Wamenag: Presiden Prabowo Ingin Bangun Kampung Haji di Makkah

3 Nov 2024 oleh Boy Azhar | dilihat 32491 kali

Padang, Kemenag--Indonesia adalah negara yang mengirim jemaah haji dan umrah terbesar di seluruh dunia. Dalam setahun hampir 2 juta jemaah melaksanakan umrah. Ditambah 241 ribu bahkan lebih masyarakat Indonesia yang melaksanakan ibadah

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi'i dalam kegiatan Gathering Performance Review yang digelar Badan Penyelenggara Keuangan Haji (BPKH) RI, Sabtu (2/11) malam di Padang.

Hadir Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, Hadir Plt. Gubernur Sumbar, Audy Joinaldi, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin beserta Kabag TU dan Kepala Bidang, BPS BPIH, dan perwakilan BPKH se Indonesia.

Wamenag mengatakan kontribusi Indonesia terhadap Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji begitu besar. Namun hal itu belum selaras dengan pelayanan yang didapatkan jemaah haji Indonesia terutama saat berada di Armuzna, (Arafah, Muzdalifah dan Mina).

"Atas kondisi ini, Presiden Prabowo Subianto berkeinginan membangun kampung haji di Kota Makkah, Arab Saudi, untuk memudahkan jamaah haji asal Indonesia," ungkap Wakil Menteri Agama yang kerap disapa Romo ini.

"Kampung haji ini merupakan komitmen Presiden untuk memberikan pelayanan yang prima kepada jamaah haji asal Indonesia," sambung Wamenag.

Wamenag mengatakan keinginan Presiden Prabowo tersebut berangkat dari kerisauannya melihat keberadaan jamaah haji asal tanah air yang kerap tidak mendapatkan layanan yang maksimal.

"Padahal, jemaah haji Indonesia telah menabung atau mengumpulkan uang selama bertahun-tahun dalam jumlah yang tidak sedikit. Namun, mereka tidak mendapatkan layanan sebagaimana mestinya," ungkap Romo.

Pendirian kampung haji Indonesia di Makkah lanjut Romo sebetulnya telah mendapat respons positif dari Kerajaan Arab Saudi terutama Pangeran Muhammad Bin Salman (MBS). Pihaknya telah menyerahkan tanah seluas 50 hektare untuk konsesi 100 tahun.

"Meskipun pembangunan kampung haji ini belum bisa terlaksana, Presiden terus bertekad mengupayakan pembangunannya. Tapi, untuk haji tahun ini mungkin kita bisa sewa hotel tiga hingga empat tahun sebagai pengganti sementara kampung haji," sebut Wamenag.

Meskipun kampung haji Indonesia tersebut belum terealisasi, Wamenag menyampaikan bahwa kepala negara telah menunjukkan komitmen dan kepeduliannya terhadap jamaah haji.

"Beliau (presiden) memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pelaksanaan ibadah haji karena beliau benar-benar prihatin terhadap apa yang dialami oleh jemaah haji di Tanah Suci," pungkas Wamenag. (Humas Sumbar)