Bandung (PHU) - Salah satu keunggulan pelayanan Jemaah haji yang diberikan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat adalah digitalisasi pelayanan yang dirancang oleh SDM sendiri. Selain untuk efektivitas dan efisiensi pelayanan, digitalisasi pelayanan juga dilatarbelakangi minimnya SDM pada Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Provinsi Jawa Barat, tidak sebanding dengan jumlah jemaah haji yang dilayani.
Demikian hal yang dikemukakan pada silaturahim bertajuk Brainstorming & Capacity Building Tusi Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali di Jawa Barat, Selasa (3/9/2024). Hadir memberikan sambutan kegiatan tersebut, Kepala Bagian Tata Usaha, H. Muhammad Ali Abdul Latief, didampingi seluruh Ketua Tim Kerjanya, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji Provinsi Bali, H. Syarif Hidayatullah, didamping Ketua Tim Kerja, Kepala Seksi PHU Kabupaten/Kota dan punggawa haji Provinsi Bali.
Beberapa digitalisasi yang telah direalisasikan Bidang PHU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat diantaranya terkait digitalisasi dokumen pemvisaan, pelimpahan porsi sampai penerbitan rekomendasi dalam pendirian PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dan PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus). ”Alhamdulillah sangat membantu kami dalam memberikan pelayanan kepada jemaah,” ujar H. Tendi Kartiandi, Ketua Tim Peningkatan Kualitas Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus Provinsi Jawa Barat.
Hal senada juga disampaikan Ketua Tim Peningkatan Kualitas Pembinaan Haji Reguler dan Advokasi Haji, H. Mohammad Heykal Abdillah. Menurutnya, pihak PPIU, PIHK dan Kankemenag Kabupaten/Kota tidak perlu hadir ke Kanwil Jawa Barat untuk membawa atau mengajukan permohonan rekomendasi, pelimpahan nomor porsi dan digitalisasi dokumen pemvisaan. ”Cukup upload data dukung, kita monitor di aplikasi, maka apa yang diharapkan atau konfirmasi proses akan diterbitkan juga melalui sistem,” tandas Heykal.
Menurut para Ketua Tim pada Bidang PHU Provinsi Jawa Barat, layanan digital itu sangat membantu saat digitalisasi dokumen pemvisaan. Menurut Ketua Tim Peningkatan Kualitas Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler, H. Amri Yusri, dengan jumlah Kabupaten/Kota sebanyak 27 dan jumlah jemaah yang mencapai 40ribuan, plus jumlah SDM dan sarana prasarana digital yang sangat minim dimiliki Kanwil, maka digitalisasi melalui sistem robotik itu mempercepat proses request visa.
”Kita seluruh Kanwil di Indonesia memiliki start dan finish pengerjaan dokumen yang sama. Bedanya adalah jumlah jemaahnya. Menjadi pekerjaan berat adalah bagi Kanwil yang jumlah jemaahnya puluhan ribu seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karenanya, kami menginisiasi sistem robotik ini untuk memudahkan digitalisasi dokumen,” jelas H. Amri Yusri,
Sementara itu, Kepala Bidang PHU Provinsi Bali, H. Syarif Hidayatullah, mengakui bahwa selama ini Provinsi Bali berada pada zona nyaman : jumlah jemaah yang tidak terlalu banyak dan SDM yang mencukupi. ”Saya mengajak kepada seluruh punggawa haji Bali, yuk jangan merasa aman terus di zona nyaman. Munculkan inovasi dalam memberikan pelayanan, sama seperti yang telah dilakukan Kanwil Jawa Barat. Alhamdulillah tadi sudah diijinkan untuk mengadopsi sistem mereka. Ingat prinsip ATM, AMBIL contohnya, TIRU inovasinya dan kemudian MODIFIKASI sistemnya,” ujarnya saat closing statemen dalam kegiatan kunjungan tersebut. (nas)