Panyabungan (PHU) - “وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا,”
yang mengingatkan kita bahwa haji adalah kewajiban bagi yang mampu.
Potongan ayat ini disampaikan oleh KakanKemenag Mandailing Natal, H. Maranaik Hasibuan saat membuka manasik haji kecamatan Panyabungan 1446 H / 2025 M, Acara yang diselenggarakan di Masjid Nur Ala Nur, Desa Parbangunan, Panyabungan Selasa (03/12).
Maranaik memaparkan hikmah ibadah haji. Ibadah haji, bukan sekadar ritual, tetapi juga merupakan wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah dan ibadah haji mencakup dua hal penting: pengorbanan fisik dan harta. “Dengan melakukan perjalanan haji, kami menunjukkan bahwa kami siap mengorbankan segala sesuatu demi mendapatkan ridha Allah,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan Ibadah haji merupakan kesempatan untuk membersihkan diri dari segala keburukan dan ego. “Saat ber-ihram, kita dituntut untuk berpikiran sederhana dan menanggalkan atribut duniawi,” tambahnya.