24 Apr 2025
Sehari Jelang Penutupan, 212.242 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji
Jakarta (PHU) --- Sehari jelang penutupan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 H/2025 M, ada 212.242 jemah yang telah melunasi biaya haji. Tahap perpanjangan pelunasan ini akan berakhir pada 25 April 2025. "Hingga hari ini sebanyak 212.242 jemaah reguler sudah melakukan pelunasan,' terang Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain di Jakarta, Kamis (24/4/2025). Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Untuk kuota haji reguler, terbagi atas: 190.897 jemaah haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi; 10.166 jemaah haji reguler prioritas lanjut usia; 685 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU); dan 1.572 petugas haji daerah (PHD). Muhammad Zain menjelaskan, dari sisi jumlah, jemaah reguler yang melunasi biaya haji sudah melebihi kuota nasional. Namun demikian, secara kewilayahan, hingga hari ini, masih ada dua provinsi yang belum 100% terserap kuotanya. Dua provinsi tersebut adalah Jawa Barat (377 kuota) dan Gorontalo (17). Selain itu, masih ada 56 kuota Petugas Haji Daerah (PHD) dan satu kuota pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) yang juga belum terisi. “Kita berharap, besok seluruh kuota yang tersisi di Jawa Barat dan Gorontalo sudah terisi. Demikian juga kuota PHD dan pembimbing ibadah pada KBIHU," tegas Muhammad Zain. "Kita masih membuka kemungkinan perpanjangan lagi untuk masa pelunasan ini. Tujuannya untuk memastikan seluruh kuota terserap maksimal," sambungnya. Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H. Jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025. Sehari berikutnya, jemaah haji reguler asal Indonesia secara bertahap akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci dari embarkasi masing-masing.
23 Apr 2025
Hadiri Pelantikan PPIH Embarkasi Lombok, Dirbina UHK: Berikan 3 Senyum untuk Jemaah
Mataram (PHU) —- Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus (Dirbina UHK) pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU), Nugraha Stiawan, mengajak petugas haji yang akan melayani jemaah haji tahun ini untuk menerapkan “3 Senyum”. Senyum pertama adalah pada saat persiapan, senyum kedua adalah pada saat pelaksanaan puncak ibadah haji, dan senyum ketiga adalah saat pasca haji untuk menyambut jemaah dengan haji yang mabrur. “Marilah kita sama-sama wujudkan 3 Senyum bagi jemaah haji Indonesia sebagaimana yang disampaikan Bapak Menteri Agama RI,” ungkap Nugraha, saat hadir dalam Pelantikan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Lombok Tahun 1446 H/2025 M di Aula Bir Ali II Asrama Haji Embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (22/4/2025). Nugraha mengatakan, pelayanan di embarkasi atau debarkasi haji memiliki peran yang sangat penting dalam proses penyelenggaraan haji di Tanah Air. Pelayanan di embarkasi/debarkasi diharapkan dapat memberikan kesan yang mendalam bagi jemaah dan menjadi cerminan dari kualitas pelayanan ibadah haji di dalam negeri. “Sebagai pintu pertama pelayanan haji Indonesia, embarkasi akan memberikan kesan pertama bagi seluruh jemaah haji,” sambungnya. Selain itu, Nugraha juga berpesan agar PPIH Embarkasi agar selalu membangun kesan positif dengan bekerja secara optimal dan prima sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Menurutnya, kunci utama untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia adalah sikap yang ikhlas, terampil, cekatan, adaptif dan kolaboratif. “Kami yakin PPIH Embarkasi Lombok tahun 1446H/2025M yang baru saja dilantik mampu mewujudkan hal tersebut,” tandasnya. Pada tahun ini, total jemaah haji Indonesia adalah sebanyak 203.320, serta 2.083 petugas kloter yang dibagi menjadi 526 kloter, dan akan diberangkatkan melalui 14 embarkasi di Indonesia. Jumlah jemaah haji Indonesia Embarkasi Lombok sendiri adalah sebanyak 4.499 dan terbagi ke dalam 12 kloter. Keberangkatan pertama jemaah haji akan dilaksanakan pada 2 Mei 2025.
22 Apr 2025
Kemenag dan Imigrasi Arab Saudi Tinjau Persiapan Fast track di Bandara Soetta
Tangerang (PHU)—Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) dan Ditjen Imigrasi Arab Saudi meninjau persiapan Fast Track (Mecca Route) di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten. Kunjungan dari beberapa perwakilan Pemerintah Arab Saudi ini untuk memastikan segala persiapan Fast Track bagi jemaah haji Indonesia matang pada saat operasional haji nanti. Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief mengatakan pada tahun 2025 ini seluruh area Terminal 2F akan difungsikan untuk penerbangan haji dan umrah. Tahun lalu penerbangan haji dan umrah masih berada di diterminal 2D dan Terminal 3. Perpindahan ini tentu saja harus dipersiapkan dengan matang dan harus dinegosiasikan kepada pihak Pemerintah Arab Saudi. “Untuk persiapan mecca route sudah disiapkan dari berbagai pihak tentunya kami ucapkan terimakasih kepada pihak Angkasa Pura, Injourney, Imigrasi , Polri khususnya Polres Bandara kemudian teman-teman dari Ditjen PHU khususnya bagian dokumen yang telah mempersiapkan fast track dan negosiasi yang cutup alot pada awalnya karena awalnya kita ada perpindahan tahun ini dari terminal 2D ke Terminal 2F Terminal ini dikhususkan untuk Haji dan umrah Mulai tahun ini,” kata Hilman saat di temui di Bandara Soetta, Tangerang. Selasa (22/4/2025). ![WhatsApp Image 2025-04-22 at 12.13.20.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/Whats_App_Image_2025_04_22_at_12_13_20_2ed40e5bad.jpeg) Awalnya, kata Hilman, pihak Pemerintah Saudi Arabia masih menginginkan lokasi yang lama (Terminal 2D), namun setelah melihat ke lapangan akhirnya mereka puas dengan tempat yang baru ini. ”Kelihatannya dan kami senang bahwa tim Fast Track Saudi Arabia khususnya imigrasinya, mereka mungkin juga semacam Angkasa Puranya yang awalnya sebelum lihat lokasi mengiginkan lokasi lama setalah melihat lokasi baru nampaknya meraka sangat puas dan Inaya Allah kita akan menggunakan tempt baru ini,” ujarnya. Hilman berharap, layanan Fast Track ini kedepannya menjadi suatu model yang kuat, tidak hanya melayani keberangkatan jemaah namun juga dapat melayani kepulangan jemaah ke Tanah Air, sehingga dapat mengurangi antrian baik di Tanah Suci maupun di Tanah Air. “Kami berharap Fast Track menjadi sauté model yang semakin kuat dan ditahun yang akan datang fast track tidak tanya keberangkatan tapi kita juga mengharapkan kedepan kerjasama imigrasi kita dan Saudi semakin kat, sehingga Fast Track kepulangan juga bisa disiwapkan dan ini akan membantu jemaah mengurangi energi antrian baik di Tanah Air maupun di Tanah Suci,” tandasnya. Hadir dalam kunjungan tersebut Dirjen Imigrasi Arab Saudi Mayor Jenderal Saleh bin Saad Al Murabba, Ketua Dewan Direksi Perusahaan Al Wukalla Saher bin Abdul Aziz Matar, General Manager Manajemen Pusat Bisnis Elm Company Youssef bin Rashid Al Rashid serta Sekjen Komite Pengawas Mayor Mohammed bin Nasser Al Hallaf, Direktur Pelayanan Haji Salam Negeri Muhammad Zain, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Putu Eka Cahyadi sera Perwakilan Polri.
22 Apr 2025
Kemenag Lantik PPIH Embarkasi JKG dan Meal Test Makanan Jemaah Haji 2025
Jakarta (PHU)— Kementerian Agama hari ini melantik 23 orang Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok Gede Jakarta Tahun 1446H/2025M. PPIH Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) dilantik oleh Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI M. Arfi Hatim mewakili Dirjen PHU di Gedung Serbaguna 1 Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (22/4/2025). Dalam arahannya, Arfi mengatakan pelantikan PPIH Embarkasi Jakarta Pondok Gede merupakan rangkaian dari proses persiapan penyelenggaraan haji yang sangat penting. “Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional yang menjadi tangungjawab pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dengan melibatkan kementerian/lembaga dan stakholder terkait,” kata Arfi. “Mulai dari Imigrasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, TNI/Polri, pemerintah daerah, Kemenag Kabupaten/kota dan stakholder lainnya,” sambung Arfi. Hal ini, lanjut Arfi menunjukkan bahwa persiapan penyelenggraan ibadah haji membutuhkan sinergisitas dan kolaborasi dari berbagai pihak. Ia menambahkan embarkasi dan debarkasi menjadi salah satu ujung tombak dan etalase dari penyelenggaraan ibadah haji. “Jadi peleyanan di embarkasi akan memberikan kesan penting kepada jemaah ketika masuk asrama haji menjelang keberangkatan ke tanah suci,“ tandas Arfi. “Bapak dan Ibu adalah sosok yang tepat untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji khususnya jemaah haji embarkasi JKG,” ujarnya. ![WhatsApp Image 2025-04-22 at 19.09.52.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/Whats_App_Image_2025_04_22_at_19_09_52_4c7a868d46.jpeg) Dikatakan Arfi, dalam penyelenggaraan ibadah haji ada PPIH Pusat, PPIH Arab Saudi, PPIH Kloter dan PPIH Embarkasi. Peran PPIH, kata Arfi, sangat penting dan strategis dalam memberikan pelayanan sehingga menjadi etalase dan ujung tombak penyelenggaraan ibadah haji dengan memberikan kesan terbaik kepada jemaah mulai dari keberangkatan ke tanah suci hingga kepulangan ke tanah air. "Semoga komitmen dan tanggung jawab yang diberikan kepada bapak dan ibu bisa memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji kita di embarkasi. Kita berharap penyelenggaraan haji 2025 ini dapat berjalan lancar dan sukses,” harap Arfi. **Meal Test Catering Jemaah** Sebelum gelaran pelantikan, Sesditjen PHU Arfi Hatim bersama Kakanwil Kemenag DKI Jakarta dan Banten melakukan meal test makanan buat jemaah saat penerbangan ke tanah suci dan kembali ke tanah air. Ikut juga mendampingi para stakeholder yg terlibat secara langsung seperti Pemda DKI, Kanwil Imigrasi DKI, Dinas Kesehatan, Kepabeanan dll. Meal test disajikan oleh dua maskapai yang akan memberangkatkan jemaah dari embarkasi JKG yakni Garuda Indonesia (GA) dan Saudi Airlines (SV). Tujuan dari Meal Test ini adalah untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan memenuhi standar kesehatan, keamanan, dan kualitas yang tinggi. Makanan yang akan disajikan kepada jemaah dalam penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta ke tanah suci berupa dua kali makanan berat ditambah snack dan sajian makanan ringan lainnya. “Meal Test ini penting dilakukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jemaah haji selama perjalanan ibadah haji,” kata Arfi. Makan yang akan disajikan dua maskapai ini merupakan makanan khas nusantara seperti gado-gado, salad ayam, kalio ayam, saus ikan, tongseng, pepes ikan dan varian roti. Ada juga kering tempe teri, tumis buncis, sambal lado mudo, ayam panggang dengan minuman lengkap seperti susu, jus, dan buah segar.
22 Apr 2025
Kemenag Gelar Bimtek Siskopatuh PIHK Sebanyak 5 Angkatan
Jakarta (PHU)—Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaporan Siskopatuh Haji Khusus kepada Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Bimtek berlangsung 21 - 25 April 20205 yang terbagi dalam 5 angkatan di Jakarta. Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Nugraha Stiawan mengatakan Bimtek ini diadakan dalam rangka akurasi data dan informasi sebagai salah satu capaian sukses penyelenggaraan ibadah haji khusus dan sebagai mandatori kewajiban PIHK dalam melaporkan terkait entitas kewajiban pelaporan pemberangkatan dan pemulangan dalam penyelenggaraan haji khusus. “Data dan informasi ini sebagai salah satu capaian sukses penyelenggaraan ibadah haji khusus dan sebagai mandatori kewajiban PIHK dalam melaporkan pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji khusus,” kata Nugraha di Jakarta. Senin (21/4/2025). Nugraha menuturkan ekspetasi capaian dalam pelaksanaan bimtek ini antara lain adalah Akurasi data dan informasi tercapai, Kesadaran kepatuhan peraturan dan perundangan, Pengaduan menurun, Kasus kriminalitas menurun, Kegagalan pemberangkatan dan pemulangan menurun, Penanganan masalah cepat, Hilirisasi dan industrialisasi berkembang dan sehat (ekosistem ekonomi) serta Kepercayaan masyarakat kembali meningkat. Terkait data jemaah haji khusus, ia meminta Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) sudah menginput seluruh data jemaahnya ke Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) sebelum dimulainya musim haji tahun 2025 ini. “Menjelang musim haji ini, PIHK diharapkan sudah menginput seluruh data jemaah ke Siskopatuh,” tegas Nugraha. Nugraha menilai, penginputan data jemaah ini menjadi sangat penting bagi Kemenag, karena jika suatu waktu terjadi pada jemaah maupun PIHKnya bisa terlacak lewat aplikasi Siskopatuh tersebut sehingga dapat memberikan data yang akurat dan valid dalam menindaklanjuti pelaporannya. “Bagaimana kita bisa menghadirkan informasi yang valid tapi juga akurat, dan salah satu hal yang menjadi faktor kesuksesaan itu adalah ketika PIHK yang memberangatkan jemaah hajimya dapat memberikan informasi yang valid kedalam Siskopatuh,” kata Nugraha. Turut hadir, Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus, Mahmudi Affan Rangkuti, Pj.Identifikasi dan Penanganan Masalah Ibadah Umrah Muhammad, Pj. Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah Misbachul Munir, Pj. Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Haji Khusus Ahmad Mubasyir, Pj. Identifikasi dan Penanganan Masalah Haji Khusus Shandy Furkan.
21 Apr 2025
Jelang Musim Haji 2025, PIHK Wajib Input Data Jemaah ke Siskopatuh
Jakarta (PHU)— Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus mewajibkan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) sudah menginput seluruh data jemaahnya ke Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) sebelum dimulainya musim haji tahun 2025 ini. Demikian ditegaskan Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Nugraha Stiawan saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaporan Siskopatuh Haji Khusus kepada PIHK yang berlangsung di Jakarta. Senin (21/4/2025). “Menjelang musim haji ini, PIHK diharapkan sudah menginput seluruh data jemaah ke Siskopatuh,” tegas Nugraha. Nugraha menilai, penginputan data jemaah ini menjadi sangat penting bagi Kemenag, karena jika suatu waktu terjadi pada jemaah maupun PIHKnya bisa terlacak lewat aplikasi Siskopatuh tersebut sehingga dapat memberikan data yang akurat dan valid dalam menindaklanjuti pelaporannya. “Bagaimana kita bisa menghadirkan informasi yang valid tapi juga akurat, dan salah satu hal yang menjadi faktor kesuksesaan itu adalah ketika PIHK yang memberangatkan jemaah hajimya dapat memberikan informasi yang valid kedalam Siskopatuh,” kata Nugraha. ![WhatsApp Image 2025-04-21 at 09.26.12.jpeg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/Whats_App_Image_2025_04_21_at_09_26_12_9de5dd4678.jpeg) Sebagai tindak langut Pengawasan Haji Khusus ini, lanjut Nugraha adalah melakukan konsolidasi dengan menggandeng Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia, Kedubes Singapura serta  Direktorat Pelindungan WNI (PWNI) Kemenlu RI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dalam kerja sama pengawasan jemaah haji khusus dan umrah di Bandara Transit Kuala Lumpur dan Bandara Changi Singapura pada operasional haji 1446H/2025M ini. "Pada operasional haji 1446H/2025M ini kami akan melakukan pengawasan langsung jemaah haji khusus di Bandara Transit Kuala Lumpur, Malaysia dan Bandara Changi Singapura,” jelasnya. Turut hadir, Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus, Mahmudi Affan Rangkuti, Pj.Identifikasi dan Penanganan Masalah Ibadah Umrah Muhammad, Pj. Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah Misbachul Munir, Pj. Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Haji Khusus Ahmad Mubasyir, Pj. Identifikasi dan Penanganan Masalah Haji Khusus Shandy Furkan.
20 Apr 2025
Pondok Gede Berubah Jadi "Tanah Suci": Kisah di Balik Simulasi Pelayanan Haji yang Menyentuh
Jakarta (PHU) --- Malam itu, Asrama Haji Pondok Gede bertransformasi menjadi miniatur Tanah Suci. Bukan lantunan talbiyah yang menggema, melainkan isak tangis seorang "jemaah" yang tersesat di tengah keramaian "Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah". Teriakan pilu itu hanyalah bagian dari skenario yang dirancang untuk menguji kesiapan petugas Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan. "Tolong-tolong aku di mana, aku di mana," rintih seorang petugas yang berperan sebagai jemaah, air mata buatan membasahi wajahnya. Reaksi sigap terlihat dari para petugas PPIH lainnya. ![IMG-20250419-WA0320.jpg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_20250419_WA_0320_d9cbb16a7a.jpg) Mereka bergegas menghampiri, bukan dengan panik, melainkan dengan sentuhan lembut dan kata-kata menenangkan. "Ibu, ibu sekarang di Tanah Suci, ibu akan menunaikan rukun Islam kelima. Ibu akan berhaji. Istigfar ya, Bu," bisik seorang petugas dengan penuh empati. Keajaiban kecil terjadi. Raut wajah panik berangsur-angsur mereda, digantikan oleh senyum tipis yang menyiratkan ketenangan. Adegan lain menampilkan seorang "jemaah" lansia yang tampak kelelahan saat tiba. Langkahnya goyah, tubuhnya ringkih. Kembali, petugas PPIH hadir bak malaikat penolong. Kursi roda disiapkan dalam sekejap, uluran tangan membantu sang lansia duduk dengan nyaman. Pemandangan-pemandangan menyentuh itu merupakan bagian dari gladi posko yang digelar oleh Kementerian Agama dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Arab Saudi 1446/2025M di Asrama Haji Pondok Gede, Sabtu (19/4/2025). Ratusan petugas PPIH dari berbagai daerah kerja, yang telah mengikuti pelatihan intensif sejak 14 April, larut dalam simulasi yang terasa begitu nyata. ![IMG-20250419-WA0251.jpg](https://haji.kemenag.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/IMG_20250419_WA_0251_9a920034f1.jpg) Fasilitator berpengalaman, Harun Arrasyid, memimpin jalannya simulasi yang mencakup seluruh alur perjalanan haji. Mulai dari kedatangan di bandara Jeddah dan Madinah, pergerakan di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), hingga prosesi lontar jumrah dan tahapan murur serta tanazul. Sebelum praktik lapangan ini, para petugas dibekali pemahaman teoretis melalui Tactical Floor Game (TFG) untuk memvisualisasikan dinamika pergerakan jemaah. "Sebelum kita melaksanakan gladi posko, para peserta kita berikan teori dan pembekalan dengan sistem Tactical Floor Game (TFG) untuk memberikan gambaran pergerakan jemaah di Armuza seperti apa," terang Harun. Tak hanya skenario umum, simulasi ini juga menghadirkan "jemaah" dengan berbagai kondisi khusus: sakit, meninggal dunia, kehilangan paspor, amnesia, hingga masalah bagasi dan salah kamar penginapan. Tujuannya satu, melatih kesigapan dan keterampilan petugas dalam menghadapi situasi tak terduga di lapangan. "Tujuan gladi posko ini untuk memberikan gambaran sekaligus memberikan keterampilan-keterampilan kepada petugas agar bisa menangani hal itu, sehingga penugasan nanti di lapangan bisa lebih sempurna dalam melayani jemaah haji Indonesia," tegas Harun. Semangat dedikasi para petugas PPIH ini terus membara hingga larut malam. Mereka juga mendapatkan pembekalan mendalam mengenai prosesi safari wukuf (reguler dan khusus) serta murur dari Fasilitator PPIH 1446 H/2025M, Slamet. Safari wukuf khusus, dijelaskan Slamet, akan dilayani oleh tim gabungan dari tiga daker yang terdiri dari personel PKP3JH (Penanganan Krisis Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji), petugas kesehatan, pembimbing ibadah, dan petugas layanan lainnya. "Tugas tim ini menjaga dan memperbaiki kondisi jemaah haji termasuk psikologi jemaah," ujarnya. Gladi posko diakhiri dengan praktik langsung penyambutan, pergerakan, dan pendorongan jemaah di Armuzna, diikuti dengan evaluasi menyeluruh. Malam di Pondok Gede menjadi saksi bisu betapa seriusnya persiapan para petugas PPIH Arab Saudi. Di balik simulasi yang terkadang menguras emosi, terukir komitmen kuat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu Allah yang akan segera tiba di Tanah Suci. Pondok Gede seolah menjadi "Makkah" sesaat, tempat empati dan kesiapsiagaan dipupuk demi kelancaran ibadah haji tahun 2025.
19 Apr 2025
100 Ribu Visa Haji Terbit, Jemaah Masuk Asrama 1 Mei
Jakarta (PHU) --- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief menyatakan bahwa sebanyak 100.000 visa dari total 203.320 jemaah haji reguler telah diterbitkan. Kabar gembira ini disampaikan Hilman Latief,dalam acara Bimbingan Manasik Haji Nasional 1446 H/2025 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (19/4/2025). "Insya Allah, pada 1 Mei jemaah sudah siap masuk ke asrama haji, dan pada 2 Mei akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci," ungkap Hilman di hadapan Menteri Agama RI Nasaruddin Umar dan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Dahnil Anzar Simanjuntak. Acara manasik haji nasional yang bertema "Menggapai Haji Mabrur: Meraih Kesempurnaan Spiritual dalam Ibadah Haji" ini dihadiri sekitar 1.500 jemaah secara langsung dari wilayah Jakarta, serta lebih dari 141.000 jemaah lainnya yang mengikuti secara daring dari 500 titik di seluruh Indonesia. Dalam laporannya kepada Menteri Agama dan BPH, Hilman menyampaikan bahwa seluruh proses persiapan keberangkatan berjalan lancar. Beliau juga mengapresiasi kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia yang terjaga dengan baik menjelang keberangkatan. Lebih lanjut, Hilman mengungkapkan bahwa jumlah calon jemaah haji reguler yang telah melunasi biaya haji mencapai 208.000 orang. Angka ini menunjukkan surplus 5.000 jemaah. "Alhamdulillah, meskipun sebelumnya kita sempat khawatir terkait pelunasan biaya haji yang belum selesai, saat ini jamaah haji reguler bahkan sudah surplus lebih dari 5.000 orang. Jamaah haji khusus juga sudah menyelesaikan pelunasan. Dari jemaah yang melunasi itu, juga sudah dinyatakan istitha'ah oleh Kementerian Kesehatan," jelas Hilman. Hilman menekankan bahwa tujuan utama manasik haji nasional adalah untuk membangun kesadaran akan pentingnya pemahaman syariat Islam serta mendorong kemandirian jemaah dalam melaksanakan ibadah haji. Kemandirian ini merupakan bagian dari program ketahanan jemaah haji Indonesia. Selain itu, Hilman juga melaporkan bahwa proses penerbitan visa bagi jemaah haji terus dipercepat. Dengan berbagai persiapan yang terus dimatangkan, diharapkan keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci dapat berjalan dengan lancar dan khusyuk.
19 Apr 2025
Dahnil Anzar: Manasik Sangat Penting, Haji Harus Sukses dalam Ritual, Ekonomi, dan Peradaban
Jakarta (PHU) — Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, menekankan pentingnya kegiatan bimbingan manasik haji sebagai bagian integral dari kesiapan jemaah Indonesia menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan dalam kegiatan Bimbingan Manasik Haji Nasional di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (19/4). “Manasik sangat penting bagi jemaah haji sebagai upaya persiapan dan pelaksanaan saat di Saudi Arabia. Kami sadar bahwa jemaah haji Indonesia sangat beragam. Mungkin ada yang pertama kali naik pesawat, bahkan pertama kalinya ke luar daerah. Maka, hal-hal teknis dalam perjalanan haji sangat penting. Yang tak kalah penting adalah istithaah,” ujar Dahnil. Ia mendoakan agar seluruh jemaah haji Indonesia senantiasa diberikan kesehatan dan kebugaran dalam menjalani seluruh rangkaian ibadah. Dahnil juga menyampaikan bahwa Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) merupakan lembaga baru hasil kebijakan Presiden Prabowo Subianto, yang akan mulai bertanggung jawab penuh sebagai otoritas penyelenggaraan haji nasional mulai tahun 2026, pasca-perubahan Undang-Undang No. 8 Tahun 2019 diselesaikan. “Sebagian besar masyarakat mungkin belum mengetahui tentang BP Haji. Badan ini adalah terobosan baru yang dibentuk Presiden Prabowo agar haji tidak hanya menjadi kegiatan ritual, tapi juga berdampak luas bagi bangsa. Tahun ini, seluruh satuan kerja Kementerian Agama masih membantu proses penyelenggaraan haji, dan kami belajar banyak dari Kemenag,” lanjutnya. Dalam menyongsong perubahan tata kelola haji nasional, BP Haji merumuskan “Tri Sukses Penyelenggaraan Haji” sebagai pilar utama yang akan dijalankan ke depan: 1. Sukses Ritual – Ibadah haji berjalan sesuai syariat, dengan penyelenggaraan yang efisien, aman, nyaman, dan bebas dari praktik korupsi. 2. Sukses Ekosistem Ekonomi – Memberikan multiplier effect secara ekonomi, membangkitkan daya saing, dan memperkuat simbolisasi kebangkitan umat. 3. Sukses Peradaban dan Keadaban – Menjadi ajang penguatan ukhuwah wathaniyah dan nasionalisme. “Haji harus menjadi penguat kebangsaan. Jangan lupa, kemerdekaan Indonesia juga lahir dari kontribusi para haji. Maka kami yakin, tahun ini akan menjadi tahun penyelenggaraan haji terbaik sepanjang sejarah, dan kami akan meneruskan standar tinggi yang sudah dibangun oleh Kemenag,” pungkas Dahnil.
19 Apr 2025
Dirjen PHU Buka Bimbingan Manasik Haji Nasional: Dorong Kemandirian Jemaah sebagai Pilar Ketahanan
Jakarta (PHU)--- Hilman Latief, Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Manasik Haji Nasional Tahun 2025 yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Sabtu (19/04). Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Kepala Badan (Wakaban) Dahnil Anzar, Staf Khusus Menteri Agama Puji Raharjo, Yuli Fariyanti, pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama dan Badan Pengelola Haji, Direktur Keuangan Syariah Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), serta peserta bimbingan manasik nasional dari seluruh Indonesia. Turut hadir pula secara daring Komisi VIII DPR RI yang mendampingi pelaksanaan bimbingan di sejumlah provinsi, dengan partisipasi lebih dari 141.139 jemaah dari 500 titik se-Indonesia. Di DKI Jakarta, tercatat sebanyak 1.500 jemaah mengikuti kegiatan ini secara serentak. Dalam sambutannya, Dirjen PHU menekankan pentingnya amanah Undang-Undang untuk terus memperkuat pembinaan, pelayanan, dan perlindungan jemaah haji, dengan menekankan aspek kemandirian sebagai pilar utama ketahanan jemaah haji Indonesia. “Kami ingin mendorong pemahaman yang sama dan kuat agar tercipta kemandirian jemaah. Kemandirian ini menjadi fondasi penting dalam menjalankan ibadah dengan tenang dan mandiri selama di Tanah Suci,” tegas Dirjen PHU. Terkait kesiapan teknis penyelenggaraan haji tahun ini, Kementerian Agama mencatat bahwa hingga minggu lalu, pelunasan biaya haji masih kurang puluhan ribu orang. Namun, saat ini telah tercatat surplus 5.000 jemaah reguler, dan jumlah yang sama juga berlaku untuk jemaah haji khusus. Seluruh jemaah yang telah melunasi biaya haji dinyatakan telah memenuhi syarat istithaah kesehatan, dan diharapkan dapat menjaga kondisi fisik dan mental menjelang keberangkatan. “Semoga seluruh jemaah yang akan berangkat mampu menjaga kesehatannya agar dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk,” ujar Dirjen PHU. Saat ini, proses pemvisaan jemaah terus dipercepat, dan telah lebih dari 100.000 visa diterbitkan. Adapun jadwal keberangkatan jemaah dimulai pada 1 Mei 2025 dengan masuk asrama, dan 2 Mei 2025 jemaah akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci. “Kami memohon doa dan dukungan semua pihak agar seluruh proses ini dapat berjalan dengan baik, dan pelayanan haji tahun ini dapat dilaksanakan secara maksimal dan bermartabat,” tutupnya. Humas