14 Agu 2025
Kemenag dan BP Haji Tinjau Kesiapan Embarkasi Haji DIY
Kulon Progo (PHU) – Kementerian Agama bersama Badan Penyelenggara Haji (BPH) melakukan peninjauan langsung ke Yogyakarta International Airport (YIA), Rabu (13/8/2025), untuk memastikan kesiapan bandara tersebut dalam mendukung operasional Embarkasi Haji Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kepala Kantor Kementerian Agama Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, yang turut hadir dalam peninjauan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis menjelang musim haji 2026. “Hari ini kita bersama Badan Penyelenggara Haji melakukan peninjauan ke YIA untuk memastikan kesiapan bandara sebagai pendukung Embarkasi Haji DIY,” ujar Wahib Jamil. Ia menambahkan, kunjungan ini terintegrasi dengan agenda Diseminasi Kebijakan Embarkasi Haji DIY yang dilaksanakan di Asrama Haji Transit Yogyakarta. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mematangkan persiapan penyelenggaraan ibadah haji mulai tahun 2026 dan seterusnya. “Harapannya, keberangkatan jemaah haji mulai 2026 dapat melalui Embarkasi DIY via YIA di Kulon Progo. Ini merupakan bagian dari upaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya jemaah haji dari DIY dan Jawa Tengah,” imbuhnya. Dalam peninjauan ini, tim memeriksa berbagai fasilitas dan alur keberangkatan, mulai dari rute kedatangan jemaah dari hotel menuju bandara, jalur naik pesawat, hingga lokasi penempatan koper besar jemaah. Kegiatan ini dihadiri oleh tim dari Kementerian Agama RI, Badan Penyelenggara Haji, Kakanwil dan Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag DIY, Kepala Kantor serta Kasi PHU Kankemenag Kulon Progo, dan pihak terkait lainnya.
12 Agu 2025
Jemaah Haji Kulon Progo Estimasi 2026 Siap Jalani Pembuatan Paspor Kolektif
Kulon Progo (PHU) – Jemaah haji asal Kulon Progo dengan estimasi keberangkatan tahun 1447 H/2026 M mulai bersiap menjalani proses pembuatan paspor. Pengumpulan berkas persyaratan telah rampung pekan lalu, dan kini Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo mematangkan persiapan untuk layanan pembuatan paspor secara kolektif. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, menjelaskan bahwa layanan ini dijadwalkan berlangsung selama sepekan, mulai 19–26 Agustus 2025 di Kantor Imigrasi UKK Kulon Progo. “Setiap hari kita akan melayani 40 jemaah haji sesuai jadwal yang sudah diatur oleh Kantor Imigrasi. Proses ini dilakukan secara kolektif untuk memudahkan jemaah, khususnya yang termasuk kelompok rentan,” ujar Wahib Jamil, Selasa (12/8/2025). Ia menambahkan, pelaksanaan pembuatan paspor kolektif ini merupakan hasil kerja sama dengan Kantor Imigrasi Yogyakarta, sekaligus mendukung program Layanan Efektif untuk Kelompok Rentan Kankemenag Kulon Progo (Lenteraku). “Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk jemaah haji. Mayoritas calon jemaah kita berada dalam kategori rentan, sehingga pendekatan kolektif ini diharapkan memberi kemudahan dan kenyamanan,” tambahnya. Berdasarkan data Kankemenag Kulon Progo, jemaah haji estimasi keberangkatan 2026 terdiri dari 241 orang reguler (urut nomor porsi), 15 orang prioritas lansia, dan 93 orang cadangan. Dari jumlah tersebut, 60 jemaah reguler, 1 prioritas lansia, dan 6 cadangan telah memiliki paspor. Adapun peserta pembuatan paspor kolektif meliputi jemaah reguler, calon penggabungan mahram, dan jemaah cadangan. “Kami berharap seluruh proses dapat berjalan lancar sehingga jemaah lebih siap dari sisi administrasi, dan tahun depan bisa berangkat menunaikan ibadah haji dengan tenang,” pungkas Wahib Jamil.
24 Jul 2025
Evaluasi Skema One Stop Service, Kunci Sukses Layanan Jemaah di Asrama Haji
Badung (PHU) — Pelaksanaan layanan jemaah haji tahun ini mendapat sorotan positif, terutama terkait implementasi skema One Stop Service (OSS) di asrama haji yang dinilai berhasil menciptakan pengalaman awal yang baik bagi para jemaah. Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU), M. Arfi Hatim, menegaskan pentingnya fungsi asrama haji sebagai pintu gerbang awal layanan haji di Indonesia. "Jika haji sukses, maka itu juga berarti layanan di asrama sukses. Karena kita adalah etalase pertama sebelum para jemaah diberangkatkan ke Tanah Suci," ujar Arfi Hatim dalam kegiatan Evaluasi Implementasi Skema One Stop Service dan Layanan Jemaah Haji di Asrama Haji di Badung, Bali, Kamis (24/7/2025). Menurutnya, kesan pertama yang baik selama proses embarkasi sangat menentukan kelancaran layanan haji secara keseluruhan, termasuk proses pemulangan (debarkasi) nanti. Hal ini menunjukkan bahwa asrama haji memegang peran vital dalam memberikan pengalaman awal yang nyaman, terorganisir, dan ramah bagi jemaah. Skema One Stop Service (OSS) yang diterapkan di asrama mencakup pelayanan terintegrasi dari berbagai instansi, mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengecekan dokumen, pembagian gelang identitas, penyerahan living cost, hingga proses masuk kamar. Model ini dinilai berhasil mempermudah alur layanan dan mengurangi kebingungan di kalangan jemaah. "Seperti yang kita tahu, penyelenggaraan haji adalah layanan pekerjaan satu kesatuan dari berbagai stakeholder. Maka koordinasi yang baik menjadi kunci," tegas Arfi. Dalam kesempatan itu, Arfi Hatim juga menyoroti pentingnya sistem Munakosah (Manajemen Unit Layanan Akomodasi di Asrama Haji) serta evaluasi berjenjang yang dilakukan secara berkelanjutan guna memperbaiki dan menyempurnakan penyelenggaraan haji tahun ke tahun. "Teruslah berkreasi dan berinovasi. Inovasi adalah nafas layanan jemaah haji ke depan," pesan Arfi kepada seluruh jajaran pelaksana layanan haji di tingkat pusat hingga daerah. Evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan OSS dan layanan di asrama haji menjadi bagian penting dalam refleksi pelayanan jemaah. Upaya ini tidak hanya demi mempertahankan keberhasilan, tetapi juga menjadi modal perbaikan sistemik dalam menghadapi penyelenggaraan haji tahun-tahun berikutnya. Editor : Husni Anggoro | Fotografer : Mustarini Bella Vitiara
15 Jul 2025
Jadi Jemaah Haji Muda dari Boyolali, Dian Mamora Tunaikan Janji Sang Ayah
Boyolali (PHU) —- Di usia 18 tahun, banyak remaja sibuk merancang masa depan, melanjutkan pendidikan, atau meniti karier. Namun bagi Dian Mamora Miftakhul Firdaus, pemuda asal Boyolali, Jawa Tengah, takdir justru membawanya menuju Tanah Suci, menunaikan ibadah haji, menggenapi cita-cita sang ayah yang telah tiada. Cita-cita berhaji sejatinya telah menjadi tekad almarhum Parjo bahkan sebelum menikahi Upik Dwi Ernawati, yang kemudian ia wujudkan dengan mendaftar haji bersama sang istri pada 2012 silam, sebuah janji yang kini dikenang dan terwujud lewat keberangkatan anak mereka ke Tanah Suci. Parjo wafat pada 2023, sebelum sempat berangkat. Proses pelimpahan porsi hajinya dilakukan pada Agustus 2024, tanpa kendala administrasi. Mamo, sapaan akrabnya, akhirnya berangkat bersama Kloter 79 Embarkasi Solo (SOC) pada 25 Mei 2025, mendampingi ibunya sebagai wakil sang ayah. Pemuda yang baru saja lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini dikenal sederhana dan senang membenahi sepeda motor. Ia sempat ragu ketika ditunjuk sebagai pengganti ayahnya. “_Iso ora yo aku engko nglakoni kui kabeh?_” (bisa tidak ya saya menjalani itu semua nanti?), batinnya kala itu. Namun dengan restu keluarga, terutama sang ibu, Mamo mantap melangkah. Tak hanya menunaikan rukun Islam kelima, Mamo juga melaksanakan badal umrah untuk ayahnya, sebuah bentuk bakti dan cinta seorang anak. “_Engko badalke umrah nggo Simbah karo Bapak yo, Le_,” (nanti badalkan umrah untuk Simbah dan Bapak ya, Nak) pesan sang ibu yang ia jalani dengan penuh keikhlasan. Bagi Mamo, perjalanan ini bukan sekadar menggantikan ayah. Ini adalah perjalanan menunaikan amanah, memenuhi janji keluarga, dan menjadi pelajaran berharga di usia yang begitu muda. Karena sesungguhnya, di hadapan Allah, tak ada batasan usia untuk menjadi tamu-Nya di Baitullah. **Daftar Haji Sedari Dini** Dian Mamora terpilih untuk berangkat haji menggantikan ayahnya yang wafat. Humas PPIH Embarkasi Solo Gentur, proses pelimpahan dilaksanakan di bulan Agustus 2024 dan tidak ada kendala administrasi “Pada tahun 2025 Dian Mamora bisa berangkat bersama ibunya menggantikan porsi ayahnya,” ujar Gentur saat ditemui di Asrama Haji Donohudan, Sabtu (12/7/2025). Pada kesempatan yang sama ia turut menyampaikan pesan penting kepada generasi muda untuk mendaftar haji sejak usia dini. Mengingat masa tunggu haji di Jawa Tengah yang kini mencapai 32 tahun, mendaftar sejak muda diharapkan membuat calon jemaah masih dalam kondisi sehat dan memiliki kemampuan fisik (istitha’ah) saat waktunya berangkat. Kontributor: M.A.Maulana/Nia Azzuni A.
12 Jul 2025
Kloter SUB-97 Tiba di Tanah Air, Operasional Haji Debarkasi Surabaya Resmi Berakhir
Surabaya (PHU) – Jemaah haji asal Debarkasi Surabaya kelompok terbang (kloter) 97, atau SUB-97, tiba di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, pada Jumat (11/07/2025) pukul 14.08 WIB. Kedatangan kloter SUB-97 ini menandai berakhirnya fase pemulangan jemaah haji tahun tahun 1446 H/2025 M melalui Debarkasi Surabaya Kloter SUB-97 ini berjumlah 322 orang, terdiri dari 311 jemaah, 4 petugas kloter, 6 Petugas Haji Daerah (PHD), dan 1 Pembimbing Ibadah Haji (PIH) KBIHU. Setelah mendarat, seluruh jemaah dan petugas diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya untuk menjalani prosesi penyambutan dan pemulangan secara resmi. Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Sugiyo, menyampaikan bahwa pada musim haji 2025, Jawa Timur menempatkan 97 kloter dalam proses pemulangan. Seluruh jemaah pada kloter terakhir ini berasal dari 16 kabupaten/kota di Jawa Timur. ![IMG_8151.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_8151_4baacb09b2.jpeg) “Alhamdulillah, kami ikut bangga dan mendoakan semoga seluruh jemaah haji Indonesia, khususnya dari Jawa Timur, menjadi haji yang mabrur,” ujar Sugiyo saat menyambut jemaah di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Sukolilo, Jum’at (11/7/2025). Menurut data Sekretariat PPIH, Debarkasi Surabaya memberangkatkan total 36.815 orang, terdiri atas 36.078 jemaah asal Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur, 349 PHD dan PIH KBIHU, serta 388 petugas kloter. Hingga kloter terakhir, jumlah jemaah dan petugas yang kembali ke Tanah Air tercatat sebanyak 36.701 orang, terdiri dari 35.967 jemaah, 346 PHD dan PIH KBIHU, serta 388 petugas kloter. Terdapat selisih 114 orang dengan rincian 93 jemaah dan 1 PIH KBIHU wafat di Tanah Suci, 12 orang pulang secara mandiri, dan 8 jemaah masih berada di Arab Saudi. “5 jemaah sakit masih dirawat di Tanah Suci, 1 jemaah melahirkan dan 1 pendamping masih di Saudi, serta 1 jemaah dalam proses pencarian”, pungkas Sugiyo. Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum, Akhmad Jazuli turut menyambut kepulangan jemaah di Asrama Haji Sukolilo. ![IMG_8170.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_8170_6906a6d148.jpeg) “Hari ini kami bersyukur dan bahagia karena mayoritas jemaah Jawa Timur selamat, aman, dan lancar,” ujar Jazuli. “Mudah-mudahan panjenengan seusai haji sehat wal afiat, rezekinya tambah banyak, ibadahnya tambah tekun, dan keluarganya menjadi sakinah, mawadah, warahmah,” lanjutnya. Jazuli juga berpesan agar seluruh jemaah menjaga kemambruran haji dengan terus meningkatkan ibadah serta menjaga lisan dan akhlak. Jazuli turut menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan yang terjadi selama proses penyelenggaraan haji. Acara penyambutan diakhiri dengan penyerahan simbolis paspor kepada perwakilan jemaah oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Jawa Timur, Novianto Sulastono. Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Surabaya, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, TNI/Polri, Bea Cukai, dan para tokoh agama. Kontributor: Fathurrahman
11 Jul 2025
Pamungkas, SOC-95 Tuntaskan Perjalanan Haji Debarkasi Solo 1446 H
Boyolali (PHU) – Embarkasi Solo resmi menutup rangkaian pelayanan jemaah haji tahun 1446 H/2025 M. Kloter pamungkas SOC-95, yang terdiri atas jemaah dari 23 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan DIY, tiba di Tanah Air dan disambut dalam suasana haru dan syukur di Asrama Haji Donohudan, Jumat (11/7/2025). Rombongan mendarat di Bandara Internasional Adi Soemarmo pukul 04.10 WIB. Setibanya di asrama, jemaah menjalani prosesi penyambutan yang menandai titik akhir dari perjalanan panjang para jemaah haji dari Embarakasi/Debarkasi Solo. ![IMG_20250711_135547.jpg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_20250711_135547_2e76b618fe.jpg) Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Saiful Mujab, selaku Ketua PPIH Embarkasi Solo, dalam sambutannya berharap apa yang telah dijalani jemaah haji di Tanah Suci tak sekadar menjadi catatan perjalanan, tetapi membekas sebagai pijakan hidup baru di Tanah Air. "Semoga semua yang dialami selama di Tanah Suci membekas dalam hati dan menjadi bekal untuk menjadi haji yang mabrur," ujarnya. Mujab juga menitipkan harapan agar semangat dan perilaku baik selama di Tanah Haram bisa terus terjaga di tengah keluarga dan lingkungan masing-masing. "Yang di sana rajin berjemaah, insya Allah di rumah pun rajin berjemaah. Yang di sana rukun, insya Allah di rumah pun tetap rukun," lanjutnya. Di hadapan para jemaah, Mujab menyampaikan apresiasi dan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam pelayanan selama penyelenggaraan haji. "Atas nama pemerintah, Kementerian Agama, dan seluruh PPIH Embarkasi Solo, kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf lahir batin apabila selama dari awal masuk asrama sampai saat ini ada hal-hal yang tidak nyaman," tuturnya. "Semoga seluruh ikhtiar kita diridhoi Allah SWT dan para jemaah mampu menjaga kemabruran hajinya," tutupnya. Tercatat, 25 jemaah sempat menjalani perawatan di Tanah Suci. Sejumlah jemaah yang hingga kini masih dirawat akan dipulangkan secara bertahap sesuai dengan perkembangan kondisi kesehatan mereka. Jika diperlukan, mereka akan diterbangkan menggunakan pesawat khusus yang memungkinkan posisi berbaring selama penerbangan. Tahun ini, Embarkasi Solo (SOC) melayani keberangkatan sebanyak 95 kloter jemaah dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan total 34.047 orang. Dalam perjalanannya, total 58 jemaah wafat, terdiri dari 54 di Arab Saudi dan 4 di embarkasi. Kontributor: Muhammad Hikam
10 Jul 2025
Operasional Debarkasi Palembang Usai, 8.084 Jemaah Kembali Ke Tanah Air
Palembang (PHU) — Sebanyak 367 jemaah haji asal Debarkasi Palembang kelompok terbang 22 atau PLM-22 tiba di Bandara Internasional Mahmud Badaruddin II Palembang, Kamis (10/7/2025) siang. Kedatangan kloter pamungkas ini menandai berakhirnya pemulangan jemaah haji Debarkasi Palembang tahun 1446 H/2025 M. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan Syafitri Irwan selaku Ketua PPIH Debarkasi Palembang menjelaskan, tahun ini Embarkasi/Debarkasi Palembang memberangkatkan 8.115 jemaah haji. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.084 jemaah telah kembali melalui Debarkasi Palembang dengan rincian 6.885 asal Provinsi Sumatera Selatan, 1.111 asal Provinsi Bangka Belitung, dan 88 petugas kloter. Selain itu, Syafitri mengatakan ada 23 jemaah yang wafat, 5 jemaah yang masih dirawat di Arab Saudi, 2 jemaah yang pulang dari debarkasi lain, serta seorang jemaah terpisah dari kloter dan hingga kini masih terus dilakukan pencarian. Menurut Syafitri, jemaah haji yang dirawat di Arab Saudi akan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah. Meski masa operasional pemulangan jemaah haji berakhir, pemerintah melalui Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) akan terus memantau kondisi jemaah tersebut. Apabila sudah membaik dan sehat, mereka akan diantar pulang ke Indonesia. “Semua menjadi tanggung jawab pemerintah sampai mereka kembali ke Tanah Air,” tegas Syafitri. Untuk diketahui, 5 jemaah yang masih dirawat tersebut adalah Sopia Senen Anang (76 tahun) asal OKU Selatan, Basid Ismail (74) asal Muaraenim, Zaleha Fery Nur Utih (65) asal Palembang, Idhar Hanapi Nurdjati (83) asal Palembang, dan Eddy Asmadi (65). Sedangkan jemaah yang pulang melalui debarkasi lain adalah Hendra Kurniawan dari Bangka Belitung melalui Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Roospina Iyat Pekir asal Palembang melalui Embarkasi Batam (BTH). ![5cc5e8b0-6c37-47e0-a624-50dcc829a42e.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/5cc5e8b0_6c37_47e0_a624_50dcc829a42e_e278629d59.jpeg) Menurut Syafitri, proses pemulangan jemaah haji Debarkasi Palembang tahun ini berjalan lancar tanpa ada kendala berarti. Syafitri pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh _stakeholder_ atas kerjasama dan kekompakan, sehingga penyelenggaraan haji berjalan sukses dan lancar. Ia juga memberikan apresiasi kepada semua petugas haji kloter, non kloter, petugas kesehatan, serta panitia embarkasi dan debarkasi yang telah melayani jemaah haji secara maksimal. “Saya memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras para petugas dan panitia Embarkasi/Debarkasi Palembang. Semua yang bertugas luar biasa, karena telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sangat baik. Semoga semua yang didedikasikan buat jemaah ini diberi ganjaran pahala oleh Allah SWT,” ujar Syafitri. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jemaah haji Embarkasi/Debarkasi Palembang atas kesabaran dan kerjasamanya sehingga proses penyelenggaraan ibadah haji bisa berjalan sukses. Syafitri mengucapkan permohonan maaf bila masih ada ketidaksempurnaan dalam memberikan pelayanan. “Insya Allah kami telah berusaha maksimal memberikan pelayanan terbaik. Bila ada kekurangan, dari hati yang paling dalam kami mohon dimaafkan. Insya Allah akan menjadi bahan evaluasi pada penyelenggaraan haji di masa mendatang,” tuntas Syafitri.
7 Jul 2025
Kisah Ketua Kloter SOC 79 Bantu Lansia, Libatkan Jemaah Muda
Boyolali (PHU) --- Haji tahun ini menjadi pengalaman berkesan bagi Agung Arif Yuni, jemaah haji tahun 1446 H/2025 M asal Kabupaten Boyolali. Ia mendapat amanah untuk menahkodai jemaah haji asal Embarkasi Solo kelompok terbang (kloter) 79, atau SOC-79, sebagai ketua kloter. Agung berangkat bersama jemaah lainnya pada 25 Mei 2025 dan kembali ke Tanah Air pada 5 Juli 2025. Mayoritas jemaah di kloter SOC-79 bukanlah termasuk kategori lansia. Meskipun begitu, Agung mengakui tanggung jawabnya sebagai petugas tetap melekat, termasuk membantu jemaah dari kloter lain yang membutuhkan bantuan di lapangan. Agung pun mengatakan kehadiran beberapa jemaah haji yang berusia muda sangat berperan penting di dalam kloternya. Menurutnya, keberadaan mereka sangat membantu tugasnya sebagai ketua kloter, khususnya dalam mendampingi jemaah lansia. “Banyak jemaah muda di kloter ini yang sigap membantu, salah satunya saat di Arafah. Mereka membantu mencarikan toilet untuk jemaah lansia. Tidak semua jemaah muda mementingkan diri sendiri, banyak yang peduli dan tulus membantu sesama,” ujar Agung saat ditemui di aula Asrama Haji Debarkasi Donohudan, Solo, Sabtu (5/7/2025). “Saya ingat betul saat harus berjalan kaki sekitar 30 menit untuk mengambil kartu Nusuk milik jemaah. Saya menggunakan peta digital sebagai panduan karena jika naik taksi, biayanya cukup mahal mengingat rute yang harus memutar cukup jauh,” kenang Agung. Ia kemudian mengatakan kemampuan berbahasa Arab dan pemanfaatan teknologi menjadi keterampilan penting bagi petugas haji. Banyak jemaah lansia yang tidak memahami teknologi, sehingga petugas memiliki tanggung jawab untuk membantu agar seluruh rangkaian ibadah berjalan sempurna. Agung pun beranggapan bahwa peran jemaah muda dalam setiap kloter memberikan warna tersendiri dalam pelaksanaan ibadah haji. “Jika para jemaah muda terus menunjukkan ketulusan dan kepedulian terhadap sesama, bukan tidak mungkin seluruh jemaah dapat meraih predikat haji yang mabrur bersama-sama,” tutup Agung. Ditemui di tempat yang sama, Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Dmbarkasi Solo, Gentur, menekankan pentingnya faktor istithaah kesehatan dalam pelaksanaan ibadah haji. “_Tagline_ Haji Ramah Lansia tentu berat jika hanya dibebankan pada petugas. Oleh karena itu, kami mengajak generasi muda untuk mendaftar haji sejak dini. Dengan mendaftar muda, maka keberangkatannya pun bisa dilakukan saat masih sehat dan istithaah secara kesehatan,” ujar Gentur. Berdasarkan data siskohat, jemaah haji berusia 41 tahun ke atas mendominasi jumlah keberangkatan, dengan total mencapai sekitar 160 ribu orang. Diantara jumlah tersebut sekitar 40 ribu diantaranya berusia di atas 65 tahun. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi para petugas haji, baik yang bertugas di embarkasi maupun di Arab Saudi. Mereka harus memastikan seluruh proses ibadah berjalan lancar, terlebih dalam menghadapi keterbatasan fisik para jemaah lanjut usia (lansia). Kontributor: M.A. Maulana || Foto: Romadanyl
6 Jul 2025
Jemaah Haji BTH-20 Tiba di Asrama Haji Antara Jambi, Sisakan Satu Kloter Terakhir
Jambi (PHU) – Suasana haru dan syukur menyambut kepulangan jemaah haji asal Debarkasi Batam Kelompok Terbang (Kloter) 20, atau BTH-20, di Asrama Haji Debarkasi Antara Jambi, pada Sabtu (5/7/2025) siang. Jemaah haji kloter BTH-20 diberangkatkan dari Bandar Udara Hang Nadim Batam (BTH) menuju Bandar Udara Sultan Thaha Jambi (DJB) menggunakan maskapai Lion Air dalam tiga gelombang penerbangan. Mereka berasal dari beberapa kabupaten di Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Muaro Jambi, Tanjab Barat, dan Merangin. Berdasarkan laporan resmi, total kepulangan dari BTH-20 adalah berjumlah 443 orang, terdiri dari 434 jemaah, 4 orang PPIH kloter, dan 5 orang PHD/KBIHU. “Sebelumnya, saat keberangkatan pada 22 Mei 2025, jumlah rombongan BTH-20 tercatat 445 orang, namun satu jemaah atas nama Rohmiyati asal Kecamatan Batang, Kabupaten Muaro Jambi wafat di Makkah menjelang puncak haji,” terang Ketua Kloter BTH-20 Iwan Riyadi. ![ketua kloter.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/ketua_kloter_7ec91db483.jpeg) Sementara itu, sambung Iwan, satu jemaah lainnya atas nama Parjo Pardisanggono, asal Kabupaten Muaro Jambi, masih menjalani perawatan di RS King Fahd Madinah, dan direncanakan kembali bersama kloter berikutnya pada Senin, 7 Juli 2025. Iwan menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak, terutama petugas kloter dan pendamping jemaah. “Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada petugas kloter dan PHD/KBIHU, yang telah menjalankan tugas dengan ikhlas dan penuh dedikasi. Juga kepada PPIH Debarkasi, serta semua yang turut membantu kelancaran perjalanan ini,” ujarnya. Iwan juga menyampaikan permohonan maaf juga disampaikan kepada seluruh jemaah jika selama proses penyelenggaraan haji terdapat kekurangan. “Kami sadar, mungkin ada janji yang tak tersampaikan maupun pelayanan yang belum sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mohon maaf sedalam-dalamnya dan akan berupaya memperbaiki pelayanan haji ke depannya,” pungkas Iwan. Sementara Kabid PHU Kanwil Kemenag Jambi, Wahyudi Abdul Wahab, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kloter BTH-20 merupakan kloter ke-6 dari total 7 kloter Provinsi Jambi tahun ini. ![kabid phu kanwil.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/kabid_phu_kanwil_3c13264b0c.jpeg) “Total jemaah haji Jambi tahun 2025 berjumlah 2.138 orang dan alhamdulillah seluruh _seat_ terisi penuh tanpa kekosongan,” ungkapnya. Turut hadir, Wakil Gubernur Provinsi Jambi, Abdullah Sani. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur atas kembalinya jemaah dalam keadaan sehat dan selamat. “Kami berhusnudzan dan penuh keyakinan bahwa siapapun yang hadir di ruangan ini telah menjalani perjalanan suci dan dimuliakan oleh Allah SWT,” ujarnya. Usai prosesi penyambutan, para jemaah haji kemudian melanjutkan perjalanan menuju daerah asal masing-masing. Kepulangan jemaah haji kloter BTH-20 ini menandai semakin dekatnya penutupan operasional haji Provinsi Jambi tahun 1446 H/2025 M. Satu kloter terakhir dijadwalkan akan mendarat di Jambi pada Senin, 7 Juli 2025. Kontributor: Dinda Alkadrie
3 Jul 2025
Plt Kakanwil Kemenag Jabar Pastikan Pemulangan Jemaah Haji Lancar dan Sesuai Prosedur
Bandung (PHU) – Untuk memastikan proses pemulangan jemaah haji berjalan lancar dan sesuai prosedur, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Mohammad Ali Abdul Latief, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Kertajati, mengungkapkan bahwa pemulangan jemaah haji asal kabupaten/kota di Jawa Barat telah melibatkan pemerintah daerah dan PPIH daerah dalam penyediaan transportasi bus. Layanan ini mencakup perjalanan dari bandara menuju Debarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) dan Kertajati (KJT), serta dari debarkasi ke kabupaten/kota asal jemaah. “Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019, bahwa semua jemaah haji dipastikan harus kembali melalui debarkasi pada saat pemulangan” jelas Ali saat ditemui di ruang kerjanya di Bandung, Rabu (2/7/2025). Selain memastikan proses pemulangan sesuai prosedur, Ali juga memastikan penyambutan jemaah berjalan dengan lancar di debarkasi. “Jemaah harus difasilitasi sehingga proses kepulangan mereka terasa menyenangkan dan menenangkan, mulai dari pemberian _snack_ dan _coffee break_ hingga penyambutan dengan marawis,” ujarnya. “Tapi kami juga memaklumi bahwa tentu jemaah ingin segera kembali pulang, sehingga proses seremonial penyambutan hanya memakan waktu 30-40 menit. Setelah itu, mereka sudah bisa pulang dengan membawa air Zamzam,” tambahnya. Selain dukungan transportasi dan akomodasi, Ali juga menegaskan bahwa pelayanan kesehatan bagi jemaah sakit maupun penanganan jemaah wafat telah dilakukan sesuai prosedur. Pihaknya bahkan meminta informasi lebih awal dan rinci dari petugas kloter mengenai jumlah dan kondisi jemaah yang membutuhkan penanganan, agar kebutuhan mereka dapat dipersiapkan di bandara maupun di debarkasi. “Terkait jemaah sakit atau lansia yang membutuhkan tahapan kesehatan lebih lanjut, kami sudah mengantisipasi dari sisi petugas kesehatan, kendaraan ambulans, maupun fasilitas lainnya. Karena itu, hubungan lintas sektoral sangat diperlukan,” pungkasnya. Sementara terkait jemaah yang sakit, Ali menambahkan bahwa mereka juga mendapatkan perlindungan melalui layanan BPJS, yang telah menjadi bagian dari komponen yang dijamin oleh pemerintah bagi seluruh jemaah haji. “Untuk jemaah yang sakit, tentu langsung dibawa ke RSUD sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019, karena hal tersebut masih menjadi tanggung jawab pemerintah sampai 14 hari setelah kepulangan," jelasnya. Jumlah jemaah haji asal Jawa Barat yang diberangkatkan pada tahun 2025 mencapai 38.713 orang. Secara bertahap, mereka sudah dipulangkan dari Arab Saudi sejak 11 Juni 2025, dan proses ini akan terus berlangsung hingga kloter terakhir tiba di Debarkasi Jakarta-Bekasi pada 10 Juli 2025 dan Debarkasi Kertajati pada 11 Juli 2025. Dengan dukungan lintas sektoral dan koordinasi yang baik, proses pemulangan jemaah haji asal Jawa Barat diharapkan berjalan lancar, tertib, dan sesuai harapan. Kontributor: Fathurrahman