Morotai (PHU)-- Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kabupaten Morotai di Provinsi Maluku Utara baru saja selesai pembangunannya. Hal ini tidak disia-siakan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Morotai untuk langsung menggunakannya. Kegiatan bimbingan manasik (bimsik) sepanjang tahun pun langsung diadakan meski ada beberapa bagian yang dikebut untuk diselesaikan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Morotai Hasyim Hi Hamzah menuturkan, dengan rampungnya pembangunan Gedung PLHUT ini, segala pelayanan kepada jemaah haji termasuk memberikan bimsik sepanjang tahun sudah bisa dilakukan di gedung yang dibiayai dengan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ini.
"Manasik haji sepanjang tahun yang hari ini Jumat (1/12/2023) jemaah sudah bisa menggunakan gedung ini artinya ini adalah hari pertama mulai digunakannya gedung ini untuk kegiatan bimbingan manasik haji sepanjang tahun," kata Hasyim usai memberikan bimsik di Morotai. Jumat (1/12/2023).
Walaupun masih ada sedikit penyelesaian pekerjaan dibeberapa bagian gedung dilantai 2, namun tidak menyurutkan Kemenag untuk memberikan bimbingan manasik kepada jemaah haji yang estimasi tahun ini akan diberangkatkan ke Tanah Suci. Karena saat ini kegiatan bimsik masih menggunakan lantai 1
"Untuk kegiatan berikutnya kegiatan yang sama akan kami laksanakan pada aula di lantai 2, hari ini masih menggunakan lantai bawah tapi jemaah yang jumlahnya 46 orang bisa di memaksimalkan dan bisa memanfaatkan gedung ini untuk melayani jemaah," jelas Hasyim.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Morotai Fauji Abdullah mengatakan pada pertemuan perdana yang diselenggarakan gedung PLHUT ini, ia memberikan materi bimsik secara umum yang kemudian nanti akan dilanjutkan dengan kegiatan praktik manasik. Ini diharapkan jemaah nantikan dapat memahami rukun, syarat, wajib dan hal yang membatalkan ibadah haji.
"Tadi materi secara umum dulu dan nanti nantikan fokus pada kegiatan prakteknya mulai dari kita bimbing mereka bagaimana mereka memahami rukun-rukun haji syarat wajib haji bahkan hal yang membatalkan ibadah haji," terang Fauji.
Walaupun kuota haji Kabupaten Morotai ini hanya 46 orang, tetapi responnya sangat luar biasa. Mereka terlihat sudah siap secara lahir maupun batin menantikan keberangkatan ke Tanah Suci.
"Respon dari jemaah haji sangat luar biasa mereka siap apa yang akan mereka miliki, kapan berangkat dan kapan pelunasan mereka siap, dengan bekal yang mereka sudah dapatkan sudah siap betul baik lahir maupun batin," pungkasnya.
Hadir dalam Penyuluhan Bimbingan Manasik Sepanjang Tahun tersebut Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Malut Samsuddin Fatahuddin serta Kasubbag Tata Usaha Kemenag Morotai Mukmin Ali.