Jawa Barat (PHU) - Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) selama ini bekerja behind the scene. Namun, di balik layar itulah perannya justru menjadi ujung tombak dalam memastikan akurasi dan ketepatan data jemaah haji, mulai dari tahap pendaftaran, pelunasan, berbagai pelayanan kepada jemaah di Kab/Kota, keberangkatan, hingga kepulangan kembali ke tanah air.
Sadar akan pentingnya fungsi ini, Kementerian Agama secara konsisten mendorong peningkatan kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi para staf SISKOHAT. Penguatan ini tidak hanya untuk mendukung kualitas layanan data haji, tetapi juga menjadi bagian dari strategi kolaborasi lintas lembaga.
Operator SISKOHAT menjadi garda terdepan yang memastikan layanan data berjalan profesional, transparan, cepat, dan akurat. Tugas tersebut menuntut lebih dari sekadar kemampuan teknis, tetapi juga kombinasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Pekerjaan ini bersifat dinamis, kompleks, dan menuntut adaptasi berkelanjutan terhadap perkembangan teknologi maupun kebutuhan jemaah.
“Banyak di antara operator kita yang sudah berdedikasi lebih dari lima tahun, bahkan ada yang melampaui sepuluh tahun. Pengalaman panjang ini menjadi modal penting dalam memastikan layanan haji yang semakin berkualitas,” ujar Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, M. Arfi Hatim, dalam acara Peningkatan Kapasitas Operator SISKOHAT di Jawa Barat, 9–11 September 2025.
Arfi menambahkan, legacy yang telah dibangun selama ini akan menjadi tumpuan yang kuat dalam akselerasi penyelenggaraan haji tahun 2026 dan seterusnya. “Kita sudah punya modal awal dalam sistem penyelenggaraan haji. Jadi walaupun nantinya berpindah kementerian, melalui kegiatan ini diharapkan lahir semangat baru dan meningkatnya kemampuan, sehingga kinerja kita bisa lebih baik di Kementerian Haji nantinya,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Arfi juga berpesan agar para peserta mampu aktif dan adaptif dalam mengikuti setiap materi pembelajaran. “Selamat belajar, dan semoga dari ilmu baru yang dipelajari, kita semua dapat tercerahkan serta update terkait dengan dinamika sistem yang sedang digunakan saat ini,” tutupnya.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini dihadiri oleh Kabid PHU Banten, Kasubdit SISKOHAT Ambari Julianto, Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler Khairun Naim, serta 172 operator SISKOHAT dari berbagai daerah di Indonesia. Kehadiran para operator ini sekaligus menegaskan bahwa peran mereka tidak bisa dipandang sebelah mata, karena merekalah yang memastikan setiap data jemaah tersaji dengan akurat, terkini, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan peran vital tersebut, SISKOHAT bukan hanya sebuah sistem, melainkan jantung dari manajemen penyelenggaraan haji yang modern, terpercaya, dan terus berkembang seiring tuntutan zaman.
Penulis : Winda GD | Fotografer : Winda GD | Editor : Winda GD