Gelar Manasik, Kemenag Bireun Minta Jemaah diminta fokus Ibadah, Kurangi Belanja

25 Apr 2024 oleh Husni Anggoro | dilihat 9730 kali

Bireun (PHU)—Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh menggesar bimbingan manasik bagi jemaah haji Bireun.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kabupaten Bireun Sulaimanur mengingatkan jemaah agar dalam pelaksanaan ibadah haji ini merupakan sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah agama dan pemenuhan rukun Islam ke lima, bukan untuk menaikkan status social atau sekadar pamer keshalihan.

“Fokuslah beribadah, kurangi belanja-belanja dan jalan-jalan agar stamina kita tetap fit dan dapat melaksanakan rukun haji dengan sempurna. Terutama jemaah lanjut usia jangan memaksakan diri mengejar amaliah sunat yang dapat memudharatkan, fokus untuk puncak ibadah haji”, tuturnya pada kegiatan manasik haji tingkat kecamatan wilayah III (Peulimbang, Jeunieb, Pandrah, Simpang Mamplam dan Samalanga) yang berlangsung di Mesjid At-Taqarrub. Kamis (25/04/2024).

Selain itu, Ia juga menyampaikan tentang akhlak jemaah dan budaya Arab Saudi. Menurutnya, akhlak jemaah merujuk pada etika dan perilaku yang diharapkan dari individu dalam konteks kehidupan berjamaah atau dalam masyarakat. Beberapa aspek penting dalam akhlak jemaah meliputi kerjasama, toleransi, saling menghormati, dan saling tolong menolong.

“Dalam menjalankan ibadah haji, Jamaah harus lebih ikhlas, sabar, tidak sombong, riya, dan lebih mendepankan sopan santun baik dalam berpakaian maupun dalam berbicara”, jelasnya.

“Sedangkan Akhlak kepada sesame jamaah seperti tolong menolong, saling menghargai, saling menghormati, nasihat menasihati. Dan Akhlak terhadap alam lingkungan seperti menjaga kebersihan, menjaga keamanan, tidak merusak tumbuh tumbuhan, tidak mengganggu binatang,” lanjutnya.

Dalam budaya Arab Saudi, dirinya juga memberikan gambaran kepada jemaah bagaimana kondisi dan budaya bangsa Arab agar jamaah ketika berada di Arab dapat menyesuaikan sikap dan prilaku dengan kondisi masyarakat Arab sehingga tidak menimbulkan hal-hal buruk.

“Sosial budaya Arab Saudi salah satunya adalah mujamalah dimana mereka senang berbasabasi dan berekpresi dengan bahasa tubuh. Maka jangan terkejut nanti bila Bapak Ibu mendapati orang Arab yang suka meranggkul dan mencium pipi”, ungkapnya, seraya disabut gelak tawa para peserta manasik haji.

Selain itu orang Arab terbiasa bersuara keras untuk mengekspresikan kekuatan danketulusan, apalagi kepada orang yang mereka sukai. Sayangnya, suara keras mereka kadang ditafsirkan sebagai kemarahan oleh kebanyakan orang Indonesia.

Sementara itu, Dinas Kesehatan yang diwikili oleh Ramli, SKM., MKM. Memberikan materi pencegahan dan pengendalian penyakit.

Ramli menjelaskan ibadah haji dan umrah merupakan ibadah dengan aktifitas fisik yang tinggi seperti wukuf, jamarh, thawaf dan sai.

“Selain itu jamaah haji juga mendapatkan tantangan fisik antara lain perjalanan yang jauh dan lama, perbedaan cuaca, bertemu dengan orang banyak dengan latar belakang budaya yang berbeda maupun ibadah sunnah lainnya” jelasnya.

Ramli meminta jamaah untuk menyiapkan kesehatan fisik, psikis dan ilmu sehingga dapat menunaikan rangkaian ibadah haji dengan baik sampai Kembali ketanah air.

Dalam paparan meterinya, Ramli menunjukkan angka Kesehatan Jamaah wilayah barat dimana terdapat 31 jemaah yang mengindap hipertensi. 13 jemaah dengan penyakit diabetes dan 11 jemaah lainnya dengan kadar kolestrol.

“Terdapat 4 jemaah dalam gangguan saluran cerna, 12 jamaah mengalami kelainan jantung, 10 jemaah mengalami rematik dan hanya 17 jemaah yang terdeteksi dalam keadaan sehat”, tandasnya.