Ambon (PHU) —- Persiapan Asrama Haji Antara Maluku untuk menyambut kedatangan jemaah haji yang berasal dari 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku tengah dilakukan, baik secara fisik maupun non fisik.
Berdasarkan keterangan dari Plt. Kepala Bidang Penyenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, M. Yasir Rumadaul, Asrama Haji Antara Maluku sendiri memiliki 2 (dua) gedung yang akan digunakan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
“Untuk di asrama kami ada dua gedung, yaitu Gedung Muzdalifah dan juga Jabal Nur,” ujar Yasir saat ditemui di Asrama Haji Antara Maluku di Ambon pada Senin (12/5/2025).
Yasir mengungkapkan Gedung Muzdalifah di Asrama Haji Antara Maluku terdiri dari 4 lantai serta memiliki daya tampung 500 orang dengan jumlah 108 kamar yang dapat diisi 6-8 orang. Gedung ini juga dilengkapi dengan fasilitas AC (Air Conditioner), lift, musala, ruang rapat, ruang makan, serta toilet umum.
“Sedangkan di Gedung Jabal Nur sendiri terdiri dari 3 lantai dan memiliki kamar VIP sekelas hotel bintang lima berjumlah 32 kamar, jika ditambah dengan kamar penampung totalnya menjadi 64 kamar. Di situ juga ada fasilitas aula besar untuk pelepasan dan penerimaan jemaah,” imbuh Yasir.
Layanan “One Stop Service” dan Ramah Lansia
Untuk menyambut kedatangan jemaah, Yasir mengungkapkan pihaknya menerapkan layanan satu atap atau One Stop Service di Asrama Haji Antara Maluku. Layanan ini memungkinkan jemaah haji untuk mendapatkan seluruh layanan di asrama, mulai dari pemeriksaan kesehatan, pemberian gelang identitas, pemberian paspor dan visa, serta living cost.
Selain itu, jemaah akan mendapatkan jatah tiga kali makan dan dua kali snack/makanan ringan, memperoleh pembinaan rohani, dan pemantapan manasik haji.
“Sebelum diberangkatkan menuju Bandara Pattimura Ambon, jemaah juga akan menjalani pemeriksaan akhir pada koper, paspor, dan visa,” jelas Yasir.
Dalam rangka meningkatkan kenyamanan dan keamanan jemaah haji lanjut usia (lansia), Yasir juga menyampaikan pihaknya akan tetap memberikan layanan prioritas kepada jemaah haji lansia.
“Karena di sini (Gedung Muzdalifah -red) ada 4 lantai, semua jemaah haji lansia nanti akan menempati lantai pertama,” ujar Yasir.
Yasir menambahkan, tahun ini jemaah haji tertua dari Provinsi Maluku berusia 94 tahun asal Kabupaten Seram Bagian Timur dan akan diberangkatkan bersama jemaah haji lainnya dari kloter 26.
“Kami sudah minta kepada masing-masing kloter untuk mendata jemaah lansianya, jadi ketika tiba di asrama mereka akan didahulukan segala prosesnya mulai dari cek kesehatan, pembagian kamar, dan lain-lain,” pungkasnya.
Selain itu, katering untuk jemaah haji lansia akan dilakukan di ruang makan khusus lansia, dimana mereka akan diberikan menu khusus sesuai dengan selera jemaah.
“Nanti mereka makannya tidak bergabung dengan jemaah umum (non lansia), ada ruang makan khusus, untuk makanannya disiapkan sesuai dengan selera mereka, kebanyakan bubur dan teh panas,” tandas Yasir.
Dengan layanan istimewa yang diberikan, ia berharap kesehatan dan semangat jemaah haji terutama lansia tetap terjaga dengan baik dari awal keberangkatan ke Tanah Suci hingga kembali lagi ke Tanah Air.