Surabaya (PHU) – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) menuntaskan evaluasi nasional penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M dengan hasil gemilang. Hampir seluruh kuota nasional terserap, sementara layanan Mecca Route terus berkembang dan menjangkau lebih banyak jemaah.
Evaluasi ini berlangsung selama tiga hari, 20–22 Juli 2025, di Oakwood Hotel and Residence, Surabaya. Acara dibuka Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, didampingi Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain serta Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu.
Kuota Nasional Terserap Hampir Sempurna
Hilman memaparkan, hingga penutupan pemvisaan oleh Kementerian Haji Arab Saudi, Indonesia telah memverifikasi 204.801 data jemaah, meliputi paspor, biometrik Saudi Visa Bio, dan foto sesuai ketentuan. Sebanyak 203.151 jemaah berhasil diberangkatkan, sementara hanya 169 kuota yang tidak terserap.
“Perbedaan ini disebabkan jeda waktu antara penutupan e-Hajj dan closing date keberangkatan ke Arab Saudi yang mencapai tiga hari, lebih panjang dibanding tahun sebelumnya yang hanya satu hari,” jelas Hilman.
Dengan demikian, tingkat penyerapan kuota nasional mencapai 99,92%, mendekati rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Berikut perbandingan capaian enam tahun terakhir:
2025:
Kuota 203.320 (100%)
Terserap 203.151 (99,92%)
Tidak terserap 169 (00,08%)
2024:
Kuota 213.320 (100%)
Terserap 213.275 (99,98%)
Tidak terserap 45 (00,02%)
2023:
Kuota 210.680 (100%)
Terserap 209.782 (99,57%)
Tidak terserap 898 (00,43%)
2022:
Kuota 92.825 (100%)
Terserap 92.668 (99,83%)
Tidak terserap 157 (00,17%)
2019:
Kuota 214.000 (100%)
Terserap 212.732 (99,41%)
Tidak terserap 1.268 (00,59%)
2018:
Kuota 204.000 (100%)
Terserap 203.351 (99,68%)
Tidak terserap 649 (00,32%)
“Capaian ini menunjukkan konsistensi peningkatan layanan haji Indonesia. Kami terus belajar dari setiap penyelenggaraan dan memperbaiki proses agar kuota dapat dimanfaatkan optimal,” ujar Hilman.
Layanan Mecca Route Semakin Meluas
Selain capaian kuota, layanan Mecca Route—program percepatan pemeriksaan imigrasi Saudi di bandara keberangkatan Indonesia—mengalami peningkatan signifikan.
Sebanyak 128.471 jemaah diberangkatkan melalui Mecca Route dari tiga bandara utama:
- Bandara Juanda, Surabaya: 39.226 jemaah
- Bandara Adi Soemarmo, Solo: 35.908 jemaah
- Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta: 53.337 jemaah
Catatan khusus tahun ini, untuk pertama kalinya jemaah Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) juga dilayani melalui Mecca Route di Bandara Juanda. Langkah ini menandai peningkatan akses layanan premium bagi jemaah haji khusus.
Didukung Koordinasi Lintas Instansi
Hilman menegaskan keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama erat lintas kementerian dan lembaga, termasuk Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Mabes TNI Angkatan Udara, PT Angkasa Pura Indonesia, Kementerian Kesehatan, hingga jajaran Kanwil Kemenag di seluruh provinsi.
Tantangan dan Langkah Perbaikan
Meski capaian positif diraih, evaluasi juga mengungkap sejumlah tantangan, di antaranya:
Distribusi kartu Nusuk yang kurang efektif akibat ketidaksesuaian data pramanifest pemvisaan dengan manifest penerbangan, kedua kerumitan penggabungan jemaah dalam satu kloter, khususnya bagi mahrom, pendamping lansia, dan disabilitas, dan terakhir perubahan embarkasi (mutasi) setelah visa terbit yang memengaruhi keseragaman syarikah.
Sebagai langkah perbaikan, Kemenag menetapkan kebijakan baru:
Menghapus pramanifest provinsi dan embarkasi, diganti dengan pramanifest pemvisaan sebagai dasar tunggal, kedua mempercepat jadwal pelunasan biaya haji, minimal dua minggu sebelum proses pemvisaan, ketiga menetapkan syarikah berbasis embarkasi untuk meminimalkan perbedaan akibat pembatalan atau pergantian visa, dan terakhir menutup proses mutasi embarkasi sebelum pemvisaan dimulai.
“Evaluasi ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Keberhasilan ini buah kerja keras bersama seluruh pihak, dan kami akan terus memperbaiki aspek teknis maupun koordinasi agar penyelenggaraan haji tahun mendatang semakin baik,” tegas Hilman.
Komitmen Layanan yang Semakin Prima
Kemenag, khususnya Ditjen PHU, menegaskan komitmennya untuk menghadirkan layanan haji yang tertib, transparan, responsif, dan berorientasi pada kenyamanan serta keselamatan jemaah.
Evaluasi nasional ini diikuti 114 peserta dari seluruh Kanwil Kemenag se-Indonesia serta perwakilan instansi terkait, termasuk Pusat Kesehatan Haji, Ditjen Imigrasi, PT Angkasa Pura, Direktorat Bandar Udara, Mabes TNI AU, dan Badan Pengelola Keuangan Haji.
Penulis : Winda Galuh Desfianti | Editor : Khairun Naim dan Husni Anggoro