Yogyakarta (PHU) --- Jalin Kedekatan dengan Jemaah Haji, Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Kota Yogyakarta menggelar Manasik Haji on Air (Mashair).
Kegiatan ini secara rutin digelar sekali dalam sepekan yakni pada setiap hari Kamis.
Kepala Seksi PHU Kemenag Yogyakarta, Muhammad Tahrir menyebutkan bahwa tujuan diadakannya program Mashair ini untuk membangun komunikasi dengan jemaah yang sedang berada dalam masa tunggu.
“Sebetulnya program ini hadir karena adanya suatu permasalahan, jemaah yang sudah mendaftar dan berada dalam masa tunggu itu tidak mungkin didiamkan saja, tidak dapat apa-apa dan tidak pernah kita ajak komunikasi sama sekali. Nah, kalau kita sapa dengan konsep yang luring tentunya tidak akan efektif karena memakan banyak waktu dan biaya, jadi kami kemas dengan podcast,” ujar Tahrir ketika ditemui di Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, Senin (04/11/2024).
“Dengan kami menghadirkan Mashair setiap minggu ini, para jemaah ini terinspirasi, terbangun komunikasi, merasa disapa, diorangkan dan merasa dianggap, baik oleh Kementerian Agama mau pun instansi terkait lainnya,” lanjutnya.
Ia menambahkan program yang sudah dimulai sejak Januari 2023 ini, menyajikan konten bahasan seputar dengan penyelenggaraan ibadah haji, informasi terbaru mengenai haji, regulasi terbaru, sampai dengan informasi terkait kesehatan dan imigrasi.
Tahrir melanjutkan, narasumber yang dihadirkan untuk menyampaikan materi yaitu dari internal PHU Kemenag Yogyakarta, mantan petugas atau jemaah haji yang sudah bersertifikat.
Ada pun dari eksternal, yakni perwakilan Pemkot, Pemda, Dinas Kesehata, dan Imigrasi.
“Stakeholder yang terlibat juga tidak melulu dari internal, tetapi juga ada dari Pemerintah Kota, Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan, dan juga bekerjasama dengan pihak Imigrasi sebagai asupan informasi untuk menyapa jemaah,” imbuhnya.
“Jadi pada intinya, dengan adanya masa tunggu ini, para jemaah tidak merasa ditinggal, namun tetap terisi dengan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan haji, maka akan tersambung terus sampai nanti ada manasik puncaknya,” jelasnya.
Tahrir juga mengungkapkan bahwa dengan adanya Mashair ini mendapat respon positif dari jemaah.
“Respon jemaahnya sangat luar biasa, terutama bagi jemaah haji yang mendekati pemberangkatan, bahkan sangat antusias menanyakan dan menyimak materi yang disampaikan,” ungkapnya.
Dengan adanya Mashair ini, Tahrir berharap dapat menyampaikan materi dan regulasi terbaru karena ada keinginan bagi jemaah memiliki gambaran secara real apa yang akan dilakukan selama pelaksanan ibadah haji.
Penulis : Suci Arumaisa Murni | Editor : Benny Andriyos