Sarankan Modul Pembinaan Baru, Sesditjen PHU Ajak KBIHU Dorong Kemandirian Jemaah

4 Sep 2024 oleh Mustarini Bella Vitiara | dilihat 19560 kali

Semarang (PHU) —- Kemandirian jemaah dalam melaksanakan proses ibadah haji merupakan satu aspek yang sangat penting dan perlu didorong oleh pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) dalam pembinaan kepada jemaah. Hal ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Sesditjen PHU) Ahmad Abdullah saat memberikan materi terkait Manajemen Perhajian Indonesia pada kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional Angkatan XVI Tahun 2024 di Semarang, Rabu (4/9/2024).

Abdullah mengatakan Kementerian Agama (Kemenag) sejak dulu sudah mempunyai visi untuk menciptakan jemaah haji yang mandiri, namun visi ini perlu disinkronisasikan dengan KBIHU sebagai mitra Kemenag dalam melakukan bimbingan dan pembinaan kepada jemaah haji.

“Kita sebagai pemerintah mempunyai visi menciptakan jemaah haji mandiri, sementara KBIHU selaku mitra kita belum mendorong visi ini, jadi saya kira di forum ini juga perlu ada diskusi untuk ada korelasi di antara keduanya dan untuk mengharmoniskan visi tersebut,” ujar Abdullah.

Dikatakan Abdullah, Kemenag akan terus membangun kemitraan dengan KBIHU dalam membentuk jemaah haji yang mandiri.

“Saya sudah memberikan masukan kepada Direktorat Bina Haji dan Direktorat Bina Umrah agar dibuatkan semacam modul, selain untuk menjalin komunikasi yang baik antara pemerintah dan KBIHU, juga agar bagaimana keamanan dan kemandirian jemaah dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.

Abdullah mengakui bahwa kemampuan pemerintah dalam memberikan pembinaan kepada jemaah haji di seluruh Indonesia sangat terbatas. Oleh karena itu, peran KBIHU dalam melakukan bimbingan dan pembinaan kepada jemaah haji sangat diperlukan, apalagi hal tersebut sudah tercantum dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

“Kita patut bersyukur dan bangga karena umat Islam di Indonesia memiliki Undang-Undang Haji yang didalamnya sudah mengatur manajemen haji yang modern, karena tidak semua negara memilikinya,” kata Abdullah.

“Sehingga seberat apapun pekerjaan kita dan pelayanan yang kita berikan, kita sudah paham betul bahwa manajemen ini membuat pekerjaan berat menjadi ringan,” sambungnya.

IMG_5430.jpeg

Abdullah juga mengimbau para peserta yang hadir agar menjadi Pembimbing Manasik Haji yang bijaksana dan menyejukkan. “Kita hadir di sini karena ada jemaah dan untuk jemaah, mudah-mudahan ikhtiar dan niat kita untuk melakukan pembinaan dinilai pahala oleh Allah SWT,” tutupnya.

Kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional Angkatan XVI Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Ditjen PHU Kementerian Agama RI bekerja sama dengan UIN Walisongo Semarang diikuti sebanyak 82 peserta. Forum ini juga menghadirkan beberapa narasumber dari Ditjen PHU, antara lain Direktur Bina Haji Arsad Hidayat dan Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid.

Editor: Benny Andriyos | Fotografer: Suci Arumaisa Murni