Berkat Tekad, Do'a dan Dukungan Masyarakat, Nelayan Asal Batu Bara Berangkat Haji Tahun ini

3 Jul 2025 oleh Mustarini Bella Vitiara | dilihat 1258 kali

Batu Bara (PHU) --- Tahun 2025 merupakan tahun penuh kebahagiaan bagi Khairul Sholeh, jemaah haji asal Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, yang tergabung dalam Embarkasi/Debarkasi Kualanamu kelompok terbang (kloter) 12, atau KNO-12.

Dalam hitungan matematika manusia, nelayan yang sehari-hari melaut ikut kapal atau perahu milik orang lain ini tentu akan sulit berangkat haji. Namun, berhaji bukan hanya soal materi. Ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang mendapat panggilan berhaji ke Tanah Suci.

Salah satu yang mendapat kesempatan luar biasa tersebut adalah Khairul Sholeh. Selain bekerja sebagai nelayan, Khairul juga menjadi pendakwah di daerah tersebut. Kesehariannya jika sedang tidak melaut adalah mengisi pengajian majelis taklim di banyak masjid sekitar tempat tinggalnya.

"Saya ingat betul, Ramadhan tahun 2012 ketika berbuka puasa saya melihat tayangan televisi yang menyiarkan visual kondisi orang-orang mengelilingi Ka'bah yang diiringi suara lantunan ayat suci. Dalam hati pun saya bergumam, Ya Allah kapan saya bisa sampai kesana," ujar Khairul saat ditemui di kediamannya di Desa Masjid Lama, Kecamatan Tanjung Tiram, Batu Bara, Senin (30/6/2025).

Tak berselang lama setelah berdo'a dalam hati, Khairul mendapat panggilan telepon dari salah satu teman yang menawarkan ibadah haji. "Ustadz mau berangkat haji? Saya jawab saya ngga punya uang. Saya ngga tanya soal uang, saya tanya mau berangkat atau tidak? Saya jawab ya mau lah, ya sudah kita daftar akhir tahun ini," sambung Khairul sambil mengenang proses yang ia lalui saat mendaftar haji.

Dalam kesehariannya ketika tidak sedang melaut, pria berusia 52 tahun ini kerap mengisi pengajian-pengajian majelis taklim di beberapa desa, diantaranya Majelis Taklim Desa Mesjid Lama dan Majelis Taklim Desa Pahlawan. Dari kegiatan tersebutlah pertolongan datang mengalir dari berbagai sumber untuk membantu keberangkatan Khairul ke Tanah Suci.

"Kami masyarakat melihat Ustad Khairul ini, sedih. Karena kebaikan Ustad Khairul, kami juga mengumpulkan uang untuk ongkos beliau berangkat," ujar salah satu jemaah Majelis Taklim Desa Mesjid Lama, Fauziyah.

Salah satu jemaah Majelis Taklim Desa Pahlawan Desi Ariyani Tanjung juga mengungkapkan hal yang senada.

"Saya mengenal Ustad Khairul sudah lama sejak masih gadis, dulu membuka pengajian namanya Armi, teman-temannya banyak yang mendukung. Ustad Khairul itu baik, bermasyarakat dan pergaulannya luas, bapak-bapak yang sudah berhaji disini banyak yang men-support beliau. Karena rasa ikhlas Ustad Khairul, ketika ibu-ibu meminta beliau untuk mengisi majelis taklim dimanapun, Ustad Khairul selalu bersedia datang. Kami pun bersyukur pak, terkejut beliau naik haji, nggak sangka kami pak,” ujar Desi.

Sahabat Khairul sekaligus tokoh masyarakat di Tanjung Tiram, Abdul Rahman menjadi salah satu saksi kebaikan yang dilakukan Khairul kepada masyarakat sekitar.

"Ustad Khairul ini, menjadi imam Masjid Raya disini untuk para nelayan, jemaahnya juga ada dari kota-kota sekitar, dalam suatu kesempatan kami berdiskusi dengan para jemaah yang kebanyakan menjadi donatur untuk membantu keberangkatan haji Ustad Khairul. Ya memang karena kebaikan beliau para jemaah ini akhirnya banyak yang menjadi donatur," ungkap Abdul.

Berlayar Tiga Bulan Sebelum Pelunasan

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kabupaten Batu Bara, Refiyenti, memiliki cerita tersendiri terkait bagaimana proses keberangkatan haji Khairul Sholeh.

"Jadi satu bulan sebelum pengumuman resmi, kami sudah informasikan prediksi siapa saja yang akan berangkat. Alhamdulillah seluruh jemaah yang kami prediksikan masuk semua, bahkan bertambah dengan jemaah cadangan. Salah satu yang masuk prediksi jemaah yang berangkat tersebut adalah Pak Khairul,” terang Refiyenti.

WhatsApp Image 2025-07-03 at 16.12.47.jpeg

“Namun sampai pengumuman resmi keluar hingga mendekati hari akhir masa pelunasan tahap pertama Pak Khairul ini belum juga hadir dikarenakan belum ditemukan informasi keberadaannya. Ternyata yang bersangkutan saat itu sedang berlayar (melaut) selama lebih kurang 3 bulan," sambung Refiyenti.

Sepulangnya melaut, Khairul mendatangi Kankemenag Kab. Batu Bara pada hari terakhir pelunasan Bipih. Refiyenti menceritakan bahwa Khairul datang ke Kankemenag Kab. Batu Bara dengan hanya membawa uang untuk pelunasan tanpa dokumen pendukung yang dibutuhkan. Namun setelah melewati berbagai tahapan syarat dan kelengkapan dokumen, dipastikan bahwa Khairul dapat berangkat bersama jemaah haji lainnya asal Kabupaten Batu Bara.

Refiyenti menjelaskan seluruh jemaah haji yang berasal dari Kabupaten Batu Bara berjumlah 274 jemaah dan petugas. Mereka berada dalam satu kelompok terbang, yaitu KNO-12. Seluruh jemaah pun tiba di Tanah Air melalui Bandara Internasional Kualanamu pada 25 Juni 2025.

Haji adalah panggilan bagi yang mampu, maka siapapun yang mendapat panggilan-Nya akan Allah mampukan dengan berbagai cara yang tak terduga. Meskipun takdir adalah sesuatu yang sudah ditetapkan, melalui do'a segala hal masih bisa berubah dengan ketulusan dan kepasrahan hati. Do'a juga bukan sekedar permintaan, tapi bukti keyakinan iman bahwa harapan masih bisa mengetuk pintu langit.

Kontributor: Muhammad Arif Maulana