Jamarah Kemenag Sultra, Dirbina Pastikan Persiapan Jemaah Haji 2025

2 Nov 2024 oleh Mustarini Bella Vitiara | dilihat 6600 kali

Kendari (PHU) --- Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhamad Saleh, menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada kegiatan JAMARAH (Jagong Masalah Umrah dan Haji) Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara, di Aula Kedatangan Arafah Asrama Haji Kendari, Sabtu (2/11/2024).

Direktur Bina Haji pada Ditjen PHU Kemenag RI, Arsad Hidayat menyampaikan, survei Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 2024 telah dirilis oleh BPS pada September lalu, menyatakan bahwa indeks kepuasan jemaah terhadap layanan haji tahun 2024 mencapai angka 88,20 persen dengan predikat sangat memuaskan. Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari kekompakan dan tim yang solid baik dari pusat hingga daerah.

"Indonesia sudah menerima kuota haji tahun 2025, sebesar 221 ribu jemaah dan saat ini tengah dirancang bagaimana skema distribusinya. Jika skema distribusi sudah dipastikan berapa jemaah untuk setiap wilayah, maka dapat menjadi bahan untuk kemudian dilakukan persiapan-persiapan haji tahun 2025," terang Arsad dalam sambutannya.

Arsad menyebut jika kuota petugas haji akan dikurangi. Jika sebelumnya terdapat lima petugas haji yang menyertai setiap kloter, maka pada penyelenggaraan ibadah haji tahun depan jumlahnya akan dikurangi menjadi tiga petugas saja. "Untuk memaksimalkan layanan-layanan yang ada di kloter, pemerintah daerah akan diminta untuk membantu kekurangan tersebut dengan petugas haji daerah. Nantinya akan dilakukan Bimtek terintegrasi, agar petugas haji pusat dan daerah dapat saling bekerja sama," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Arsad juga menjabarkan tentang operasional haji yang akan dilaksanakan sejak jemaah kloter pertama masuk ke asrama haji pada 1 Mei hingga diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Ini semua harus menjadi semangat kita bersama bagaimana agar penyelenggaraan ibadah haji ke depan bisa jauh lebih bagus dan lebih baik," harapnya.

WhatsApp Image 2024-11-02 at 13.57.54.jpeg

Terkait umrah, Arsad menambahkan jika pihak Arab Saudi menargetkan akan mengupayakan menerima 30 juta jemaah umrah hingga tahun 2030. Selain itu, jemaah umrah juga bisa mengunjungi tempat-tempat wisata atau bersejarah lain yang ada di Arab Saudi.

"Umrah itu visanya tidak hanya untuk Madinah dan Makkah tapi juga bisa untuk kota-kota yang lainnya," pungkasnya.

Sementara Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhamad Saleh, dalam sambutannya mengatakan, Jagong Masalah Umrah dan Haji adalah wadah penting untuk duduk bersama, berdiskusi, dan saling berbagi informasi serta solusi terkait berbagai permasalahan seputar penyelenggaraan ibadah umrah dan haji.

"Tentu kita semua memahami bahwa pelayanan ibadah umrah dan haji bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban administratif, namun juga tanggung jawab moral kita dalam memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah mereka dengan aman, nyaman, dan lancar," tegas Saleh.

Saleh menambahkan, banyak tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan ibadah umrah dan haji, mulai dari persoalan teknis keberangkatan, layanan selama di Tanah Suci, hingga aspek kesehatan dan keselamatan jemaah. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat menemukan langkah-langkah perbaikan yang nyata dan berkelanjutan agar pelayanan ibadah umrah dan haji semakin baik setiap tahunnya.

Saleh berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, pihak penyelenggara, dan seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, kolaborasi ini penting agar setiap kebijakan yang diambil dapat benar-benar memberikan manfaat dan meningkatkan pelayanan bagi seluruh jemaah.

"Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai sarana untuk membuka ruang komunikasi yang transparan dan efektif, serta memperkuat komitmen kita dalam memberikan pelayanan terbaik," tandasnya.