Medan (PHU) --- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief memberikan catatan terkait minimnya jumlah pembimbing haji perempuan.
“Terkait dengan layanan pembimbing ibadah haji perempuan, saya kira menjadi salah satu catatan, mengingat jumlahnya masih terbatas jadi perlu disiapkan untuk tahun depan,” ujar Hilman saat hadir dalam Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Provinsi Jawa Barat, pada Selasa (13/09/2022).
“Terkait pembimbing haji perempuan, Saudi saat ini pun sudah mulai terbuka dengan perempuan di publik,” sambungnya.
Sebagai provinsi dengan jumlah jemaah haji terbanyak, Provinsi Jawa Barat harus menjadi pilot project terkait pelayanan ibadah dengan adanya peningkatan pembimbing ibadah haji perempuan.
“Perhitungan pembimbing ibadah ini dapat dilihat dari berapa rasio jemaah perempuan dan berapa pembimbing perempuan,” terang Hilman lagi.
Ia menambahkan, masih belum optimalnya fasilitas bagi jemaah perempuan serta adanya perbedaan fiqh antara perempuan dan laki-laki menjadi alasan utama mengapa perlu adanya perhatian khusus terhadap peningkatan layanan bagi jemaah haji perempuan.
“Saya melihat fasilitas bagi jemaah perempuan juga belum optimal. Mengingat fiqh perempuan juga berbeda dengan fiqh laki-laki, maka dari itu, hal ini perlu mendapat perhatian khusus guna meningkatkan layanan jemaah khususnya bagi jemaah haji perempuan,” tandasnya.