Terapkan Buddy System, Jemaah Lansia Saling Jaga dan Membahagiakan

9 Jun 2024 oleh Mustarini Bella Vitiara | dilihat 6346 kali

Makkah (PHU) --- Rokiah Adkur Aspinah (63) tak bisa menutupi tawanya. Dia berulangkali tertawa kecil mendengar gurauan tiga rekan sekamarnya, Masirah Masturi Acha, Siti Rohimah Yusuf Nasiran, dan Rusmiah Sulaiman Abdullah. Keempat perempuan lansia itu saling menggoda, bahkan Rokiah yang hanya bisa terduduk di tempat tidur karena saraf terjepit pun tak lepas dari candaan mereka.

“Kami saling membantu, selalu mengingatkan, bahkan kami juga kadang julid, juga saling membahagiakan, ” ujar Rusmiah sambil terkekeh, saat ditemui di kamar Hotel Harmes, Makkah, tempat ketiganya menginap, Sabtu (8/6/2024).

Sebuah kebetulan, keempatnya yang berusia nyaris sebaya disatukan dalam satu kamar. Mereka adalah jemaah haji kloter PLM-03 dari Palembang, Sumatera Selatan.

Diakui Rokiah, kehadiran tiga kawannya yang sebaya membuatnya bahagia. Apalagi, Rokiah terkena saraf terjepit sesaat sebelum berangkat yang membuatnya tidak bisa bergerak dengan leluasa.

Di kala ia susah, ada tiga temannya itu yang membantu, mulai dari mengambilkan barang yang tinggi hingga mengingatkan minum obat. Apalagi, Rokiah pergi hanya sendiri, suaminya sudah meninggal. Sementara, 3 kawannya itu ditemani suaminya masing-masing.

“Saya sendirian. Tadinya sebelum berangkat baik-baik saja. Tiba-tiba, saya kena saraf terjepit. Sempat ragu-ragu mau berangkat, tetapi anak saya minta saya berangkat karena kapan lagi dapat kesempatan,” ujar Rokiah yang mendaftar haji sejak 12 tahun lalu itu.

Selama di tanah suci, Rokiah baru satu kali umrah, yakni umrah wajib. Itu pun tidak bisa mendekat ke Kabah karena ia didorong dengan kursi roda. Di dalam hatinya, ada keinginan untuk menyentuh dinding Kabah tetapi ia sadar, keterbatasan fisik membuatnya tidak mungkin melakukannya.

“Alhamdulillah, sudah bisa lihat Kabah. Saya dari lantai 2 saja,” kata perempuan beranak 3 itu.

Berhaji tanpa didampingi pendamping membuat Rokiah terpaksa mengandalkan tenaga kesehatan untuk mendampinginya beribadah. Seperti saat ia masuk ke Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah. Di tempat yang disebut Taman Surga itu, Rokiah menengadahkan tangan, berdoa memohon kesehatan untuk dirinya dan kesuksesan bagi anak-anaknya.

Meski kondisinya tengah diuji dengan rasa sakit, Rokiah tetap tenang dan bahagia. Ada teman-teman sekamarnya yang menghibur hati Rokiah. Fungsi teman sekamar bukan hanya sebagai penghibur saat jauh dari keluarga tapi juga pendamping bagi kawannya yang sakit. Bahkan, mereka saling mengingatkan jika ada teman yang kelupaan minum obat, misalnya.

“Bukan hanya Rokiah, saya juga sering diingatkan,” ucap Rohimah, sambil menunjukkan plastik penuh obat di sisi ranjangnya.

Dokter Kloter PLM 03, Ramona Fitri Muhammad mengatakan, tim kesehatan dan Ketua Kloter PLM 03 Saefudin memang menerapkan buddy system di dalam kloternya. Jemaah haji diajak lebih peduli kepada teman sekamar sehingga jika ada apa-apa, rekan sekamarlah yang lebih banyak berperan.

Menurut Ramona, apabila ada jemaah sakit, seringkali laporan pertama kali didapat dari sesama jemaah haji sehingga tim kesehatan bisa gerak cepat melakukan tindakan.

“Alhamdulillah, jemaah haji kami yang sakit bisa cepat tertangani. Meski ada yang sempat dibawa ke KKHI tetapi sudah sembuh dan bisa bergabung dengan kloternya di puncak haji,” kata Ramona lagi.

Ramona, Saefudin, dan timnya juga rutin mengunjungi jemaah untuk menanyakan kabar serta kesehatannya. Pendekatan personal ini juga ampuh untuk menyosialisasikan berbagai program atau aturan dalam ibadah haji. Seperti soal murur, misalnya, sejauh ini belum ada penolakan dari jemaah.

“Kami terus melakukan sosialisasi dan alhamdulillah sejauh ini belum ada penolakan dari jemaah,” kata Saefudin.

Kedatangan para petugas haji selalu disambut riang keempat nenek itu. Mereka merasa, berhaji adalah kegembiraan. Meski jauh dari keluarga dan usia tak lagi muda, keempatnya menemukan keluarga baru, para petugas dan rekan-rekan sekamar.

“Alhamdulillah, senang sekali dapat keluarga baru,” kata Rokiah.

Bagi Rokiah, keterbatasan tak lagi terasa menyiksa, saat ada sahabat terbaik di sisinya.