Semarang (PHU) - Selain komitmen pengoptimalan cadangan untuk meminimalisir open seat, menggarap jemaah mandiri agar memiliki wawasan perjalanan ibadah haji yang sama dengan jemaah KBIHU adalah tantangan bagi para punggawa haji Bali.
"Jemaah haji yang ikut manasik KBIHU punya kelebihan pengetahuan, sebelum manasik resmi kemenag. Perlu kita garap, jemaah mandiri atau jemaah yang tidak ikut KBIHU, agar punya pengetahuan yang sama," ujar Kabid PHU Kanwil Jawa Tengah, H. Fitriyanto, saat menerima kunjungan Brainstorming & Capacity Building Tusi PHU Kanwil Kemenag Prov. Bali di asrama haji transit Jawa Tengah, Senin (2/9/2024).
Bagaimana caranya ? Menurut Ketua Tim Kerja Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji, Abdul Jalil, KBIHU adalah mitra strategis Kemenag dalam memberikan pembinaan bagi jemaah haji. Memberikan kesempatan kepada KBIHU untuk turut serta membina jemaah adalah tugas Kemenag. "Setelah mapping jemaah KBIHU, maka kita garap jemaah mandiri, diberi manasik swadaya dari Kemenag," jelas Abdul Jalil.
Manasik swadaya sendiri dapat dilakukan bekerja sama dengan lembaga atau masjid. Abdul Jalil mencontohkan manasik swadaya yang diselenggarakan Masjid Zayed Solo yang dilaksanakan setengah bulan sekali bakda subuh. "Alhamdulillah manasik sepanjang tahun ini disambut antusias jemaah," tandasnya.
Manasik swadaya bagi jemaah mandiri itu sendiri berfungsi sebagai matrikulasi atau penyetaraan pengetahuan bagi jemaah sehingga memiliki wawasan yang sama dengan jemaah yang telah mengikuti manasik KBIHU.
Penjelasan tersebut sebagai tanggapan atas diskusi yang diajukan PHU Kota Denpasar, H. Suraji, yang menanyakan penyelenggaraan manasik sepanjang tahun yang diselenggarakan oleh Kemenag dengan KBIHU agar berjalan harmonis dan sinkron sehingga manasik swadaya yang dilakukan Kemenag tidak seakan-akan menjadi saingan manasik yang diselenggarakan KBIHU.
Sementara itu, Kepala Bidang PHU Bali, H. Syarif Hidayatullah, menanggapi bahwa para punggawa haji punya PR untuk dapat merumuskan manasik swadaya bagi jemaah mandiri di Provinsi Bali sehingga dapat mengoptimalkan Tusi pembinaan bagi jemaah haji reguler. "Kami haturkan terima kasih tak terhingga atas sharing pengalaman yang telah diberikan Bidang PHU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah. Setelah ini, kami berharap para punggawa haji Bali semakin bersemangat menggarap Tusi pembinaan," ujar H. Syarif. (nas)