Jeddah (PHU) --- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji menyediakan dua saluran komunikasi bagi warga untuk menyampaikan pertanyaan, saran, kritik, dan aduan terkait penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Dua saluran itu adalah Aplikasi Kawal Haji yang bisa diunduh melalui App dan Play Store, serta melalui Whatsapp Center di no +966 50 350 0017.
“Dalam sepekan terakhir, ada 153 pertanyaan yang masuk melalui WA Center dan 103 lainnya melalui aplikasi Kawal Haji,” terang penanggung jawab pengelolaan WA Center dan Kawal Haji pada PPIH Arab Saudi, Edayanti, di Jeddah, Selasa (20/5/2025).
Tata Kelola dua saluran komunikasi operaional haji 1446 H/2025 M ini dipusatkan di Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI, Jeddah. Ada enam personil yang menggawangi dan kerja mereka terbagi dalam dua shift.
“Setiap pertanyaan yang masuk, petugas berupaya langsung menjawabnya. Jika membutuhkan tindak lanjut di lapangan, maka segera disalurkan ke penanggung jawab layanan baik di Daker Bandara, Daker Madinah, maupun Daker Makkah,” sebut Edayanti.
Dari data yang terhimpun, lanjut Eda, pertanyaan yang diajukan jemaah atau keluarga terbagi merata, kisaran 30%, di tiga daerah kerja (Daker). Pertanyaan yang diajukan umumnya berkenaan dengan akomodasi atau hotel dan barang hilang. Selain itu, banyak juga yang bertanya soal layanan transportasi dan jemaah terpisah rombongan. Ada juga pertanyaan seputar kartu Nusuk yang proses penerbitannya sepenuhnya menjadi kewenangan Syarikah. Di luar itu, ada juga pertanyaan dari Indonesia terkait kondisi keluarganya yang berangkat haji.
Tim PPIH, lanjut Eda, juga menerima pertanyaan seputar kondisi kesehatan jemaah. Terkait ini, tim meneruskan informasinya kepada Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang berada di Tanah Suci untuk bisa segera ditindaklanjuti.
“Alhamdulillah, lebih dari 75% dari pertanyaan yang masuk sudah kita tindaklanjuti hingga selesai. Masih ada 25% pertanyaan yang sifatnya aktif karena masih dalam proses verifikasi dan konfirmasi ke unit layanan terkait agar bisa segera diselesaikan. Tindak lanjut dari pertanyaan yang masuk sangat tergantung dari keakuratan informasi yang diberikan,” paparnya.
“Melalui dua saluran komunikasi ini, kami ingin berkontribusi sebagai jembatan informasi jemaah dan petugas agar proses layanan terus membaik,” tandasnya.