Jakarta (PHU) – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag, Hilman Latief, memberikan apresiasi terhadap performa ketepatan waktu penerbangan haji tahun ini.
“OTP (On Time Performance)-nya sangat bagus, Insya Allah,” kata Hilman saat hadir dalam pertemuan Rekonsiliasi Data Angkutan Udara Jemaah Haji 1446 H, Senin (28/7/2025) pagi.
OTP penerbangan merupakan indikator kinerja ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan pesawat jemaah haji. Data OTP membantu penyelenggara memantau operasional penerbangan secara real-time.
Hilman menambahkan bahwa sinergi dan koordinasi antara Ditjen PHU, Kementerian Perhubungan, dan pihak maskapai harus terus ditingkatkan ke depannya.
“Insya Allah kita akan terus berkoordinasi dalam pertemuan-pertemuan,” pungkas Hilman.
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), untuk operasional haji tahun ini Saudia Airlines mengangkut 250 kloter jemaah haji, disusul Garuda Indonesia sebanyak 246 kloter dan Lion Air 28 kloter.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Muhammad Zain, yang turut hadir, menekankan pentingnya koordinasi intensif antar pihak demi keselamatan dan kelancaran penerbangan. Ia menyoroti perlunya mitigasi cepat atas isu-isu yang berpotensi mengganggu, termasuk ancaman yang ternyata tidak terbukti.
Hal ini menyusul adanya dua penerbangan kepulangan jemaah haji yang mengalami ancaman bom pada 17 dan 21 Juni 2025, sehingga diperlukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan. Setelah dilakukan penyisiran, tidak ditemukan bahan peledak dan pesawat dinyatakan aman.
"Maskapai perlu mitigasi lebih awal, bahwa itu (informasi ancaman bom -red) adalah hoaks. Bagaimana cara mitigasinya perlu disiapkan,” ujar Zain.
Zain juga menyampaikan apresiasi kepada pihak maskapai atas kecepatan respons mereka dalam mengatasi berbagai kendala teknis di lapangan.
“Terima kasih untuk maskapai yang fast respon ketika muncul permasalahan dalam proses penerbangan kemarin,” tandasnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Dditjen PHU M. Arfi Hatim, serta perwakilan dari tiga maskapai pengangkut jemaah haji Indonesia tahun ini, yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, dan Saudia Airlines.
Kontributor: M.A. Maulana