Jelang Kloter Pamungkas, Embarkasi Aceh Berangkatkan Jemaah Gabungan dengan Medan

28 Mei 2025 oleh Mustarini Bella Vitiara | dilihat 11117 kali

Banda Aceh (PHU) – Embarkasi Aceh (BTJ) tengah mempersiapkan keberangkatan kloter pamungkas (terakhir) pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. Adalah jemaah haji kloter 12, atau BTJ-12, yang dijadwalkan bertolak ke Tanah Suci pada 30 Mei 2025. Sebanyak 123 jemaah haji dan 2 orang petugas kloter akan tergabung dalam kloter ini. Tidak hanya jemaah haji asal Provinsi Aceh, kloter terakhir tersebut juga akan memberangkatkan jemaah haji asal Medan, Sumatera Utara.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Aceh, Azhari, menyatakan bahwa persiapan akhir telah rampung demi memastikan kelancaran pemberangkatan kloter terakhir ini. "Kami telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan seluruh proses berjalan mulus, terutama mengingat adanya penggabungan jemaah dengan Sumatera Utara," ujar Azhari saat ditemui di Embarkasi Aceh, Rabu (28/5/2025).

Azhari menjelaskan, proses penggabungan kloter ini telah diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kenyamanan dan pelayanan bagi jemaah. "Kami memastikan bahwa semua kebutuhan jemaah, baik dari Aceh maupun Medan, akan terpenuhi ini adalah bentuk sinergi antar embarkasi untuk memfasilitasi jemaah haji," tambahnya.

WhatsApp Image 2025-05-28 at 07.31.47.jpeg

Sepanjang musim haji 2025, sambung Azhari, Embarkasi Aceh telah memberangkatkan 10 kloter hingga 27 Mei 2025 dengan lancar. Selama prosesnya, terdapat satu jemaah asal kloter 5 yang tidak dapat diberangkatkan karena sakit dan tidak keluar izin penerbangannya oleh pihak medis Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK), serta satu jemaah asal kloter 10 karena masih menunggu keterangan medis untuk bisa diberangkatkan pada kloter terakhir besok.

Azhari mengapresiasi kinerja seluruh petugas embarkasi dan petugas kloter yang telah bekerja keras. "Dedikasi para petugas sangat kami hargai. Mereka adalah garda terdepan dalam melayani tamu-tamu Allah," ungkapnya.

Dari sisi jemaah, Azhari menyampaikan banyak jemaah yang memberikan tanggapan positif. "Alhamdulillah, sebagian besar jemaah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Tentu, masukan konstruktif selalu kami terima untuk perbaikan di masa mendatang," imbuhnya.

Menyambut keberangkatan kloter terakhir ke Arab Saudi pada tanggal 30 Mei 2025, Azhari berpesan kepada seluruh jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan dan fokus pada ibadah. "Ini adalah kesempatan yang sangat berharga. Manfaatkan setiap momen di Tanah Suci untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.," pesannya.

Azhari juga meminta masyarakat Aceh terus memberikan dukungan dan doa bagi kelancaran seluruh tahapan ibadah haji "Kami berharap penyelenggaraan haji tahun depan bisa semakin baik lagi, dengan inovasi dan peningkatan pelayanan yang berkelanjutan," tutup Azhari.

WhatsApp Image 2025-05-28 at 11.08.47.jpeg

Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Zulkifli Sitorus saat memberikan keterangan melalui layanan pesan, menjelaskan saat ini data yang dipakai pemerintah Indonesia dan Arab Saudi adalah data 15 jam sebelum kedatangan jemaah haji di Arab Saudi. Namun hingga Selasa (27/5/2025) sore, jemaah haji asal Embarkasi Medan kloter 24 masih berjumlah 105 dari 142 kuota yang tercantum pada data Siskohat.

Lebih lanjut Zulkifli menerangkan bahwa mekanisme dan jumlah jemaah yang diberangkatkan nantinya bisa mengalami perubahan jika ada pengisian open seat dan penundaan laik terbang karena sakit.

Terkait teknis penggabungan, ia menjelaskan bahwa 105 jemaah haji asal Embarkasi Medan (KNO) kloter 24 akan melalui proses seperti biasa terkait dokumen dan kelengkapan lainnya di Asrama Haji Embarkasi Medan.

Setelah dilepas di Bandara Internasional Kualanamu, pesawat yang membawa jemaah asal Medan akan langsung bergerak menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh.

"Di sana nanti, jemaah haji asal Embarkasi Aceh kloter 12 akan dinaikkan ke dalam pesawat, sementara jemaah haji asal Medan tidak perlu turun," terang Zulkifli. Selanjutnya, pesawat akan langsung diberangkatkan dari Bandara Internasional SIM Aceh menuju Jeddah.

Zulkifli menambahkan layanan syarikah (penyedia layanan di Arab Saudi) akan menyesuaikan visa jemaah masing-masing. "Layanan syarikah itu berdasarkan visa masing-masing jemaah. Namun, bisa saja sama jika syarikah yang tertera di visa jemaah Aceh dan Medan itu sama," tandasnya. (Rd)