Berdoa Mendapatkan Jodoh di Jabal Rahmah

3 Agu 2022 oleh Admin PHU | dilihat 299 kali

Makkah (PHU) --- Bukit jabal rahmah menjadi salahsatu tempat yang banyak dikunjungi jamaah ketika datang ke tanah suci. Jabal rahmah atau bukit kasih sayang ini terletak di kawasan padang Arafah di pinggiran Kota Makkah. 

Jika saat puncak haji yakni wukuf di Arafah, banyak jamaah yang beramai-ramai naik ke bukit jabal rahmah untuk berwukuf (berdiam) diri sembari berdoa kepada Allah SWT. Meski cuaca panas yang ekstrim di tengah padang Arafah hingga 49 derajat celcius pada puncak haji 2022, tidak membuat surut jamaah termasuk dari Indonesia naik ke bukit. 

Bukit jabal rahmah tidak pernah sepi dikunjungi jamaah di luar ibadah haji. Jamaah yang melaksanakan ibadah umroh pun menyempatkan dirinya untuk datang ke bukit jabal rahmah bahkan ikut naik ke atas bukit berbatu dengan ketinggian sekitar 70 meter.  Untuk mencapai puncaknya, bisa melalui tangga atau langsung mendaki bebatuan di bukit tersebut. Puncak Jabal Rahmah ditandai dengan monumen putih dari beton persegi panjang dengan lebar 1,8 meter dan tinggi 8 meter.

Banyak jamaah yang sholat dan memanjatkan doa. Karena bukit Jabal Rahmah menjadi saksi abadi pertemuan Nabi Adam dan Ibunda Hawa setelah ratusan tahun berpisah sejak dikeluarkan dari surga. Serta di tempat ini juga Rasulullah SAW menerima wahyu yang terakhir, yaitu Surah Al-Maidah Ayat 3. 

Banyak orang percaya berdoa di Jabal Rahmah untuk mendapatkan jodoh, doa nya lebih cepat terkabul. Atau berdoa agar keluarga diberikan kelanggengan sampai kematian datang jika sudah menikah. Padahal tidak ada hukumnya maupun sunah Rasul untuk berdoa di bukit Jabal Rahmah apalagi doa meminta jodoh atau kelanggengan dalam berumahtangga. 

Namun sayangnya, banyak jamaah yang mencoret nama dan pasangannya di atas tugu baik menggunakan huruf latin maupun huruf arab, bahkan tidak sedikit tertulis banyak nama yang mencirikan nama khas Indonesia yang beberapa diantaranya bergambar hati. Tidak hanya di tugu, coretan nama juga dilakukan disepanjang batu-batu pada bukit Jabal Rahmah. 

Salahseorang jamaah Indonesia Juli (51) mengatakan, saat mencapai puncak bukit Jabal Rahmah ia memanjatkan doa untuk segera mendapatkan jodoh. "Saat itu sore hari kami ke Jabal Rahmah, Alhamdulillah tidak terlalu panas sehingga bisa naik ke atas bukit. Di sana saya khusus berdoa untuk mendapatkan jodoh. Apalagi banyak teman-teman yang di tanah air juga menitipkan doa yang sama," akunya kepada Waspada tim MCH, beberapa minggu lalu. 

Namun Juli yang bekerja sebagai guru SD ini menyatakan, tidak mau menuliskan nama nya di tugu atau di batu-batu bukit Jabal Rahmah. "Cukup berdoa saja. Allah Maha Tahu apa yang diinginkan hambaNya. Tidak harus menuliskan nama di tugu agar doa dapat dikabulkan," akunya. 

Hal senada dikatakan jamaah haji Indonesia lainnya, Pradipta. "Cukup berdoa saja. Jangan rusak tugu atau batu-batu di bukit dengan coretan yang tidak bermanfaat. Kita harusnya menjaga kelestarian peninggalan sejarah ini," katanya. 

Berbeda dikatakan Umi Kalsum. Jamaah asal Solo ini mengakui ia menuliskan nama anaknya di tugu Jabal Rahmah agar mendapatkan jodoh. "Saya tulis tadi nama anak saya. Tidak ada maksud untuk syirik, tapi hanya ikut-ikutan dengan jamaah lain yang juga menuliskan nama orang yang dimaksud untuk dapat jodoh," ucapnya.  

Bahkan terlihat ada jamaah yang sengaja meletakkan foto orang yang minta dititipkan doa mendapatkan jodoh di batu-batu sekitar bukit. Ada juga terlihat jamaah sambil menangis dalam doa nya menghadap Kiblat. 

Nurhasan, seorabg warga Indonesia yang menetap di Arab Saudi mengatakan, saat puncak haji, luar biasa padatnya bukit ini. Untuk mendaki atau menyentuh tugu itu sangatlah sulit. Untuk menghindari kepadatan banyak yang datang bukan saat musim haji. 

Ia sehari-hari bekerja sebagai supir menceritakan, banyak yang percaya bahwa berdoa di bukit itu akan dimudahkan mendapat jodoh, sehingga tidak sedikit pria maupun wakita muslim dari penjuru dunia sengaja datang ke situ, bukan saja saat musim haji tapi juga saat umroh.

"Kalau dulu sebelum corona, banyak yang berjualan di atas bukit. Ada juga tukang foto yang menawarkan jasa foto berbayar dengan unta yang dihiasi ornamen bunga warna-warni yang mencolok," imbuhnya.