Pelayanan Prima dari Petugas Debarkasi, Jemaah Haji Papua Puas saat Transit di Makassar

1 Jul 2025 oleh Mustarini Bella Vitiara | dilihat 1008 kali

Makassar (PHU) — Kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji 2025 bukan hanya diukur dari kelancaran ibadah di Tanah Suci, tetapi juga dari kualitas pelayanan yang diterima jemaah sejak keberangkatan hingga pemulangan ke Tanah Air. Gambaran itu tercermin nyata dari kepuasan para jemaah haji asal Papua yang tiba kembali di Indonesia melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada Senin (30/6/2025) malam.

Setelah menunaikan ibadah haji selama lebih dari sebulan, sebanyak 391 jemaah disambut hangat oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Makassar. Mereka difasilitasi dengan layanan optimal selama transit dan bermalam di Asrama Haji Sudiang, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Papua.

Kepala UPT Asrama Haji Makassar, Zul Hijaz, menjelaskan bahwa pelayanan maksimal yang dierikan kepada jemaah, termasuk saat proses pemulangan, merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menjamu tamu-tamu Allah secara paripurna.

"Pelayanan haji tidak hanya berhenti saat ibadah di Tanah Suci, tetapi harus berlanjut hingga jemaah kembali ke rumahnya. Karena itu, kami memberikan perhatian penuh, terlebih untuk jemaah Papua yang masih harus menempuh perjalanan cukup jauh,” jelas Zul dalam sambutannya.

Apresiasi juga datang dari Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Papua, MB. Setiyo Wahyudi, yang turut mendampingi proses serah terima jemaah bersama Kepala Kanwil Kemenag Papua, Klemens Taran. Dalam sambutannya, Setiyo mengungkapkan rasa syukur melihat wajah para jemaah asal Papua yang cerah penuh kebahagiaan.

"Kalau kita lihat ekspresi mereka, tampak jelas kebahagiaan dan ketulusan ibadah. Ini adalah indikasi perjalanan haji yang dijalani dengan ikhlas karena Allah SWT. Semoga kemabruran ini benar-benar menjadi bekal mereka di tanah Papua,” ujar Setiyo.

Sementara itu, mewakili PPIH Embarkasi dan Debarkasi Makassar, Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Sulsel, Muhammad Yunus, mengingatkan pentingnya menjaga semangat haji dalam kehidupan sehari-hari.

"Kemabruran itu tidak berhenti di Makkah atau Madinah. Justru harus terus terpancar dalam perilaku, tutur kata, dan kontribusi sosial setelah kembali ke masyarakat," pesannya.

Menutup prosesi penyerahan, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Papua, Klemens Taran, mengajak masyarakat Papua menyambut jemaah dengan sukacita dan menjadikan kepulangan mereka sebagai momentum memperkuat harmoni sosial.

"Kehadiran jemaah yang telah menyelesaikan rukun Islam kelima ini semoga menjadi inspirasi dan penguat semangat kerukunan antarumat beragama di Papua," harap Klemens.

9d0aa6c3-6d91-4236-879c-0f45f599d0bf.jpeg

Berdasarkan laporan dari PPIH Debarkasi, UPG-27 terdiri dari 386 jemaah dan 7 petugas, meliputi 2 petugas kloter, 2 tenaga kesehatan, dan 3 Petugas Haji Daerah (PHD). Mereka berasal dari lima kabupaten/kota di Papua, yaitu Kota Jayapura (302 jemaah), Biak Numfor (6), Asmat (15), Yahukimo (4), dan Mamberamo Raya (2). Dua jemaah dilaporkan wafat di Tanah Suci, sehingga total jemaah yang kembali ke Tanah Air berjumlah 391 orang.

Salah satu jemaah haji bernama Jumartono asal Jayapura mengaku puas atas layanan yang mereka terima. Kamar asrama yang bersih dan nyaman, makanan bergizi yang disajikan tepat waktu, pelayanan kesehatan yang responsif, hingga transportasi yang tertata baik menjadi bagian dari pelayanan yang mendapat apresiasi tinggi.

"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas sambutan dan pelayanan selama di Makassar. Semua kebutuhan kami terpenuhi, membuat rasa lelah selama perjalanan terasa jauh lebih ringan," ungkapnya.

Pelayanan maksimal dan kepulangan yang tertib menjadikan Kloter 27 UPG sebagai salah satu representasi sukses penyelenggaraan haji 2025. Ini menjadi bukti nyata bahwa peningkatan kualitas layanan oleh pemerintah tidak hanya berjalan di atas kertas, tetapi benar-benar dirasakan langsung oleh jemaah di setiap titik pelayanan. (Rd).