28 Jul 2025
Sambut Wamenhaj Saudi, Ketua PPIH: Kunjungan Ini Penghargaan bagi Misi Haji Indonesia
Makkah (PHU) --- Kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah menerima kunjungan Wakil Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi, Dr. Abdul Fattah Mashat. Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi menilai kunjungan ini sebagai peristiwa bersejarah dan penuh makna.
“Kunjungan ini pertama kali dilakukan pejabat tinggi Kementerian Haji ke kantor misi Indonesia di Makkah. Ini menunjukkan perhatian, kepercayaan, dan penghargaan yang sangat tinggi terhadap Misi Haji Indonesia, yang merupakan misi terbesar di dunia,” terang Muchlis M Hanafi usai menerima kunjungan Wamenhaj di Daker Makkah, Sabtu (28/6/2025).
Wamenhaj Saudi hadir di kantor Daker Makkah didampingi Asisten Deputi Bidang Operasional Haji, Dr. Eyad Rahbini bersama Koordinator dan Supervisor (Musyrif Aam) Kantor Urusan Haji, Dr. Badr al-Sulami. Selain Ketua PPIH Arab Saudi, ikut menyambut kehadiran mereka, Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Daker Makkah Ali Mahzumi, serta para Kepala Bidang Layanan dan Kepala Sektor di wilayah Daker Makkah.
Mewakili PPIH, Muchlis M Hanafi menyampaikan apresiasi dan rasa hormat atas keberhasilan Kerajaan Arab Saudi dalam menyelenggarakan ibadah haji 1446 H/2025 M, di tengah tantangan global dan regional. Indonesia merasa bangga menjadi bagian dari sukses besar ini, dengan kontribusi hampir 16% dari total jemaah haji luar negeri.
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah kedua negara, khususnya Kementerian Haji dan Umrah Saudi dengan Kementerian Agama Republik Indonesia,” jelasnya.
Dijelaskan Muchlis, Indonesia tahun ini juga menghadapi fase baru dalam penyelenggaraan haji dengan diterapkannya sistem pelayanan berbasis syarikah, yang untuk pertama kalinya melibatkan delapan syarikah berbeda. Perubahan skema layanan dari yang berbasis kloter menjadi berbasis syarikah membawa tantangan baru, terutama dalam hal penyesuaian sistem data dan manajemen operasional.
“Namun demikian, semua tantangan tersebut berhasil diatasi berkat dukungan penuh dan arahan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi,” paparnya.
Ketua PPIH juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah catatan melalui nota diplomatik Dubes Saudi di Jakarta, khususnya terkait penginputan data awal jamaah dalam program isti’dād musbaq dan kesiapan aspek kesehatan. Catatan tersebut telah ditindaklanjuti secara serius sejak awal kedatangan jemaah ke Tanah Suci, dan berbagai perbaikan dilakukan di bawah supervisi langsung dari otoritas Saudi, dalam hal ini Kementerian Haji.
Muchlis M Hanafi menilai secara umum pelayanan syarikah berjalan dengan baik. Dinamika yang terjadi di lapangan akan menjadi catatan perbaikan menuju sistem layanan haji yang lebih modern dan terintegrasi. Indonesia memiliki komitmen kuat untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji di masa mendatang.
“Kunjungan ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga menjadi tonggak penguatan kerja sama yang lebih erat dalam melayani para tamu Allah,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Muchlis Hanafi juga menyinggung hubungan historis keilmuan antara Indonesia dan Makkah. Ia menyampaikan bahwa banyak ulama dan guru besar Indonesia pada masa lalu yang menuntut ilmu di Masjidil Haram dan berguru kepada para ulama Mekkah, termasuk kepada Syaikh Hasan Mashat.
“Jika benar Yang Mulia Dr. Abdul Fattah memiliki hubungan dengan keluarga besar ulama tersebut, maka hari ini kami merasa seakan sedang menyambut salah satu dari keturunan atau keluarga guru-guru dan ulama kami sendiri,” ungkapnya. Ternyata benar, Syeikh Hasan Mashat adalah paman Wamenhaj Saudi Abdul Fattah Mashat.
Humas
1 Jul 2025
Bertolak ke Jeddah Dampingi Kunjungan Presiden, Menag: Bahas Kampung Haji
Jakarta (PHU)--Menteri Agama Nasaruddin Umar bertolak menuju Jeddah, Arab Saudi, Selasa (1/7/2025). Keberangkatan Menag kali ini dalam rangka mendampingi kunjungan kerja Presiden Prabowo ke Arab Saudi.
Menag menyampaikan, rencananya Presiden Prabowo akan bertemu dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk membahas tentang penyelenggaraan haji. Termasuk, salah satunya rencana pembangunan perkampungan haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.
"InsyaAllah sebentar lagi kami akan bertolak ke Jeddah mendampingi Bapak Presiden untuk membicarakan persoalan haji. Salah satu agendanya adalah rencana pembangunan perkampungan haji Indonesia di Makkah," ujar Menag, saat ditemui di Terminal VIP Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (01/07/2025).
Menurut Menag, pembangunan perkampungan haji dan umrah menjadi langkah strategis mengingat besarnya jumlah jemaah Indonesia yang beribadah ke Tanah Suci setiap tahunnya. “Kita bisa bayangkan, 1,5 juta orang umrah setiap tahun dan lebih dari 220 ribu orang menunaikan ibadah haji. Sudah saatnya Indonesia memiliki gagasan konstruktif untuk mendukung pelayanan jemaah secara jangka panjang,” sambungnya.
Menag menambahkan, pemerintah Arab Saudi juga telah memberikan apresiasi atas penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan Misi Haji Indonesia. Apresiasi ini disampaikan Wakil Menteri Urusan Haji Kerajaan Saudi saat berkunjung ke Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah baru-baru ini.
"Alhamdulillah, pelaksanaan haji Indonesia secara umum dinilai baik dan mendapat apresiasi langsung dari pemerintah Saudi. Bahkan, mereka menilai jemaah haji Indonesia sebagai yang paling tertib," jelas Menag.
Ia menambahkan bahwa meskipun pelaksanaan haji tidak sepenuhnya sempurna, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang paling siap menghadapi berbagai perubahan regulasi dalam sistem penyelenggaraan haji yang baru.
"Ini menjadi bukti bahwa sistem dan kesiapan kita sudah berada di jalur yang benar," jelas Menag.
Pemerintah Indonesia berharap kerja sama bilateral khususnya pada penyelenggaraan haji dan umrah akan semakin erat dan memberikan manfaat besar bagi seluruh umat Islam Indonesia di masa yang akan datang.
29 Jun 2025
Potret Sang Pengendong Duyufurrahman : Bismillah Semuanya Terasa Ringan
Madinah (PHU)—Siang itu panas begitu terik. Para petugas tampak berjibaku melayani jemaah di bawah atap langit di kawasan transit pavilion Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.
Di tengah keramaian jemaah kloter BTJ 03 yang baru turun dari bis tampak seorang petugas tengah bersiap mengendong jemaah dari tangga bis.
Ia tak mau melihat jemaah berdiri terlalu lama di bis yang siang itu tampak kelelahan sambil pegangan di sisi pintu.
Dengan penuh hormat, petugas itu kemudian mengendong jemaah pria yang tidak bisa berdiri itu turun dari bis dan memindahkannya ke kursi roda.
Sesampai di bawah ia kemudian mendorong kursi roda menuju pavilion 3 tempat jemaah kloter BTJ 03 berkumpul untuk pemeriksaan dokumen sebelum didorong ke ruang tunggu bandara.

Keduanya kemudian berpisah dalam kenangan singkat tanpa saling mengenal namun penuh makna mendalam.
Sosok petugas yang mengendong jemaah itu adalah Muh Ma’mur. Ia adalah ASN Kemenag Bolaang Mongondow Timur, Sulut yang tergabung dalam Sektor 2 Bandara.
Ia merupakan bagian dari PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah dan Madinah.
Ia dikenal totalitas dalam melayani jemaah tidak hanya di bandara melainkan juga saat bertugas di Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina).
Di fase penghujung kepulangan jemaah gelombang 2 di Bandara Madinah, semangat melayani jemaah itu tak pernah landai.
“Bismillah, selalu saya awali disetiap akan mengendong jemaah. Alhamdulillah semuanya terasa ringan,” kata Ma’mur d Bandara Madinah, Minggu (30/6/2025).
Meski tidak berbadan tegap, Ma’mur memang sering tampak mengendong jemaah baik saat naik - turun dari bis, mobil golf hingga di ruang tunggu bandara seperti pavilion atau yang akrab disebut keong di Bandara Madinah.
Bagi Ma’mur mengendong dan mendukung jemaah sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tugas PPIH Arab Saudi
“Ada kebahagian yang tak bisa diucapkan namun menyentuh dalam sanubari tatkala usai mengendong dan mendukung jemaah,” ucap Ma’mur.
Ma’mur hanyalah salah satu sang pengendong Duyufurrahman di Daker Bandara.
Ada sosok Pelindungan Jemaah (Linjam) diantaranya Yoyok, Abdul Rohim Rahmat, Eko Bunawi, Jajang Supena, Andi Irawan dan pelaksana kedatangan dan kepulangan Iwan Syarif (Bonex).

Ada juga Hartati, Tenaga Pendukung PPIH Arab Saudi yang merupakan seorang Mukimin di Arab Saudi dan petugas lainnya.
Para PPIH Daker Bandara terbagi ke dalam tiga shif. Shif pertama bertugas dari pukul 08.00-16.00 waktu setempat.
Kemudian dilanjutkan dengan shif kedua pukul 16.00-00.00 dan shif ketiga pukul 00.00-08.00 waktu setempat.
Jarak tempuh menuju bandara Madinah dari penginapan petugas sekitar 30 menit. Mereka setiap hari bertugas mengunakan coaster dan harus sudah tiba 30 menit sebelum pergantian shif.
Khusus di Bandara Madinah makan siang dan makan malam pun mereka harus di mobil coaster karena kebijakan otoritas bandara yang tidak mengizinkan para petugas makan di dalam bandara.
Selamat betugas para PPIH Daker Bandara. Semoga ridho Allah senantiasa menyertai semangat dan langkah dalam melayani tamu Allah di penghujung fase pendorongan kepulangan jemaah gelombang dua di Bandara Madinah.
29 Jun 2025
Kemenhaj Saudi Mulai Langkah Awal Persiapan Haji 2026
Makkah (PHU)--Operasional Penyelenggaraan Haji 1446 H/2025 M memasuki tahap akhir, pemulangan jemaah haji dari Madinah menuju Tanah Air. Tahap ini dijadwalkan akan berakhir pada 11 Juli 2025.
Meski demikian, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sudah memulai langkah awal dalam persiapan haji mendatang. Hal ini sebagaimana disampikan Koordinator dan Supervisor (Musyrif Aam) Kantor Urusan Haji, Dr. Badr al-Sulami saat mendampingi Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) Arab Saudi Abdul Fattah Mashat berkunjung ke kantor PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah. Hadir juga Asisten Deputi Bidang Operasional Haji, Dr. Eyad Rahbini.
Kehadiran Wamenhaj Saudi dan delegasi diterima oleh Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi, Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Daker Makkah Ali Mahzumi, serta para Kepala Bidang Layanan dan Kepala Sektor di wilayah Daker Makkah.
“Kementerian Haji telah memulai langkah awal persiapan Haji 1447 H/2026 M, termasuk pembentukan kelompok kerja lintas sektor yang akan mulai bekerja pekan depan,” tegas Badr al-Sulami di Daker Makkah, Sabtu (28/6/2025).
“Kelompok kerja ini akan membahas berbagai kebijakan baru dan timeline teknis yang harus dipatuhi bersama oleh seluruh pemangku kepentingan untuk menghindari kendala dan menyempurnakan pelayanan haji tahun depan,” sambungnya.
Kementerian Arab Saudi telah menyampaikan tahapan (timeline) penyelenggaraan haji 2026 pada 12 Zulhijjah 1446 H atau 8 Juni 2025. Informasi terkait tahapan itu disampaikan pada malam penutupan penyelenggaraan haji 2025 yang digelar Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Acara itu dihadiri para Amirulhaj dari berbagai negara bersama para delegasinya. Hadir juga para Konsul Haji dari berbagai negara.
Badr al-Sulami juga menyampaikan terima kasih kepada Wakil Menteri Haji Abdul Fattah Mashat yang berkenan mengunjungi kantor Daker Makkah. Tujuannya, memantau dan update informasi terkait kondisi jemaah Indonesia.
“Ini sebagai wujud perhatian tinggi pimpinan Kemenhaj terhadap kualitas layanan jemaah haji Indonesia,” tandasnya.
29 Jun 2025
Kemenhaj Saudi Apresiasi Sinergi PPIH Atasi Dinamika Haji 2025
Makkah (PHU)--Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengapresiasi kerja sama dan koordinasi efektif yang terjalin dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam penyelenggaraan haji 2025. Sinergi itu berhasil menjawab semua dinamika yang terjadi dalam operasional haji tahun ini.
Apresiasi ini disampaikan Asisten Deputi Bidang Operasional Haji, Dr. Eyad Rahbini, saat mendampingi Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) Arab Saudi Abdul Fattah Mashat berkunjung ke kantor PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah. Hadir juga Koordinator dan Supervisor (Musyrif Aam) Kantor Urusan Haji, Dr. Badr al-Sulami.
Kehadiran Wamenhaj Saudi dan delegasi diterima oleh Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi, Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Daker Makkah Ali Mahzumi, serta para Kepala Bidang dan Kepala Sektor Hotel Jemaah Haji Indonesia.
“Saya menyampaikan apresiasi atas kerja sama erat antara PPIH Arab Saudi dan Kementerian Haji dalam mengatasi berbagai tantangan penyelenggaraan haji,” sebut Eyad Rahbini di Daker Makkah, Sabtu (28/6/2025).
“Tantangan seperti komposisi kloter yang terdiri dari berbagai syarikah berhasil diatasi melalui sistem koordinasi terpadu (operation room) yang melibatkan Kemenhaj, delapan syarikah, dan PPIH Arab Saudi,” lanjutanya.
Eyad Rahbini memastikan semua catatan teknis lapangan telah ditangani dengan baik sepanjang operasional haji berlangsung. Dia berharap pengalaman tahun ini dijadikan sebagai pelajaran bersama untuk peningkatan ke depan. “Termasuk evaluasi jumlah syarikah, efektivitas program isti’dad musbaq, dan kepatuhan terhadap timeline yang telah ditetapkan oleh Kementerian Haji Arab Saudi,” tehasnya.
Kementerian Arab Saudi telah menyampaikan tahapan (timeline) penyelenggaraan haji 2026 pada 12 Zulhijjah 1446 H atau 8 Juni 2025. Informasi terkait tahapan itu disampaikan pada malam penutupan penyelenggaraan haji 2025 yang digelar Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Acara itu dihadiri para Amirulhaj dari berbagai negara bersama para delegasinya. Hadir juga para Konsul Haji dari berbagai negara.
Berbeda dengan tahun lalu, kuota haji 2026 tidak diumumkan pada malam penutupan haji. Kuota haji tahun depan akan diumumkan pada 15 Muharram 1447 H atau 10 Juli 2026.
28 Jun 2025
Kunjungi Daker Makkah, Wamenhaj Apresiasi Sukses Haji dan Sebut Semua Tantangan Berhasil Dimitigasi
Makkah (PHU)--Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Abdul Fattah Mashat, hari ini, Sabtu (28/6/2025), mengunjungi kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah. Kepada jajaran PPIH Arab Saudi, Wamenhaj menyampaikan apresiasi atas sukses penyelenggaraan haji 2025.
Kunjungan ini adalah kali pertama dilakukan Wakil Menteri Haji dan Umrah sebagai salah satu petinggi di Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Ikut mendampingi, Asisten Deputi Bidang Operasional Haji, Dr. Eyad Rahbini dan Koordinator dan Supervisor (Musyrif Aam) Kantor Urusan Haji, Dr. Badr al-Sulami.
Kehadiran Wamenhaj Saudi dan delegasi diterima oleh Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi, Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Daker Makkah Ali Mahzumi, serta para Kepala Bidang dan Kepala Sektor Hotel Jemaah Haji Indonesia.
Wamenhaj Abdul Fattah Mashat menyampaikan rasa syukur dan tahni’ah (ucapan selamat) kepada jemaah haji Indonesia yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji tahun ini dalam keadaan aman, nyaman, dan selamat. Wamenhaj juga menyampaikan penghargaan kepada Raja Salman bin Abdul Aziz dan Putra Mahkota, Pangeran Muhammad bin Salman, atas kepemimpinan dan arahannya yang berkontribusi besar dalam peningkatan mutu layanan kepada para jemaah haji hingga penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M berlangsung dengan sangat sukses.
Haji 2025 diwarnai sejumlah catatan teknis. Namun, karena jumlah jemaah Indonesia sangat besar, hal itu menurut Wamenhaj sangat dipahami. Catatan teknis itu juga bukan hanya terjadi pada satu misi haji saja, melainkan menjadi evaluasi umum.
“Catatan tersebut tidak sampai menodai kesuksesan haji tahun ini dan tidak sampai pada tingkat krisis. Semua berhasil dimitigasi dan diantisipasi, berkat koordinasi yang solid antara seluruh pihak, termasuk PPIH Arab Saudi, Kementerian Haji, dan para syarikah layanan,” ujar Wamenhaj.
“Kita bisa menyaksikan bahwa pemulangan jemaah berjalan lancar, tanpa kekacauan, sebagai hasil dari koordinasi yang terus dijaga,” sambungnya.
**Kesehatan Jemaah**
Wamenhaj Abdul Fattah menambahkan bahwa Kementerian Haji juga memberikan perhatian khusus pada aspek kesehatan jemaah haji Indonesia. Ada dua aspek yang menjadi perhatian, yaitu tingkat istitha‘ah kesehatan dan jumlah jemaah wafat.
“Ini harus menjadi perhatian kita semua dalam menyusun langkah-langkah persiapan yang lebih baik di masa mendatang, termasuk dalam penyaringan, pemantauan, dan pendampingan kesehatan jemaah sejak sebelum keberangkatan,” sebutnya.
Kepada Misi Haji Indonesia, Wamenhaj Abdul Fattah menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang sangat baik dan koordinasi yang intensif yang selama ini terjalin. Semua upaya dilakukan bersama demi mendukung keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
“Semoga kerja sama strategis antara Indonesia dan Arab Saudi ini dapat terus diperkuat dan ditingkatkan demi pelayanan terbaik kepada Duyufurrahman,” harapnya.
*Evaluasi dan Persiapan*
Hal senada disampaikan Asisten Deputi Bidang Operasional Haji, Dr. Eyad Rahbini. Dia menyampaikan apresiasi atas kerja sama erat antara PPIH Arab Saudi dan Kementerian Haji dalam mengatasi tantangan penyelenggaraan haji.
“Tantangan seperti komposisi kloter yang terdiri dari berbagai syarikah berhasil diatasi melalui sistem koordinasi terpadu melalui operation room yang melibatkan Kemenhaj, delapan syarikah, dan PPIH Arab Saudi,” ujarnya.
“Catatan teknis lapangan telah ditangani dengan baik sepanjang operasional haji berlangsung,’ sambungnya sembari menekankan pentingnya menjadikan pengalaman tahun ini sebagai pelajaran bersama untuk peningkatan layanan haji di masa mendatang.
Koordinator dan Supervisor (Musyrif Aam) Kantor Urusan Haji, Dr. Badr al-Sulami juga menyampaikan hal yang sama. Dia mengapresiasi langkah Wakil Menteri Haji Saudi yang berkenan hadir langsung dan memantau kondisi jemaah Indonesia. “Ini sebagai wujud perhatian tinggi pimpinan Kemenhaj terhadap kualitas layanan,” tuturnya.
Badr al-Sulami juga menyampaikan bahwa Kementerian Haji telah memulai langkah awal persiapan Haji 1447 H/2026 M, termasuk pembentukan kelompok kerja lintas sektor yang akan mulai bekerja pekan depan. “Kelompok kerja ini akan membahas berbagai kebijakan baru dan timeline teknis yang harus dipatuhi bersama oleh seluruh pemangku kepentingan untuk menghindari kendala dan menyempurnakan pelayanan haji tahun depan,” tegasnya.
Mewakili PPIH Arab Saudi, Muchli M Hanafi menyampaikan apresiasi dan rasa hormat atas keberhasilan Kerajaan Arab Saudi dalam menyelenggarakan ibadah haji 1446 H/2025 M, di tengah tantangan global dan regional. Indonesia merasa bangga menjadi bagian dari sukses besar ini, dengan kontribusi hampir 16% dari total jemaah haji luar negeri.
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah kedua negara, khususnya Kementerian Haji dan Umrah Saudi dengan Kementerian Agama Republik Indonesia,” tandasnya.
27 Jun 2025
Cuaca Panas dan Beban Pesawat, Kadaker Bandara Imbau Jemaah Tertib Barang Bawaan
Madinah (PHU) --- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk disiplin dalam mematuhi ketentuan barang bawaan saat pulang ke Tanah Air.
Imbauan ini disampaikan menyusul meningkatnya suhu udara di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, yang dapat memengaruhi performa pesawat haji saat lepas landas.
Kadaker Bandara Abdul Basir menegaskan pentingnya menjaga berat muatan pesawat agar tetap dalam batas aman sesuai ketentuan penerbangan. “Cuaca panas bisa menurunkan daya angkat pesawat. Artinya, semakin tinggi suhu, semakin berat tantangan bagi pesawat untuk lepas landas, terutama jika kelebihan muatan,” ujar Basir di Madinah, Kamis (26/6/2025).
Menurut Basir, ketentuan barang bawaan yang telah disepakati dalam Hajj Agreement wajib dipatuhi oleh seluruh jemaah. Setiap jemaah hanya diperbolehkan membawa satu bagasi tercatat (koper besar) dengan berat maksimal 32 kg, satu tas kabin maksimal 7 kg, dan satu tas paspor.
Selain itu, selama menunggu di bandara, jemaah diperbolehkan membawa makanan dan minuman secukupnya, termasuk maksimal empat botol air minum ukuran 300 ml yang dimasukkan dalam tas serut.
“Untuk jemaah yang membawa oleh-oleh atau barang tambahan, kami sangat menyarankan agar menggunakan jasa pengiriman (kargo) yang tersedia di hotel-hotel sebelum proses penimbangan bagasi,” tambahnya.
Ia mengakui bahwa membantu jemaah saat penimbangan bagasi kerap menjadi tantangan tersendiri. Namun, langkah ini penting demi menjaga keselamatan bersama.
“Keselamatan penerbangan adalah prioritas. Jangan sampai karena satu-dua koper yang berlebih, pesawat harus menunda keberangkatan, atau yang lebih fatal, mengalami gangguan teknis saat take off,” jelasnya.
PPIH mengimbau para ketua kloter dan petugas sektor untuk terus menyosialisasikan aturan ini kepada jemaah. Kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan agar proses pemulangan berjalan aman dan lancar di tengah tantangan cuaca ekstrem di musim haji tahun ini.
27 Jun 2025
PPIH Bertemu Kemenhaj Saudi, Ini Pesan Deputy untuk Persiapan Haji 2026
Jeddah (PHU)--Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang juga Penanggung Jawab Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Hilman Latief bertemu dengan Deputy Bidang Hubungan Luar Negeri Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi Hasan Munakirah. Keduanya mendiskusikan sejumlah hal yang terjadi pada penyelenggaran haji 2025 sekaligus persiapan haji tahun depan.
Pertemuan ini berlangsung di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Hilman Latief hadir didampingi Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi dan Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
“Kami bertemu Deputy Kementerian Haji Saudi, mendiskusikan hal yang terjadi tahun ini. Kami semua bersyukur atas pertolongan Allah dan dengan kerja keras bahu membahu, persoalan yang muncul pada saat operasional (haji) bisa kita selesaikan bersama-sama,” terang Hilman Latief jelang bertolak ke Tanah Air di Jeddah, Kamis (26/6/2025).
Dalam pertemuan tersebut, lanjut Hilman, Deputy Kemenhaj dan Umrah Saudi berpesan agar seluruh stakeholders di Indonesia untuk mempersiapkan penyelenggara haji sedari awal. Menurut Hilman, Hasan Munakirah meminta agar proses persiapan dilakukan lebih dini, sesuai tahapan yang sudah ditetapkan Arab Saudi.
Pemerintah Arab Saudi telah memberikan timeline penyelenggaraan ibadah haji 1447 H/2026 H. Info tahapan haji tahun depan itu diberikan pada pertemuan penutupan penyelenggaran haji 2025 di Makkah, 12 Zulhijjah 1446 H atau 8 Juni 2025.
“Tahapan itu mulai dari penetapan kuota, penetapan lokasi di Masya’ir, persiapan kontrak, penentuan jemaah, pelunasan dan lainnya. Ini memang disarankan lebih awal,” sebut Hilman.
“Tentu kami akan menyampaikan ini kepada stakeholders terkait untuk penyelenggaraan haji 1447 H. Semoga kita semua diberikan kemudahan,” sambungnya.
**Pemulangan dari Madinah**
Fase pemulangan jemaah haji gelombang I dari Jeddah sudah berakhir. Bersamaan itu, dimulai fase pemulangan jemaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air.
Saat ini, operasional haji terfokus di Makkah dan Madinah. Proses pergerakan jemaah haji dari Makkah ke Madinah akan berlangsung hingga 2 Juli 2025. Artinya, selain menerima kedatangan jemaah dari Makkah, petugas Daker Madinah juga harus berjibaku untuk melayani kepulangan jemaah dari Kota Nabawi ke Tanah Air.
“Puncak pelayanan tahap terakhir berada di Madinah. Kami meminta jemaah terus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, baik pada saat perjalanan dari Makkah menuju Madinah, saat berkegiatan di Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi, di hotel Markaziyah, maupun saat berziarah,” pesan Hilman.
Penyelenggaraan haji 1446 H masih akan berlangsung dua minggu ke depan. Proses pemulangan jemaah dari Madinah akan berlangsung hingga 11 Juli 2025. “Waktu masih Panjang, saya berharap seluruh petugas tetap siap siaga, meski kondisi sudah melandai,” tutur Hilman.
Sampai hari ini, tercatat ada 280 kloter dengan 108.857 jemaah (53,33%) yang sudah kembali ke Tanah Air. Sebanyak 245 kloter saat ini masih di Makkah dan Madinah. Ada 92 jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan 26 jemaah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
“Mohon doanya semoga diberi kemudahan dan kesembuhan sehingga bisa mengikuti tahapan berikutnya dari proses penyelenggaraan haji ini, baik yang harus menuju ke Madinah maupun harus kembali ke Tanah Air,” tandasnya.
27 Jun 2025
Sempat Tertunda Imbas Bandara Tutup, Jemaah SUB-43 dan 44 Akhirnya Diterbangkan ke Tanah Air
Jakarta (PHU) — Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Muhammad Zain, menyampaikan perkembangan terkini terkait pemulangan jemaah dari Debarkasi Surabaya (SUB) kloter 43 dan 44. Keduanya termasuk dalam rombongan yang dijadwalkan pulang pada akhir Juni 2025.
Namun dikarenakan adanya penutupan Bandara Muscat di Oman, SUB-44 mengalami penundaan keberangkatan ke Tanah Air. Bandara Muscat semula menjadi bandara transit dalam rencana kepulangan.
Untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan jemaah, mereka diinapkan di beberapa hotel di Jeddah, yaitu Casa Blanca Hotel, Ambassador Hotel, dan Casa Dora Hotel.
"Alhamdulillah, laporan dari TPIH Arab Saudi menyampaikan bahwa kloter SUB-44 akhirnya berhasil take off pada 25 Juni pukul 21.00 waktu Saudi Arabia," ujar Zain dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Sementara itu, kloter SUB-43 juga telah diberangkatkan pada dini hari tanggal 26 Juni 2025. Zain menyampaikan bahwa seluruh jemaah dalam kedua kloter tersebut berada dalam kondisi baik dan tetap dalam pengawasan petugas selama masa penyesuaian jadwal.
Zain juga mengimbau masyarakat untuk terus memberikan doa terbaik agar proses pemulangan berjalan lancar hingga seluruh jemaah tiba di Tanah Air dengan selamat. Ia menekankan pentingnya menjaga kemabruran haji setelah kembali dari perjalanan ibadah yang panjang.
“Setiap jemaah membawa pengalaman spiritual yang berharga. Mari kita dorong bersama agar kemabruran ini terjaga dalam kehidupan mereka di tengah masyarakat,” tutupnya.
Hingga hari ini, 51,62% dari total kloter jemaah haji telah kembali ke Tanah Air. Mereka terdiri dari 271 kloter atau sekitar 105.503 jemaah. Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) Tahun 1446 H/2025 M, pemulangan jemaah haji ke Tanah Air akan berlangsung hingga 11 Juli 2025.
Kontributor: Nia Azzuni
26 Jun 2025
Keberangkatan 422 Jemaah Asal Banjarmasin Awali Fase Pemulangan dari Madinah
Makkah (PHU)--Penyelenggaran ibadah haji 1446 H/2025 M sudah memasuki fase akhir, yaitu pemulangan jemaah haji dari Madinah ke Tanah Air. Hal ini ditandai dengan keberangkatan 422 jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 7 Debarkasi Banjarmasin (BDJ 07) dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Fase pemulangan jemaah haji terbagi dalam dua gelombang. Jemaah yang berangkat pada gelombang I pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Proses ini sudah selesai pada 26 Juni 2025. Sebanyak 263 kelompok terbang (kloter) dengan 102.552 jemaah (50,1%) telah kembali ke Indonesia. Bersamaan dengan itu, dimulai fase pemulangan jemaah yang berangkat pada gelombang II melalui Bandara AMAA Madinah.
“Jemaah BDJ 07 terbang dari Bandara AMAA Madinah pada sekitar pukul 02.10 waktu Arab Saudi. Hal itu sekaligus menandai dimulainya fase pemulangan jemaah haji Indonesia dari Madinah,” terang Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M Hanafi di Jeddah, Kamis (26/6/2025).
“Proses pemulangan jemaah haji dari Madinah akan berlangsung hingga 10 Juli 2025. Semoga seluruh jemaah haji Indonesia dalam keadaan sehat dan proses kepulangan ke Tanah Air berjalan lancar,” sambungnya.
Muchlis M Hanafi menjelaskan, saat ini petugas Daker Madinah sedang menghadapi puncak layanan jemaah haji untuk fase kedua. Selain menerima kedatangan jemaah haji dari Makkah, petugas Madinah juga memberikan layanan pemulangan jemaah dari hotel ke Bandara AMAA Madinah.
“Puncak layanan pertama di Madianh terjadi pada fase kedatangan. Petugas Madinah menerima kedatangan jemaah dari Tanah Air dan memberangkatkan ke Makkah. Saat ini fase puncak kedua, petugas menerima kedatangan jemaah dari Makkah sekaligus memulangkan melalui Bandara Madinah,” paparnya.
Kepala Daerah Kerja Madinah M Lutfi Makki menambahkan, 422 jemaah BDJ 07 diberangkatkan dari hotel di Madinah ke bandara AMAA Madinah sejak pukul 22.10 WAS atau empat jam sebelum terbang. Proses mobilisasi jemaah menggunakan 11 bus yang dilayani oleh Syarikah Rawaf Muna.
“Alhamdulillah proses pergerakan jemaah berjalan lancar dan aman. Semoga kondisi ini akan terus berjalan hingga akhir pemulangan pada 10 Juli 2025,” jelas Makki, panggilan akrabnya.
Dijelaskan Makki bahwa ada 18 kloter yang pulang pada hari pertama fase pemulangan jemaah dari Bandara AMAA Madinah, dengan data sebagai berikut:
1. Kloter 7 Debarkasi Banjarmasin (BDJ 07), terbang 02.10 WAS
2. Kloter 12 Debarkasi Palembang (PLM 12), terbang 03.05 WAS
3. Kloter 37 Debarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 37), terbang 03.25 WAS
4. Kloter 7 Debarkasi Balikpapan (BPN 07), terbang 04.25 WAS
5. Kloter 50 Debarkasi Solo (SOC 50), terbang 05.45 WAS
6. Kloter 8 Debarkasi Padang (PDG 08), terbang 06.00 WAS
7. Kloter 22 Debarkasi Makassar (UPG 22), terbang 06.45 WAS
8. Kloter 12 Debarkasi Lombok (LOP 12), terbang 07.40 WAS
9. Kloter 13 Debarkasi Kualanamu (KNO 13), terbang 11.20 WAS
10. Kloter 51 Debarkasi Solo (SOC 51), terbang 13.20 WAS
11. Kloter 38 Debarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 38), terbang 14.30 WAS
12. Kloter 51 Debarkasi Surabaya (SUB 51), terbang 17.15 WAS
13. Kloter 32 Debarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 32), terbang 18.50 WAS
14. Kloter 52 Debarkasi Surabaya (SUB 52), terbang 20.35 WAS
15. Kloter 15 Debarkasi Batam (BTH 15), terbang 21.15 WAS
16. Kloter 13 Debarkasi Kertajati (KJT 13), terbang 21.30 WAS
17. Kloter 33 Debarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 33), terbang 22.20 WAS
18. Kloter 34 Debarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 24, terbang 23.30 WAS
Populer
5 Jun 2025
Menag Turun Tangan Urai Jemaah Belum Masuk Tenda Wukuf
1 Jun 2025
Seluruh Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Suci dan Siap Menuju Fase Armuzna
4 Jun 2025
Menag Cek Pemberangkatan Jemaah Haji ke Arafah
7 Jun 2025
Safariwukuf 477 Jemaah Haji Lansia, Risti, dan Disabilitas Berjalan Lancar
1 Jun 2025
Tim Amirulhajj Tinjau Kesiapan Jemaah Haji di Sektor 2 Makkah
18 Jun 2025
Pergeseran Jemaah Haji Gelombang 2 dari Makkah ke Madinah Dimulai 18 Juni, Dirjen PHU: Sudah Disiapkan Berbasis Kloter
16 Jun 2025
Pimpin Rapat Amirul Hajj, Menag : Evaluasi Fokus pada Kepulangan Jemaah dan Pembenahan Data Layanan Haji