Kulon Progo (PHU) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, meminta jemaah haji untuk mempelajari dan memahami perbedaan budaya dan aturan yang berlaku di Arab Saudi. Menurutnya, budaya Arab Saudi sangat berbeda dengan budaya di Indonesia.
“Budaya atau kultur masyarakat Kulon Progo atau orang Indonesia sangat berbeda dengan budaya yang ada di Arab Saudi. Hal ini harus dapat dipahami oleh jamaah haji. Termasuk dalam hal peraturan dan berperilaku,” ujarnya saat Pembinaan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Tahun 2025 yang berlangsung di Masjid Agung Kulon Progo, Rabu (26/2/2025) pagi.
Selain itu, Wahib Jamil juga mengingatkan jemaah haji agar memperhatikan istitha’ah kesehatan dan mengikuti rangkaian pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ia juga berpesan agar jemaah haji Kulon Progo untuk dapat memaksimalkan ibadahnya selama di tanah suci dengan sebaik mungkin. Hal ini agar meraih predikat haji yang mabrur, tentunya sesuai dengan peraturan yang ada.
“Apapun yang Allah takdirkan kepada kita semua merupakan sesuatu yang terbaik dan harus dijalani secara ikhlas serta rendah hati,” tuturnya.
Ia tak lupa mengajak kepada jemaah haji untuk senantiasa meluruskan serta memantapkan niat dalam melaksanakan ibadah haji. Semata-mata mengharap ridha dan barakah dari Allah SWT.
Dikesempatan yang sama Narasumber yang hadir dari Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag DIY, H. Basori Alwi. Basori mengajak kepada jemaah haji yang berangkat di tahun 2025 untuk proaktif dan mengikuti manasik haji sampai tuntas.
“Kami mengharapkan dari jamaah haji yang berhak berangkat ini selalu proaktif dan mengikuti manasik sampai tuntas. Baik yang diadakan di Kankemenag ataupun di KUA agar dapat diikuti sampai selesai,” pesan Basori.
Sementara Kepala Seksi PHU Kemenag Kulon Progo, H. Mulyono menyampaikan bahwa manasik haji tingkat kabupaten ini diikuti oleh seluruh jamaah haji tahun 2025 sejumlah 262 jamaah.
“Jemaah Haji Tahun 2025 akan mendapatkan beberapa kali manasik. Di tingkat kabupaten akan dilaksanakan 2 kali. Sedang di tingkat KUA (Kapanewon) sebanyak 6 kali. Kami harapkan semua jamaah untuk mengikuti tahapan manasik haji secara keseluruhan,” tutur Mulyono. (don)