Jakarta (PHU) --Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjalin kerja sama prioritas dalam sektor pendidikan, pemasaran dan brand awareness terhadap bidang yang mendukung ekosistem haji.
Ditjen PHU dan BPKH juga bersinergi dalam perluasan penyebaran penggunaan fasilitas Asrama Haji untuk kebermanfaatan umat, khususnya masyarakat sekitar.
Hal ini disampaikan Dirjen PHU Hilman Latief dalam Diskusi Pembahasan Program Prioritas Kemaslahatan Tahun 2025 secara daring di Jakarta.
“Kita punya asrama haji yang perlu diberdayakan lebih lanjut. Dampak berbentuk hasil promosi, maupun dampak yang sifatnya awareness atau kesadaran masyarakat mengenai haji harus kita perhatikan dan program dana kemaslahatan ini membutuhkan sinkronisasi lebih lanjut dengan BPKH,” kata Dirjen PHU Hilman Latief, Rabu (4/12/2024).
Selama ini, lanjut Hilman dana kemaslahatan digunakan untuk sektor fasilitas dan infrastruktur semata.
Tahun depan, sambung Hilman, Ditjen PHU dan BPKH akan memulai program baru. Bukan hanya penyediaan secara fisik, namun juga pemberdayaan sektor yang bersifat edukatif.
“Karena saya kira haji perlu ada pendekatan jangka panjang, edukasi menjadi hal selalu luput dalam perbaikan, tetapi ini adalah hal krusial yang cukup penting untuk kita kembangkan,” tambah Hilman.
Dalam menjalankan program tersebut, Hilman menyatakan telah membuat program dengan Sekretaris dan Direktur Pengelolaan Dana Haji dan SIHDU terkait dengan penguatan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM).