Angkut 60% Jemaah Haji, Kemenhub Apresiasi Layanan Fast Track di Indonesia

23 Agu 2024 oleh Mustarini Bella Vitiara | dilihat 23491 kali

Yogyakarta (PHU) --- Tahun ini jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan fast track atau Mecca Route di 3 (tiga) bandara embarkasi, yakni Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara Adi Sumarmo Solo, dan Bandara Juanda Surabaya. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penerima layanan fast track terbanyak, sementara jemaah haji dari negara lainnya hanya menerima layanan tersebut melalui satu bandara saja.

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan apresiasi yang sangat besar atas berjalannya layanan fast track atau Mecca Route pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M. Hal ini disampaikan Inspektur Bandar Udara pada Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan Yuli Ardianto saat memberikan paparan pada kegiatan Evaluasi Pelayanan Mecca Route/Fast Track di Bandar Udara pada Ibadah Haji Tahun 1445 H/2024 M di Yogyakarta, Kamis (22/8/2024) malam.

“Kami sangat apresiasi dan senang sekali bisa hadir di sini karena bisa mendengar feedback langsung baik dari teman-teman stakeholder terkait. Harapannya kedepan kita bisa harmonisasi dan sinkronisasi lagi sehingga pelaksanaan jadi lebih baik,” ujar Yuli.

“Kesimpulan dari kami adalah secara umum pelayanan fast track pada tiga bandara sudah berjalan baik dan terkendali,” sambungnya.

Setelah dilakukan rekapitulasi lapangan, Yuli menerangkan layanan fast track pada tiga bandara tersebut bisa menampung sebanyak 60,20% jemaah haji Indonesia.

“Bisa menampung 128.400 jemaah atau sekitar 60,20% dari keseluruhannya, sedangkan 10 bandara embarkasi lainnya hanya mampu memobilisasi sebesar 84.875 jemaah. Bagaimana kalau kesepuluh bandara ini juga menggunakan fast track? Nah itu mungkin jauh lebih cepat,” jelas Yuli.

Berdasarkan data tersebut, layanan fast track atau Mecca Route pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dinilai sangat efektif dalam mekanisme embarkasi jemaah haji.

“Jadi ini sangat bagus sekali. Nah tentunya ke depan, kami dari pemerintah, khususnya Direktorat Bandara, akan men-support proses fast track ini ke depan,” pungkasnya.

Walaupun efektifitas pelayanan pada ketiga bandara tersebut dinilai cukup tinggi, waktu persiapan yang terlalu singkat membuat pelayanan fast track mengalami beberapa kendala baik teknis maupun non teknis.

“Sehingga apabila akan ditambah lagi layanan fast track di bandara lain, agar dipersiapkan tentunya dari jauh-jauh hari,” kata Yuli.

Terkait persiapan layanan fast track untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025, Yuli mengatakan perlu adanya peningkatan koordinasi dengan seluruh pihak terkait agar persiapan menjadi lebih efektif dan efisien.

“Ya agar dilakukan evaluasi dan mitigasi dari semua stakeholders, sehingga kendala-kendala yang terjadi di 2024 ini tidak terulang kembali pada tahun selanjutnya,” tutup Yuli.

IMG_20240822_110122.jpg

Kegiatan Evaluasi Pelayanan Mecca Route/Fast Track di Bandar Udara pada Ibadah Haji Tahun 1445 H/2024 M diselenggarakan Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) selama 3 (tiga) hari dari 21 s.d. 23 Agustus 2024. Selain mengundang perwakilan dari Kementerian Perhubungan, rangkaian diskusi panel turut dihadiri pihak terkait lainnya yang terlibat dalam proses layanan fast track atau Mecca Route di Indonesia, yakni PT Angkasa Pura Indonesia, Tim TPI Bandar Udara Direktorat Lalulintas Keimigrasian, Mabes TNI, serta Tim Kerja Manajemen dan Tata Kelola Sistem Informasi Kesehatan Haji.

Editor: Benny Andriyos | Fotografer: Suci A. Murni