Evaluasi Layanan Haji di Arab Saudi, Diryan LN Ingatkan Prinsip Adaptif, Inovatif dan Berkelanjutan

23 Jul 2025 oleh Mustarini Bella Vitiara | dilihat 5700 kali

Bekasi (PHU) —- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama tengah melakukan evaluasi terhadap seluruh layanan yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia selama berada di Arab Saudi pada operasional haji tahun 1446 H/2025 M.

Kegiatan ini mengusung tema “Beyond Routine”: Membangun Layanan Haji Luar Negeri yang Adaptif, Inovatif, dan Berkelanjutan. Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri (Diryan LN) Muchlis M Hanafi mengatakan ketiga pilar tersebut akan menjadi prinsip dasar dalam merumuskan bahan evaluasi terhadap kebijakan layanan jemaah di Arab Saudi.

“Adaptif ini adalah kita bisa menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan kebijakan yang ada di Arab Saudi, yang kita tahu di tahun 2025 ini perubahannya sangat cepat dan sangat dinamis bahkan tidak terduga sebelumnya,” jelas Muchlis dalam sambutannya pada kegiatan Evaluasi Layanan Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi di Bekasi, Selasa (22/7/2025) malam.

7d0ce8b2-4a77-4dd6-a3e1-703c400e42e4.jpeg

Untuk pertama kalinya, Muchlis mengatakan penyelenggaraan ibadah haji Indonesia melibatkan 2 institusi penyelenggara. Oleh karenanya kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan juga diperlukan sebagai proses masa transisi antara Kementerian Agama dan Badan Penyelenggara Haji.

Pilar kedua adalah inovatif. Muchlis menambahkan bahwa ada beberapa terobosan baru dan pengembangan layanan kepada jemaah pada penyelenggaraan haji tahun ini.

“Termasuk di dalamnya peningkatan ekspor bumbu nusantara ke Arab Saudi serta makanan siap saji (Ready-to-Eat) untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jemaah pada fase puncak haji, kemudian juga terkait layanan murur yang kita tingkatkan jumlahnya dari 51.000 pada tahun lalu menjadi 59.000 jemaah tahun ini,” terang Muchlis.

Ia pun berharap inovasi yang telah dilakukan dapat berkelanjutan pada operasional haji tahun berikutnya dan menjadi legacy (warisan) bersama untuk pihak penyelenggara selanjutnya dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada jemaah haji.

“Yang ketiga tentunya berkelanjutan, penyelenggaraan haji ini tidak boleh bergantung pada figur atau lembaga tertentu, karena selama sistem itu sudah terbangun dengan baik kita bisa menjaga keberlanjutannya,” ungkap Muchlis.

Pada kesempatan yang sama ia juga mengharapkan forum ini dapat menjadi sarana evaluasi yang tidak sekadar memenuhi rutinitas administratif.

“Kita betul-betul ingin menjadikan kegiatan ini untuk mengevaluasi diri, mengkritisi, sekaligus berupaya untuk melakukan transformasi layanan agar lebih relevan dengan dinamika yang ada, sehingga dapat menjadi pijakan kita bersama ke arah yang lebih baik ke depannya,” tandasnya.

9f2a4d95-2801-4086-9314-7c46439fb421.jpeg

Forum evaluasi ini digelar selama 3 (hari) dari 22 s.d. 24 Juli 2025. Turut hadir, Kepala Subdirektorat Akomodasi Haji Ali Machzumi, Kepala Subdirektorat Katering Haji Sutikno, Kepala Subdirektorat Transportasi Haji Mujib Roni, Kasubbag Tata Usaha Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri Zulkarnain Nasution, serta para pelaksana di lingkungan Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen PHU dan perwakilan dari Badan Penyelenggara Haji RI.