Kakanwil Ajak Jemaah Haji Menjadi Teladan bagi Sekitar pada Pembinaan Pasca Haji

13 Sep 2022 oleh Ranita Harahap | dilihat 450 kali

Surabaya (PHU) - Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan Pembinaan Pasca Haji pada Selasa (13/9) di Hotel Alana Surabaya. Kegiatan ini diikuti peserta sejumlah 50 orang dari unsur Jamaah Haji Tahun 1443 H/2022 M asal Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.

Dalam kesempatan ini; Kakanwil Kemenag Jatim Husnul Maram mengapresiasi adanya pembinaan bagi Jemaah pasca haji. “Kegiatan ini sangat bagus sekali, walaupun kegiatan haji sudah selesai, kita selaku dari penyelenggara ibadah haji masih bisa bersilaturahmi dengan jamaah haji,” tutur Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Tahun 2022 ini.

Husnul Maram juga bersyukur walaupun persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini begitu mepet, baik persiapan di dalam negeri maupun persiapan di luar negeri, secara umum penyelenggaraan dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Maram menerangkan beberapa indikator keberhasilan haji, yaitu: seluruh jamaah yang berhak berangkat dapat diberangkatkan ke Tanah Suci; jamaah haji mendapatkan fasilitas akomodasi, konsumsi dan transportasi saat di Arab Saudi;  jamaah dapat melaksanakan wukuf di Arafah baik safari wukuf maupun badal haji; serta jamaah haji seluruhnya dapat pulang ke Tanah Air, kecuali jamaah yang wafat.

“Keberhasilan dan kesuksesan ini patut kita syukuri dan kita apresiasi, banyak faktor dan pihak-pihak yang sudah mendukung keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji, tidak hanya faktor dari para petugas haji atau pihak tertentu, akan tetapi juga faktor dari para Jamaah haji sendiri,” tuturnya. Jamaah haji yang tertib, jamaah haji yang santun dan jamaah haji yang mandiri, juga menjadi faktor penentu keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji secara menyeluruh.

Maram menjelaskan tujuan dari pembinaan jamaah pasca haji adalah untuk mewujudkan jamaah pasca haji yang berkualitas dan berdaya guna di tengah-tengah masyarakat serta bisa mempertahankan dan melestarikan kemabruran haji, dan juga dapat menjadi ajang pertemuan untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah haji, khususnya di Kota Surabaya maupun di Kabupaten Sidoarjo. “Jumlah jamaah haji yang ada di masyarakat, kini sudah cukup besar dan keberadaan Bapak/Ibu di tengah-tengah masyarakat tersebut dianggap mempunyai nilai lebih dibandingkan masyarakat lain yang belum berhaji,” terang pria asal Gresik ini.

Karena itu, Maram berpesan agar para jemaah dapat menjadi contoh atau teladan bagi lingkungan sekitar Jemaah haji dan bisa menjadi ujung tombak syiar Agama Islam di tengah-tengah masyarakat, dengan melakukan hal-hal sederhana yang mengedepankan akhlaqul karimah sesuai Agama Islam yang Rahmatal Lil`alamiin.