Berikan Kuliah Ramadan, Dirjen PHU Sampaikan Kepedulian hingga Kasih Sayang Terhadap Sesama

12 Mar 2025 oleh Husni Anggoro | dilihat 4660 kali

Jakarta (PHU) – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief memberikan ceramah dalam acara Kuliah Ramadan (Kurma) di Masjid Al Munawwar yang berada di Kantor Kemenag RI Jakarta. Selasa (11/3/2025).

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan refleksi mendalam tentang Surah Al-Balad ayat 11-20 yang menurutnya mengandung nilai-nilai fundamental dalam kehidupan. “Saya sedang jatuh cinta dengan ayat ini,” ujar Hilman Latief.

Makna atau nilai ini mengacu pada ayat 11 dari Surah Al-Balad yang berarti ‘satu jalan terjal yang sulit didaki’ atau ‘satu kondisi yang sulit ditempuh’ menurut para mufasir.

Hilman menjelaskan bahwa ayat-ayat selanjutnya dalam surah ini mengajarkan nilai-nilai luhur yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.

"Ayat-ayat selanjutnya dalam surat ini mengajarkan nilai-nilai luhur yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah _ fakku raqabah_, yang secara bahasa artinya membebaskan budak, yang dalam konteks masa kini dapat diartikan sebagai membangun kesetaraan dan tidak bersikap sewenang-wenang terhadap sesama," jelas Hilman.

Ayat selanjutnya, au iṭ’āmun fī yaumin żī masgabah, juga menekankan pentingnya memberi makan kepada mereka yang membutuhkan, terutama di saat terjadi bencana. Tindakan ini mencerminkan kepedulian sosial dan menjadi bentuk nyata dari kasih sayang serta empati terhadap sesama.

Selain itu, berbagi kepada anak yatim sebaiknya dimulai dari keluarga terdekat. Tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga mempererat silaturahmi serta membangun ikatan kekeluargaan yang lebih kuat. Hal ini tertuang dalam ayat yatīman żā maqrabah.

Membantu orang yang sangat miskin juga menjadi salah satu ajaran dalam surah ini, sejalan dengan nilai kepedulian sosial yang diajarkan dalam Islam, yang senada juga dengan ayat au miskīnan żā matrabah.

Hilman Latief juga mengungkapkan siapa saja yang dapat menjalankan nilai-nilai di atas, maka akan masuk ke dalam golongan kanan. Sebaliknya, siapa saja yang mengingkarinya akan masuk ke dalam golongan kiri.

“Mereka yang menjalankan ajaran-ajaran ini akan tergolong dalam ashabul maymanah, yaitu golongan kanan yang akan menerima catatan amal dengan tangan kanan pada hari kiamat dan memperoleh surga,” jelas Hilman.

“Sebaliknya, mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah akan termasuk dalam golongan kiri,_ ashabul masy’amah_, yang pada akhirnya akan mendapatkan balasan berupa neraka,” lanjutnya.

Dalam ceramahnya, ia menekankan bahwa bulan Ramadan adalah momentum terbaik untuk mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Surah Al-Balad. Ia mengajak para jemaah untuk lebih peduli terhadap sesama dan memperkuat keimanan agar dapat tergolong sebagai ashabul maymanah di hari akhir.

“Ramadan ini adalah kesempatan bagi kita untuk memenuhi semua hal yang telah disebutkan dalam ayat-ayat tersebut,” pungkasnya.