Pusat Studi Haji Umrah Dan Wisata Religi Manajemen Dakwah UIN Sunan Kalijaga Gelar Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional

23 Agu 2024 oleh Amnia Salma | dilihat 5365 kali

Yogyakarta (PHU)---Pelaksanaan ibadah haji di tanah suci hampir semuanya dilakakun dengan kekuatan fisik. Tidak hanya itu saja diperlukan perencanaan dan manajemen yang matang agar ibadah haji terpenuhi rukun dan wajibnya. Termasuk juga menyiapkan pembimbing haji yang kompeten untuk membersamai jamaah menuju haji mabrur.

Oleh karena itu Pusat Studi Haji Umrah Dan Wisata Religi Manajemen Dakwah UIN Sunan Kalijaga bekerjasama Kanwil kementerian Agama D.I. Yogyakarta dan Universitas Darul ‘Ulum Jombang mengadakan kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional Angkatan XIII di University Hotel. Kegiatan ini di laksanakan mulai 21 – 27 Agustus 2024. Ketua Pusat Studi Haji Umrah Dan Wisata Religi Manajemen Dakwah UIN Sunan Kalijaga mengatakan untuk pelaksanaan haji dan umrah diatur dalam PP Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2022 Tentang Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji. Salah satunya menyiapkan sumber daya pembimbing manasik yang memiliki kompetensi Profesional, pedagogik, kepribadian, dan kompetensi Sosial.

“ Pada pelatihan ini diikuti oleh 80 orang peserta, terdiri 70 laki-laki dan 10 perempuan. Sebaran peserta berasal dari BANTEN, D.I. Yogyakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kepulauan. Riau, Lampung , Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Selatan. Terbanyak dari Lampung 17 orang, dan Jawa Tengah 16 orang.” kata Noor Hamid dalam materinya yang disampaikan pada, Kamis (22/8/2024).

Kepala Sub. Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Sleman Drs. H. Tulus Dumadi, MA dalam materinya menyampaikan rencana kerja operasional adalah istilah dalam haji yang cara spesifik akan ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan melalui pola SIABIDIBA (Siapa melakukan Apa, Bilamana, Dimana dan Bagaimana) dalam pelaksanaan ibadah haji.

Tulus menjelaskan manfaatnya rencana kerja dengan perencanaan mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan pada pelaksanaan ibadah haji atau umrah dan dapat meningkatkan keberhasilan pencapaian tujuan ibadah haji atau umrah.

Sementara itu, Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Ditjen PHU Kemenag RI, Subhan Cholid, menyampaikan pelaksanaan ibadah haji tahun ini bisa mengurangi angka kematian dari jumlah jamaah haji tahun lalu. Salah satunya mengetahui dan memeriksa kesehatan calon jamaah haji sebelum pemberangkatan. Kemudian memberlakukan skema murur saat mabit di Muzdalifah.

"Skema ini utamanya diperuntukkan bagi jemaah haji risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, pengguna kursi roda, dan para pendampingnya.” Kata Subhan Cholid.

“ Berbagai inovasi dilakukan Kementerian Agama untuk memastikan ibadah haji dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dan nyaman, terutama bagi jamaan lanjut usia. Salah satunya dengan skema tanazul bagi jamaah untuk mendapatkan pendampingan khusus, layanan kesehatan yang lebih intensif, dan kemudahan dalam proses embarkasi.” tutur Subhan Cholid.

Kontributor