Jemaah Haji Lansia, Uzur dan Berkebutuhan Khusus Diimbau Salat di Hotel

21 Mei 2025 oleh Mustarini Bella Vitiara | dilihat 4157 kali

Makkah (PHU) -- Haji adalah ibadah fisik. Sebagai upaya untuk mempersiapkan fisik jelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah lansia, sakit dan berkebutuhan khusus untuk salat di hotel.

Konsultan Ibadah (Mustasyar Dinny) PPIH Arab Saudi, KH Abdul Moqsith Ghazali mengatakan, haji adalah ibadah yang berbeda dengan rukun Islam lainnya. Tidak ada rukun Islam yang mempersyaratkan mampu fisik kecuali haji.

Seseorang yang berhaji disyaratkan istitthaah, baik maliyah (harta) maupun jasadiah (sehat). Syarat istithaah ini sebagaimana yang difirmakan Allah dalam QS Ali Imran : 97

وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Artinya, “(Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.” (Surat Ali Imran ayat 97).

"Satu-satunya ibadah yang mempersyaratkan fisik adalah haji. Orang yang sakit tetap wajib salat dan berzakat," kata Moqsith di Makkah.

Karena merupakan syarat haji, maka jemaah diimbau untuk senantiasa menjaga kesehatan selama di tanah suci. Mengingat cuaca di Makkah saat ini mencapai 42-43 derajat Celcius, maka jemaah diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar hotel.

Salah satunya adalah tidak salat di Masjidil Haram pada siang hari antara pukul 10.00 - 16.00. Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi, M. Imran mengatakan, beraktivitas di luar hotel saat cuaca ekstrem akan menyebabkan kelelahan dan dehidrasi selama jemaah tidak bisa mencukupi kebutuhan air. Hal ini tentu akan berdampak bagi kesehatan jemaah Padahal, jemaah diminta untuk menjaga kesehatan menjelang Armuzna.

Moqsith mengimbau jemaah salat di Musala yang telah tersedia di masing-masing hotel jemaah. Menurut Moqsith, pahala salat di hotel Makkah sama dengan di Masjidil Haram. Dia mengutip pendapat sebagian ulama yang mengatakan bahwa seluruh tanah haram adalah Masjidil Haram.

"Sebagian ulama berkata, seluruh tanah haram ini adalah Masjidil haram, maka salat di hotel sama dengan di Masjidil Haram yaitu berpahala 100.000 kali lipat," katanya.

Karena itu, Moqsith menyarankan, bagian jemaah lansia, risti dan difabel untuk menjalankan aktivitas di hotel, seperti salat, berzikir dan bersedekah hinga pelaksanaan puncak haji Armuzna.