Bima (PHU) --- Pelaksanaan Bimbingan Manasik (Bimsik) sepanjang tahun 2023 ini adalah gerakan inovasi Kementerian Agama. Kebijakan kegiatan manasik haji ini adalah agar jemaah haji harus memiliki bekal yang cukup untuk melaksanakan serangkaian ibadah haji. Maka kehadiran jamaah sangat diperlukan dalam rangka memulai, melaksanakan dan mengakhiri ibadah haji.
Plh. Kankemenag Kota Bima Najamuddin mengatakan agar seluruh jemaah haji tidak bosan dan malas untuk mengikuti kegiatan ini, karena untuk menentukan mabrur atau mardudnya haji kita.
Tujuan kegiatan ini adalah agar jemaah haji paham dan mengerti rangkaian ibadah haji mulai dari tanah air hingga ke tanah suci. Sebab, sebelum diberangkatkan ke tanah suci, untuk beribadah haji, jemaah haji harus dibekali pengetahuan yang cukup terkait dengan pelaksanaan ibadah. Salah satunya pembekalan yang diberikan adalah dengan Manasik Haji,
“Pelaksanaan Manasik Haji Sepanjang Tahun ini sebagai salah satu bentuk komitmen kami dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan ibadah haji di tahun mendatang,” jelasnya.
“Selama pelaksanaan ibadah haji, Pemerintah Arab Saudi, telah menyediakan beberapa fasilitas penunjang untuk kelancaran kemudahan pelaksanaan ibadah bagi jamaah haji, khususnya para lansia,” ucapnya pada kegiatan manasik haji sepanjang tahun.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Besar Baitul Hamid Raba dan di ikuti sebanyak 244 calon jamaah haji, Selasa (17/10/2023).
Sementara, Staf ahli bidang Kesra Kesejahteraan dan SDM Setda Kota Bima Sukarno menyampaikan beberapa hal, diantaranya :
Pertama, "Haji adalah untuk meraih ridho allah swt, ilmu sebagai jalan untuk menuju kearah keridhoaanNya. Maka sangatlah rugi bagi jamaah haji yang malas untuk mengikuti kegiatan manasik haji sepanjang tahun seperti hari ini," ungkapnya.
Kedua, "Pelaksanaan ibadah haji sungguh menjadi ibadah yang sangat berat. Semua porsi waktu selama di tanah haram adalah untuk menyelesaikan rukun dan wajib haji serta amalan lainnya untuk mendekatkan diri dan meraih kasih sayang Allah SWT kepada kita," tuturnya.
Ketiga, "ONH yang kita bayarkan dibandingkan dengan sarana dan pelayanan pemerintah terhadap jemaah haji, itu tidak seimbang. Artinya kenyamanan dan pelaksanaan ibadah haji yang khusuk dan mabrur yang dapat dirasakan oleh masing jamaah," ucapnya.
Untuk itu lanjutnya, Pemerintah Kota Bima melalui Walikota Bima tetap berjanji agar jemaah haji Kota Bima tetap diberi fasilitas berupa pesawat pergi pulang dari Kota Bima ke Mataram.
“Insya Allah Walikota Bima tetap berjanji akan menyediakan fasilitas berupa pesawat pergi maupun pulang dari Kota Bima ke Mataram,” katanya. (RN)