Utamakan Pelindungan Jemaah, Dirjen PHU Kembali Ingatkan 5 Pasti Umrah

7 Feb 2025 oleh Mustarini Bella Vitiara | dilihat 515 kali

Jakarta (PHU) – Ibadah umrah masih diminati oleh semua kalangan di Tanah Air. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan, selain dari masyarakat yang tinggal di perkotaan, jemaah umrah di Indonesia juga masih didominasi oleh masyarakat menengah yang tinggal di pedesaan.

“Sekarang semuanya bisa melakukan direct order, pesan lewat digital, tapi ini dilakukan oleh orang-orang yang sudah kosmopolit, yang tinggal di kota, sudah sering keluar negeri sendirian,” terang Hilman saat hadir dalam pembukaan Garuda Umrah Travel Fair 2025 di Jakarta, Jum’at (7/2/2025).

“Namun karakteristik dan demografi jemaah umrah di Tanah Air itu masih didominasi oleh masyarakat menengah yang juga tinggal di desa-desa, kelompok-kelompok pengajian, majelis ta’lim, dan lain-lain. Jadi, kita tidak bisa melepas sepenuhnya, harus jelas desainnya, dan kita juga ingin menjaga agar calon jemaah umrah itu bisa terlindungi dan dilayani dengan baik,” tambahnya lagi.

Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang melakukan transformasi digital besar-besaran dalam bidang haji dan umrah. Menurut Hilman, hal ini perlu disikapi dengan bijak oleh jemaah umrah dan pihak Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

“Regulasi-regulasinya terus berkembang, masa berlaku visa sudah mulai di-extend, kebijakan haji pun demikian, sehingga perlu adanya pelindungan kepada jemaah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Hilman.

Ia kembali mengingatkan konsep 5 Pasti Umrah dari Kementerian Agama, yaitu pastikan travel umrahnya berizin, pastikan jadwalnya, pastikan penerbangannya, pastikan hotelnya, dan pastikan visanya.

“Konsep ini sudah kita dengungkan bertahun-tahun. Ini berdasarkan fakta bahwa sebagian travel kita masih belum memiliki izin, bahkan tidak mampu menunjukkan komitmennya kepada jemaah, karena mungkin ketidaksiapan dan lain-lain,” jelas Hilman.

Terkait kesehatan jemaah umrah, ia juga menegaskan akan menstandarisasi kebijakan asuransi travel untuk perjalanan umrah. “Jadi jika ada jemaah yang sakit setiap travel dapat memberikan pelayanan yang sama baiknya,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R Susandy mengatakan bahwa Garuda Umrah Travel Fair 2025 digelar dalam rangka memfasilitasi masyarakat Indonesia untuk melakukan ibadah umrah.

IMG_9914.jpeg

Event tahunan ini, dikatakan Ade, juga merefleksikan optimisme industri perjalanan umrah di tengah tingginya minat masyarakat untuk berkunjung ke Baitullah. Ia pun mengatakan pihaknya telah menyiapkan sekitar 34.000 kursi untuk perjalanan ibadah umrah tahun 2025.

“Kita tahu jumlah jemaah umrah dan minat masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah semakin meningkat, selain karena Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, antrean haji juga masih cukup panjang. Sehingga acara ini merupakan jawaban agar bisa melakukan perjalanan umrah dulu sebelum bisa melaksanakan ibadah haji,” tandasnya.