PPIH Arab Saudi Diminta Sinergi dengan Maktab

7 Mei 2024 oleh Husni Anggoro | dilihat 4956 kali

Jakarta (PHU)—Kementerian Agama telah merumuskan skema tugas dan fungsi PPIH Arab Saudi selama layanan di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) dengan tujuan untuk memastikan kelancaran pelayanan kepada jemaah haji.

“Koordinasi dan komunikasi yang intensif perlu terus dilakukan antara PPIH dengan pimpinan-pimpinan Maktab penyedia layanan Armuzna untuk memastikan layanan kepada kepada Jemaah haji tidak terkendala,“ terang Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat saat memimpin rapat koordinasi secara daring. Senin (6/5/2024).

Rapat Koordinasi yang diikuti para pejabat eselon 3 di lingkungan Ditjen PHU, Kabid PHU Kanwil Kemenag Provinsi, Kadaker dan seluruh Kasektor dan Sekretaris baik Daker Makkah, Madinah dan Bandara.   PPIH Arab Saudi bertanggung jawab untuk memberikan pembinaan, pengawasan, dan pelayanan kepada jamaah haji, sementara Maktab memiliki peran penting menyediakan seluruh fasilitas yang diperlukan Jemaah selama Armuzna baik layanan akomodasi, catering dan transportasi. Sinergi antara PPIH Arab Saudi dan Maktab diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif untuk tercapainya layanan yang terbaik kepada jemaah haji.

"Saya meminta para petugas yang melaksanakan tusinya di Armuzna bersinergi dengan Maktab agar seluruh layanan-layanan yang telah disepakati dilaksanakan dengan baik serta meminimalisir potensi masalah yang terjadi di lapangan", ujar Arsad  

Selain itu, koordinasi dengan Maktab juga perlu dilakukan dengan ditiadakannya wilayah Mina jadid sebagai tempat tinggal Jemaah haji selama di Muzdalifah dan Mina. Artinya terdapat sekitar 9 maktab atau 27 ribu Jemaah yang akan dipindahkan lokasinya ke Muzdalifah setelah wukuf di Arafah dan menempatkannya di area Mina saat hari Tasyrik (10, 11, 12, 13 dan 14 Dzulhijjah).

Skema ini pertama kali dilakukan setelah bertahun-tahun Jemaah sebanyak 7 maktab tinggal di area Mina Jadid baik saat mabit Muzdalifah atau Mina. Selama ini masih banyak Jemaah haji yang mempertanyakan status hukum Mina Jadid yang secara geografis masuk wilayah Muzdalifah.  

“Di samping itu koordinasi dengan Maktab perlu dilakukan terkait peniadaan wilayah Mina jaded untuk akomodasi Jemaah haji dan memindahkannya ke area Muzdalifah serta Mina saat jemaah haji mabit di Muzdalifah atau Mina. Hal ini juga dilakukan untuk memastikan tidak ada kendala dan permasalahan muncul pada saatnya nanti, “pungkas Arsad. (Rd)

Penulis : Romadanyl