30 Jun 2024
Safari Wukuf KKHI Tahun Ini Menurun Dibanding Tahun Lalu
Jakarta (PHU) --- Fase pemulangan jemaah haji, hingga tanggal 29 Juni 2024 pukul 21.00 WAS. Jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 58.894 orang tergabung dalam 149 kelompok terbang. Jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 08.15 WIB berjumlah 324 orang. Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, pasca Armuzna jumlah jemaah sakit di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menurun dibanding tahun sebelumnya. “Kebijakan murur pada pergerakan jemaah saat puncak haji dari Arafah ke Muzdalifah, lalu Mina (Armuza) tahun ini berdampak positif dengan berkurangnya jemaah kelelahan pasca Armuzna dibanding tahun lalu,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Ia menjelaskan, murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina. Selain menurunnya jemaah sakit pasca Armuzna di KKHI, Widi menyampaikan, tahun ini, jumlah jemaah haji sakit yang disafariwukufkan berjumlah 53 orang. “Menurun cukup banyak dibanding tahun 2023 yang berjumlah 238 jemaah, untuk membawa jemaah ke Arafah saat itu dibutuhkan 15 bus, dengan 6 bus di antaranya khusus untuk jemaah yang harus berbaring,” katanya. ![WhatsApp Image 2024-06-30 at 13.51.42.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/Whats_App_Image_2024_06_30_at_13_51_42_cb07391735.jpeg) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan jemaah haji untuk tidak memasukkan air Zamzam dalam berbagai kemasan ke dalam tas koper. “Air Zamzam termasuk barang yang dilarang aturan penerbangan untuk dimasukkan ke dalam koper bagasi,” ujarnya. “Jika terindikasi ada, koper bagasi tersebut akan dibongkar petugas dan air Zamzam dikeluarkan. Air Zamzam sangat mudah terdeteksi di X-Ray, meski dikemas dalam bentuk apapun,” tandas dia. Hari ini, Minggu, 30 Juni 2024 terdapat 19 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 7.809 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut: 1) Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 jemaah/1 kloter; 2) Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 kloter; 3) Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter; 4) Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 439 jemaah/1 kloter; 5) Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 900 jemaah/2 kloter; 6) Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter; 7) Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter; 8) Debarkasi Lombok (LOP) sebanyak 393 jemaah/1 kloter; 9) Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter; 10) Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter; 11) Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter, dan; 12) Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter. “Jemaah yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi berjumlah 1.829 orang tergabung dalam 5 kloter,” pungkasnya. Humas
30 Jun 2024
Check Point Lancar, 23 Ribu Jemaah Gelombang II Telah Tiba di Kota Madinah
Madinah (PHU) --- Proses pergerakan jemaah haji Indonesia gelombang II dari Makkah menuju Madinah sudah berlangsung empat hari. Jemaah haji harus melakukan pemeriksaan dokumen terlebih dahulu di Terminal Hijrah sebelum memasuki Kota Nabi. Proses pencatatan dan pengecekan dokumen jemaah dilakukan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Madinah. “Hingga hari keempat ini, tercatat sebanyak 60 kloter (kelompok terbang) atau lebih kurang 23.000 jemaah tiba di Madinah dari Mekkah. Sejauh ini tidak ada kendala ditemui di tempat check point dokumen, semua berjalan lancar,” terang Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Muhammad Ali Machzumi saat melakukan pemantauan di terminal Hijrah, Sabtu (29/06/2024). Di Terminal Hijrah, kata Ali Machzumi, dokumen dan pasport jemaah haji diserahkan kepada Masyariq. Selama proses pemeriksaan, jemaah tidak diperkenankan turun dari bus. Tak lama setelah dicek, bus melanjutkan perjalanan ke hotel jemaah di Madinah. "Kecuali darurat ada yang ingin turun ke kamar kecil, kami persilakan. Tapi tidak untuk semua hanya yang darurat saja. Karena ini memang bukan untuk peristirahatan, tapi check point kurang lebih hanya lima menit di sini," kata Ali. Setibanya di Terminal Hijrah, pengemudi menyerahkan paspor kepada Masyariq. Setelah dilakukan pengecekan, bus kembali berjalan menuju hotel yang telah ditentukan untuk jemaah saat di Madinah. Menurut Ali, selama di Madinah, jemaah haji difasilitasi akomodasi dan konsumsi secara penuh, termasuk juga difasilitasi berziarah ke Makam Rasulullah dan Raudah. “Sampai saat ini sudah diterbitkan dan digunakan 13 ribu tasreh (surat izin) jemaah untuk masuk Raudah,” tandasnya.
29 Jun 2024
Jemaah Dilarang Bawa Zamzam Dalam Koper Bagasi, PPIH: Akan Dibongkar!
Madinah (PHU) --- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk tidak memasukkan air zamzam dalam berbagai kemasan ke dalam tas koper. Sebab, air zamzam termasuk barang yang tidak diperkenankan oleh aturan penerbangan untuk dimasukkan ke dalam koper bagasi. Pesan ini disampaikan Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab menyusul masih ditemukannya koper bagasi jemaah yang berisi air zamzam dengan berbagai kemasan saat dilakukan proses X-Ray di gudang pemeriksaan. Proses pemulangan jemaah haji Indonesia sudah berlangsung sejak 22 Juni 2024. Koper bagasi jemaah akan ditimbang terlebih dahulu pada dua hari sebelum jadwal keberangkatan untuk kemudian dibawa ke gudang pemeriksaan. Berat maksimal koper bagasi adalah 32 kg. Koper yang sudah ditimbang dan sesuai ketentuan, dibawa ke gudang untuk dilakukan proses pemeriksaan X-Ray. Pemeriksaan guna memastikan tidak ada barang yang dilarang dalam regulasi penerbangan yang masuk dalam koper bagasi jemaah. “Sepekan proses pemulangan, masih banyak koper bagasi jemaah yang ditemukan membawa air zamzam. Akibarnya, koper-koper tersebut dibongkar di gudang pemeriksaan, untuk dikeluarkan air zamzamnya,” tegas Saiful Mujab di Madinah, Sabtu (29/6/2024). “Jadi kami pesan sekali lagi, jemaah dilarang memasukkan air zamzam dalam koper bagasi. Sebab, jika terindikasi ada, maka koper bagasi itu akan dibongkar dan air zamzam dikeluarkan. Air zamzam sangat mudah terdeteksi di X-Ray,” sambungnya. “Setiap jemaah akan mendapatkan lima liter Air zamzam dalam kemasan galon yang akan dibagikan setibanya di Asrama Haji di Indonesia,” tambah Saiful Mujab. Berikut barang yang dilarang dibawa di dalam koper/tas bagasi & tas jinjing: a. Air zamzam dalam ukuran dan kemasan apa pun; b. Uang cash lebih dari Rp 100.000.000 (SAR 25.000); c. Cairan, aerosol, dan gel; d. Senjata, senjata api, senjata tajam; e. Powerbank atau hardisk boleh dibawa melalui tas kabin; f. Barang yang mudah meledak atau terbakar; g. Benda yang dapat melukai; h. Produk hewan (dairy); i. Makanan berbau tajam; j. Tanaman hidup dan produk tanaman. Berikut alur pemeriksaan koper jemaah haji: 1. Tiba di gudang pemeriksaan, koper jemaah akan diturunkan dari truk dan langsung masuk ke ruang X-Ray; 2. Proses X-Ray untuk mendeteksi koper bagasi yang membawa air zamzam dan barang lainnya yang tidak diperbolehkan untuk dimasukkan; 3. Pemilahan koper yang terindikasi membawa air zamzam dan barang yang dilarang, dengan koper yang tidak membawa barang yang dilarang: 4. Pembongkaran dan pengeluaran air zamzam dan barang yang dilarang dari koper. Selanjutnya koper kembali dirapihkan. Humas
29 Jun 2024
Sempat Dirawat Karena Sakit, Jemaah Haji Dukung Istithaah Kesehatan
Jeddah (PHU) --- Biyanto (62) termangu menantikan jadwal penerbangannya kembali ke Tanah Air. Ia tak menyangka, meski harus dirawat karena sakit saat menjalankan ibadah haji, kali ini ia bersama istri dapat pulang dalam keadaan sehat wal afiat. "Saya sempat masuk Rumah Sakit beberapa hari, satu minggu lah, karena sesak napas," ujarnya pada petugas di Bandara Jeddah, Jumat (28/6/2024). ![IMG-20240628-WA0199.jpg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_20240628_WA_0199_d2a9c35fc6.jpg) Biyanto mengatakan meski sebelum berangkat ia dinyatakan istitaah (mampu) secara kesehatan, nyatanya sampai di Tanah Suci ia harus dirawat karena sakit. Karenanya, ia sangat mendukung program istitaah kesehatan bagi jemaah yang akan menunaikan ibadah haji. "Istitaah kesehatan itu penting, untuk memastikan bahwa kita itu sehat secara fisik maupun pikiran," ujarnya. "Ibadah haji itu berat, fisiknya harus kuat. Kalau tidak sehat, sebaiknya jangan memaksa," kata Biyanto. Biyanto mengatakan, selama dirawat, ia mendapatkan pelayanan yang sangat luar biasa. "Semua petugas membantu, saya dilayani. Hanya saja, pada saat di Rumah Sakit, kami terkendala bahasa," tuturnya. Meski begitu, ia menyebut semua pelayanan yang diberikan petugas sangat baik. "Petugas sigap membantu jemaah dan selalu ada setiap kali kami butuhkan," imbuhnya. Hampir satu jam menunggu di paviliun Bandara Jeddah, membuat kerinduan Pak Biyanto pada rumahnya di Samarinda semakin tak terbendung lagi. "Saya ingin segera sampai rumah, bertemu anak saya," katanya. "Saya mau bilang, harus sehat, fisiknya harus kuat kalau mau naik haji," pesannya.
29 Jun 2024
Jemaah Perempuan Sedang Haid Tidak Wajib Tawaf Wada
Jakarta (PHU) --- Sebelum meninggalkan Kota Makkah Al-Mukarramah, jemaah haji diwajibkan Tawaf Wada'. Merujuk pada Buku Manasik Haji yang diterbitkan Kementerian Agama, Tawaf Wada' adalah satu wajib haji. Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, Tawaf Wada merupakan penghormatan akhir kepada Baitullah atau Tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Kota Makkah. “Bagi yang meninggalkan dikenakan dam menyembelih kambing (menurut Syafi’iyah, Hanafiyah dan Hanabilah). Menurut Imam Malik, Dawud, dan Ibnu Munzir, Tawaf Wada' hukumnya sunah,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Sabtu (29/06/2024). Menurutnya, kewajiban Tawaf Wada' gugur dan tidak dikenakan dam, bagi, pertama, jemaah wanita yang sedang haid/nifas, istihadlah, orang yang beser, anak kecil, orang yang fisiknya lemah, orang yang luka darah keluar terus, orang yang tertekan dan orang yang tertinggal rombongan. “Kedua, perempuan sedang haid cukup berdoa di depan pintu Masjidil Haram ketika akan meninggalkan Makkah, dan jemaah haji lemah karena usia atau sakit sehingga mengalami kesulitan (masyaqqat) jika melaksanakan Tawaf Wada'. Selanjutnya, ujar Widi, Tawaf Wada' dapat disatukan dengan Tawaf Ifadlah bagi, pertama; jemaah dalam kondisi uzur, misalnya sakit yang menjadikannya sangat berat atau tidak memungkinkan melaksanakan keduanya secara terpisah. “Jemaah yang masa tinggal di Makkah sangat terbatas karena harus segera pulang ke Tanah Air, khususnya jemaah haji gelombang pertama kloter pertama,” ujarnya. Sebagai komitmen melayani para Tamu Allah sebaik mungkin, ia mengungkapkan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram, untuk melihat dan berdoa di depan Ka'bah. “Ada sejumlah jemaah yang sejak awal kedatangan di Makkah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah yang diantar PPIH ke Masjidil Haram,” ungkapnya. “Kita antar dengan ambulans dari KKHI lalu masuk ke Masjidil Haram diantar petugas dengan kursi roda hingga naik ke lantai dua. Dari lantai dua, mereka kita beri kesempatan untuk berdoa dengan menghadap Ka'bah,” sambungnya. “PPIH masih akan terus melakukan pendataan dan mencoba memfasilitasi jemaah yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk berdoa di depan Ka'bah,” ia menambahkan. Bahkan, kata ungkap Widi, jika secara kondisi kesehatan jemaah sudah memungkinkan untuk melakukan umrah, PPIH akan memfasilitasi, mendampingi, dan mengantar mereka menunaikan umrah sunah. “Semoga, ini bisa memberikan kebahagiaan tersendiri bagi mereka,” harapnya. ![WhatsApp Image 2024-06-29 at 12.15.51.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/Whats_App_Image_2024_06_29_at_12_15_51_025ad7a65d.jpeg) Fase pemulangan jemaah haji, hingga tanggal 28 Juni 2024 pukul 21.00 WAS. Jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 51.746 orang tergabung dalam 131 kelompok terbang. Jemaah yang dberangkatkan dari Makkah ke Madinah hari ini berjumlah 10.532 tergabung dalam 27 kloter. “Jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 07.22 WIB berjumlah 316 orang,” pungkas Widi. Hari ini, Sabtu, 29 Juni 2024 terdapat 16 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 6.269 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut: 1. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 321 jemaah/1 kloter; 2. Debarkasi Lombok (LOP) sebanyak 393 jemaah/1 kloter; 3. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter; 4. Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter; 5. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 742 jemaah/2 kloter; 6. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter; 7. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter: 8. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter; 9. Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/1 kloter; 10. Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter; 11. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter; 12. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 440 jemaah/1 kloter. Humas
29 Jun 2024
Sepekan Pemulangan Jemaah, Lebih 50% Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan
Madinah (PHU) --- Proses pemulangan jemaah haji Indonesia sudah berlangsung sejak 22 Juni 2024. Tahap ini diawali dengan kepulangan jemaah kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Surabaya (SUB 01) dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan kloter kedua Embarkasi Solo (SOC 02) dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Sepekan fase pemulangan jemaah, ada 58 kloter yang sudah diberangkatkan menuju Tanah Air oleh Maskapai Garuda Indonesia. Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mencatat tingginya angka keterlambatan penerbangan dari jadwal yang telah direncanakan. “Dari total 58 kloter, 32 kloter terbang tidak sesuai jadwal karena mengalami keterlambatan. Ini yang saya sebut _On Time Performance (OTP)_ Garuda pada fase awal kepulangan ini buruk,” tegas Saiful Mujab di Madinah, Sabtu (29/6/2024). Sebanyak 32 kloter yang mengalami keterlambatan penerbangan dari jadwal semula itu terbagi dalam tiga kategori. Pertama, keterlambatan lebih dari dua jam. “Ini ada delapan kelompok terbang. Empat dari Jeddah dan empat dari Madinah,” sebut Saiful Mujab sembari merinci daftar kloternya, yaitu: SOC 06, UPG 02, KNO 02, JKG 08, PDG 03, KNO 03, SOC 16, dan JKG 13. Paling parah adalah yang menimpa jemaah kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO 03) yang delay 12 jam 30 menit. "Delay sampai 12 jam tanpa pemberitahuan yang semestinya. Semua diinfo secara mendadak. Bahkan, jemaah sudah naik bus dari hotel menuju bandara, baru diinfo kalau pesawat terlambat," papar Saiful Mujab. "Hal ini berdampak sistemik, karena terkait hotel transit yang juga sudah ada kloter berikutnya yang akan menempati hotel yang sama. Akibat masalah Garuda ini juga, akhirnya jemaah yang dirugikan," lanjutnya. Kedua, keterlambatan 1 - 2 jam dari jadwal semula. Total ada 15 kloter jemaah haji Indonesia yang pulang terlambat dalam rentang durasi ini. Ketiga, keterlambatan dalam durasi 30 - 60 menit. Jumlahnya ada sembilan kloter. “Jadi, ada 32 dari 58 kloter yang sudah terbang ke Tanah Air yang mengalami keterlambatan penerbangan. Prosentasenya lebih dari 50%,” sebut Saiful Mujab. Saiful Mujab berharap Garuda Indonesia fokus pada upaya perbaikan kinerja pada sisa penerbangan pemulangan jemaah haji Indonesia. Pastikan pesawat yang akan digunakan siap. Kru pesawat juga siap bertugas, sehingga potensi terjadinya keterlambatan atau delay penerbangan tidak terulang. "Kasihan jemaah kalau Garuda _delay_ terus. Saya harap Garuda fokus saja pada perbaikan kinerja. Layani jemaah haji Indonesia dengan baik dengan tidak membuat jadwal penerbangan _delay_," tandasnya. Proses pemulangan jemaah haji gelombang I dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah akan berlangsung hingga 3 Juli 2024. Selanjutnya, proses pemulangan akan terfokus pada jemaah haji gelombang II melalui Bandara AMAA Madinah mulai 4 – 21 Juli 2024.
28 Jun 2024
PPIH Fasilitasi Jemaah Belum ke Masjidil Haram, Doa di Depan Ka’bah
Makkah (PHU) --- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram, untuk melihat dan berdoa di depan Ka’bah. Ada sejumlah jemaah yang sejak awal kedatangan di Makkah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah yang diantar PPIH ke Masjidil Haram. Tahun ini Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah haji. Selain itu, Indonesia juga mendapat 20.000 kuota tambahan. Sehingga total kuota Indonesia adalah 241.000, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. ![WhatsApp Image 2024-06-25 at 20.34.09 (2).jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/Whats_App_Image_2024_06_25_at_20_34_09_2_0a4d72131b.jpeg) Menjadi tugas PPIH untuk memastikan seluruh jemaah yang berangkat tahun ini dapat menunaikan ibadah haji, baik secara mandiri maupun melalui mekanisme safari wukuf bagi yang sakit dan non mandiri, serta badal haji bagi yang wafat atau yang sakit dengan kondisi tidak memungkinkan untuk disafariwukufkan. “Alhamdulillah, jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini sudah menunaikan rangkaian ibadah haji sesuai dengan kondisinya masing-masing. Ada yang melalui safari wukuf ada juga yang dibadalhajikan karena sebab tertentu,” terang Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji Hilman Latief di Makkah, Jumat (28/6/2024). Meski demikian, lanjut Hilman, ada beberapa jemaah yang sejak kedatangan di Makkah harus dirawat, baik di Rumah Sakit Arab Saudi maupun KKHI. Sebagian dari mereka mengikuti proses safari wukuf, sebagian lain harus dibadalkan karena tidak memungkinkan untuk evakuasi atau diajak melakukan perjalanan. “PPIH telah memfasilitasi tiga jemaah yang sejak tiba di Makkah dirawat di KKHI untuk ke Masjidil Haram dan berdoa di depan Ka’bah. Kita antar dengan ambulans dari KKHI lalu masuk ke Masjidil Haram diantar petugas dengan kursi roda hingga naik ke lantai dua. Dari lantai dua, mereka kita beri kesempatan untuk berdoa dengan menghadap Ka’bah,” sebut Hilman. ![WhatsApp Image 2024-06-28 at 14.39.51.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/Whats_App_Image_2024_06_28_at_14_39_51_07f260e09f.jpeg) Jemaah diantar dari KKHI menuju Masjidil Haram oleh tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (PKP3JH) Daerah Kerja Makkah. Setibanya di Masjidil Haram, mereka dibantu oleh Petugas Sektor Khusus untuk bisa masuk ke lantai II dan memberi kesempatan kepada jemaah untuk berdoa. “Kita masih akan terus melakukan pendataan dan mencoba memfasilitasi jemaah yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk berdoa di depan Ka’bah. Jika masih ada yang terdata dan memungkinkan untuk kita ajak ke Masjidil Haram, akan kita fasilitasi,” tutur Hilman. “Bahkan, jika secara kondisi kesehatan jemaah sudah memungkinkan untuk melakukan umrah, PPIH akan memfasilitasi, mendampingi, dan mengantar mereka menunaikan umrah sunnah. Semoga, ini bisa memberikan kebahagiaan tersendiri bagi mereka,” tandasnya. Humas
28 Jun 2024
Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan Tasreh, Begini Alurnya
Madinah (PHU) --- Jemaah haji Indonesia pada gelombang kedua yang ingin melakukan ziarah ke Raudhah tidak perlu khawatir karena mereka dapat masuk ke Raudhah dengan surat Tasreh yang diterbitkan oleh pemerintah. Fasilitas ini diberikan secara kolektif kepada jemaah. Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Efrilen Hafizh mengatakan pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan diupayakan pada hari ke-2 kedatangan jemaah haji di Madinah. "Di setiap kloter akan diterbitkan dua tasreh. Pertama, tasreh khusus untuk perempuan. Kedua, tasreh khusus untuk laki-laki," ujar Hafizh, sapaan akrabnya, saat ditemui tim Media Center Haji di Kantor Daker Madinah, Jum'at (28/6/2024). Hafizh menjelaskan, pada gelombang pertama pemerintah telah menerbitkan sekitar 88.611 tasreh, terdiri dari 87.466 tasreh jemaah haji dan 1.466 tasreh petugas kloter. "Insya Allah pada gelombang kedua ini akan diterbitkan sekitar 120.000 tasreh untuk jemaah, jumlahnya lebih banyak mengingat jumlah jemaah haji Indonesia pada gelombang kedua ini juga lebih banyak dari gelombang pertama," terang Hafizh. Berikut alur ziarah Raudhah jemaah haji dengan tasreh: 1. Pemerintah menfasilitasi jemaah haji untuk mendapatkan tasreh ziarah Raudhah; 2. Tasreh berlaku satu kali sesuai waktu yang tertera di dalam tasreh; 3. Daker Madinah menyerahkan tasreh ziarah Raudhah kepada petugas Sektor Khusus Nabawi; 4. Bimbad (Bimbingan Ibadah) Daker Madinah menginformasikan jadwal ziarah Raudhah kepada Bimbad Sektor; 5. Petugas Bimbad Sektor menginformasikan jadwal ziarah Raudhah kepada Petugas Kloter jemaah yang bersangkutan; 6. Petugas Kloter bersama jemaah berkumpul di pintu 360 Masjid Nabawi selambat- lambatnya 30 menit sebelum jadwal masuk ke Raudhah; dan 7. Petugas Seksus Nabawi menyerahkan Tasreh kepada petugas kloter dan mendampingi petugas kloter melakukan scan barcode tasreh oleh Masyarik. Untuk melakukan ziarah Raudhah ini, lanjut Hafizh, jemaah haji diimbau untuk mengikuti aturan-aturan yang dikeluarkan demi kelancaran dan kenyamanan beribadah. "Kami imbau jemaah yang akan masuk Raudhah untuk mengenakan pakaian batik resmi jemaah haji, memakai ID card dan jika ada dapat menggunakan atribut khusus kloter," pesannya. "Jemaah haji juga diharuskan sudah berada di pintu Raudhah selambat-lambatnya 30 menit sebelum jadwal masuk Raudhah," tambah Hafizh lagi. ![WhatsApp Image 2024-06-27 at 18.02.24.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/Whats_App_Image_2024_06_27_at_18_02_24_5ef6cec3ff.jpeg) Dengan penerbitan surat tasreh untuk masuk Raudhah, jemaah kemudian tidak disarankan untuk mendaftar secara pribadi di aplikasi Nusuk karena akan berakibat submit atau penerbitan tasreh untuk kloter yang bersangkutan akan tertolak secara kolektif. "Bagi jemaah haji yang sudah terlanjur mendaftar di aplikasi Nusuk agar segera melapor ke Bimbad Sektor melalui TPIHI Kloter dengan menginformasikan nama dan nomor paspor," tandas Hafizh.
28 Jun 2024
Siapa Jemaah Sakit yang Ditanazulkan? Ini Kriterianya
Jakarta (PHU) --- Fase pemulangan jemaah haji, hingga tanggal 27 Juni 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi atau tanggal 28 Juni 2024 pukul 01.00 WIB, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 44.363 orang. Mereka tergabung dalam 112 kelompok terbang. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberikan kesempatan kepada jemaah untuk melakukan Tanazul atau pengajuan pulang lebih cepat dari jadwal yang seharusnya, ataupun pengunduran waktu pulang dari jadwal yang seharusnya mungkin lebih awal. Pelaksanaan Tanazul diprioritaskan bagi jemaah sakit. Dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, Tanazul dan Evakuasi dilakukan untuk pasien yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), paska-rawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) atau dari kloter. “Sebelum melakukan Tanazul dan Evakuasi, dokter akan memberikan penilaian apakah jemaah haji layak atau tidak layak meneruskan ibadahnya,” terang Widi dalam keterangan resmi Kementerian Agama di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. “Jika dinyatakan tidak layak meneruskan ibadahnya, bahkan berpotensi memperberat penyakitnya, maka dapat dilakukan pemulangan lebih awal (dini) atau ditunda dari jadwal yang telah ditentukan,” sambung Widi, Jumat (28/6/2024). Ia menyebut sejumlah kriteria Tanazul bagi jemaah sakit sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 9/2021 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi, yaitu: 1. Kesadaran baik; 2. Hemodinamik stabil (Mean Arterial Pressure>65MMHG); 3. Saturasi oksigen lebih besar dari >92%; 4. Transportable, saat dilakukan tanazul tidak memperberat kondisi fisik, menimbulkan kecacatan dan mengancam keselamatan jemaah haji sakit; 5. Tidak mengidap penyakit menular atau infeksius; 6. Tidak dalam krisis hipertensi. Ia mengatakan, KKHI telah membentuk tim Evakuasi dan Tanazul yang terdiri dari dokter spesialis yang bertugas untuk menentukan kelayakan Tanazul pasien. Dokter spesialis dan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) akan menyeleksi jemaah haji yang menjalani perawatan di KKHI Makkah ataupun RS Arab Saudi. “Hasil seleksi tersebut akan dikonsultasikan kepada tim Tanazul untuk menentukan layak terbang atau tidak,” ungkapnya. Jika hasil penilaian dinyatakan layak terbang, ungkap Widi, tim Tanazul akan menghubungi Tenaga Kesehatan Haji (TKH) yang bertugas di kloter untuk persetujuan Tanazul. Langkah ini, ujarnya, dilakukan karena usulan Tanazul harus berasal dari jemaah dan atas persetujuan kloter. Selanjutnya, TKH dan jemaah mengajukan usulan Tanazul kepada tim Tanazul. “Usulan Tanazul tersebut disertai dengan berkas-berkas yang diperlukan. Tim Tanazul melakukan penilaian terhadap berkas dan kondisi jemaah. Hasil penilaian kemudian dikonsultasikan kembali dengan DPJP sesuai dengan diagnosa jemaah,” tutur dia. Kemudian, ia melanjutkan, TKH melengkapi berkas yang ditujukan ke kantor Daerah Kerja (Daker), yakni daker Makkah untuk KKHI Makkah untuk mendapatkan kursi (seat) di pesawat terbang untuk kepulangan ke Tanah Air.
28 Jun 2024
Penerbangan Sering Delay, Ketua PPIH Harap Pihak Maskapai Lebih Kooperatif
Jeddah (PHU) --- Kepulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci diwarnai keterlambatan dari pihak maskapai jasa penerbangan. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah Jasam. Jemaah haji Indonesia mulai dipulangkan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sejak 22 Juni 2024. Hingga hari ini, sudah 111 kelompok terbang (kloter) dengan 43.000 jemaah yang kembali ke Tanah Air usai menyelesaikan puncak ibadah haji. ![IMG_3205.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_3205_50cf597d62.jpeg) "Kepada maskapai, baik Garuda maupun Saudia, agar kooperatif dan hadir di tengah-tengah jemaah ketika ada delay. Karena ketika ada delay tentu yang bisa menjelaskan secara spesifik pihak penerbangan, bukan PPIH," tutur Nasrullah pada Tim Media Center Haji (MCH) pada Kamis (27/6/2024). Ia juga mengimbau agar agar pihak maskapai dapat menginformasikan jauh-jauh hari jika ada keterlambatan atau perubahan jadwal penerbangan. "Kita selalu ingatkan bahwa tentu kalau alasan keamanan kita akan bisa menerima, tetapi agar diinfokan jauh-jauh hari sebelumnya, atau jauh sebelum take-off karena delay itu dampaknya ya bukan hanya keselamatan tapi juga layanan yang lainnya," ujarnya. Dikatakan Nasrullah, sampai dengan saat ini PPIH Arab Saudi selalu mengecek jadwal setiap hari, memastikan jadwal itu sudah definitif tidak berubah lagi. "Walaupun nanti misalnya berubah karena alasan cuaca, karena alasan keamanan, tentu agar diberitahukan jauh sebelum take-off, sehingga kita bisa menyesuaikan. Karena memang kalau ada delay, itu menjadi tanggung jawab maskapai," tandasnya. Kepada jemaah, Ketua PPIH berpesan agar mengikuti ketentuan barang bawaan sebagai upaya perlindungan jemaah. "Semua demi kelancaran proses pemulangan jemaah baik dari Bandara Jeddah maupun Madinah, kami harap jemaah dapat mengikuti ketentuan barang bawaan seperti di bagasi dan di dalam koper," pungkasnya.