Gorontalo (PHU) --- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar mengatakan pada musim haji tahun 2020 akan ada satu persen jumlah kuota untuk jamaah haji lansia. Adapun pembagian kuota lansia adalah akan diutamakan lansia 95 tahun keatas, kemudia lansia 85 tahun keatas dengan masa tunggu lima tahun diambil yang tertua, kemudia usia 80 tahun dengan masa tunggu 10 tahun.
Nizar menambahkan dengan adanya kuota satu persen untuk jamaah lansia ini akan mempengaruhi kuota Indonesia.
"Adanya kuota satu persen untuk lansia adanya kuota pembimbing ibadah dengan minimal 135 orang jamaah yang tergabung didalam Kelompok Bimbingan Ibadahnya, dan akan ada 250 pembimbing ibadah," ucap Nizar.
Sementara Nizar mengatakan pada seksi haji di Kabupaten/kota yang menjadi ujung tombak pelayanan haji seperti pelayanan pendaftaran, dan pembatalan haji belum ada bangunan yang representatif.
"Oleh karena itu pada tahun 2019 mulai dibangun prototipe gedung Pelayanan Haji Umrah Terpadu". Pada tahun 2020 ada 40 bangunan PLHUT baru, tahun depan Gorontalo akan dibangun di Kabupaten Bone Bolango,"ucap Nizar pada acara Rapat Koordinasi Pra Operasional Haji Embarkasi Antara Gorontalo tahun 2020.
Pada acara tersebut dihadiri Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis, dan 40 peserta yang terdiri dari para Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kota, Kepala Seksi PHU dan jajaran PHU, kamis (06/02).
Plt. Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo Hamka Arbie mengatakan, perlu kesiapan yang matang dari jajaran Kementerian Agama Provinsi Gorontalo dalam menjabarkan kebijakan-kebijakan terkait penyelenggaraan ibadah haji kepada masyarakat,terkhusus kepada para calon jemaah haji.
“Perlu ada penyebaran informasi dan sekaligus penjabaran yang masif terkait dengan kebijakan dan juga inovasi-inovasi pelayanan haji yang telah dibuat oleh Kementerian Agama, agar tidak ada lagi masyarakat yang masih bertanya-tanya, baik itu tentang biaya penyelenggaraan haji, hingga proses pelaksanaan ibadah haji dari embarkasi hingga di tanah suci Makkah nantinya. Dan ini harus kita tindaklanjuti mulai dari pelaksanaan ibadah haji musim haji tahun 2020,” ucap Hamka.
“Saya berharap kedepan pelayanan haji di Provinsi Gorontalo pada khususnya dan Indonesia pada umumnya lebih baik lagi dari tahun kemarin, dengan terus melakukan pembenahan melalui kebijakan dan inovasi-inovasinya,” ujarnya.