Aceh (PHU)--Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh melalui Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), meluncurkan program "Sukses Hajinya Tuntas Ibadahnya" atau SEHATI.
Program ini dilaunching atau diluncurkan oleh Kakanwil Kemenag Aceh, Azhari di Masjid Al-Badar Gampong Kota Baru, Kuta Alam, Banda Aceh pada Minggu (25/8/2024).
Kegiatan ini merupakan pengantar awal bagi jamaah calon haji, agar memiliki bekal pengetahuan terkait pelaksanaan ibadah haji sebelum berangkat ke Baitullah.
Kakanwil Kemenag Aceh, Azhari menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemko Banda Aceh, Kankemenag Banda Aceh dan jajarannya, serta BKM, yang telah memfasilitasi program Sehati ini yang hanya berselang sebulan setelah tuntasnya tahapan debarkasi haji 2024.
Kakanwil juga mengajak jamaah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta pelatihan pembiasaan yang baik, sebagai gambaran awal untuk ditunaikan saat berhaji nantinya. Termasuk kesiapan keistitha'ahan kesehatan. Program Sehati akan membantu kemabruran haji dan umrah jemaah.
“Untuk gapai kemabruran haji, jamaah mesti memahami juga potret kekinian perhajian selama di Tanah Suci, terutama di Mekah dan Madinah. Konsep murur misalnya, juga harus dipahami utuh oleh jamaah. Murur, jamaah haji yang selesai wukuf di Arafah diantar menggunakan bus melintas secara pelan melewati Muzdalifah dengan berdiam di dalamnya dan tidak turun," jelas Azhari.
"Manasik harus menyampaikan gambaran terbaru saat ini. Hukum syara' tidak berubah. Syarat dan rukun haji tidak berubah, tetap harus ada tertibnya. Kebijakan pemerintah berdasarkan fatwa majelis ulama atas kondisi darurat yang selalu disesuaikan dan mesti dipamahami jamaah secara utuh," sambungnya.
Kakankemenag Banda Aceh, H Salman menambahkan nama program SEHATI ini berasal dari kalimat Sukses Hajinya Tuntas Ibadahnya, Manasik Haji Sepanjang Tahun.
“Sukses hajinya bermakna calon jamaah cukup ilmunya, paham urutan syarat, sehat fisiknya sehingga mampu menyelesaikan dengan selesai, yang akhirnya tuntas menyelesaikan ibadahnya. Program ini awalnya bersumber pada program manasik sepanjang tahun. Namun kita menyusun dalam durasi lama atau 10 kali pertamuan dengan materi yang praktis dan update serta narasumber bersertifikat dan pernah jadi petugas haji, ” ujar Salman yang juga pernah menjadi TPIHI.
Sementara Pj Wali Kota yang diwakili Kadis Kesehatan Banda Aceh, Lukman menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena pihak Kemenag Kota Banda Aceh berinisiatif melaksanakan kegiatan ini.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan dari kita untuk kita, yaitu dari jamaah untuk jamaah dan kami siap membantu dalam materi dan juga layanan pendukung seperti senam haji dan cek kesehatan dasar cuma cuma seperti gula,asam urat dan kalesterol,” ujarnya.
Pada launching juga dihadirkan iftitah manasik bersama TGK Mursalin Basyah yang menyampaikan tentang pentingnya ilmu manasik dan sejarah baitullah.
Acara ini berlangsung sebanyak 10 kali pertemuan, pada setiap Mingggu pertama, kedua dan ketiga setiap bulan dan berakhir pada 24 November 2024. Peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan para calon jamaah haji estimasi berangkat tahun 2025 dan jamaah sekitarnya yang tertarik pada ilmu manasik.
Editor: Tree Agung Nugroho