Jakarta (PHU) --- Kementerian Agama memberikan penghargaan kinerja terbaik kepada tiga Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) yang dibangun dengan skema SBSN tahun 2023,
Tiga PLHUT dengan kinerja terbaik itu yakni PLHUT Purwakarta (Jabar), PLHUT Banjar (Jabar) dan PLHUT Bolaang Mongondow (Sulut).
Penghargaan Kemenag ini diserahkan oleh Dirjen PHU Hilman Latief usai membuka kegiatan Evaluasi Program dan Anggaran Pelaksanaan Proyek SBSN Revitalisasi dan Pembangunan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Triwulan IV tahun 2023.
"Kementerian Agama terus meningkatkan pelayanan haji kepada masyarakat lewat revitalisasi 55 Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) tahun 2023 di 25 provinsi," kata Hilman Latief di Jakarta, Rabu (15/10/2023)
Ia menambahkan revitalisasi dan pembangunan PLHUT tahun 2023 dengan skema SBSN sebesar Rp173. 844.000. 000,
Hilman pun meminta kepada setiap satuan kerja untuk segera menyiapkan dan menyampiakan laporan beserta dokumen yang diperlukan sesuai kebutuhan.
"55 PLHUT yang direvitalisasi sudah menunjukkan kinerja baik, meski demikian ada tiga yang terbaik dari yang terbaik," ujarnya.
"Ada 48 lokasi dengan kategori sudah baik semua karena sudah tuntas 100% proses pembangunan dan pencairannya," ucap Hilman.
Hilman Latief mengatakan dipilihnya tiga PLHUT terbaik tersebut berdasarkan kategori yang dirumuskan diantaranya eksistensi di dalam melakukan pelaporan melalui sistem yang sudah dipersiapkan.
"Berdasarkan informasi kami terima ada rata-rata proses konstruksi secara keseluruhan itu 97,90% dan masih ada catatan sedikit yang harus juga perbaiki," paparnya.
"Masih ada lima lokasi yang progresnya masih diantara 90 sampai 100 dan itu perlu kita selesaikan sampai akhir tahun," sambung Hilman.
Sementara itu Ketua Tim Perencanaan dan Humas Alam Agoga Hasibuan mengatakan ada tiga kriteria dalam memberikan penghargaan kepada PLHUT terbaik pada tahun 2023.
Pertama, tepat waktu, "Ada revitalisasi pembangunan PLHUT yang tepat waktu on tiket sesuai kontrak, bahkan ada juga sebelum kontrak sudah selesai," ujarnya.
Kedua, Realisasi Keuangan, Dalam memberikan penilaian dengan melihat realisasi sisa anggaran dari yang direncanakan.
"Alhamdulillah ada salah satu satker yang sisa anggarannya Rp 459,00 kalau dipresentasikan dua digit bisa dikatakan sudah 100%," papar Alam.
Ketiga lanjutnya adalah taat administrasi, disamping realisasi anggaran, yang tidak kalah penting adalah laporan tepat atau tidak dan RPD yang disampaikan.
Kegiatan evaluasi program ini dihadiri sejumlah Kakanwil Kemenag diantaranya Sumsel, Kaltim, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara dan para Kepala Bidang Haji se Indonesia.
Ikut mendampingi Dirjen PHU, Sesditjen Ahmad Abdullah dan Ketua Tim Perencanaan dan Humas Sekretariat Ditjen PHU Alam Hasibuan.