Gelar Festival Film Pendek Moderasi Beragama, Kemenag : Upaya Penetrasi Budaya Moderat di Masyarakat

20 Sep 2023 oleh Husni Anggoro | dilihat 3593 kali

Depok (PHU)--- Festival Film Pendek merupakan salah satu instrumen untuk penguatan moderasi beragama. Melalui media film, diharapkan prinsip moderat dalam beragama dapat tertanam di benak masyarakat.

“Badan Litbang dan Diklat melalui Balai Litbang Agama Jakarta menggunakan bermacam instrumen sebagai upaya penguatan moderasi beragama. Harapannya bisa menyasar berbagai lapisan masyarakat, termasuk pencinta film,” ujar Kepala Balitbang Diklat Suyitno saat memberikan arahan pada Seminar dan Bedah Film Pendek Moderasi Beragama di Depok, Selasa (19/9/2023).

Kegiatan tersebut merupakan kerja sama BLA Jakarta dengan Program Studi Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Seminar diisi dengan diskusi bersama aktor senior Deddy Mizwar, Guru Besar FIB UI Prof. Maman Lesmana, dan LD Nahdlatul Ulama K.H. Nurul Huda.

Menurut Kaban Suyitno, film adalah media yang tepat untuk menyebarkan budaya di masyarakat. Maka film dengan corak moderasi beragama yang kuat bisa berpengaruh pada perilaku masyarakat yang moderat.

“Kalau kita memproduksi sebuah film dengan tema moderasi beragama yang kental, lalu didiseminasikan dalam jangka waktu tertentu, maka bisa efektif mempengaruhi perilaku moderat di masyarakat,” kata Guru Besar UIN Raden Fatah ini.

Lebih lanjut, Kaban mengatakan alasan kerja sama Balitbang Diklat Kemenag dengan FIB UI sebagai mitra strategis. “FIB UI memiliki banyak mahasiswa aktif dan kreatif sehingga nanti bisa dijadikan duta untuk penguatan moderasi beragama terutama di generasi Z,” tuturnya. Kaban juga mengatakan hasil diskusi dengan Dekan FIB UI Bondan Kanumoyoso sangat memungkinkan untuk melakukan kerja sama dan kolaborasi terkait penguatan indeksasi bahkan pengabdian masyarakat sebagai mitra strategis moderasi beragama.

Selain itu, kata Kaban, kegiatan tersebut menghadirkan sineas kawakan Deddy Mizwar sehingga membuka peluang kerja sama untuk menggarap film secara lebih profesional. “Bahkan bisa jadi pemenang Festival Film Pendek Moderasi Beragama ini diberikan kesempatan mengikuti short course film singkat agar menjadi talent yang lebih mumpuni,” ucapnya.

Kaban juga berharap penguatan moderasi beragama tidak sampai sini saja, tapi diperlukan pula langkah-langkah kreatif untuk mengembangkan cara yang inovatif, khususnya bagi Balitbang Diklat Kemenag.

“Tentu penguatan lewat pelatihan, sosialisasi, dan orientasi tetap penting. Namun, perlu pula dilakukan cara-cara yang tidak monoton,” tandasnya.

Berikut daftar Nominasi Festival Film Pendek Moderasi Beragama 2023  Kategori Pelajar: 1.    Nominasi Pertama  Judul Film: NASI KOTAK HUANG Karya dari: Pelajar MTs Al Ghozaly Siwatu, Wonosobo, Jawa Tengah   2.    Nominasi Kedua Judul Film:  PERSAHABATAN Karya dari: Pelajar Pondok Pesantren Motivasi Indonesia, Bekasi, Jawa Barat   3.    Nominasi Ketiga Judul Film: BENANG MERAH KELUARGA Karya dari : Pelajar SMK Dr. Soetomo, Cilacap, Jawa Tengah   4.    Nominasi Keempat Judul Film: TERKA Karya dari: Pelajar Pondok Pesantren Al Qur`an dan Sains Nurani, Bogor, Jawa Barat   5.    Nominasi Kelima Judul Film : JAKARTA CHARTER Karya dari : Pelajar SMA IT Plus Bazma Brilliant, Dumai, Riau 

Kategori Mahasiswa 1.    Nominasi Pertama  Judul Film: SIEM Karya dari: Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid, Pekalongan, Jawa Tengah   2.    Nominasi Kedua Judul Film:  TIHU IAKE Karya dari: Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Ambon 3.    Nominasi Ketiga Judul Film: HARI MINGGU Karya dari : Mahasiswa UIN Kiai Haji Achmad Siddiq, Jember, Jawa Timur   4.    Nominasi Keempat Judul Film: MUSYRIK? Karya dari: Mahasiswa Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat

5.    Nominasi Kelima Judul Film : WETON Karya dari : Mahasiswa Ma'had Aly Sunan Kalijogo Poncokusumo, Malang, Jawa Timur