Jakarta (PHU) – Komitmen Pemerintah Arab Saudi dalam mengakselerasi transformasi digital penyelenggaraan haji terus menunjukkan kemajuan signifikan. Musim haji 1446 H/2025 M menjadi tonggak penting dengan diterapkannya secara penuh sistem utama penyelenggara ibadah haji yakni Nusuk Masar yang kini menjadi fondasi digital pengelolaan layanan jemaah dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Menyambut kebijakan tersebut, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyelenggarakan Lokakarya Teknis Nusuk Masar yang berlangsung di Ruang Subdit Dokumen dan Pemvisaan, Gedung SISKOHAT Kantor Kemenag RI di Jakarta. Selasa (5/8/2025), Kegiatan ini mempertemukan jajaran pusat, perwakilan Kanwil Kemenag dari berbagai provinsi dengan delegasi resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk memperkuat koordinasi dan penyamaan pemahaman.
Sinergi Sistem Digital
Sistem Nusuk Masar berperan sebagai pintu masuk utama untuk pengelolaan data jemaah oleh negara pengirim. Di Indonesia, data jemaah yang telah diverifikasi melalui SISKOHAT diinput ke Nusuk oleh operator resmi. Selanjutnya, data tersebut terhubung langsung ke platform tersebut, yang mengatur pemrosesan visa elektronik (e-visa), kontrak layanan, serta pelaporan realisasi layanan.
“Kolaborasi sistem Nusuk Masar tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah Saudi dalam membangun layanan haji yang modern, efisien, dan transparan,” ujar Kasubdit Dokumen dan Pemvisaan Haji Reguler Kemenag Khairun Naim.
Ia menyebut bahwa kendala-kendala teknis yang muncul selama proses merupakan bagian wajar dari fase adaptasi, dan telah menjadi bahan evaluasi bersama dalam lokakarya ini. “Para peserta sangat antusias karena diskusi ini membahas persoalan teknis yang mereka hadapi langsung di lapangan, mulai dari proses input data hingga penerbitan visa,” jelasnya. Komitmen Indonesia Tingkatkan Kesiapan SDM
Melalui kegiatan ini, Kementerian Agama menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kesiapan sumber daya manusia, memperkuat integrasi data lintas sistem, serta mempercepat koordinasi antar pemangku kepentingan guna memastikan pelayanan jemaah berjalan optimal dan sesuai standar global.
“Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk memperbaiki sistem secara menyeluruh. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan akan ditindaklanjuti dengan pelatihan teknis di berbagai daerah,” imbuh Naim.
Delegasi Saudi Apresiasi Partisipasi Indonesia
Lokakarya turut dihadiri dan langsung disosialisasikan oleh delegasi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, yakni Khalid Mohammed Qarah, Mohammed Ibrahim Iskandarani, dan Ali Essam Osta. Kehadiran mereka memperkuat kerja sama teknis yang selama ini telah terjalin baik antara Indonesia dan Arab Saudi.
Transformasi digital yang tengah dijalankan melalui Nusuk Masar ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih tinggi, pelayanan yang lebih cepat dan akurat, serta menjamin keamanan administrasi jemaah selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Dengan semangat kolaboratif yang tinggi, Indonesia optimis dapat terus menyesuaikan diri dengan sistem global dan menjadi contoh praktik terbaik dalam pengelolaan haji berbasis digital. (M.A.Maulana)
Editor: Husni Anggoro || Foto: Romadanyl