Jakarta (PHU)—Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengapresiasi Pengelolaan perbaikan Dam jemaah dan petugas haji, bahkan Saudi sendiri berkomitmen akan menjadikan contoh bagi negara-nagara lainnya.
Hal itu diungkapkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief dalam pertemuannya dengan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian di Kantor Kementan Ragunan Jakarta. Rabu (4/10/2023).
“Kementerian Haji memberikan apresiasi kegiatan perbaikan pengelolaan Dam dan akan dijadikan contoh untuk di negara lain,” ujarnya.
Namun, kata Hilman, pelaksanaan penyembelihan hewan yang digunakan untuk Dam saat ini belum bisa dilaksanakan di Tanah Air karena belum ada fatwa yang memperbolehkannya.
“Hasil Bahtsul Masail dan Mudzakarah Perhajian Nasional menyampaikan fatwanya untuk pemotongan penyembelihan hewan Dam di tanah air memutuskan tidak boleh penyembelihan daging dan di tanah air dan untuk distribusinya itu ada yang membolehkan dan dibolehkan,” tegasnya.
Hilman Latief juga mengatakan tata kelola Dam ini dimaksudkan agar Pengelolaan Dam petugas dan jemaah haji juga dapat didistribusikan kembali ke Tanah Air, bahkan kata dia, ada diskursus yang mengatakan daging-daging tersebut didistribusikan ke negara-negara Afrika sehingga hasil dari Dam tersebut tidak diketahui pendistribusiannya.
“Kita tidak tahu apa yang terjadi, siapa yang menyembelih, kapan di mana penyembelihannya, kemudian tata kelolanya seperti apa kemudian juga setelah disembelih daging dikemanakan, siapa yang membagikan di mana ke mana,” kata Hilman di Kantor Kementan Ragunan Jakarta. Rabu (4/10/2023).
Untuk mengoptimalkan hal tersebut, kata Hilman, Kementerian Agama sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebagai pihak yang akan mendistribusikan daging Dam tersebut agar dapat dimanfaatkan untuk program pemerintah dalam peningkatan gizi masyarakat Indonesia.
“Kita manfaatkan dalam program untuk peningkatan gizi dan sebagainya. Oleh karena itu kami menggandeng Baznas sebagai pilot projectnya dan kami terus mempelajari apa saja persyaratan apa saja dan lain sebagainya yang diperlukan agar kita bisa mengoptimalkan itu,” ujarnya.
Turut hadir Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah, Direktur Pengolahan Hasil Peternakan Kemenate Tri Melasari, Koordinator Direktorat Kesehatan Veteriner drh Eko Susanto, Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji Khalilurahman, Tim Tata Kelola Dam Kemenag Zulkarnain Nasution, Ahmad Fikri (Baznas), Dyah R. Andayani (Baznas), Fitriani Mamonto (PT Halalan Globalindo), Maulidia Nur AP (PT Halalan Globalindo), serta Sugiri (PT HATI).