Kab. Bojonegoro (PHU) - Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kabupaten Bojonegoro selenggarakan kegiatan Sapa Jemaah Haji Waiting List 2025 M bersama sejumlah 1.447 Jemaah Haji tahun 2025.
Kegiatan dilaksanakan 3 Tahap dari tanggal 29 Agustus – 2 September 2024 di aula Kankemenag Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri dan dibuka Kepala Kankemenag Kabupaten Bojonegoro, Abdul Wahid didampingi Plt. Kasubag Tata Usaha, Muhammad Zainal Arifin.
Hadir pula Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Muhammad Abdulloh Hafith, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr Ani Pujiningrum, didampingi dari perwakilan bank mitra Kemenag Kabupaten Bojonegoro yaitu BSI, Krisna Ari Wijaya dan Tommy Suhartanto.
Abdul Wahid, dalam sambutannya menyampaikan jemaah haji tahun 2025 perlu mendapatkan informasi-informasi tentang pelaksanaan haji. Jemaah yang sudah masuk waiting list 2025 diharapkan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Haji, baik biaya untuk pelunasan, persiapan fisik dan lainnya, agar nanti ketika waktu pelunasan sudah siap. "Pengalaman tahun kemarin banyaknya jemaah haji yang tidak bisa melakukan pelunasan mengakibatkan batal berangkat haji, semoga jemaah haji tahun 2025 dapat berangkat semua, jelas Wahid.
Di kesempatan yang sama Kasi PHU, Muhammad Abdulloh Hafith menyampaikan bahwa yang perlu dipersiapkan bagi jemaah haji antara lain pembiayaaan, mekanisme pelunasan.
"Jemaah harus sehat dulu secara fisik dan akal juga harus sehat, baru boleh pelunasan, untuk pelunasan harus memenuhi persaratan istithoah. Jemaah haji mulai sedini munhgkin harus menjaga kesehatan, karena kesehatan merupakan faktor utama bisa berangkat haji," jelasnya.
“ Haji sekarang adalah ramah lansia, bagi Jemaah yang sudah lansia tidak perlu khawatir,saat ini ada program murur, layanan untuk ibadah haji bagi lansia maupun yang berkebutuhan kusus sudah lebih mudah, seperti disediakan jasa kursi roda, bisa request makanan untuk lansia”.
Abdulloh Hafith mengingatkan bagi Jemaah yang usia subur supaya menunda program kehamilannya, kesehatan mulai sekarang mulai ditata cek up mulai sekarang, agar jika tau sakitnya maka dapat diobati,Pesannya.
“Jemaah harus Persiapan ilmu manasik, ilmu tentang haji dan umroh, mulai ditata hatinya, niatnya, bisa mengikuti manasik di KBIH, ungkapnya
“ Ada beberapa jalur yang bisa ditempuh bagi Jemaah haji, ada jalur lansia bagi yang berumur 65 tah dan daftar sudah 5 tahun dapat mengajukan percepatan, jalur pendampingan jika ada jemaah yang berangkat sendiri keluarganya dapat mengajukan pendampingan, karena perlu pendampingan, jalur penggabungan meski tidak sakit tapi berangkat sendiri maka suami dapat mengajukan istri atau sebaliknya atau keluarganya untuk mengajukan penggabungan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa jemaah harus mempersiapkan segala sesuatu sebelum berangkat haji, segala urusan yang akan ditinggal berangkat haji, karena koper jemaah haji maksimal isinya 20 kilo,tegasnya.
Ani Pujiningrum selaku Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro memberikan pengarahan bahwa jemaah haji yang akan berangkat tahun 2025 harus istithoah kesehatannya baik kesehatan fisik maupun kesehatan mentalnya.
Untuk itu dihimbau kepada seluruh Jemaah haji harus memeriksakan diri sedini mungkin untuk mengetahui kondisi kesehatannya, untuk mengantisipasi dan memperbaiki kondisi fisik dan mentalnya. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, mental dan penunjang lainnya, dijelaskan bahwa Penetapan Istithaah Kesehatan Haji sebagai syarat untuk melunasi ONH di Bank Penerima setoran BIPIH.(MAZ)