Makassar (PHU)—Kementerian Agama melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menggelar Bimbingan Teknis Terintegrasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter Embarkasi Makassar Tahun 1446 H/2025 M
Bimtek terintegrasi ini diikuti oleh para Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Kloter, Tenaga Kesehatan, Petugas Haji Daerah dan Pembimbing KBIHU.
Kegiatan dilaksanakan selama 7 hari mulai 13 - 19 Maret 2025 di Asrama Haji Embarkasi Makassar.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid mengatakan kegiatan ini terbagi dalam 2 sesi yaitu bimbingan teknis tugas dan fungsi bagi ketua dan pembimbing ibadah kloter serta bimbingan teknis terintegrasi bagi Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Kloter, Tenaga Kesehatan, Petugas Haji Daerah, Pembimbing KBIHU.
Bimbingan teknis tugas dan fungsi bagi ketua dan pembimbing ibadah kloter sudah dimulai pada 13 Maret 2025.
“Sedangkan Bimbingan Teknis terintegrasi dengan Petugas Haji Daerah dan Pembimbing KBIHU digelar pada 15 Maret 2025 dan bagi Tenaga Kesehatan Haji bergabung pada hari ini 17 Maret 2025, “ kata Ali Yafid, Senin (17/03/2025).
Ia menambahkan peserta yang mengikuti bimbingan teknis PPIH Kloter (ketua kloter dan pembimbing ibadah) sebanyak 81 orang yang akan mendampingi jemaah haji dari 8 provinsi yang tergabung dalam Embarkasi UPG/Makassar yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Jumlah kloter yang akan diberangkatkan lanjutnya sebanyak 41 kloter dengan rincian, Ketua kloter 40 orang, Pembimbing ibadah haji 41 orang, Tenaga Kesehatan Haji 41 orang, Petugas Haji Daerah 123 orang dan Pembimbing Ibadah KBIHU 30 orang.
“Para peserta dibekali dengan Penguatan Leadership,Komitmen Pelayanan, tugas dan fungsi petugas, Pengantar Manasik Haji hingga ditutup dengan Penandatanganan Pakta Integritas, “ ujar Ali Yafid.
Ali Yafid menegaskan tugas petugas hajii bukan sekadar melakukan pendampingan teknis, tetapi juga pengabdian yang sarat dengan nilai ibadah dan tanggung jawab moral yang besar.
“Petugas dituntut untuk memiliki komitmen yang kuat, dedikasi yang tinggi, dan loyalitas kepada negara untuk mengantar jemaah meraih predikat haji mabrur,” tegasnya.
Ali Yafid pun menekankan, suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tidak hanya bergantung pada sistem dan regulasi, tetapi juga pada kompetensi dan kesiapan petugas haji dalam menangani berbagai dinamika di lapangan.
"Saya berharap melalui bimtek ini seluruh petugas dapat memahami peran dan tugasnya dengan baik," ujatnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ikbal Ismail selaku Ketua Panitia kegiatan, dalam laporannya mengungkapkan bahwa bimtek ini disusun secara komprehensif agar setiap petugas memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang tugas dan tanggung jawab mereka.
“Adapun jumlah petugas haji yang mengikuti bimtek ini terdiri dari Ketua Kloter 40 orang, Pembimbing Ibadah Kloter 41 orang, Tenaga Kesehatan Haji 41 orang, Petugas Haji Daerah 123 orang dan Pembimbing KBIHU 30 orang. Mereka berasal dari 8 provinsi, “ tutup Ikbal.