Studi Manajemen Haji, Muslim Filipina Puji Pelayanan dan Fasilitas di Asrama Haji

20 Okt 2023 oleh Mustarini Bella Vitiara | dilihat 5650 kali

Jakarta (PHU) —- Asrama Haji Embarkasi Jakarta menjadi salah satu destinasi studi banding manajemen haji dari perwakilan Pemerintah Provinsi Lanao del Sur, Filipina. Dikatakan Direktur Eksekutif selaku Ketua Tim, Baicon Cayoncat, timnya tertarik berkunjung ke Asrama Haji Embarkasi Jakarta untuk mempelajari mekanisme penerimaan dan pelayanan Jemaah Haji di Asrama Haji saat musim haji.

“Kami sangat tertarik untuk berkunjung ke sini karena di daerah kami tidak memiliki Asrama Haji seperti ini. Menurut kami ini sangat bagus, jadi kami ingin mereplikasi struktur dan manajemen pelayanan yang ada di sini demi kebutuhan saudara-saudara kami (muslim) di Filipina,” imbuh Baicon saat berkunjung ke Asrama Haji Embarkasi Jakarta, Jum’at (20/10/2023).

Fasilitas yang ada di Asrama Haji, tambah Baicon, juga dinilai dapat membantu Jemaah Haji dalam mendapatkan bimbingan manasik sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.

“Kami takjub dengan adanya fasilitas manasik di sini, seperti miniatur Ka’bah dan tembok tempat lempar jumrah. Fasilitas seperti ini tentu saja membantu jemaah untuk merasakan pengalaman yang lebih nyata saat bermanasik,” pungkasnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Embarkasi Jakarta, Munib Maksum, yang menerima langsung kedatangan perwakilan Pemerintah Provinsi Lanao del Sur Filipina ini mengatakan bahwa pelayanan di Asrama Haji tidak hanya dilakukan pada saat musim haji, tetapi juga di luar musim haji.

“Dikarenakan pembangunan Asrama Haji ini didanai dari SBSN (Surat Berharga Syariah Negara), atau dalam kata lain pemerintah, jadi pelayanan yang dilakukan tidak sebatas kepada Jemaah Haji pada saat musim haji, tetapi juga kepada masyarakat umum dengan membayar fasilitasnya sesuai dengan kebutuhan, sehingga hal ini juga dapat menjaga keberlanjutan Asrama Haji dan tentu saja menambah pemasukan negara (APBN),” jelas Munib kepada perwakilan Pemerintah Provinsi Lanao del Sur, Filipina.

Selain itu, Munib juga menjelaskan bahwa Asrama Haji Embarkasi Jakarta telah menerapkan One Stop Service (OSS) atau Pelayanan Satu Atap dalam melayani Jemaah Haji. Mekanisme ini memungkinkan jemaah untuk menerima seluruh layanan dalam satu waktu sehingga dapat mengurangi risiko kelelahan pada jemaah dan memaksimalkan waktu pelayanan.

“Melalui mekanisme ini, ketika tiba di Asrama Haji, Jemaah Haji langsung menerima pelayanan cek kesehatan dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), serta pembagian paspor, gelang, dan living cost. Proses CIQ (Custom, Immigration, and Quarantine) yang sebelumnya dilakukan pihak Keimigrasian di bandara keberangkatan, kini diterapkan di Asrama Haji,” tutur Munib.

“Alur pelayanan seperti ini dapat memangkas waktu pelayanan saat jemaah tiba di Asrama Haji, sehingga mereka memiliki waktu yang cukup untuk istirahat sebelum keberangkatan ke Tanah Suci,” tambahnya.

Indonesia menjadi negara yang dituju oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Lanao del Sur, Filipina, selain Malaysia dan Thailand. Sebelumnya, tim ini juga mengunjungi Kantor Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama RI.