Jemaah Haji Gelombang Dua Bergerak ke Madinah

21 Agu 2019 oleh Admin PHU | dilihat 385 kali

Madinah (PHU)--Jemaah haji Indonesia gelombang dua dari Mekah mulai diberangkatkan ke Madinah Rabu (21/8) pagi. Siang ini (21/8) waktu Arab Saudi, 18 kloter tiba pertama di Madinah.

Kepala Daerah Kerja Madinah Akhmad Jauhari menyampaikan hal itu, di Kantor Urusan Haji Indonesia, di Mekah, Selasa sore (20/08) waktu Arab Saudi.

"Jemaah haji diberangkatkan dari Mekah, Rabu (21/08) ke Madinah mulai pukul 07.00. Diprediksi sampai di Madinah jam 13 siang, dan untuk jemaah sampai di Madinah (terakhir) jam 23an. Karena memang pergerakan terakhir jemaah dari Mekah ke Madinah sama halnya dengan Madinah ke Mekah dibatasi (pemberangkatan) hanya sampai pukul 18.00, setelah lewat jam 18 tidak diperkenankan ada pergerakan jemaah," kata Akhmad Jauhari.

Menurut dia, 18 kloter dari Madinah tersebut akan menempati hotel di lima wilayah sektor. Dan, terkait aspek perlindungan jemaah haji selama di Madinah, tim sudah melakukan persiapan sarana informasi kepada jemaah, bagaimana jemaah tetap berupaya melakukan perlindungan terhadap diri sendiri, baik keamanan maupun kesehatan.

Akhmad Jauhari mengatakan, bahwa seperti jemaah haji gelombang satu, jemaah haji gelombang dua akan tinggal di Madinah selama 8,5 hari sebelum akhirnya kembali ke tanah air pada tanggal 30 Agustus.

"Dengan perhitungan 6 jam perjalanan dari Mekah ke Madinah ditambah alokasi 40 waktu solat (Arbain) ditambah 6 jam perjalanan dari hotel hingga take off (kembali ke tanah air). total sekitar 8,5 hari," jelasnya.

Jumlah jemaah haji gelombang dua yang akan diberangkatkan ke Madinah, lanjutnya, sekitar 110 ribu jemaah yang berasal dari 300 kloter.

Sementara, terkait persiapan menyambut kedatangan jemaah haji gelombang dua, menurut Akhmad Jauhari, para petugas sudah siap berada di Madinah setelah selesai puncak haji di Armuzdna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) tanggal 8 hingga 13 dzulihijjah.

Akhmad Jauhari menyebutkan, para petugas dari Mekah ke Madinah sudah melakukan langkah koordinasi. Pertama, terkait dengan layanan konsumsi. Dari 13 perusahaan yang dikontrak (di Madinah) sudah koordinasi untuk meihat persiapan setelah vakum pelayanan setelah Armuzdna.

Kedua, lanjutnya, persiapan hotel, akomodasi jemaah. " Kalau kita lihat jumlah jemaah, lebih banyak gelombang kedua (dibandingkan gelombang pertama), dari 529 kloter, ada 300 kloter kurang lebih 57% gelombang kedua," jelasnya.

Untuk layanan akomodasi, sudah dikoordinasikan dengan manajemen hotel atau majmuah yang bekerjasama.

Akhmad Jauhari menyatakan, ada penambahan hotel untuk jemaah haji gelombang kedua, namun jumlahnya tidak banyak.

"Ada lima hotel yang tidak dipakai pada gelombang 1, lima hotel ini statusnya bukan full musim, tapi blocking time. Tidak terlalu bermasalah, lima hotel ini penempatannya juga tidak dalam satu waktu, tapi berbeda tanggal sesuai jadwal kedatangan jemaah," jelasnya lagi.(mch/ha)