas jemaah Jawa Timur selamat, aman, dan lancar,” ujar Jazuli. “Mudah-mudahan panjenengan seusai haji sehat wal afiat, rezekinya tambah banyak, ibadahnya tambah tekun, dan keluarganya menjadi sakinah, mawadah, warahmah,” lanjutnya. Jazuli juga berpesan agar seluruh jemaah menjaga kemambruran haji dengan terus meningkatkan ibadah serta menjaga lisan dan akhlak. Jazuli turut menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan yang terjadi selama proses penyelenggaraan haji. Acara penyambutan diakhiri dengan penyerahan simbolis paspor kepada perwakilan jemaah oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Jawa Timur, Novianto Sulastono. Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Surabaya, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, TNI/Polri, Bea Cukai, dan para tokoh agama. Kontributor: Fathurrahman
11 Jul 2025
Pamungkas, SOC-95 Tuntaskan Perjalanan Haji Debarkasi Solo 1446 H
Boyolali (PHU) – Embarkasi Solo resmi menutup rangkaian pelayanan jemaah haji tahun 1446 H/2025 M. Kloter pamungkas SOC-95, yang terdiri atas jemaah dari 23 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan DIY, tiba di Tanah Air dan disambut dalam suasana haru dan syukur di Asrama Haji Donohudan, Jumat (11/7/2025). Rombongan mendarat di Bandara Internasional Adi Soemarmo pukul 04.10 WIB. Setibanya di asrama, jemaah menjalani prosesi penyambutan yang menandai titik akhir dari perjalanan panjang para jemaah haji dari Embarakasi/Debarkasi Solo. ![IMG_20250711_135547.jpg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_20250711_135547_2e76b618fe.jpg) Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Saiful Mujab, selaku Ketua PPIH Embarkasi Solo, dalam sambutannya berharap apa yang telah dijalani jemaah haji di Tanah Suci tak sekadar menjadi catatan perjalanan, tetapi membekas sebagai pijakan hidup baru di Tanah Air. "Semoga semua yang dialami selama di Tanah Suci membekas dalam hati dan menjadi bekal untuk menjadi haji yang mabrur," ujarnya. Mujab juga menitipkan harapan agar semangat dan perilaku baik selama di Tanah Haram bisa terus terjaga di tengah keluarga dan lingkungan masing-masing. "Yang di sana rajin berjemaah, insya Allah di rumah pun rajin berjemaah. Yang di sana rukun, insya Allah di rumah pun tetap rukun," lanjutnya. Di hadapan para jemaah, Mujab menyampaikan apresiasi dan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam pelayanan selama penyelenggaraan haji. "Atas nama pemerintah, Kementerian Agama, dan seluruh PPIH Embarkasi Solo, kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf lahir batin apabila selama dari awal masuk asrama sampai saat ini ada hal-hal yang tidak nyaman," tuturnya. "Semoga seluruh ikhtiar kita diridhoi Allah SWT dan para jemaah mampu menjaga kemabruran hajinya," tutupnya. Tercatat, 25 jemaah sempat menjalani perawatan di Tanah Suci. Sejumlah jemaah yang hingga kini masih dirawat akan dipulangkan secara bertahap sesuai dengan perkembangan kondisi kesehatan mereka. Jika diperlukan, mereka akan diterbangkan menggunakan pesawat khusus yang memungkinkan posisi berbaring selama penerbangan. Tahun ini, Embarkasi Solo (SOC) melayani keberangkatan sebanyak 95 kloter jemaah dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan total 34.047 orang. Dalam perjalanannya, total 58 jemaah wafat, terdiri dari 54 di Arab Saudi dan 4 di embarkasi. Kontributor: Muhammad Hikam