Bandung (PHU)---Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI menggelar evaluasi terkait pelayanan konsumsi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi tahun 2024, Kamis (15/8) di Aula Utama Kanwil Kemenag Jabar Jln. Sudirman Kota Bandung. Hadir pada kesempatan tersebut Kasubdit Layanan Konsumsi Jemaah Haji Kemenag RI H. Beny Darmawan.
Pada acara yang dipandu Ketua Tim Peningkatan Kualitas Transportasi Akomodasi dan Perlengkapan Haji (ATPH) Kanwil Kemenag Jabar, H. Boy S. Munir, dan hadir seluruh KBIHU se-Bandung Raya dan beberapa wakil petugas kloter tahun 2024.
Menurut Benny Darmawan, acara tersebut diselenggarakan antara lain mengetahui bagaimana layanan konsumsi yang telah diberikan selama penyelenggaraan ibadah haji 2024. "Evaluasi sengaja diselenggarakan setelah berakhir penyelenggaraan ibadah haji agar semua pihak bisa menilai penyelenggaraan ibadah haji dari pelayanan konsumsinya," ujarnya.
“Bisa dilihat mulai jemaah tiba di Arab Saudi, kemudian kami memberikan layanan selamat datang sampai di Mekkah, Madinah hingga di Arafah, Mina, dan Muzdalifah. Juga sampai kepulangan jemaah haji meninggalkan Arab Saudi dan layanan selamat jalan ke tanah air,” tuturnya.
Secara internal, Beny mengucapkan puji syukur karena nilai layanan tahun ini jauh lebih bagus dari tahun- tahun sebelumnya. Kesimpulan tersebut diperoleh karena terpenuhinya sejumlah indikator yang harus dipenuhi dalam hal layanan konsumsi.
Dikatakan, terdapat lima indikator yang menjadi acuan untuk memberi sanksi atau teguran kepada perusahaan yang melayani konsumsi baik pelayanan di Mekkah maupun Madinah. "Pertama, makanan yang tidak layak dikonsumsi atau basi, kedua, makanan yang telat pendistribusiannya, ketiga, kesesuaian menu, keempat, kekurangan nasi dan ke lima cita rasa Indonesia.
“Jika kelima indikator tersebut terjadi, maka kami akan segera memberikan sanksi atau teguran pada perusahaan catering bersangkutan. Selain hal itu, kami juga merasa bangga karena ad inovasi tahun ini berupa makanan siap saji, baik di Mekkah, Arafah maupun Mina,” ucap Beny.
Dijelaskan, tanya jawab dan diskusi tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan masukan mengenai pelayanan konsumsi yang telah diberikan oleh para petugas kloter dan para pengelola KBIHU, yang notabene setiap tahun berpengalaman melayani jemaah.
Menurutnya, pemilihan dan seleksi juru masak serta menu tentunya sudah melewati tahapan-tahapan tertentu, sehingga dapat melayani jamaah dengan sebaik-baiknya. Dalam kaitan itu Kementerian Agama melibatkan ahli gizi dari Kementerian Kesehatan.
Seusai diskus dan Tanya jawab, Boy S. Munir menyampaikan kesimpulan. Menurut Boy, pelayanan konsumsi untuk jemaah haji tahun 2014 luar biasa. Namun demikian pihak-pihak yang terlibat tetap tidak boleh sombong, harus lebih kreatif untuk kualitas pelayanan lebih baik lagi.
Kontributor