Kemenag Dorong Gerakan Haji Muda Lewat “Kejar Ceriamu” Lewat Podcast Edukatif MAN 2 Bukittinggi

6 Jun 2025 oleh Husni Anggoro | dilihat 2216 kali

Bukittinggi (PHU) — Dalam langkah nyata membina generasi muda yang religius dan visioner, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bukittinggi menghadirkan sebuah program inovatif bertajuk Satu Rekening Satu Pelajar Cepat Raih Haji Muda (Kejar Ceriamu). Gagasan ini tidak sekadar dikampanyekan secara formal, melainkan disampaikan langsung dalam sebuah forum dialog yang hangat dan inspiratif melalui podcast produksi MAN 2 Bukittinggi.

Podcast edukatif ini menghadirkan Kasubbag Tata Usaha Kemenag Bukittinggi, Hj. Tri Andriani Djusair, sebagai narasumber utama. Dalam dialog berdurasi hampir satu jam, Tri Andriani mengupas tuntas latar belakang lahirnya program Kejar Ceriamu, termasuk tantangan dan harapan yang menyertainya.

“Kami ingin memulai pembinaan spiritual bukan hanya dari sisi pengetahuan agama, tapi juga dari aspek kemandirian keuangan. Anak-anak perlu dibekali kesadaran menabung sejak usia sekolah, karena berhaji itu bukan hanya soal ibadah, tetapi juga soal perencanaan dan tanggung jawab,” jelasnya lugas di hadapan para host muda MAN 2 Bukittinggi. Kamis (5/6/2025)

Podcast ini bukan sekadar ajang penyampaian program, tetapi menjadi media dialog yang terbuka, interaktif, dan membumi. Dengan gaya komunikasi yang santai namun berbobot, pembicaraan menyentuh berbagai aspek penting: mulai dari literasi keuangan syariah, realitas antrean haji yang panjang, hingga pentingnya menumbuhkan cita-cita berhaji sejak dini di tengah derasnya budaya konsumtif generasi muda.

Tri Andriani juga menekankan pentingnya keterlibatan sekolah dan orang tua dalam menyukseskan program Kejar Ceriamu. Dalam pandangannya, jika sekolah menjadi motor penggerak dan orang tua turut mendukung dari rumah, maka membentuk generasi haji muda bukan lagi hal yang utopis.

Podcast ini menjadi cermin bahwa komunikasi kementerian tak harus kaku. Justru melalui media seperti podcast—yang kini akrab di telinga generasi muda—pesan keagamaan dan kebangsaan bisa disampaikan dengan lebih efektif.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif MAN 2 Bukittinggi yang memfasilitasi ruang dialog seperti ini. Edukasi publik tidak hanya melalui seminar, tapi juga bisa melalui medium yang akrab dengan generasi hari ini,” tambah Tri Andriani.

Ke depan, Kemenag Bukittinggi berharap program Kejar Ceriamu bisa menjadi embrio gerakan nasional, menjadikan pelajar tak hanya cakap akademik, tetapi juga memiliki orientasi spiritual yang kuat sejak usia muda.

Program ini adalah ajakan untuk menata niat dan menyusun langkah—bahwa berhaji bukan harus menunggu usia matang, tapi bisa dirintis sejak rekening pertama dibuka di usia belia.